Sabtu, 28 Desember 2013

Pernikahan Generasi Muda



Pernikahan Generasi Muda
1) Masa Berpacaran
            Menikah tentu juga sesuatu yang mereka dambakan. Bila sudah menikah seperti orang kebanyakan mereka juga ingin punya keturunan. Anak mereka rata- rata satu atau dua orang, atau juga ada tanpa punya anak. Sebelum menuju ke jenjang pernikahan tentu ada beberapa tahap yang dilakukan oleh sepasan pemuda- pemudi Jepang. Tahap- tahap tersebut adalah seperti[1]:
a) Moment kokuhaku (penembakan)- di Jepang moment nembak cewek namanya Kokuhaku, biasanya sebelum menyatakan cinta, seorang cowo bakal ngajak temen ceweknya buat jalan rame-rame bareng- bareng teman- teman lain. Nah waktu dalam perjalanan pulang dari jalan-jalan itulah, si cowok bakal nembak cewek yang disukainya.
b) Tidak bilang cinta, Cuma bilang suka- pasangan yang sedang berpacaran di Jepang tidak pernah mengatakan  Aishiteru (cinta) ke pasangannya. Mereka Cuma bilang Daisuki (suka banget) ke pasangannya. Hal ini karena ungkapan aishiteru hanya diungkapkan pria kepada wanita jika mereka sudah memutuskan akan melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.
c) First date  di Restaurant mewah- nah, ketika baru saja menjadi pasangan, cowok Jepang akan mengajak pacarnya untuk kencan pertama di sebuah Restaurant mewah. Kalo kencan- kencan selanjutnya tentu saja boleh, misal dalam bentuk  jalan- jalan ke mall atau nonton bareng.
d) Tidak menjemput pasangan- tradisi antar jemput pasangan di Jepang dengan di Indonesia berbeda. Karena  di Jepang sebagian besar penduduknya menggunakan kereta sebagai sebagai sarana transportasi, maka pasangan pacaran lebih banyak bertemu di stasiun daripada menjemput ke rumah pasangannya. Begitu juga waktu pulang “ngedate”, cowok tidak akan mengantar ceweknya untuk sampai ke rumah, mereka akan berpisah di stasiun. Ketika suda sampai di rumah masing-masing, maka si cowok akan kirim sms pada ceweknya untuk memastikan bahwa  ceweknya sudah sampai di rumah dengan keadaan selamat.
e) Tidak ada istilah traktir- di Jepang tidak ada tradisi cewek makan dibayar oleh cowonkya. Habis makan ya bayar sendiri- sendiri. Jadi paket hemat kalo pacaran seperti ini ?
f) Tidak Memperkenalkan pada Orang Tua Kecuali Telah Memutuskan untuk
    Menikah- di Jepang, mengenalkan pasangan ke orang tua ga akan dilakukan sampe benar- benar  serius dan memutuskan untuk menikah.
2) Pernikahan
Meskipun Jepang dikenal sebagai negeri yang berteknologi canggih dengan masyarakat yang sangat modern, orang Jepang tetap mempunyai kesadaran untuk berkeluarga serta tetap taat pada adat istiadat warisan leluhur.  Saat ini di Jepang, terdapat dua tata cara pernikahan yaitu, tata cara pernikahan modern yang dilangsungkan di gereja dengan sistem agama Kristen dan tata cara pernikahan tradisional yang dilangsungkan di kuil dengan sistem Budha atau Shinto.
Masyarakat Jepang sendiri saat ini lebih tertarik pada upacara pernikahan dengan cara yang Modern, yaitu menikah dengan cara agama Kristen di gereja meski keduanya tidak beragama Kristen, tapi  yang menikahkan keduanya tetap pendeta. Banyak diantara mereka yang tertarik dengan tata cara ini karena ingin memakai gaun pengantin berwarna putih yang indah serta disaksikan oleh keluarga, teman dan kerabat dekat.
Orang Jepang memang menyukai berbagai perayaan serta trend, buktinya perayaan pernikahan yang paling diminati oleh setiap pasangan yang akan menikah saat ini berupa upacara pernikahan di atas kapal pesiar. Pengucapan janji nikah dihadapan kapten kapal serta disaksikan oleh keluarga, teman dan kerabat ini memakan biaya hanya sekitar  ¥ 6.000.000 dengan mempelai wanita yang mengenakan gaun  pengantin ala barat serta sang pria yang mengenakan busana ibarat kapten kapal.
