Rabu, 13 Januari 2016

Kiat- Kiat Sukses Dalam Belajar



Kiat- Kiat Sukses Dalam Belajar

            Wamendikbud (Antara News-2013) mengatakan bahwa Indonesia ketinggalan SDM yang bertitel Dokter, jumlah Doktor baru sekitar 75.000 dari populasi penduduk yang begitu besar (250 juta). Sementara negara China dan India jumlah Doktornya sudah sekitar 600 ribu orang. Mengapa negara Singapura lebih maju di Asean ? Itu karena jumlah populasi Doktornya lebih banyak. Malah kualitas pertanian Jepang bisa menjadi lebih maju karena pada umumnya pendidikan petani Jepang sudah level sarjana. Sementara mayoritas pendidikan petani di negara kita baru tamatan SD atau putus sekolah saat di SMP.
            Namun tujuan tulisan ini bukan untuk melihat mengapa ini terjadi. Artikel ini ingin mengajak bagaimana kita bisa memiliki daya kreatif dan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Kita perlu memiliki kiat-kiat untuk sukses dalam belajar (kebiasaan belajar yang positif) yang berguna untuk mengejar ketertinggalan SDM kita.
Pengalaman sukses dalam belajar setiap orang tentu saja berbeda. Cara yang efektif bagi seseorang, bisa jadi tidak efektif bagi orang lain. Ada orang yang merasa nyaman dalam belajar kalau ia memiliki catatan yang rapi, sementara yang lain tidak, dia hanya membuat catatan dalam bentuk peta konsep saja.
J.l Michell Suherli (2012) membahas beberapa prinsip dasar yang bisa membuat kita jadi sukses dalam belajar.  Perlu diingat bahwa kesuksesan di kampus tidaklah hanya bergantung pada selusin tips. Bagi seorang mahasiswa, misalnya, harus mengupayakan berbagai cara untuk meraih kesuksesan secara akademik dan juga secara non-akademik di kampus.
Seorang mahasiswa harus punya jadwal belajar di rumah (di tempat kos). Untuk melakukan berbagai pekerjaan dalam satu waktu, dia perlu membuat jadwal kegiatan dan rencana belajar, mulai dari bangun tidur, terus sederetan aktivitas kuliah, kegiatan lainnya, hingga kenbali tidur lagi. Kemudian dia  juga harus punya hubungan emosional dengan dosen. Mahasiswa yang sukses harus tahu bagaimana cara mendulang ilmu sebanyak mungkin dari para dosen.
Maka dia perlu mendatangi dosen sesuai dengan kesepakatan (janji) dan berdiskusi tentang materi kuliah. Dengan melakukan hal ini, dia akan mendapat nilai lebih baik dalam ujian, lebih puas dengan kuliah, dan merasa lebih terhubung dengan kampus dan para dosen.
Dia  juga perlu tahu tentang teknik belajar dan mencatat baik. Menguasai teknik belajar dan mencatat yang tepat memungkinkan seseorang untuk belajar lebih baik dan efisien. Mahasiswa harus melibatkan diri dalam belajar, lebih tepat kalau berebutan duduk di bangku depan, seperti kebiasaan mahasiswa di Jepang.
Kemudian dia juga perlu aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Sukses di kampus bukan berarti selalu menghadapi setumpuk buku. Mahasiswa yang ingin sukses juga harus aktif dalam berbagai kegiatan luar ruangan seperti di unit kegiatan mahasiswa (UKM). Aktivitas ini bisa memberi pengalaman kuliah yang lebihbanyak.
Juga penting seorang mahasiswa ikut aktif dalam organisasi kampus. Aktif di organisasi adalah salah satu hal wajib dilakukan. Karena, dengan mengikut organisasi, kita akan memiliki nilai tambah dibandingkan dengan mahasiswa yang cenderung pasif. Tidak lagi zamannya bagi kita menjadi mahasiswa “kupu kupu- kuliah-pulang-kuliah-pulang”. Dalam organisasi, kita akan dapat mengasah kemampuanmu berbicara di depan umum, menyampaikan pendapat, diskusi, mengatasi masalah, serta membentuk karakter kepribadian kita. Keuntungan lainnya dari mengikuti organisasi adalah kita akan dikenal banyak orang sebagai “aktivis kampus” dan tentunya kita akan mendapat banyak teman.
