Kamis, 18 Oktober 2012

Mr.Jo guru bahasa Inggris di SMA 3 Batusangkar

 Mr.Jo guru bahasa Inggris di SMA 3 Batusangkar
 
 
Assalamua'alaikum...

Mulanya saya tidak menginginkan sekolah di SMA 3 Batusangkar , karena letak sekolahnya yang jauh dan prestasi2 nya yang belum saya ketahui . Saya cuma tahu itu sekolah unggul . Darri sinilah awal bagaimana asya seorang siswa yang ingin melanjutkan ke SLTA tapi bingung memilih sekolah yang mana saya akan pilih

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>______________________________<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Saya seorang siswa bingung memilih sekolah mana yang akan saya pilih , orang tua selalu setuju dengan pilihan apa saja yang akan saya pilih . Saya inginnya sekolah di sekolah Asrams, saya mendaftar di SMA Sumbar, SMA Pdg Pnjg ,tapi saya tidak lulus , saya tahu saya tidak pintar , tapi saya hanya mencoba tes disana entah modal nekat atau apa saya mencoba tes disana , hingga saya mencoba tes di SMA Cendekia , mulanya saya tidak ingin sekolah disini , hingga seminggu menjelang tes saya akan membuat rencana sakit agar tidak tes disana . Tapi Wallahua'alam , saya tidak jadi dengan rencana tersebut dan malahan setelah tiba disana saya ingin sekolah disana apalagi dengan pemandangan sekolah yang indah dan damai jadi makin betah saya disana . Tapi Allah menguji saya , saya pun tidak lulus . Saya frustasi , kecewa , entahapalagi , padahal saya megingginkan sekolah disana. Akhirnya orang tua menyuruh saya untuk tes di SMA 3 bsk , orang tua saya bilang sekolah disana lebih menyakinkan apalagi banyak muridnya yang diterima di perguruan tinggi , saya pun mengikuti perintah orang tua saya ddan saya bilang dengan orang tua saya kalau saya lulus utama saya akan masuk SMA 3 , tapi jika saya cadangan saya tidak memilih sekolah disana . 
 
Pengumuman tes telah tiba , saya berharap tidak lulus tapi disatu sisi saya tidak ingin mengecewakan orang tua saya . Walaupun pengumuman telah keluar , sya tetap tidak pergi ke SMA 3 , saya hanya menunggu informasi dari teman ibu saya . Alhamdulillah .... saya lulus . tapi saya ragu apakah memilih sekolah disini atau tidak . Lalu ibu saya member saran , mendaftar ulang saja disana dan kalau ragu sholat tahajud dulu . Dan pada hari jum'at pendaftaran ulang terakhir , saya pergi kesana dengan hati yang mantap. Ternyata baru saya sadari sekolah disini lebih baik. Apalagi saya bertemu dengan senior yang baik , guru yang ramah dan bertemu dengan guru TERBAIK di NASIONAL ...............................................................................................................
Namanya Mr.Jo , Mr.Jo guru bahasa Inggris di SMA 3 , Mr.Jo membuat saya selalu menunggu ceritanya yang akan diceritakan kepada kami . Beliau telah menyihir kami agar ketika kita dewasa nanti kami menjadi seseuatu yang lebih , seperti dokter yang berprestasi , guru yang berprestai ,dll. Mr.Jo orang yang percaya diri , ulet , rajin dan jenius . Saya selalu iri ketika Mr.Jo menyebutkan prestasi yang didapatkannya. Dengan segudang prestasi yang telah dimiliki oleh Mr.Jo , saya selalu ingin menjadi Mr.Jo . Saya juga ingin ketika dewasa nanti seperti Mr.Jo yang terkenal dengan kepintarannya menulis. Saya memang tidak sejenius Mr.Jo , tapi saya akan berusaha agar lebih ulet dan lebih rajin dari Mr.Jo . Saya selalu takut belajar B.inggris , apalgi dengan kemampuan saya dalam berbahasa inggris tidaklah seberapa , Mr.Jo membuat saya rileks dan santai dengan b.inggris . Saya bersyukur mempunyai guru seramah Mr.Jo . Saya minder dengan teman saya yang hebat dalam bidang apaun , baik dari matematika , b.inggris ataupun itu . Mr.Jo pernah berkata bahwa ternyata kita yang kecil sebenarnya mempunyai kemampuan yang lebih dari orang lain . Saya sebenarnya sudah seringkali mendengarkan itu dari teman saya , tapi itu tidak terlalu berpengaruh ketika mereka berbicara , ketika saya melihat Mr.Jo mempraktikkanya , saya salut . Mr.Jo juga merupaka sumber inspirasi saya selain ibu , ayah dan keluarga saya tentunya . Saya rasa Mr.Jo berhak menerima gelar tersebut . Saya yang sebagai siswa kelas 10 yang baru belajar 3 bulan , merasa bangga dengan Mr.Jo . Mr.Jo saya rasa mempunyai kemampuan Linguistik yang lebih diatas rata-rata . Beliau fasih dengan bahasa prancis , inggris , arab dll . Apalagi dengan kemampuan menulisnya yang telah menerbitkan buku-buku yang hebat .Bila dewasa nanti saya ingin seperti Mr.Jo yang menjadi guru berprestasi  dan saya akan menjadi seorang yang berprestasi di bidang saya nanti .Amin....

Wassalam ...
Triana Rizkia Malik :)
 senang

Saat seleksi PSB di SMA N 3 Batusangkar

                                                 Saat seleksi PSB di SMA N 3 Batusangkar
         
 
Hallo uncle ......!:-h melambaikan tangan
I'm Iga Oktorinita from X.3 (AX3)
This is my opinion about everything has happened while you away ...
Happy reading uncle ..!:) senang

        Saat seleksi PSB di SMA N 3 Batusangkar, ada beberapa tes yang harus dilalui. salah satunya adalah English tes. Bagi peserta yang nomor urutnya dengan angka ganjil, di tes oleh Mr. Marjohan M. Pd, atau yang lebih akrab kita kenal dengan panggilan uncle Joe. Nomor urut pesertaku adalah 035, itu berarti nomor urut ganjil, jadi aku di tes oleh uncle Joe. Pertanyaan yang dia berikan waktu itu tidak begitu sulit, dan dia bertanya sambil bergurau denganku. Aku berfikir dalam hati "waaahh uncle ini asyik sekali orangnya."
        Dan sekarang aku sudah menjadi siswi di SMA N 3 Batusangkar, tepatnya di lokal X.3, atau yang lebih beken dipanggil AX3. Lokal ini sangat seru dan bersahabat. Guru B. Inggris AX3 adalah uncle Joe. Tentu saja aku sangat senang.
        Setiap hari aku selalu belajar dengan giat dan tekun. terutama di bidang studi B. Inggris. Aku sangat menyukai pelajaran itu. Karena bagi aku pelajaran itu sangat menyenangkan, apalagi guru yang mengajar bidang studi tersebut adalah guru favorit aku.
        Uncle Joe kadang-kadang tidak masuk kelas, karena ia sering mengikuti berbagai lomba. Maklum saja, uncle adalah guru yang teladan. Jika uncle tidak masuk, ia digantikan oleh Mr. Ay. Di satu sisi aku bangga dengan uncle, atas prestasi-prestasi yang ia raih. Tapi di sisi lain aku merasa sedih karena sering ditinggal oleh uncle.
        Awalnya uncle Joe mengikuti lomba guru berprestasi di tingkat kecamatan, dan ia berhasil melewati tingkatan-tingkatannya hingga sampai ke tingkat provinsi, dengan hasil ia selalu mendapat peringkat pertama. Aku jadi berfikir "uncle hebat sekali ya, aku salut sekali padanya, ingin deh aku seperti uncle."
        Saat seleksi di provinsi,uncle meninggalkan kami selama seminggu. Dalam hati aku berharap "semoga uncle bisa menjadi yang terbaik untukku dan untuk semua." Tanpa aku sangka ternyata uncle lolos di provinsi dengan peringkat pertama. Jadi uncle melanjutkan perjuangannya ke tingkat nasional, tepatnya di Jakarta.
        Uncle pun meninggalkan kami lagi untuk yang ke sekian kalinya. Tak asyik rasanya kalau uncle pergi, karena selama seminggu tak ada kata "Hallo" dari uncle untuk murid-murid tercintanya. Aku sempat khawatir sebelumnya, jikalau uncle berhasil menang di tingkat nasional, uncle akan meninggalakan aku dan SMA N 3 Batusangkar. Oh tidak.....:-SS ketakutan
        Ternyata uncle berhasil mengalahkan lawan-lawannya dari 33 provinsi di tingkat nasional. Uncle mendapat peringkat pertama, dan mendapat gelar menjadi guru SMA
terbaik se- Indonesia. Waw :-)/\:-) toss kan ..... Aku snagat bangga dengan uncle, uncle berhasil setelah berjuang mati-matian. Dia memang pantas untuk semua itu. Ternyata anggapanku salah, uncle menolak berbagai tawaran untuk mengajar di sekolah lain, dan ia tetap setia bersama kami di sini, yakni di SMA N 3 Batusangkar.8-> melamun
        Dan sekarang uncle sudah pulang dengan wajah yang berseri-seri dan penuh semangat. Seperti biasa, uncle menyapa kami dengan sapaan " Hallo Ananda". Aku pun ikut bahagia melihat uncle bahagia. Rasanya aku ingin seperti uncle.
        You're is my favorite figur Uncle, love you ....


Maybe it's just the opinion of me uncle, and less advance I apologize...;) mengerlingkan matanyan..