Pernikahan tradisional Jepang[2]  sendiri saat ini masih ada yang melakukan khususnya mereka yang tinggal di pelosok pedesaan, dimana penduduknya masih memegang teguh adat istiadat warisan nenek moyang yang sudah dilakukan secara turun temurun. Seperti juga yang terjadi di belahan dunia lainnya saat ini jarang pasangan Jepang yang menikah pada usia muda, karena setelah menamatkan pendidikan mereka mulai memikirkan karir setelah itu baru pernikahan.
Usia menikah untuk pria rata-rata di atas 28 tahun, sedangkan wanita di atas usia 26 tahun dan kebanyakan dari mereka akan menikah ketika usia sudah menginjak sebuah kemapanan. Uniknya para wanita Jepang rata-rata menginginkan pria-pria yang sudah memenuhi syarat 3T untuk dijadikan pendamping, yaitu Tinggi badan, Tinggi pendidikan, dan Tinggi pendapatan.
Kemudian  bagi mereka yang terlalu disibukkan oleh pekerjaan hingga sempat sejenak melupakan soal jodoh, tentu kesulitan untuk mencari pasangan pendamping. Untuk itu apabila usia mereka sudah cukup mapan untuk menikah, mereka akan mencari jodoh lewat acara-acara  perkenalan yang sering diadakan di negara yang terletak di sebelah timur Asia. Biasanya, jika si pria merasa tertarik dengan seorang wanita, ia akan meminta untuk menjadi temannya. Selanjutnya bila ada kecocokan diantara keduanya dapat dilanjutkan kejenjang pernikahan.
Sebelum upacara pernikahan dilangsungkan, sang pria meminta izin kepada ayah kekasih. Apabila orang tua dari pihak wanita sudah menyetujui, maka segera dicarikan hari baik. sebab di Jepang ada kalender yang menerangkan mana hari baik dan mana hari buruk.
Untuk suatu acara penting seperti pernikahan, hari baik sangat mempengaruhi. Sehingga umumnya bulan-bulan yang sering dipakai orang untuk menikah adalah bulan Juni, atau pada musim semi dan musim gugur. Hari yang ditentukan pun tiba, keduanya terlihat anggun mengenakan busana tradisional adat jepang. Sang mempelai wanita terlihat cantik dengan Kimono putihnya, yang berarti suci, disebut juga Shiromuku. Rambut mempelai wanita disanggul dan dihiasi dengan bermacam-macam perhiasan, lalu ditutup dengan Tsuno Kakushi atau kerudung. Sedangkan mempelai pria terlihat gagah dalam balutan Hakama hitam, yaitu busana tradisional adat Jepang untuk pria.
Kedua mempelai diantar keluarga, teman dan kerabat bersama sama pergi ke kuil yaitu Kuil Meiji Jingu lalu melaksanakan upacara ritual pernikahan tradisional agama Shinto. Setelah seluruh keluarga, teman, dan kerabat berkumpul, kedua pengantin berdiri ditengah tengah diiringi dengan lagu tradisional kiyari. Pendeta kemudian melaporkan kepada dewa, bahwa kedua pasangan ini akan menikah lalu berdoa untuk para orang-orang tua yang sudah meninggal.
Pengantin pria membaca sumpah perkawinan kepada pengantin wanita, Lalu kedua pengantin minum anggur sebanyak tiga kali kemudian diulang lagi tiga kali. Di hadapan Dewa kedua pengantin mengucapkan janji nikah, disaksikan keluarga, teman dan kerabat, segera setelah itu dilanjutkan dengan resepsi. Pada acara ini, kedua pengantin sudah berganti busana, yaitu busana ala barat. Tersedia juga minuman khas sake yang menandakan keluarga mereka bersatu serta hidangan untuk para tamu, dengan posisi tamu kehormatan biasanya diisi oleh pimpinan tempat pengantin pria bekerja..
E. Kuliner Buat Keluarga
            Orang Jepang menyukai sayur, sayur yang mereka konsumsi sama dengan sayuran yang kita konsumsi di Sumatra, seperti: kol, wortel, selada…dengan nama khusus dalam bahasa Jepang. Banyak makan sayur sangat  banyak manfaatnya, seperti pencernaan lancer dan kebutuhan vitamin dan mineral tubuh terpenuhi. Sayur mereka terlihat bening saja.
Ciri khas makanan Jepang umumnya bahwa bahan-bahan masakan Jepang berupa: beras, hasil pertanian (sayuran dankacang-kacangan), dan makanan laut. Bumbu berupa dashi yang dibuat dari konbu, ikan danshiitake, ditambah miso dan shōyu… Berbeda dengan masakan negara-negara lain, makanan Jepang sama sekali tidak menggunakan bumbu berupa rempah-rempah dari biji-bijian (merica) atau penyedap yanng mengandung biji (seperti cabai) yang harus ditumbuk atau dihaluskan. Masakan Jepang juga tidak menggunakan bumbu yang berbau tajam seperti bawang putih… Kacang kedelai merupakan bahan utama makanan olahan. Penyedap biasanya berupa sayur-sayuran beraroma harum yang dipotong-potong halus atau diparut. Masakan Jepang umumnya rendah lemak, tapi mengandung kadar garam yang tinggi.