Malah dalam fenomena kita lihat bahwa para tokoh yang sukses adalah orang yang memiliki banyak teman. Maka kita perlu merangkul teman sebanyak mungkin. Merangkul di sini maksudnya bahwa kita harus bisa berteman dengan siapa saja- tidak memilih-milih teman dan kita berteman dengan siapa saja. Jadi saat kita keluar dari universitas nanti kita tidak akan merasa rugi, karena kita memiliki relasi dengan orang manapun.
Membangun keterampilan berhubungan dengan orang sangatlah penting, karena melalui orang lain kita bisa meraih jauh lebih banyak daripada dengan usaha sendiri. Kita harus pandai menunjukkan kepada orang lain bagaimana mereka bisa benar-benar mendapatkan keuntungan dengan bergabung bersama kita. Jadi kita perlu mempelajari tentang keterampilan kepemimpinan sehingga kita bisa mengajak orang untuk membantu kita meraih misi dalam kehidupan. Semakin luas koneksi kita maka insyaAllah ini merupakan modal buat meraih kesuksesan kita di masa mendatang.
Sejak zaman gadget menjamur, maka banyak remaja atau mahasiswa tergila-gila mengotak atiknya hingga jadi lupa dengan tujuan kuliah. Namun mahasiwa yang ingin sukses selalu memanfaatkan sumber daya kampus. Ia senantiasa memanfaatkan perpustakaan dan pusat karier di kampus, jadi rajin kuliah dan aktif di kelas. Maka mahasiswa yang suka duduk di bisa lebih aktif dalam diskusi di kelas-  aktif bertanya dan memberikan pendapat. Tentu saja dosen akan hafal dengan mahasiswa yang aktif bertanya.
Sukses pada bidang akademik bisa dilihat melalui pencapaian hasil ujian. Bila ingin sukses maka perlu senantiasa siap menghadapi ujian, idealnya kita harus membuat kelompok belajar. Seseorang akan belajar lebih banyak ketika dia belajar bersama di sebuah kelompok kecil ketimbang belajar sendiri. Seseorang akan belajar lebih baik dengan mengajari orang lain karena materi yang kita ajarkan menjadi lebih kuat menancap di memori. Sebaliknya, kita juga bisa meminta saran dari teman tentang hal yang belum kita kuasai.
Ternyata untuk sukses dalam kuliah juga didukung oleh faktor istirahat yang baik.  Tidur yang cukup merupakan cara beristirahat yang terbaik. Kuliah membutuhkan tubuh yang sehat. Mahasiswa butuh istirahat yang cukup agar bisa  sehat secara fisik dan psikis. Lama tidur yang dijalani seseorang berdampak besar pada performa akademiknya. Mendapatkan otak yang encer dimulai dengan tidur yang cukup. Bisa jadi ini adalah fenomena bahwa pada banyak perguruan tinggi begitu banyak mahasiswa yang suka begadang hingga kekurangan tidur. Kebiasaan ini harus segera dicegah karena berdampak pada kualitas akademik perkuliahan.
Dua hal lain yang juga perlu kita biasakan untuk mendukung sukses dalam studi yaitu harus  sering mengikuti seminar dan sering membuka buku- perbanyak membaca. Mengikuti seminar akan dapat membuka wawasan, cara berfikir, serta juga memberikan masukan ilmu dan informasi baru yang tidak mungkin tidak kita peroleh dari bangku kuliah. Kita perlu mengikuti seminar yang berkualitas, dan kalau seminarnya bagus tentu tidak masalah kalau kita keluarkan uang sedikit untuk membayarnya demi untuk memperoleh ilmu dan pengalaman yang luar biasa.
Hari gini kita harus baca buku ? Tentu juga ada teman- teman yang menyeletuk seperti itu. Namun sebenarnya membaca buku memang merupakan hal yang sangat urgen (mendesak) untuk kita lakukan. Membaca adalah ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang berbunyi “iqra’….bacalah, iqra’ bismirabbikallazi khalak- bacalah dengan nama Tuhan mu yang menciptakan.