Thank You Uncle Joe.You Are My Best Inspiration


EVERYTHING HAS HAPPENED WHILE UNCLE JOE AWAY
       Ketika uncle Joe pergi ke Jakarta mengikuti lomba guru berprestasi tingkat nasional,saya dan teman-teman belajar bersama Mr.Ai.Kami lebih dominan belajar speaking.Kegiatan belajarnya tidak hanya di dalam kelas,namun juga di mushola sekolah.Waktu di kelas kami diajarkan Mr.Ai berupa praktek listening ,Mr.Ai membawa tape recorder,di tape itu diperdengarkan kepada kami  dialog sepasang suami istri,kisah “Burung Gagak & Kendi” dan kisah “Srigala & Burung Bangau”,kami diperintahkan untuk mendengarkan tiga kali ,lalu tulis apa saja yang di ceritakan oleh kisah itu ke dalam bahasa Indonesia,meski tidak harus sesuai arti perkatanya,namun maksud dari yang di tulis itu harus menyambung dengan yang di kisahkan .
      Belajar di mushola,Mr.Ai mengajarkan pada kami writing yang nantinya akan di praktekkan dengan speaking/dialog antar dua orang yaitu “Ami & Jim” dan “Pembeli & Pelayan Toko”.Caranya kami dipasang-pasangkan saling berhadapan.Di papan tulis ditempelkan dua buah teks dialog antar dua orang tadi.Tugas kami adalah membaca teks yang di papan tulis itu,kemudian salah seorang dari pasangan menuliskan apa-apa saja yang telah di baca pasangannya tadi.Saya berpasangan dengan Mita.Mita mendapat giliran untuk membaca pertama teks  dialog pertama.Waktu hitungan ketiga,semua pasangan yang mendapat giliran membaca
     Teks dialog satu saling berpacu berlari-lari bolak-balik dari papan tulis,kemudian  kepada pasangannya masing-masing.Semuanya bersemangat,suasana menjadi riuh karena mengeluarkan kata-kata yang dibacanya tadi.Gelak tawa,desah nafas,jeritan karena bertabrakan dengan teman-teman yang lain,semuanya manjadi tambah riuh dan semangat sekali.Sesekali Mr.Ai mengatakan kata  “Finish?”,dan kami menjawab sambil berlari terburu-buru “Not Yet”.
      Dan tibalah giliranku untuk membacakan teks dialog kedua antara “Jim dan Ami”.Teksnya cukup panjang di banding teks pertama.Saya terus bolak-balik dan mengulangi kata-kata yang saya bacakan tadi.Kalau lupa,saya kembali lagi membacanya dan mendiktekannya pada Mita.Mita sering lupa apa yang saya katakan,terpaksa saya mengulangi untuk membaca lagi dan kembali lagi,begitu seterusnya hingga saya selesai membaca dan mendiktekannya.Buku saya sudah coret-coretan semua.
      Perjuangan yang sangat melelahkan,biasanya kalau dengan uncle Joe,kami hanya duduk dan menulis.Kedua-duanya sama asyik dan menarik.Pengalaman tersebut merupakan pengalaman pertamaku belajar bahasa Inggris sekaligus olahraga.
      Namun perjuanganku belum berhenti sampai disitu,untuk pertemuan selanjutnya dengan Mr.Ai,dialog tersebut harus di praktekkan.Artinya saya harus menghafal dua teks sekaligus dan satu peran di tiap-tiap teks/dialog.Dan siap untuk di tampilkan.
      Tapi kini uncle Joe telah kembali.Kembali ke sekolah sebagai seorang guru terbaik SMA tingkat nasional.Hari itu kami belajar dengan uncle Joe.Kami memberikan kejutan kepada uncle Joe.Uncle Joe senang dan menyalami kami semua.Saya bangga dengan prestasi yang diraih uncle Joe.Saya ingin sekali berprestasi seperti uncle Joe,tapi di bidang lain yang saya impikan.                    (Thank You Uncle Joe.You Are My Best Inspiration)


SELESAI

saat mr.joe pergi selama seminggu ke Jakarta

 saat mr.joe pergi selama seminggu ke Jakarta

Banyak hal yang terjadi saat Mr.Joe pergi. Banyak hal yang terjadi di sini di SMA 3 BATUSANGKAR saat Mr.Joe tidak ada. Mulai dari hal-hal unik, seru, lucu, dan hal menarik lainnya.kami sungguh merindukan mr.joe saat mr.joe pergi selama seminggu ke Jakarta. kami rindu saat-saat belajar dengan mr.joe, menulis bersama, bercanda dan tertawa bersama.kami juga merasa harap-harap cemas saat mr.joe terpilih mewakili sumatra barat sebagai kandidat calon guru terbaik.

    selama seminggu saat mr.joe tidak mengajar di kelas kami X3 untuk sementara saat itu kehadiran mr.joe digantikan oleh guru yang sama hebatnya yaitu mr.ay. Mr. ay mengajar banyak hal kepada kami saat itu.pada pertemuan pertama bersama mr.ay kami melakukan listening. saat itu mr.ay menyiapkan radio dan beberapa kaset untuk menjadi bahan listening kami.pada latihan pertama kami , mr.ay menunjukkan sebuah percakapan  dan kami mendengarkannya dengan seksama lalu hasilnya ditulis dan dibacakan bersama. setelah sesi latihan pertama selesai lalu sesi kedua dan ketiga kami lakukan dengan mendengarkan sebuah cerita narrtive singkat. pada sesi kedua cerita narrative itu didengarkan lalu ditulis kembali dalam bahasa indonesia secara perorangan, dan pada sesi ketiganya dilakukan dengan tambahan satu orang partner lagi. 
 
hal ini ditujukan agar kita dapat memahami kembali isi dari teks narrative tersebut. lalu pada pertemuan kedua pembelajaran dengan mr.ay kami melakukan latihan speaking. yaitu dengan membuat beberapa kelompok yang terdiri dari dua orang lalu kemudian salah satu orang berlari ke sebuah kertas yang ditempelkan di papapn tulis yang berisi sebuah dialog lalu memberitahukannya kepada salah seorang temannya yang bertugas mencatat setiap dialog yang diampaikan dalam bahasa inggris per kelompoknya. begitu selanjutnya hingga selesai lalu dilanjutkan dengan dialog kedua yang dilakukan secara bergantian. setelah selesai kami menghapalnya lalu mempraktekkannya. itu dilakukan sebagai latihan speaking kami. dan hal itu sangat menyenangkan.
 
     selain masalah pembelajaran yang rumit itu, pada minggu itu kami juga melakukan pemilihan kandidat osis yang baru. aat itu terdapat tujuh kandidat calon yang akan menjadi ketua osis.pemilihan dilakukan pada hari jumat minggu itu. dan sebelum pemilu dilakukan para calon osis sibuk mempersiapkan kampanyenya serta promosi-promosi untuk meyakinkan para pemilih.hal itu sangat seru sekali. pamflet-pamflet promosi warna-warni bertebaran dimana-mana di seluruh penjuru sekolah. mulai dari lorong-lorontg kelas,kantin, setiap mading sekolah, bahkan di dalam toilet sekalipun. mereka sungguh antusias dalam mempersiapkannya. selain hal tersebut para kandidat juga mempersiapkan tim-tim sukses mereka yang akan menjadi pendamping aat kampanye dilakukan. kebetulan saat itu saya menjadi anggota tim sukes dari tasya, teman sekelas sekaligus teman sebangku saat itu. setelah semua itu selesai, akhirnya pada hari jumat pemilihan itu pun berlangsung. saat hasilnya keluar, ternyata kak sumitra yang menjadi pemenangnya dan terpilih menjadi ketua osis yang baru.selain itu pemilihan calon-calon sekbid yang baru juga dilakukan dan telah mendapatkan kandidat-kandidatnya.
    seminggu berlalu setelah kepergian mr.joe. dan pada saat amanat upacara bendera senin pagi berlangsung bapak kepala sekolah kami mengumumkan bahwa ternyat mr.joe terpilih menjadi guru terbaik se-nasional.betapa bahagia dan terharunya kami siswa SMA 3 BATUSANGKAR mendengar kabar bahagia itu. kami sungguh bangga menyimpan guru terbaik nasional di dalam sekolah kami yang sederhana ini. Mr.Joe bagaikan mutiara  di endapan lumpur yang kumuh yang memancarkan sinar dengan terangnya hingga membuat orang lain silau. itulah Mr.Joe dan ia telah menerapkan hal itu kepada dunia..
    Itulah yang segala sesuatu yang terjadi saat Mr.Joe pergi. sungguh hal yang menarik untuk dibahas.

    Note: that's all cerita dari saya Mr.Joe terima kasih atas perhatiannya!!!:> bangga diri
              ALIFYA ARISTA  X3

Every Thing Has Happened While Uncle Joe Away


J“Every Thing Has Happened While Uncle Joe Away”J
          Seminggu sudah berlalu di SMA N 3 Batusangkar tanpa kehadiran uncle Joe. Prestasi yang membawa uncle Joe go to nasional menjadikan sekolah kami di pandang dan di kenal di tingkat nasional.
            Ketika uncle jo pergi ke Jakarta untuk seleksi guru berprestasi tingkat nasional selama lebih kurang 1 minggu. Kami, khususnya kelas X.3 di ajar oleh Mr. Ai. Sebanyak 2 kali pertemuan kami bertatap muka dengan Mr. Ai.
Pertemuan pertama dengan Mr. Ai kami belajar listning. Mr. Ai masuk ke dalam ruang kelas kami sambil membawa tape recorder. Pada pertemuan kali ini kami disuruh mendengarkan dan buat kan artian dalam bahasa indonesia. Pada hari itu kami belajar listning tentang kisah suami istri, yang istri nya sedang sakit, dan suami nya lah yang memasak untuk istrinya. Lalu tentang seekor burung bangau dengan sebuah kandi , dan yang terakhir tentang Wolf dan Crane. Ceritayang kedua yaitu bagaimana seekor burung gagak mengambil air yang ada di dalam kandi yang tertutup rapat. Banyak artian yang kami temukan dalam cerita ini. Ada yang lucu, tidak masuk akal, dan sama sekali tidak menyambung dengan apa yang di dengarkan.oleh karena itu gelak tawa puk tidak dapat di dan cerita yang ke tiga yaitu tentang inkar janji nya wolf terhadap crane yang telah membatunya.
Pertemuan kedua dengan Mr.Ai kami belajar di Mushala, dengan tema “Request”. Mr.Ai membagi kami berpasang pasangan dan menemplka 1 helai kertas di papan tulis. Caranya yaitu slah seorang dari kami harus melihat, menyalin, dan memberikatan kata kata tersebut pada teman yang satunya lagi. Saat kami akan memulai semuanya berlari dan tak mau kalah untuk menjadi yang paling utama dalam pembelajaran saat itu. Ada yang menabrak teman, ada yang terjatuh karena berpapasan dengan teman lain dan lai lain. Saat itu tema yang diberikan oleh Mr.Ai adalah at a book store, and crane and wolf. Yang mana setelah itu kami disuruh untuk menghafal sekilas tentang dialog itu dan mempraktekkan nya dengan pasangan masing masing. Namun, baru saja kami an mempraktekkan jam pembelajaran untuk Bahasa Inggris telah selesai/habis.jadi kami tidak jadi mempraktekkannya.
Senangnya, kini uncle Joe telah kembali dengan meraih Prestasi yang sangat mengagumkan yaitunya sebagai juara 1 guru terbaik nasional tingkat SMA se Indonesia.di sekolah kami memberi kejutan kepada uncle Joe dan uncle Joe sangat bahagia, serta tetap jadi yang terbaik untuk kami.