“Orang Jepang paling suka makanan laut,, kenapa..??  yak arena makanan laut itu sangat sehat loh… apalagi kalau di jepang hidangan makanan lautnya rata- rata  dihidangkan setengah matang,, jadi pasti makanan nya masih segar-segar.”
Kuliner mereka tidak banyak mengandung minyak. Orang Jepang tidak menyukai makanan berminyak. Kata seorang temanku bahwa bahwa makanan yang sering mengandung minyak membuat kita mudah sakit- seperti gangguan jantung dan juga empedu.
            Orang Jepang doyan makan ikan, kepiting dan udang. Manfaat banyak makan ikan menyehatkan badan. Makanan sehat khas Jepang[3]  memang terkenal dengan sesuatu yang baru, kreatif, unik, dan bahkan aneh. Sebagai contoh, makanan khas Jepang yang amat terkenal adalah Sushi. Selain rasanya yang unik dan segar karena diolah seminimal mungkin, sushi termasuk makanan sehat. Jika berbicara soal makanan tersehat di dunia, masakan Jepang-lah yang berada di posisi atas.
Kebiasaan makan di Jepang dipuji akan singkatnya dan kesederhaannya. Tak cuma itu masakan Jepang sehat karena selalu berkaitan dengan alam. Makanan sushi yang dimasak sangat sedikit sehingga mempertahankan sebagian besar nutrisinya. Bahan-bahan makanan yang digunakan pun juga sangat sehat, dan tidak diolah berlebihan. Bahan-bahan itu seperti kedelai, rumput laut, dan berbagai macam jenis ikan membuat sushi dinobatkan sebagai salah satu masakan sehat di seluruh dunia.
Sebab bagi kita yang terbiasa mengolah makanan, pasti sudah tahu kalau memasak dengan waktu berlebihan  menghilangkan nutrisi yang terkandung dalam makanan. Lebih jelasnya, dari percakapan dengan teman tentang masakanan Jepang membuat aku bisa tahu tentang sejumlah alasan masakan Jepang dianggap paling sehat.
a) Makanan ala Jepang menyehatkan Jantung,  karena seafood atau makanan laut adalah sumber utama protein dalam masakan Jepang. Ikan laut memiliki kandungan omega-3 yang amat tinggi. Itulah sebabnya, makanan Jepang membuat jantung sehat dibanding masakan lain di seluruh dunia.
b) Makanan direbus, ya bahwa masakan Jepang terdiri dari makanan rebus atau yang direbus. Kita pastinya jarang menemukan makanan yang digoreng atau direndam rempah-rempah dalam masakan Jepang.
c) Kedelai, bahwa kedelai yang digunakan dalam masakan Jepang tidak diproses berlebihan, dan karena itu sangatlah sehat.
d) Sangat sedikit garam, bahwa makanan Jepang sehat karena kandungan sodiumnya relatif rendah. Masyarakat Jepang makan banyak makanan laut yang memiliki natrium alami, kandungan garam dalam makanannya pun berkurang.
e) Ubi, bahwa karbohidrat dalam makanan Jepang tersedia di ubi jalar. Ubi adalah karbohidrat kompleks yang memberi energi dan nutrisi.
f) Makanan Jepang kaya antioksidan, bahwa ikan dan sayuran memiliki antioksidan tinggi dalam keadaan mentah. Dan karena Jepang memasak dengan cara minimal, maka ia pun mendapatkan hasil yang maksimal dari antioksidan yang terkandung di dalamnya.
g) Rumput laut, bahwa masakan Jepang selain sehat, termasuk masakan paling langka di dunia. Pasalnya, rumput laut digunakan sebagai bahannya. Ada banyak manfaat kesehatan dari rumput laut. Mulai dari kaya mineral laut hingga nol kalori. Sehingga makanan ini sempurna untuk menemani program diet kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

if you have comments on my writings so let me know them

Penerimaan Siswa Baru "PPDB 2021-2022 SMAN 3 BATUSANGKAR"

  SMA NEGERI 3 BATUSANGKAR INFORMASI PEDAFTARAN PPDB 2021 -2022 1. Persyaratan PPDB Umum : 1. Ijazah atau surat keterangan Lulus 2. Kartu ke...