Ternyata negara Jepang bisa menjadi sangat maju karena bangsanya (terutama mahasiswanya)  amat gemar dalam membaca. Karena membaca berarti membuka jendela informasi yang dapat menghubungkan kita dengan dunia yang luas. Efek positif yang lain dari membaca adalah membuat kita menjadi kaya dengan wawasan sehingga kita akan nyambung dengan siapa saja saat ngobrol- jadi membaca membuat ilmu kita selalu ter-update.
Kalau di atas kita mengupas seputar kebiasaan positif sebagai mahasiswa dalam belajar, maka berikut adalah tentang kebiasaan kita yang berhubungan dengan karakter. Karakter positif yang perlu kita miliki untuk menunjang sukses kita adalah seperti: memiliki kebiasaan bertindak- melakukan tindakan yang besar, mampu membuat lebih banyak keputusan , dan suka melakukan sebuah proses. Memiliki kebiasaan bertindak dan melakukan tindakan yang besar atau “big action”, yaitu kita memiliki apa yang diperlukan untuk bisa menang dengan signifikan dalam kehidupan ini.
Zinedine Zidane, seorang pemain sepak bola dan immigrant Perancis, menjadi hebat di dunia karena ia selalu melakukan big action. Untuk itu di sepanjang jalan, kita perlu terus-menerus mengembangkan diri untuk menjadi semakin ahli- dalam perlombaan ditandai dengan peraihan medali emas.
Raihlah medali emas! Orang yang berprestasi tinggi tidak puas hanya dengan kualitas yang biasa- biasa saja. Mereka tidak mau menjadi nomor dua. Mereka tidak puas sekadar berbuat seperti cara orang-orang kebanyakan. Orang yang sukses ibarat seorang  pemenang selalu ingin menaikkan standar harapannya. Mereka ingin unggul dan ingin apa pun yang mereka lakukan berkualitas nomor satu. Mereka melangkah lebih jauh. Mereka berfokus untuk membangun reputasi yang akan membawa mereka menuju puncak.
Mulailah membuat lebih banyak keputusan yang bisa menuju pencapaian prestasi, sebagaimana yang dilakukan oleh seorang pemimpin dan masing- masing kita adalah seorang pemimpin untuk diri kita sendiri. Seoran pemimpin membuat keputusan – sepanjang waktu. Sedangkan seorang pengikut hanya mampu membuat saran. Membuat saran itu mudah karena tidak melibatkan tindakan dan membuat keputusan itu sulit. Hal itu memerlukan keberanian karena selalu ada sesuatu yang dipertaruhkan. Oleh sebab itu kita perlu mampu membuat lebih banyak keputusan. Mulailah lebih banyak bertindak. Semakin banyak yang kita lakukan, semakin mantap kepemimpinan kita atas diri sendiri, dan akan semakin maju pribadi kita, baik secara personal maupun profesional.
Jatuh cintalah pada proses, kita ambil contoh dari proses yang dilakukan oleh Zidan, yang mengantarkan Zidan menjadi pemain sepak bola yang hebat. Zidan dan orang tuanya adalah immigran di Perancis. Sebagai seorang immigrant tentu awal kehidupannya cukup memprihatinkan, atau dikatakan agak tergolong miskin. Semua orang yang ingin sukses, mereka harus bangkit dan musti memiliki harapan akan masa depan, demikian pula halnya dengan Zidan pada saat itu.
Harapan hidup membuat Zidan bisa melihat yang tak kasat-mata dan meraih yang mustahil. Bahwa tugas nomor satu seorang pemimpin (termasuk memimpin buat diri sendiri) adalah memberi pengikutnya harapan. Ketika memiliki harapan, orang akan bertarung demi impian mereka. Zidan pun punya harapan. Pada mulanya Zidane mau kuliah namun biayanya sangat mahal. Kemudian ia mendaftar pada sebuah klub sepak bola. Namun hasilnya biasa- biasa saja, hingga ia mengubah proses latihan bola yang dahsyat. Dia melakukan proses yang dahsyat terus menerus hingga ada saatnya dunia menyaksikan Zidane sebagai salah seorang pesepak bola yang disegani.