Uncle Joe dan Mr.Ai memang dua sosok yang sangat berbeda. Uncle Joe lebih memotivasi kami dengan Menulis, sedangkan Mr.Ai lebih banyak berbicara ( more speaking, speaking and speaking ) tapi hal itu bukan lah menjadi suatu masalah bagi warga SMA N 3 Batusangkar. Malah hal itulah yang saling melengkapi dan membuat uncle Joe dan Mr. Ai bisa saling bertukar pikiran, dan bersatu membangun siswa SMA N 3 Batusangkar khususnya di bidang English.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
JAssalamu’alaikum Waroh Matullahi WabarokatuhJ
JJJJJ
Name        : Uci Gusti Handayani
Class          : X.3

Ternyata Mr.Ay masuk ke X.3 untuk menggantikan Mr.Joe

 Ketika Mr.Joe pergi
Ketika Mr.Joe pergi yang terjadi di kelas X.3 yaitu kami belajar bersama Mr.Ay.Pagi itu Mr.Ay masuk ke kelas kami dengan membawa sebuah tape rekorder.Kami kebingungan,kenapa? Pertama kami bertanya-tanya kenapa Mr.Ay yang masuk,kenapa tidak Mr.Joe? Yang kedua, kenapa juga Mr.Ay membawa tape rekorder tersebut.
 
Ternyata Mr.Ay masuk ke X.3 untuk menggantikan Mr.Joe yang sedang mengikuti lomba guru berprestasi ditingkat nasional.Dan Mr.Ay membawa tape rekorder untuk belajar listening.Setelah kami mendapatkan penjelasan sedemikian rupa barulah kami belajar listening.Pertama Mr.Ay menjelaskan cara belajar listeningnya.Caranya yaitu Mr.Ay akan memperdengarkan sebuah cerita dalam Bahasa Inggris,lalu kami disuruh untuk menceritakan kembali dalam Bahasa Indonesia,ceritanya akan di ulang selama dua kali.
Setelah mendapatkan instruksi barulah kami mulai mendengarkan cerita tersebut dan menceritakan kembali dalam Bahasa Indonesia.Pada saat itu kami banyak kebingungan dengan ceritanya.Ada yang bilang ceritanya itu berakhir dengan tokoh bernasib malang dan ada pula yang mengatakan tokohnya beruntung.Sebenarnya ceritanya itu menceritakan seekor burung gagak yang sedang kehasuan dan sedang mencari air.Ternyata ketika ia sudah mendapatkan sebotol air, ia kesusahan untuk meminumnya dan berbagai cara ia lakukan sampai ia dapat meminum air tersebut.

Setelah di cek satu persatu oleh Mr.Ay,ternyata kebanyakan dari kami menceritakan bahwa ceritanya berakhir malang,termasuk aku.Ehehe.Dan yang mendapatkan nilai 90 hanya beberapa orang.Rata-rata kebanyakan mendapat nilai 70.Ketika itu yang lucunya adalah ketika Mr.Ay membacakan beberapa cerita yang menurutnya cerita yang di ceritakan itu menarik untuk di simakkan,maka kamipun juga tertarik untuk mendengarkannya.Ternyata cerita yang di bacakan itu mengundang tawa,kenapa? Karena cerita yang di ceritakan itu sudah salah tetapi lucu.Hahaha.

Kemudian Mr.Ay melanjutkan dengan cerita yang selanjutnya.Yang hasil ceritanya sebagian dari kami betul menceritakan kembali .Setelah jam pelajaran berakhir Mr.Ay keluar dan kamipun melanjutkan kegiatan yaitunya shalat dhuha .

EVERYTHING HAS HAPPENED WHILE UNCLE JOE AWAY

EVERYTHING HAS HAPPENED WHILE UNCLE JOE AWAY
 
 
Seperti kata orang bijak, sesuatu yang ada di dekat kita , takkan mungkin selamanya bisa menemani rangkaian perjalanan hidup dan mengisi hari-hari.. Begitu pulalah yang terjadi  ketika seorang guruku, Mr. Joe meninggalkan kami, siswa SMA 3 Batusangkar untuk mengikuti ajang bergengsi pemilihan guru berprestasi se-Indonesia di kota metropolitan Jakarta. Dengan segenap do’a dan curahan harapan kami pun melepasnya dan memberi lambaian hangat.

Ketika Mr. Joe pergi, diriku terutama merasakan suasana yang sedikit berbeda. Tiba-tiba saja aku merasa rindu pada sosok yang begitu menghangatkan dan berkharisma tinggi, senyum yang menginspirasi, gelak tawa yag tiada terganti, semua itu seolah-olah lenyap dari pandangan. Seperti untaian warna pelangi yang memudar. Kata kata yang begitu mencerahkan, memotivasi.. terngiang kembali.

Hari-hari di sekolah kami lewati sebagaimana biasanya. Rangkaian proses pembelajaran dan aktivitas di sekolah. Belajar dengan tekun, bercanda dengan teman, shalat berjama’ah. Kami pun masih seperti layaknya remaja yang tetap ceria, kreatif, terkadang galau, bangkit lagi, dan suasana persahabatan. Saat-saat belajar bahasa inggris kami lalui bersama salah seorang guru kami yang tak kalah hebatnya. Dia juga fasih dalam berbicara layaknya orang inggris tulen, dan juga telah mengantarkan siswanya menjadi siswa cemerlang.

Kami pun diajarkan banyak hal. Seperti how to speak english well, listening,  dan beragam hal menarik lainnya yang menambah wawasan. Selama belajar kami berusaha untuk tekun dan bersungguh-sungguh agar kami disini bisa pula menjadi siswa terbaik nantinya, punya jiwa bersaing dan semangat juang tinggi.

Tapi bagaimanapun, sosok seseorang tidak akan dapat digantikan posisinya oleh orang lain. Posisi Uncle Joe tetap ada dalam hati ini, walaupun tidak terlihat kami bisa merasakan kehadirannya. Bayangan akan dirinya. Kesepian dan rasa rindu kian beradu dalam memori. Namun, dengan segenap asa yang tercurah pada uncle yang sedang berkompetisi, menghantarkanku melantunkan doa yang senantiasa teriring .
 
Tapi, semua itu dapat segera terhapuskan, digantikan oleh rasa haru bercampur bangga menyambut kembali sosok yang kami tunggu-tunggu, kedatangan uncle joe dengan membawa sejuta pelangi menerobos mata hati dengan meraih prediket sebagai guru terbaik di Indonesia. Namun, disini .. di kota batusangkar yang sederhana ini uncle Joe tetap guru kami, sang inspirator, kebanggaan kami selalu. ^_^

Sabtu, 06 Oktober 2012

Pengalaman Mengikuti Seleksi Guru Berprestasi Tingkat Nasional 2012


Pengalaman Mengikuti Seleksi Guru Berprestasi Tingkat Nasional 2012
Oleh: Marjohan, M.Pd
(Peingkat 1 Guru Berprestasi Tingkat Nasional0
Guru SMAN 3 Batusangkar

Memilih Masa Depan
            Seperti yang dialami oleh kebanyakan siswa SLTA, maka penulis  juga cari info sana-sini tentang mau kuliah ke mana kuliah setelah tamat SMA Negeri 1 Payakumbuh. Meskipun dibesarkan oleh ayah  seorang prajurit polisi dan ibu seorang petani kecil, namun penulis merasa mantap untuk menjadi seorang guru.
            Akhirnya penulis mendaftar dan lulus sebagai mahasiswa pendidikan Bahasa Inggris pada IKIP Padang. Sejak mahasiswa penulis sudah mencari tahu bahwa seorang mahasiswa harus kreatif dan inovatif. Penulis memperkaya pengalaman dengan mengikuti kegiatan seperti aktif di Mesjid kampus dan juga menjadi Pemandu Wisata Sumatra Barat serta menerima pesanan terjemah untuk melatih kemampuan akademik dan sekaligus bisa memperoleh sedikit uang untuk pembeli jajan.
            Sejak kuliah penulis sudah punya target dalam membaca dan melatih menulis. Penulis membuat target untuk membaca sekitar 100 halaman perhari, sementara memperdalam kemampuan bahasa Inggris, penulis membaca satu majalah bahasa inggris per minggu. Kemudian untuk mengasah kemampuan penulis adalah dengan cara membaca buku biografi tentang penulis terkenal dan kemudian membiasakan menuliskan pengalaman paling kurang 2 halaman folio per hari.
Akhirnya penulis mampu merampungkan pendidikan sarjananya sesuai dengan target. Penulis selanjutnya menjadi guru pada SMA Negeri 1 Lintau. Maka kembali penulis membuat refleksi diri “Bahwa aku harus menjadi guru yang berbeda- guru yang menguasai berbagai kemampuan”.

