Minggu, 20 Januari 2013

Mengikuti Seleksi Guru Berprestasi 2012

Tiba- tiba aku  memperoleh pesan singkat (SMS) bahwa juri pemilihan guru berprestasi  Propinsi Sumatera Barat (Bapak Hasponizar dari LPMP Padang dan Bapak Jufri dari UNP) akan mengunjungi para nominasi guru berprestasi ke tempat tinggal mereka. Masing masing adalah Nurlaila (SMAN 1 Suliki- Kab. Lima Puluh Kota), Musniar  dari SMAN 1 Bukittinggi  dan Marjohan- aku sendiri (dari SMAN 3 Batusangkar).
            “Dewan juri datang ke sekolahku. Mengapa mereka datang dan buat apa harus berkunjung ke sekolah dan ke rumahku?”
            Kedatangan tim juri adalah untuk klarifikasi dan pembuktian prestasi seperti yang terdapat dalam portofolio. Seperti halnya padaku, dewan juri ingin mengumpulkan informasi tentang seberapa jauh prestasi dan kontribusiku buat anak-didik, sekolah, buat keluarga dan tetanggaku.
Sebagai guru Bahasa Inggris, aku dan teman membimbing siswa dalam kegiatan ekskul debat bahasa Inggris. Sebagai hasil siswa-siswa kami mampu meraih prestasi/ juara sampai ke tingkat Kabupaten dan juga tingkat Propinsi.
“Apakah itu saja ?”
Tidak....dan aku sendiri juga membimbing siswa/ grup LPIR dan siswa yang aku bimbing sering meraih juara hingga tingkat Propinsi dan Tingkat Indonesia. Juri juga mencari tahu tentang prestasiku yang lain dari teman-teman guru atau kolegaku dan juga dari siswa serta dari informan lain. Al-hasil aku dinyatakan sbagai pemenang 1 (satu) guru berprestasi tingkat Sumatera Barat. Penyerahan sertifikat dan hadiah dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2012 (Hari Kemerdekaan Republik Indonesia). Untuk selanjutnya aku dan juga ada beberapa orang lagi sebagai utusan Sumatera Barat untuk mengikuti seleksi pada level nasional. Aku akan menulis semua pengalaman tersebut pada paragraf- paragraf berikutnya serba sedikit dari awal hingga akhir. 

1. Memilih Masa Depan
            Seperti yang dialami oleh kebanyakan siswa SLTA, maka  aku  juga mencari info sana-sini tentang mau  kuliah ke mana aku kuliah setelah tamat SMA Negeri 1 Payakumbuh. Meskipun  aku dibesarkan oleh ayah  seorang prajurit polisi dan ibu seorang petani kecil, namun aku  merasa mantap untuk menjadi seorang guru.
            Akhirnya aku  mendaftar dan lulus sebagai mahasiswa pendidikan Bahasa Inggris pada IKIP Padang. Sejak mahasiswa aku  sudah mencari tahu bahwa seorang mahasiswa harus kreatif dan inovatif. Aku  memperkaya pengalaman dengan  mengikuti berbagai kegiatan seperti aktif di Mesjid kampus (Mesjid Al-Azhar UNP)  dan juga menjadi Pemandu Wisata Sumatra Barat serta  aku  juga menerima pesanan terjemah dari mahasiswa  untuk tugas kuliah mereka. Ini sangat  melatih kemampuan akademik dan sekaligus bisa memperoleh sedikit uang untuk pembeli jajan.
            Sejak kuliah  aku  sudah punya target dalam membaca dan melatih menulis. Aku  membuat target untuk membaca sekitar 100 halaman perhari, sementara untuk memperdalam kemampuan bahasa Inggris, aku  membaca satu majalah bahasa Inggris per minggu. Kemudian untuk mengasah kemampuan sosialku  adalah dengan cara membaca buku biografi tentang penulis terkenal dan kemudian  membiasakan  menuliskan pengalaman paling kurang 2 halaman folio per hari.
Akhirnya aku  mampu merampungkan pendidikan sarjananya sesuai dengan target. Aku  selanjutnya menjadi guru pada SMA Negeri 1 Lintau- Kab. Tanah Datar, Sumbar. Maka aku kembali  menulis/  membuat refleksi diri  yaitu  “Bahwa aku harus menjadi guru yang berbeda- yaitu guru yang menguasai berbagai kemampuan”.

2. Ingin menjadi guru dengan keterampilan berganda
            Menjadi guru yang punya tekad untuk memiliki berbagai kemampuan, bukan berarti   menjadi guru yang anti sosial. Aku  cukup aktif melibatkan diri dalam pergaulan sosial- mengunjungi rumah/ orang tua siswa, ikut kegiatan mesjid, aktif dengan kegiatan sekolah dan mempersiapkan kegiatan mengajar serta melaksanakan tugas sebagai guru.
            Pada waktu luang apakah siang ataupun malam, aku  selalu  meluangkan waktu buat membaca berbagai buku. Target bacaan tentu yang menjurus pada peningkatan kompetensi sebagai guru, misal buku-buku tentang sosial, pedagogi, psikologi, buku-buku filsafat dan agama. Aku   terinspirasi oleh biografi penulis besar dunia untuk juga bisa menjadi penulis. Maka aku  juga rajin berlatih atau membuat target dalam menulis, hingga akhirnya aku  bisa menulis artikel dan tulisan tersebut bisa dipublikasi pada koran-koran di Sumatera Barat.
            Tulisan-tulisanku  yang terbit pada koran tentu harus dibuat klipingnya dan dijadikan sebagai dokumen atau portofolio. Pada lain kesempatan aku  juga sempat berkenalan dan berteman baik dengan sarjana Perancis (Dr. Louis deharveng, Dr. Anne Bedos dan Dr. Francois Brouquisse) dimana mereka adalah ahli bilogi dan tertarik melakukan riset di seputar Kabupaten Agam, Kab. Tanah Datar, Kab. Sawahlunto Sijunjung dan Kab. Lima Puluh Kota.
Mereka adalah ahli  Biologi yang juga bekerjasama dengan  LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Riset mereka adalah tentang serangga dan fenomena alam. Lewat mereka aku  juga tertarik untuk menguasai dan mendalami Bahasa Perancis. Juga lewat pengalaman bersama  mereka antara tahun 1995- 2005 terasa bahwa kemampuan menulis, membaca dan kemampuan Bahasa Perancisku  semakin meningkat.
            Dalam tahun 1998  aku  mengikuti seleksi guru teladan utusan sekolah. Aku  mengumpulkan berbagai dokumen hingga menjadi porto folio dan aku dikirim sebagai utusan kecamatan Lintau Buo untuk seleksi guru teladan tingkat Kab. Tanah Datar. Pada tahun tersebut  aku  menang dan mewakili Kab. Tanah Datar untuk tingkat Propinsi Sumatera Barat. Aku  masuk ke dalam  nominasi dan setelah tim juri turun ke lokasi akhirnya aku  berpuas hati sebagai peraih guru teladan nomor 2 untuk tingkat Sumatera Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

if you have comments on my writings so let me know them

Penerimaan Siswa Baru "PPDB 2021-2022 SMAN 3 BATUSANGKAR"

  SMA NEGERI 3 BATUSANGKAR INFORMASI PEDAFTARAN PPDB 2021 -2022 1. Persyaratan PPDB Umum : 1. Ijazah atau surat keterangan Lulus 2. Kartu ke...