Ada prinsip yang perlu diketahui oleh setiap siswa dan juga mahasiswa yang ingin sukses bahwa seorang petani perlu menanam, beberapa minggu setelah itu baru bisa menuai. Jadi “ kita harus menanam sebelum menuai”. Kita harus menanam benih sebelum bisa menuai. Semakin banyak menanam, semakin banyak pula anda menuai. Jika menanam sebutir gandum, kita akan menuai setengah liter gandum. Jika menanam setengah liter, kita akan menuai lima liter. Yang kita tuai selalu lebih banyak daripada yang kita tanam. Jangan menilai setiap hari berdasarkan panena yang kita tuai, tetapi berdasarkan benih yang kita tanam.
Ada beberapa karakter positif yang lain yang juga perlu kita miliki dan kita amalkan untuk menuju sukses dalam studi dan hidup. Karakter tersebut adalah: keyakinan pada diri sendiri, memiliki dan menumbuhkan rasa percaya diri, dan menyingkirkan pikiran negatif sejak awal.
Yakinlah pada diri sendiri dan yakinlah bahwa kita bisa meraih impian kita. Jika kita yakin sesuatu itu mungkin dan bersedia melakukan apa pun, selama apa pun, yang diperlukan untuk menyelesaikannya, kesuksesan hanyalah masalah waktu. Kita bisa meningkatkan keyakinan diri melalui buku motivasi yang kita baca, atau CD/ audio  yang kita dengarkan, dan orang-orang dengan siapa kita berhubungan. Jika menaruh hal-hal baik dalam pikiran, kita akan menjadi lebih kuat dan lebih yakin pada diri sendiri.
Memilki percaya diri dan menumbuhkannya selalu. Kepercayaan diri muncul dari persiapan. Kepercayaan diri tidak bisa dipalsukan. Kepercayaan diri muncul dari melatih suatu keterampilan hingga menguasainya. Begitu menguasai suatu keterampilan, kita pun merasa percaya diri. Begitu menguasai bidang kita, maka kita akan merasa percaya diri. Dengan kepercayaan diri, kita bisa mulai meraih berbagai hal yang tak pernah kita bayangkan. Beberapa poin  yang yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri, antara lain seperti:
a) Pikirkan hal-hal positif saja.
b) Ganti pikiran negatif dengan pikiran positif.
c) Berjalanlah lebih cepat dan berjalanlah dengan tujuan.
d) Berdirilah dengan sikap percaya diri: kepala tegak, bahu tegap, perut masuk.
e) Tatap orang di matanya dan tersenyumlah.
f) Perkenalkan diri kepada orang lain, jangan tunggu orang lain untuk memperkenalkan diri kepada kita.
g) Ungkapkan pikiran kita.
Setelah percaya diri kita tumbuh dan berkembang maka kemudian kita harus menyingkirkan pikiran negatif sejak awal. Tantangan terbesar dalam perjalanan menuju kesuksesan adalah menguasai diri sendiri. Apa pun yang sedang kita lakukan, akan selalu ada saat di mana kita meragukan diri sendiri, mengalami konflik batin, serta ingin melakukan berbagai hal yang akan merintangi kita  mencapai tujuan. Teruslah bertanya kepada diri sendiri, “Apa selanjutnya yang bisa aku lakukan sekarang agar lebih dekat dengan tujuanku?”.
Demikian kiat-kiat sukses dalam belajar yang perlu kita pahami. Dimana kita perlu melaksanakan  sederetan kebiasaan positif dalam belajar. Kemudian kebiasan positif dalam belajar akan sangat signifikan kalau kita juga memiliki karakter yang juga positif. Akhirnya mimpi-mimpi kita insyaallah bisa terwujud.