Ingin menjadi guru dengan keterampilan berganda
            Menjadi guru yang punya tekad untuk memiliki berbagai kemampuan, bukan berarti   menjadi guru yang anti sosial. Penulis cukup aktif melibatkan diri dalam pergaulan sosial- mengunjungi rumah/ orang tua siswa, ikut kegiatan mesjid, aktif dengan kegiatan sekolah dan mempersiapkan kegiatan mengajar serta melaksanakan tugas sebagai guru.
            Pada waktu luang apakah siang ataupun malam, penulis selalu menyempatkan membaca berbagai buku. Target bacaan tentu yang menjurus pada kompetensi sebagai guru, misal buku-buku tentang sosial, pedagogi, psikologi, buku-buku filsafat dan agama. Penulis sempat terinspirasi oleh biografi penulis besar dunia, maka penulis juga rajin berlatih atau membuat target dalam menulis, hingga akhirnya penulis bisa menulis artikel dan bisa dipublikasi pada koran-koran Sumatera Barat.
            Tulisan-tulisan yang terbit pada koran tentu harus dibuat klipingnya dan dijadikan sebagai dokumen atau portofolio. Pada lain kesempatan penulis juga sempat berkenalan dan berteman baik dengan sarjana Perancis (Dr. Louis deharveng, Dr. Anne Bedos dan Dr. Francois Brouquisse) dimana mereka adalah ahli bilogi dan tertarik melakukan riset di seputar Kabupaten Agam, Kab. Tanah Datar, Kab. Sawahlunto Sijunjung dan Kab. Lima Puluh Kota. Riset mereka adalah tentang serangga dan fenomena alam. Lewat mereka penulis juga tertarik untuk menguasai dan mendalami Bahasa Perancis. Juga lewat pengalaman berdsama mereka antara tahun 1995- 2005 terasa bahwa kemampuan menulis, membaca dan kemampuan Bahasa Perancis penulis semakin meningkat.
            Dalam tahun 1998 penulis sempat dianjurkan untuk mengikuti seleksi guru teladan. Penulis mengumpulkan berbagai dokumen hingga menjadi porto folio dan dikirim sebagai utusan kecamatan Lintau Buo untuk seleksi guru teladan tingkat Kab. Tanah Datar. Pada tahun tersebut penulis menang dan mewakili Kab. Tanah Datar untuk tingkat Propinsi Sumatera Barat. Penulis masuk ke dalam nominasi dan setelah tim juri turun ke lokasi akhirnya penulis berpuas hati sebagai peraih guru teladan nomor 2 untuk tingkat Sumatera Barat.

Hijrah Ke SMA Unggulan Kab. Tanah Datar
            Tidak terasa bahwa penulis telah mengabdi cukup lama (14 tahun) di sekolah lama yang berlokasi di daerah pedesaan. Untuk penyegaran penulis bermaksud untuk hijrah ke sekolah alumni di Payakumbuh, namun akhirnya penulis diizinkan untuk mengabdi di sekolah baru SMA Negeri 3 Batusangkar, sebuah sekolah unggulan di Kab. Tanah Datar.
            Bakat menulis dan bakat untuk menguasai bahasa asing yang lain penulis semakin bertambah. Penulis juga tertarik dalam mendalami bahasa Arab, karena bahasa ini akan memudahkan penulis dalam memahami bacaan sholat dan memahami kitab suci al-quran.
            Mengabdi di sekolah unggulan dengan rekruitmen guru berdasarkan skor TOEFL dan TPA (Test Potensi Akademik) tertinggi serta rekruitmen siswa yang cukup selektif- hingga terjaring para siswa yang berbakat bagus memberi peluang yang besar bagi penulis untuk mengembangkan profesionalisme sebagai seorang guru. Tantangan dari lingkungan membuat penulis mampu membaca banyak buku,  dan juga mampu menulis lebih banyak artikel. Anak didik juga lebih gampang untuk dibimbing hingga mereka mampu meraih juara sampai ke tingkat propinsi dan bahkan ke tingkat nasional.
            Kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang pascarjana lebih terbuka lebar bagi guru-guru sekolah unggulan (juga bagi sekolah non unggulan, dan penulis juga tahun 2008 tercatat sebagai mahasiswa pascasarjana UNP. Kebiasaan membaca dan menulis sangat membantu penulis dalam menyelesaikan kuliah dan dalam merampungkan penulisan tesis. Akhirnya penulis mampu menyelesaikan perkuliahan pada pascasarjana sesuai dengan target waktu dengan IPK cum-laude. Setelah meraih pendidikan master, kemampuan penulis terasa lebih meningkat hingga penulis mampu menerbitkan 4 buku pada penerbit Yogyakarta dan beredar pada toko-toko buku di Indonesia.

Seleksi Guru Berprestasi
            Suatu ketika Kepala Sekolah penulis menyuruh penulis untuk ikut seleksi guru berprestasi. Pada mulanya penulis separoh ragu, karena dahulu sempat juara guru teladan 2 Sumatera Barat, namun itu dianggap sudah kadaluarsa apalagi waktunya sudah terpisah selama 14 tahun. Akhirnya penulis setuju untuk mengikuti seleksi, dahulu bernama “seleksi guru teladan” dan sekarang berubah nama menjadi “seleksi guru berprestasi”, ya mulai dari jenjang sekolah dan kecamatan.
            Karena penulis sebelumnya pernah meraih juara 2 Sumatera Barat, maka penulis merasa cukup percaya diri, apalagi dukungan portofolio sangat memadai- seperti jumlah sertifikat, penghargaan, karya tulis dan dokumen- dokumen yang lain. Agaknya penulis merasa cukup merasa mudah untuk menjadi guru berprestasi tingkat Kab. Tanah Datar.
            Kebijakan juri penseleksi guru berprestasi Kab. Tanah Datar untuk memberi pelatihan dan persiapan bagi peserta seleksi yang akan mewakili Kab. Tanah Datar ke tingkat propinsi. Penulis tahun berikutnya (2012) mewakili Kab. Tanah Datar ke tingkat Propinsi. Untuk tingkat propinsi sudah terasa persaingan dengan utusan dari 19 Kabupaten/ Kotamadya lain di Sumarera Barat.
            Lawan- lawan yang berat terasa bagi yang datang dari daerah Padang, Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh dan Solok. Apalagi di daerah-daerah ini terdapat sekolah unggulan yang hebat di Sumatera Barat. Para juri cukup profesional dan bersikap netral dalam menilai. Penulis kemudian juga terjaring sebagai nominasi guru berprestasi Sumatera Barat dan dua nominasi lain berasal dari Bukittinggi dan Kab. 50 Kota.
            Para nominasi tingkat Sumatra mendapat penilaian lapangan- kondisi di sekolah dan di seputar rumah. Fokus yang menjadi penilaian tim juri adalah seputar keberadaan dan sumbangsih nominator terhadap sekolah dan terhadap anak didik. “Apakah penulis hanya pintar untuk diri sendiri saja”, demikian juga petranyaan dann investigasi tim juri terhadap nominator dengan lingkungan rumah “Apakah penulis tidak berperan terhadap lingkungan ?.
            Dari bukti portofolio- sertifikat dan surat keterangan- bahwa penulis cjuga memberi kontribusi yang signifikan terhadap sekolah, seperti rata-rata nilai UN Bahasa Inggris yang cukup bagus, kemudian dalam pembimbingan pada siswa hingga menang dalam perlombaan sampai ke level Propinsi malah hingga tingkat nasional. Kemudian peran penulis terhadap masyarakat seperti membina mesjid dan menjadi narasumber dalam lokakarya.
            Hal yang sangat signifikan sebagai pendukung bahwa penulis dipilih sebagai peringkat 1 (satu) Sumatera Barat adalah karena kenampuan menulis yang cukup banyak (lebih dari 120 judul artikel terbit pada koran), 5 judul tulisan terbit untuk tingkat internasional (perancis), empat buku dengan ISBN dan beredar secara nasional, beberapa penghargaan tingkat nasional dan dokumen kerjasama penerbitan dengan beberapa penerbit nasional, serta kemampuan menguasai 3 bahasa asing  ( Bahasa Inggris, Perancis dan Arab).
Meraih guru berprestasi tingkat 1 (satu) Sumatera Barat agaknya telah terasa sebagai prestasi sangat tinggi bagi penulis dan penulis tidak tahu kekuatan diri untuk melaju untuk persaingan di tingkat nasional di Jakarta, yang jelas penulis akan mewakili Propinsi Sumatera Barat untuk seleksi guru berprestasi tingkat nasional.

Persiapan diri menuju lomba tingkat nasional
Pada pertengahan bulan puasa (Ramadhan/  Agustus) seluruh guru dan tenaga kependidikan yang meraih peringkat 1 Sumatera Barat diundang untuk berkumpul di Padang. Semuanya ada 13 orang yang mewakili guru- guru pertingkat, kepala sekolah per tingkat dan juga pengawas sekolah. Agar utusan Sumatera Barat bisa berkiprah di tingkat nasional maka panitia Propinsi mengundang seorang ahli yang punya pengalaman dalam urusan seleksi guru berprestasi tingkat nasional.
Dalam acara pembekalan yang dilaksanakan di Hotel Mariani Padang, Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat- Bapak Syamsurizal-  memberi pencerahan kepada semua peserta. Beberapa uraian pencerahan yang masih teringat oleh penulis adalah sebagai berikut:
            Pendidikan sangat penting, maka pelajaran pertama yang ditekankan dan harus dibiasakan adalah “membaca”. Perintah membaca adalah  perintah pertama yang disampaikan oleh Sang Khalik kepada kita, melalui Nabi Muhammad SAW. Ayat yang pertama turun adalah “iqra’ bismirabbillazi khalak”, bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan.
            Membaca adalah salah satu strategi dalam belajar dan belajar itu sendiri diwajibkan bagi laki-laki dan perempuan. Lebih lanjut dikatakan bahwa musuh utama kita adalah kebodohan dan untuk melawan kebodohan tentu saja melalui pendidikan.  Pendidikan punya induk yaitu “membaca”.   Selain membiasakan diri dalam membaca dan belajar, maka kita juga perlu bearktifitas atau bekerja. Dalam ajaran agama Islam dikatakan bahwa “jika kamu bekerja, maka cukupkanlah, bila selesai dalam satu pekerjaan maka pindah pada pekerjaan yang lain”.
Selanjutnya dikatakan bahwa kita perlu untuk memiliki percaya diri yang baik. Seseorang yang memiliki percaya diri yang mantap maka ia boleh punya filsafat atau moto hidup yaitu “saya bisa”.
Dipesankan bahwa seorang guru mutlak untuk  memiliki karakter. Guru yang berkarakter harus  memiliki “kemandirian, profesional dan percaya diri’. Atau dalam program sertifikasi sekarang dikatakan bahwa setiapguru mutlak untuk memiliki 4 kompetensi , kompetensin tersebut yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
            Pakar/ ahli yang diundang oleh Dinas Pendidikan  Sumbar adalah ibu Dra. Farida Ariani, M.Pd, yang sering terlibat sebagai juri (juri yang adil/ juri yang netral). Beliau juga bertugas pada P4TK Bahasa Jakarta. Sekali lagi bahwa beliau  tentu saja tetap non blok, ia hanya memberikan wawasan secara umum- yaitu bagaimana agar setiap peserta (utusan Sumatera Barat) bisa mempersiapkan diri. Dari pengalaman setiap tahun bahwa peserta yang hebat  banyak datang dari “Jawa Timur, Jawa Tengan dan DKI Jakarta”.
 Namun utusan Sumatra Barat harus tetap optimis bahwa yang menentukan nasib kita- menang atau kalah- adalah kita sendiri, nasib kita kitalah yang menentukannya. Guru yang bakal mewakili Sumatra Barat untuk seleksi tingkat nasional harus memiliki motivasi yang tinggi. Biasanya orang yang memilki motivasi terlihat sehat- sehat dan yang kurang memiliki motivasa biasanya terlihat banyak penyakit.
Dipesankan bahwa  yang penting kita harus  mampu menjadi diri sendiri- be ourself- kita harus menjadi yang terbaik- ya menjadi yang terbaik dalam hidup kita.”Maka untuk itu selalulah  untuk menambah pengetahuan dan pengalaman”  
Agar utusan Sumatra Barat bisa meraih prestasi di Jakarta, maka semua peserta diberi pengetahuan dan pembekalan yang meliputi pengetahuan dan penyempurnaan portofolio. Bagian- bagian portofolio meliputi:
-         Kelengkapan bio data (seperti Nama, Surat keterangan dokter, dll)
-         Sertifikat –sertifikat dari suatu kegiatan,
-         Foto- foto kegiatan guru dan siswa yang dibimbing bisa sebagai dokumen.
-         Piagam penghargaan
-         Bukti fisik semua prestasi murid dan guru, misal dalam bentuk surat keterangan dari pihak yang berwenang.
-         Bukti fisik dalam bentuk buku, artikel, karya tulis dan juga karya inovatif.
-         Penulisan buku bisa dalam bentuk buku fiksi dan non fiksi dalam bidang pendidikan.
-         Juga bisa penulisan dalam bidang inovasi (pembaharuan) untuk tujuan peningkatan mutu pembelajaran.  Juga bisa dalam bentuk penemuan tekhnologi tepat guna dalam bidang pendidikan.    
Tema seleksi guru berprestasi dan berdedikasi adalah “ menjadi guru profesional, bermatabat dan sejahtera”. Secara sekilas susunan portofolio adalah sebagai berikut:
-         Kualifikasi akademik
-         Pendidikan dan pelatihan
-         Pengalaman mengajar
-         Perencanaan pembelajaran
-         Prestasi akademik yang meliputi lomba dan karya akademik
-         Sertifikat keahlian dan keterampilan
-         Pembinaan siswa
-         Karya tulis
-         Penelitian
-         Sertifikat forum ilmiah
-         Pengalaman pengurus organisasi dan sosial
-         Penghargaan
Pada prinsipsipnya bahwa bentuk kegiatan pembekalan bagi guru guru berprestasi untuk menuju nasional ada 2 macam yaitu, penyusunan kembali portofolio dan latihan presentasi karya ilmiah- langsung dibedah dimana kelebihan dan kekuranganya.  Tulisan yang juga  harus dipersiapkan untuk presentasi di Jakarta adalah tentang tulisan “best practice” yang judulnya adalah: Mengapa saya layak sebagai guru berprestasi. Namun  penulis  juga menyiapkan tulisan ilmiah yang lain yaitu tentang PTK (Penelitian Tindakan Kelas), kami semua menunggu tanggal pelaksanaan seleksi yaitu antara 4- 10 September 2012. Keberangkatan pada tanggal 3 September 2012.

Menghitung Kekuatan Diri
            Akhirnya tanggal 3 September 2012 yang kami tunggu pun tiba. 13 orang peserta utusan  Sumbar untuk seleksi PTK (Pendidik dan Tenaga Pendidik) yang berprestasi berkumpul di Bandara Minangkabau, Padang, mereka adalah:
-         Yeni Fitri Yenti (Guru TK)
-         Deswita (Guru SD)
-         Suyetmi (Guru SMP)
-         Marjohan (Guru SMA)
-         Netrowintis (Guru SMK)
-         Afrida Kasmawati (Guru SLB)
-         Lasmayeni (Kepala TK)
-         Artispen (Kepala SD)
-         Edison (Kepala SMP)
-         Dian Mulyati Syarfi (Kepala SMA)
-         Endryaty (Pengawas TK/SD)
-         Sudirman (Pengawas SMP)
-         Azwirman (Pengawas SMA/ SMK)   
Semua utusan ini terbang dengan pesawat Garuda dan di Jakarta mereka akan ditempatkan pada 3 hotel (Hotel Sahid, Hotel Century dan Hotel Milenium).
Selama dalam penerbangan penulis menghitung-hitung kekuatan dan potensi diri, tentu saja teman-teman yang berlain juga demikian. Popularitas kota kota dan orang orang di Pulau Jawa, kadang-kadang membuat rasa percaya diri tidak menentu, pendek kata penulis terbang tanpa beban dan sering berucap “menjadi juara 1 di Sumbar itu sudah bagus, aku terbang tanpa beban- andai peringkat 1 itu adalah miliku maka datanglah, bila tidak maka pergilah”.
Setelah berada di Hotel Millenium maka kegiatan seleksi guru berprestasi adalah seperti penerimaan peserta, penyerahan berkas- berkas dan check in kamar, kemudian dilanjutkan dengan persiapan peserta untuk menuju Puri Agung Hotel Sahid Jakarta untuk acara pembukaan. Kami semua memakai batik atau seragam propinsi masing- masing. Pembukaan PTK Berprestasi dilaksanakan oleh Bapak Menteri Muhammad Nuh dan juga perkenalan panitia dengan peserta.
            Seleksi guru berprestasi yang dilaksanakan oleh Kementrian Pendidikan Nasional diikuti oleh 642 guru berprestasi, yaitu  utusan dari 33 propinsi. Lomba guru berprestasi mempunyai tujuan   untuk memberi nilai appresiatif dan konstruktif bagi guru. Guru yang diberi appresiasi atas prestasunya diharapkan bisa memberi penghargaan pada prestasi seseorang- misal pada anak didik.
            Pidato pembukaan dilaksanakan oleh Menteri  Pendidikan- Prof. Dr. Mohammad Nuh. Banyak sekali ide ide cemerlang yang dapat dipungut dari ceramahnya. Misalnya dikatakan bahwa orang yang bisa memberi penghargaan biasanya adalah orang-orang yang juga berprestasi. Orang yang berprestasi akan mampu memberi appresiasi pada orang-orang yang berprestasi. Akibatnya orang lain juga gemar untuk mengejar prestasi. Prestasi juga perlu diraih oleh para pelajar. Agar berprestasi maka orang tua dan guru harus memasukan anak-anak ke dalam saluran besar yaitu saluran pendidikan.
Menteri juga menekankan agar di sekolah bisa dibentuk kultur atau iklim sekolah yang positif- iklim yang memperlihatkan kepedulian. Dalam kultur sekolah yang positif musti ada guru-guru dan staf sekolah yang memberikan perhatian dan rasa cinta, juga memiliki penuh inspirasi. Di sana musti berlaku pendidikan inklusif. Dan sekolah yang beriklim penuh kepedulian ini musti bebas dari budaya “bullying- menggertak dan mengancam sesama”.  
Orang tua dan guru adalah arsitek bagi otak dan pribadi anak. Semakin cepat anak berfikir ya semakin ktreatif  dia.  Selanjutnya dikatakan bahwa jangan biasakan membuat anak stress sebab kalau anak sering stress maka kreatifitasnya akan mengecil.          Mungkin anak butuh musik, sebab dengan musik ia bisa bergembira.      Kalau anak (siswa) stress gara-gara guru, PR yang banyak dan karakter teman-teman yang kurang bersahabat maka mental anak bisa tumbuh tidak sehat (terganggu mentalnya- seperti penggugup, mudah stress, mudah menarik diri dari pergaulan). , detak jantung anakpun juga kurang teratur.  Untuk itu kita perlu ingat “jangan pernah membuat anak-anak stress dan menangis.
Bila kita melihat ada  anak menangis karena stress maka bantulah dia (mengapa itu bisa terjadi). Dianjurkan bahwa musti dbiasakan banyak memberi reward- pujian (mengatakan very good, you are great” karena ini bisa membesarkan hatinya dan membuat hidup anak lebih bergairah, sebaliknya jauhkan mereka dari punisment/ hukuman karena budaya punisment bisa memutuskan ikatan batin.  
            Pak Menteri juga mengatakan bahwa  orang tua dan guru perlu memilki bonding emotion (ikatan emosi)  dengan anak, ini berguna agar anak merasa bahwa guru dan orang tua adalah milik mereka.       High spirit of learning (belajar dengan semangat tinggi) perlu dibentuk di rumah dan di sekolah. Ini dapat dibentuk melalui prinsip “loving, inspiring and encouraging”.
            Fenomena dalam masyarakat bahwa high spirit of learning berbeda kualitasnya diantara keluarga kaya, keluarga kelas pekerja dan keluarga miskin. Dalam keluarga miskin mungkin bisa terjadi miskinnya pemberian inspirasi dan dorongan semangat juang/ semangat kerja/ belajar mereka.           Di daerah yang banyak terdapat penduduk miskin, di sana mungkin banyak terjadi kekerasan, kebiasaan mematahkan semangat, juga miskin pujian, miskin sarana, miskin informasi, miskin aktivitas dan miskin pemberian pesan- pesan positif pada anggota keluarga.
            Pak Menteri menyarankan agar orang tua dan guru bisa memberikanlah hormon cinta buat anak dan siswa. “            Ternyata banyak orang mengidolakan guru-guru, saya berbahagia karena idola saya adalah guru-guru saya sejak di SD, SMP dan SMA. Maka guru adalah orang yang selalu bermartabat di mata anak- anak bangsa ini. Timpalnya mengakhiri pencerahan.

Menjalani Seleksi Guru Berprestasi Tingkat Nasional
            Pelaksanaan seleksi guru berprestasi tingkat nasional tidak seberat seleksi di tingkat propinsi. Namun yang terasa berat adalah perasaan atau beban mental. Saat itu harus berhadapan dengan utusan-utusan terbaik dari setiap propinsi dan jumlah mereka lebih besar dibanding saingan saat di Propinsi. Kita ibarat berada di antara bintang-bintang dan kita tidak bisa lagi melihat dan merasakan cahaya kita, karena bisa jadi kemilau diri kita kalau bersaing dari kemilau atau pesona teman-teman lain.
            Meskipun kami ditempatkan di Hotel Millenium dengan iklim yang nyaman namun fikiran tidak senyaman suasana, karena dalam fikiran terjadi psy-war- perang daslam fikiran, bagaimana menaklukan soal-soal ujian test tulis yang jumlah soalnya tidak sebanding dengan alokasi waktu. Kata juri “Karena anda adalah orang-orang pilihan maka tidak mungkin kami memberikan anda soal-soal yang mudah”.
            Selama dua hari kami dihujani oleh test tulis sepanjang hari, otak terasa lelah dan panitia ujian terlihat juga lelah. Dua hari berikutnya kami harus mempresentasikan karya ilmiah, dengan kuota 1 (satu) jam perorang. Ini adalah saat yang menegangkan menghadapi pertanyaan demi pertanyaan dari dewan juri dan bagaimana kita bisa merespon dan meyakinkan dewan juri dengan logika dan dengan penuh sopan santun.
            Penulis juga harus antri, menunggu memang membosankan. Jadwal tampil penulis adalah jam 09.00 atau 10.00 malam. Namun penulis tidak berada di tempat karena harus menunaikan sholat Isya. Jadwal tampil penulis ditunda pada pagi berikutnya.
            Peserta memakai pakaian PSL- memakai baju putih panjang lengan, memakai jas dan juga dasi. Setiap peserta mencari informasi tentang apa jenis pertanyaan dan bagaimana karakter dewan juri, “woww ada yang rada-rada galak”. Suasana seperti mengikuti kompre untuk tesis pada kuliah pascasarjana. Akhirnya tibalah jadwal bagi penulis untuk mempresentasikan karya ilmi dengan media power point. Yang kita perlukan adalah sikap tenang, santai dan penuh percaya diri.
            Ternyata suasana presentasi tidak menakutkan seperti yang dibayangkan. Alhamdulillah penulis bisa merespon semua pertanyaan dewan juru, malah penulis menerima ucapan selamat “mogas-moga anda sukses”. Selesai presentasi sebetulnya suasana fikran sedikit lega, kecuali harus menyiapkan mental untuk mendengar hasil pengumuman.
            Acara setelah usai presentasi adalah menuju Hotel Sahid untuk acara makan malam, acara ramah tamah dan pemberian hadiah dari Bank Mandiri oleh Direktur Bank Mandiri dan juga oleh Menteri Pendidikan Nasional.

Pencerahan dari Bank Mandiri dan Menteri
            Seperti biasa, penulis mengikuti uraian pencerahan yang diberikan para tokoh dengan seksama (tekun), prenulis tidak lupa untuk menulis ide-ide yang bermanfaat. Ide-ide pencerahan dari Bapak  Anis Baswedan (Direktur Bank Mandiri) adalah seperti alinea berikut:
Bapak Direktur  juga memberi wejangan yang sangat menginspirasi.  Ia berpesan agar kita  menyiapkan anak-anak menjadi pemenang di era baru dan bukan menjadi orang yang kalah dengan ilmu, bahasa, agama, pergaulan, etika,  dan lain-lain.  Ia bertanya:
“Mengapa sih orang orang Indonesia cukup banyak bisa diterima di internasional ? Ya itu karena karakter dan integritas mereka yang baik, dan juga oleh kualitas kompetensi yang mereka milki”.
Usai pencerahan dari direktur Bank Mandiri diteruskan dengan pencerahan (ceramah)  dari Menteri Pendidikan nasional.           Menteri pendidikan (Prof. Dr. Mohammad Nuh)  telah hadir sebanyak dua kali. Ceramahnya sangat penulis suka. Bpk menteri mengawali ceramahnya dengan memaparkan defenisi kata “guru”, yang berasal dari  bahasa Sangskerta- gu= darkness (kegelapan) dan  ru= light (cahaya). Jadi guru adalah cahaya yang menerobos kegelapan, guru adalah orang yang memberi pencerahan.
            Guru itu seharusnya adalah orang-orang hebat maka untuk itu mereka perlu menyandang prestasi dan dedikasi. Seorang guru perlu memiliki cahaya (kecerdasan) dan energi (kompetensi) untuk menerobos kebodohan. Guru- guru adalah orang yang selalu menjaga kualitas bangsa, yaitu selalu membangun peradaban. Guru juga punya peran yaitu sebagai sumber inspirasi bagi kehidupan generasi muda.
            Prestasi seseorang harus diapresiasi (dihargai). Namun yang bisa memberi apprresiasi adalah orang orang yang juga pernah berprestasi (yang yang punya pengalaman sukses). Sorang yang tidak punya prestasi- tidak memilki pengalaman sukses- ya susah untuk menghargai prestasi orang.         Guru itu adalah ibarat sumber air (sumur/ sungai) yang tidak pernah kering. Kehadirannya diperlukan untuk menyuburkan bangsa ini. Agar guru bisa selalu menjadi sumber air bagi kehidupan, maka selalulah belajar dan belajar.
            Kadang kadang ada guru yang mudah menjadi inferiority complex (rendah diri), karena merasa diri kurang- kurang ilmu, kurang kompeten. Untuk mengatasinya ya tumbuhkanlah sikap optimis.      Peran guru adalah untuk memberi sentuhan demi sentuhan buat generasi emas Indonesia.
            Dunia guru adalah dunia ilmu, maka ilmu itu punya induk yaitu kesabaran dan kebijakan. Orang yang berilmu musti penyabar- guru yang berilmu adalah bukan guru yang killer dan guru pemarah. Tidak mungkin orang yang berilmu ilmu itu seorang yang pemarah.  Maka aneh  ya....sekali lagi, kalau ada guru yang berilmu terkenal sebagai guru yang pemarah.
            Bapak  Menteri menambahkan bahwa perempuan berilmu sangat dicari-cari dan dicintai oleh orang kaya. Mau tahu ciri-ciri menantu orang kaya ? Yaitu cantik/ ganteng, pintar (berilmu) dan jelas turunannya (orang tuanya).  Masa orang kaya punya menantu jelek dan bodoh.          
            Usai ceramah menteri hari sudah beranjak larut malam. Kami semua bergegas menuju mobil untuk bisa sampai ke Hotel millenium kembali.


Jum’at Yang Mendebarkan
            Penulis rasa bahwa hari Jum’at tanggal 7 september 2012 adalah hari yang mendebarkan karena hari itu akan ada pengumuman pemenang guru berprestasi. Walau semua peserta terlihat ceria, namun satu atau dua orang terlihat sedikit gugup. Ada yang berzikir agar diberi Allah rasa tenang dalam hati.
Pagi-pagi setelah sarapan kami kembali bergegas menuju mobil untuk menuju Hotel Century. Hari itu kegiatan kami adalah mengikuti kuliah umum yang disampaikan oleh Bapak Surya Dharma, M.A, Ph.D, dengan topik “tantangan guru tahun 2030”.  
Bapak Surya Dharma. Ph.D adalah Direktur pembina pendidik dan tenaga kependidikan Dikmen. Beliau terinspirasi oleh buku “Education for 21st  Century”. Menyatakan bahwa kualitas pendidikan tergantung pada kualitas dan kepedulian guru, kepala sekolah dan pengawas. Kalau ke tiga orang ini memiliki kompeten- meskipun gedung jelek- ya akan bisa diperoleh generasi yang bernas. Apalagi kalau sang anak juga berasal dari rumah/ orang tua yang juga peduli- memotivasi dan menyediakan fasilitas.
Guru musti bertekad dan berprinsip bahwa “cara mengajar kita  musti berbeda dari cara mengajar guru dalam generasi sebelumnya”. Kalau guru kita  killer, pemarah, membuat stress, ya kita  tidak harus demikin. Kalau guru kita  mengajar selalu monoton maka kita harus mengajar dengan model yang bervariasi”.
            Beliau menambahkan bahwa dunia sudah berubah dan cara kita bersikap juga berubah. Bagaimana implikasi dari perubahan dunia ini. Coba lihat bentuk hiburan- sudah berubah, cara dan alat komunikasi- sudah berubah, cara membayar dengan transaksi kartu ATM- sudah berubah, maka metode dalam mendidik- juga harus berubah. Jadi dunia memang berubah.
Dalam berkomunikasi dan mengakses informasi sekarang anak-anak muda banyak bersandar pada google (ada 620 juta orang), blogger (126 juta orang), you tube (2 juta orang) dan facebook (260 juta orang). Malah siswa sekarang tidak perlu banya tanya pada guru lagi, namun mereka bisa konsultasi dengan “mbah google”. Kalau mereka ingin belajar bahasa, fisika, itu bisa lewat you tube.
Jadi paradigma- cara memandang kita- juga harus berubah. Maka guru, kepala sekolah dan pengawas perlu tahu dan menguasai tentang google, blogger, you tube, facebook dan fitur yang lain.  Dahulu siswa amat percaya pada ucapan guru mereka. Namun sekarang mereka bisa cari tahu ke internet.
Siswa-siswa  kita bisa jadi sudah kaya dengan akses informasi, namun mayoritas mereka masih lemah dalam “problem solving dan critical thinking’. Sementara pendidikan di negara maju yang membuat negara tersebut bisa jadi maju adalah karena penduduknya sudah berorientasi pada problem solving dan critical thingking. Maka ini menjadi tantangan bagi individu guru dan orang tua di rumah.
Beliau menambahkan bahwa dalam zamat teknologi dan informatika ini, kehadiran internet juga telah mengubah cara kita belajar, bermain dan bekerja. Di Amerika Serikat kalau ada rapat dinas, maka tidak memakai undangan lagi, namun sudah dalam bentuk online. Maka orang di sana selalu perlu membuka/ mengakses situs (web) on line.
            Tanpa kita sadari bahwa belajar dan memesan tiket sekarang juga sudah serba online. Maka kalau boleh Kepala Sekolah jangan hanya terlalu rajin mengurus administrasi sekolah, namun mereka harus menjadi instructional leadership- ya fokus pada learning.     
            Kepala sekolah sangat urgen untuk rajin mengunjungi kelas- bukan untuk bikin stress guru dan siswa- namun mereka perlu tahu bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi dengan warga sekolah. Jadi pembelajaran itu sangat utama.             Jangan mengajar berharap anak banyak memorizing (menghafal) tetapi dorong mereka untuk melakukan critical thingking- untuk itu bentuk ujiannya harus essay, bukan multiple choice (pilihan berganda). Guru sendiri juga perlu tahu bentuk mengajar dengan critical thingking dan problem solving.
Pokok pembelajaran dalam abad 21 adalah tentang life-skill, content, mata pelajaran utama/ pokok, learning and thingking skill serta ICT dan literacy. Mari kita didik anak dan siswa kita sesuai zamankalau kita mengajar anak atau siswa seperti pada zaman kita dahulu, berarti kita merampas masa depan mereka. Guru tidak hanya mengajar kognitif anak, namun juga mendidik (membentuk) karakter mereka melalui pemberian model dan menyebarkan pesan-pesan tentang betapa pentingnya menjadi orang yang baik (orang yang bijak).
Guru perlu selalu upgrade ilmunya. Upgrade itu berarti charging. Phone-cell saja juga perlu charging, Hp yang tidak dicharge bisa low battery.  Hidup kita ini unpredictable- kadang- kadang tidak bisa diprediksi, untuk itu kita selalu berubah melalui learning dan kalau boleh learning based society.
Sebagai guru- kita mengajar orang-orang baru, bukan generasi lama. Maka kita juga perlu mengubah cara mengajar kita.      Dahulu menempeleng siswa bisa jadi sah-sah saja, namun sekarang menempeleng siswa bisa berurusan dengan hukum dan melanggar undang-undang pelanggaran anak.
Selanjutnya juga dikatakan bahwa         Kepala Sekolah perlu menciptakan lingkungan yang effektif bagi sekolah.              “If you don’t learn- you don’t change, if you don’t change- you die, so never stop learning. Jangan seperti dinosaurus yang malas bergerak dan akhirnya mati.

Pembelajaran abad 21
Pada saat itu juga disampaikan tentang bagaimana konten pembelajaran abad 21. Ciri-ciri pembelajaran dalam abad 21 adalah sebagai berikut:
-         Critical thingking dan problem solving
-         Creativity dan innovation
-         Communication
-         Collaboration
-         Global awareness (peduli terhadap keadaan financial, economy, bisnis dan kewirausahaan, civic literacy, healthy dan wealthiness).
Future classroom
            Kemudian bagaimana bagaimana bentuk sekolah/  kelas di masa depan ? ya kita akan lihat, guru-guru tidak galak dan tidak otoriter dan ruang kelas tidak sepreti pabrik lagi. Maka apa yang harus diketahui guru buat pendidikan abad 21, ya mereka harus tahu tentang:
-         Mengajar siswa lewat google
-         Menguasai/ mengetahui bahasa dunia
-         Membangun virtual technology (pendekatan pada tekhnologi) untuk membangun kualitas kognitif dan adaptive.
-         Guru musti mengajar tentang topik yang lebih spesifik.
-         Mampu memunculkan kesadaran siswa
-         Sistem mengajar bersifat personal, jadi memang butuh kesabaran guru.
-         Guru butuh alat/ media untuk menghadapi keterbatasan di luar dan di dalam sekolah.
-         Belajar bisa terjadi di dalam dan di luar kelas. Guru perlu tahu dan mampu menggunakan ICT (internet dan laptop).
-         Karir guru tentu dihargai sesuai dengan kualitas  kompetensi dan guru direkrut sesuai dengan keahlian mereka, misal ahli musik untuk mengajar kesenian.
-         Pemberdayaan dan pemberian reward pada guru yang punya inovasi dan keahlian. Menghargai guru atau orang yang accomplish- punya peran dalam masyarakat.

Kemudian juga ada ceramah dari tokoh pendidikan yang lain.  Pencerahan (ceramah) dari Prof. Alcaff (staff ahli Dikbud), tema pembicaraan adalah tentang kompetensi TIK untuk tenaga pendidik dan kependidikan dalam mendukung pendidikan abad 21. Pendidikan berbasis TIK sangat dibutuhkan oleh siswa-siswa kita. Tema kompetensi pendidikan abad 21 adalah seputar kepedulian global, keuangan, kewirausahaan, civic literacy dan health literacy.
Sementara inovasi belajar difokuskan pada kreatifitas yaitu bagaimana menemukan ide-ide baru (melalui observasi, melihat, mendengar, dan membaca). Kemudian penekanan pada kritical thingking dan problem solving, selanjutnya pada komunikasi dan kollaborasi.
Guru masa depan musti memiliki information, media dan ICT literacy. Kemudian tentang bentuk model kehidupan dan pencarian karir, diharapkan siswa atau orang yang bersikap fleksibel dan mudah beradaptasi, mampu mengambil inisisatif dan self direction, memahami sosial dan lintas budaya. Orang untuk masa depan musti bersikap produktif dan akkuntabilitas, memiliki leadership dan bertanggung jawab.
Tentu saja anak tidak bisa mempelajari semuanya dari sekolah, untuk itu mereka perlu belajar sendiri, punya self directing, melakukan eksplorasi pada sumber-sumber belajar.  Sementara untuk kompetensi guru abad 21 meliputi kompetensi pedagogi, sosial, profesional, kepribadian dan plus dengan kompetensi ICT (mampu mengoperasikan ICT).

Pengumuman Pemenang Guru Berprestasi
            Usai sholat Jum’at pada sebuah mesjid di samping komplek gedung kementrian, semua peserta guru berprestasi menyempatkan diri untuk makan siang. Kemudian tibalah moment yang ditunggu-tunggu- yaitu pengumuman pemenang guru berprestasi dan berdedikasi. Semua peserta berkumpul di aula pada plaza kemendikbud gedung A di Senayan.
Sesuai arahan panitia bahwa semua peserta duduk sesuai grup mereka, mulai dari grup Guru TK, Kepala TK, Pengawas TK, hingga grup Guru SMA, Kepala Sma dan Pengawas SMA. Berarti total peserta ada sekitar 700 orang. Para eselon dan menteri Pendidikan sudah hadir dan tentu pengumuman pemenang segera digulirkan.
Sejak semula penulis membuat patokan bahwa untuk tingkat Guru SMA yang terbaik itu tentu berasal dari propinsi di Pulau Jawa. Sesuai dengan keberdaan Universitas dan Perguruan Tinggi yang populer, seperti: ITB, UI, UGM, UNDIP, UNIBRAW...maka guru guru hebat bakal datang dari Jawa Barat, DKI-Jakarta, Jogjakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur...kalaupun ada peringkat 6 atau juara harapan 3 “itu mungkin saya dari Padang/ Batusangkar”.
Ternyata saat itu tidak ada pengumuman untuk harapan 1, 2 dan 3 (juara 4, 5 dan 6), maka hilanglah harapan penulis untuk memperoleh juara harapan. Namun sekali-sekali terlintas dalam fikiran bahwa “jangan jangan yang juara satu itu adalah penulis sendiri, nasmun fikiran itu harus diusir, agar kalau tidak terbukti jadi tidak kecewa.
Maka juri/ panitia mengumumkan peringkat 1,2 dan 3 guru terbaik/ berprestasi tingkat nasional. Pemanggilan dimulai dari nomor 3....wah nama Sumatera Barat terlewatkan, untuk nomor 2 “wah untung ada nama Sumatera Barat tersenggol lewat “Suyetmi untuk tingkat Guru SMP dari Sijunjung”. Dan untuk tingkat 2 nama Sumbar masih lewat. Tinggal lagi untuk menunggu pengumuman pemuncak juara 1 Tingkat Nasional.
Penulis juga memperhatikan nama-nama pemenang. Dalam hati juga berharap untuk bisa jadi juara 1, namun tetap berprinsip bahwa yang the best datangnya dari Pulau Jawa. Penulis jadi terperanjat dan kaget...mungkin itu namanya surprised, begitu nama yang dipanggil adalah:
DRS. MARJOHAN, M.PD guru SMA Negeri 3 Batusangkar Sumatera Barat, penulis merasa senaaaang, terharuuuuu, tak terbayangkan, semua orang sekitar memberi ucapan selamat. Mereka yang merasa punya hubungan darah dengan ranah Minang juga datang menyodorkan tangan dan berucap: “Bapak saya orang Padang...Selamat ya Bapak atas Prestasi nomor satu”.
“Terima kasih...terima kasih, alhamdulillah ” Penulis melontarkan dan mengucapkan rasa syukur tanpa tiada henti. Hari itu hari Jum’at dan penulis merasa terlahir kembali sebagai orang baru yaitu sebagai seorang pemenang. Seorang pemenang dengan rasa percaya diri sangat tinggi. Penulis pun meluangkan waktu untuk mengambil moment dan mengabadikan diri sebagai dokumen buat sejarah. Penulis kemudian mencari tahu nama- nama para juara 1 guru berprestasi tingkat nasional, mereka adalah sebagai berikut:
Daftar Pemenang I  Guru dan Tenaga Pendidik Berprestasi tahun 2012
1. Guru TK Berprestasi: Iis Sumyati Shalihat (TK Darul Hikam Bandung/Jabar)
2. Kepala TK Beprestasi: Zahra (TK Raudhah Pasuruan/Jatim)
3. Guru SD Beprestasi: Dhebora Krisnowati S
    umarahingsih (SDN Kepahitan 06 Jember Kaliwates/Jatim)
4. Kepala SD Berprestasi Slamet (SDN Kalisari Sayung Demak/Jateng)
5. Pengawas SD Beprestasi: Dyah Budiarsih (UPK Purwekerto Utara/Jateng
6. Guru SMP Berprestasi: Subhan (SMPN 9 Pontianak/Kalbar)
7. Kepala SMP Beprestasi: Suyoso (SMP Meranti Mustika Seranau/Kalteng)
8. Pengawas SMP Berprestasi: Ganif Rojikin (Dinas Pendidikan Kab Probolinggo/Jatim)
9. Guru Sekolah Pendidikan Khusus Berdedikasi: Dedeh Kurniasih (SLB Negeri 7     
     Jakarta/DKI Jakarta)
10. Kepala Sekolah Pendidikan Khusus Berdedikasi: Ratmartini (SLB Ulaka Penca/DKI
      Jakarta
11. Guru SMA Beprestasi: Marjohan (SMAN 3 Batusangkar/Sumbar)
12. Kepala SMA Berprestasi: Isdarmoko (SMA 1 Bantul/DIY)
13. Pengawas SMA Berprestasi: Budihardjo (Dinas Pendidikan Semarang/Jateng)
14. Guuru SMK Berprestasi: Ejon Sujana (SMKN 1 Cimahi/Jabar)
15. Kepala SMK Berprestasi: Ahmad Ishom (SMK Negeri 6 Semarang/Jateng)
16. Pengawas SMK Berprestasi: Riadi Nugroho (Dinas Pendidikan Pati/Jateng)
17. Tutor Paket C Berprestasi: Alif Rokhana Mukhromah (UPTD SKB Kota
      Salatiga/Jateng)
18. Lomba Kreativitas Pembelajaran Guru SMALB: Endang Sri Lestari (SLB A
      Yaketunis/DIY)
19. Lomba Guru Berdedikasi Pendidikan Menengah: Elmapida (SMA Mesuji
      Timur/Lampung) 
            Hari itu terasa amat indah dan menjelang maghrib kami semua naik mobil untuk menuju Hotel Millenium. Habis makan malam masih ada ceramah atau kuliah umu yang disampaikan  Prof. Indrajati Sidi- dosen senior ITB dan juga dari Dirjen Dikdasmen. Pencerahan itu setelah pengumuman pemenang, dimana penulis memperoleh peringkat 1 guru berprestasi untuk kategori guru SMA. Topik yang dibahas oleh Bapak Indrajati Sidi adalah seputar profesionalisme.
            Ia mengatakan bahwa kalau orang tidak bisa dipegang profesionalismenya maka ia bukan orang yang teladan. Hidup ini juga butuh proses, tidak mungkin seseorang bisa jadi hebat secara tiba-tiba, pasti itu semua lewat proses yang panjang.  Dia menambahkan nahwa secara makro negara kita belum begitu maju pada pendidikan, namun secara mikro sudah banyak orang-orang yang profesionalisme.
            Kalau bangsa mau maju maka diperlukan banyak para teladan atau profesionalisme. Mereka semua harus menjadi panutan, acuan (reference), ditiru, dikagumi dan dibanggakan.  Seorang teladan atau profesionalisme perlu menguasai substansi bidang profesinya, bersikap jujur, pekerja keras, mempunyai cita-cita yang tinggi, punya target/ tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan dan menikmati goal setting (tujuan hidup mereka). Profesionalisme adalah bagaimana kualitas sikap para anggota suatu profesi serta bagaimana derajat pengetahuannya.
            Profesional itu terlihat dalam tindakan atau action. Segita dari profesionalime itu adalah seperti:
-         Profesionalisme value and profesional commitmen- kommitmentnya adalah agar terus menerus belajar.
-         Profesional skill and abilities- punya kemampuan dalam mengatasi problem.
-         Profesionalism knowledge and understanding- memiliki kompetensi profesionalisme.
Prof. Indra Jati Sidi juga mengatakan bahwa orang yang teladan perlu menerapkan karakter hidup, yaitu sesuai antara perkataan dan perbuatan.           Seorang profesionalisme (teladan) – sekali lagi- perlu menguasai profesi. Seorang guru yang profesionalisme ia harus jago dalam mendidik. Ia tahu dengan substansi (bidang studi), tahu dengan psikologi, tahu cara memotivasi diri dan anak didik, tahu cara menilai, dll.  Orang yang suka mencontek, korupsi, dll, maka tak patut dikatakan sebagai orang yang profesionalisme.    
Masalah bangsa kita yang lain adalah dari segi kualitas dan kuantitas, untuk itu memang diperlukan para teladan.             Kita para pendidik bertanggung jawab dalam menyiapkan SDM bangsa ini. Prinsip dalam belajar dan berlatih bahwa “exercise makes perfect” atau latihan membuat sesuatu bisa sempurna. Tidak ada sustu kompetensi yang akan bisa diperoleh tanpa ada latihan. Karakter bagi para profesionalisme – guru berprestasi
-         Berkarakter gembira, berenergi, antusias, optimis, suka diajak kerja sama dan bekerja lebih lama.
-         Rendah hati, yakni tidak sombong, mau mendengar dan mau belajar.
-         Selalu berfikir dan berfikir untuk meningkatkan kemampuannya. Ia juga bersikap proaktif, manusiawi, pembelajar, pantang menyerah dan tidak mudah puas.
Dalam pertemuan/ kuliah itu juga dibahas tentang  trend kepemimpinan di dunia adalah dalam bentuk participative leadership. Gaya kepemimpinann ini kurang ada di Timur Tengah. Lihat apa sekarang yang terjadi- Suria, Mesir yang mudah bergejolak. Pesan bahwa profesionaliosme- para teladan- jangan lari dari medan tempur. Guru- guru jangan lari dari profesi.
Carilah lingkungan atau tempat yang hebat heterogennya atau hebat kebinekaanya. Contoh kekuatan ITB adallah ia memiliki intake yang bagus- anak- anak hebat se-Indonesia bergabung, dosen- dosen hebat juga bergabung. Musuh terbesar dalam upaya peningkatan mutu sendiri adalah diri sendiri, yaitu tidak ada kemampuan pada diri. Use your head and you will be teacher, guru berkualitas akan menjadi lebih terhormat.
Dunia memang juga telah berubah dari berbasis SDA (Sumber Daya Alam) menjadi berbasis pada ilmun pengetahuan. Cara mencari ekonomi berbeda, keterampilan juga berbeda dan cara belajar juga berbeda. Maka pembelajaran harus mampu beradaptasi pada perubahan.

West Sumatera...I Come
            Selain penuis sendiri, banyak pihak yang juga senang atas kemenangan penulis. Penulis pesan SMS bahwa “Alhamdulillah saya memperoleh nomor satu tingkat Indonesia” kepada Kepala Sekolah SMAN 3 Batusangkar- Bapak Drs. Rosfairil, MM dan kepada keluarga/ istri di Batusangkar dan pada beberapa orang yang penulis sempat kirimi SMS. Kemudian secara serempak penulis memperoleh puluhan atau ratusan ucapan selamat lewat telepon dan SMS dan lebih lebih lagi lewat FaceBook.
            Masih ada hari tersisa 3 hari menurut agenda kegiatan. Pihak Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat mengajurkan agar penulis segera pulang karena akan ada upaca penyambutan buat penulis dan juga buat Suyetmi- juara 2. Kegiatan kecil yang masih tersisa adalah seperti wisata budaya ke Taman Mini, penutupan dan ramah tamah dengan Dirjen Dikmen yaitu Bapak Surya Dharma.
Malam itu penulis juga ikut memaksa diri sesuaim kemampuan untuk ikut berdansa dan bernyanyi. Istimewanya lagi malam itu (Sabtu, 8 September 2012) semua peserta yang meraih nomor satu memperoleh bingkisa sebuah laptop dari perusahaan Intel- komputer Jakarta. Laptop tersebut sangat diidamkan oleh istri penulis untuk mengganti laptopnya yang sedang rusak.
Besoknya adalah acara bebas- penulis meluangkan waktu untuk mengunjungi famili dan setelah itu kembali ke Hotel Millenium buat menyelesaikan urusan administrasi, sertifikat dan penyerahan dokumen-dokumen dan termasuk uang hadiah. Senin- 10 September, penulis dijemput dan memperoleh perlakuan istimewa sejak dari hotel, ke bandara Sukarno Hatta hingga terbang lagi dengan pesawat Garuda. Penulis tahu bahwa bakal ada penyambutan dengan kalungan bunga di Bandara Internasional Minang Kabau.
Ternyata benar, penulis disambut seperti sang superstar, alasannya karena penulis memperoleh juara satu guru berprestasi tingkat Indonesia, yang telah mengangkat citra dan nama baik Propinsi Sumatera Barat dan juga Kabupaten Tanah Datar. Dalam sambutan penulis diberi reward yaitu ‘Kesempatan untuk pergi Hajji ke Makkah untuk tahun 2013 atau 2014”. Alhamdulillah...wayukurillah, dan juga ada penghargaan atau reward oleh Pemda Kab. Tanah Datar.
Hari berikutnya penulis kembali berada di sekolah SMAN 3 Batusangkar dan beberapa kegiatan seperti acara syukuran dan penulis meluangkan waktu buat wawancara dan liputan berita dengan berbagai wartawan. “Penulis bisa begini...bukan karena usaha pribadio, namun itu karena ridho Allah Swt, dukungan dan doa dari teman-teman, famili dan juga semua anak didik penulis”. Moga moga berkah  amiiin ya rabbal  ‘alamin.

Penerimaan Siswa Baru "PPDB 2021-2022 SMAN 3 BATUSANGKAR"

  SMA NEGERI 3 BATUSANGKAR INFORMASI PEDAFTARAN PPDB 2021 -2022 1. Persyaratan PPDB Umum : 1. Ijazah atau surat keterangan Lulus 2. Kartu ke...