Cita-cita Tidak Jatuh Dari Langit



Cita-cita Tidak Jatuh Dari Langit

            Saat kita masih kecil  bersekolah di TK dan SD, ibu guru, bapak guru dan juga orang tua kita rajin memotivasi kita agar kita memiliki cita-cita- kelak di masa depan, agar kita  bisa menjadi orang sukses. Mereka berdoa dan berharap “moga-moga kamu kelak bisa menjadi orang yang berguna bagi bangsa negara dan agama. Untuk itu gantungkanlah cinta-cintamu setinggi bintang di langit”.
            Ya…jadinya sejak itu kita menggantung cita-cita setinggi bintang di langit dan belajar sekuat tenaga. Cita-cita anak-anak TK dan SD memang sangat tinggi, mereka ingin menjadi Presiden, menjadi Menteri dan menjadi Jenderal. Bertambah usia maka cita-cita mereka sedikit menjadi lebih realis, kemudian mereka ingin menjadi dokter, polisi, pilot, tentara, perawat, dan pramugari. Cita-cita mereka sesuai dengan profesi yang sering mereka jumpai, cara berpakaian orang dengan profesi yang telah kita sebutkan di atas membuat mereka kagum dan ingin pula berkarir seperti mereka.
            Kebanyakan anak-anak (siswa SD hingga siswa SLTA) berfikir bahwa untuk menggapai sebuah cita-cita tidak begitu ribet. Cukup belajar sekuat mungkin. Bila mereka bisa juara kelas apalagi juara umum maka kelak karir yang hebat bakal berada digenggam. Saat mereka duduk di bangku SMA, maka kalau mereka ujian dan mampu memperoleh skor mata pelajaran yang masuk ke dalam Ujian Nasional, maka mereka bakal mampu kuliah di Perguruan tinggi favorit. Dan kalau sudah kuliah di sana (menjadi sarjana)  maka karir yang basah dengan gaji yang gede bakal mengucur ke dalam kantong mereka.
            Dalam masa-masa sebelumnya bahwa merekrut PNS, Pegawai BUMN dan pegawai swasta terlihat begitu agak longgar- hanya berdasarkan skor memang mereka termasuk orang-orang yang beruntung. Namun peraturan perekrutan sudah jauh berubah. Untuk PNS, misalnya, pemerintah sangat membatasi penerimaannya. Karena selama ini jumlah PNS yang berlimpah dan tak terkendalikan telah ikut memberatkan anggaran negara untuk menggaji mereka. Dan gara-gara rektuitmen PNS dilakukan secara asal-asalan maka cukup banyak yang direkrut para PNS yang kurang rajin, yang kinerjanya kurang bagus dan kurang mampu memajukan negara.
            Dulu nilai yang tinggi seolah-olah berguna buat menjangkau bintang-bintang yang tinggi, atau cita-cita yang bertebaran di langit. Begitu juara umum maka kelak seseorang bisa meraih karir sebagai dokter, perawat, pramugari, dll. Sekarang tidak lagi, malah dikatakan nilai yang tinggi berguna hanya buat syarat kelulusan dari Perguruan Tinggi, sementara untuk karir lebih didukung oleh keterampilan berwirausaha, leadership dan kemampuan berkomunikasi.
            Sebetulnya juga ada karir yang cukup menantang yang tidak mutlak ditentukan oleh nilai atau skor yang tinggi, tapi dipengaruhi oleh multi talenta seseorang. Untuk hal ini kita bisa bercermin pada biografi public figure, sebut saja seperti Mutiara Djokosoetono , Najwa Shibab, dan Oki Setiana Dewi.
            1) Profil Pendiri Armada Taxi
Bagi warga Jakarta dan siapa saja yang mengunjungi Jakarta sudah pasti mengenal Taksi Blue Bird. Ini sebuah armada taksi yang banyak bersileweran di kota Jakarta, dan sudah merupakan salah jenis kendaraan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di ibukota Jakarta. Pendiri Taksi Blue Bird adalah seorang perempuan pejuang dari Malang bernama Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono. Ia berasal dari keluarga berada, namun pada usia 5 tahun keluarganya bangkrut. Kehidupan berubah drastis. Dari seorang gadis cilik yang dikelilingi fasilitas hidup naik kemudian menjadi miskin. ia kemudian meniti bangku sekolah dalam kesederhanaan luar biasa.
Jadi penderitaan dan hidup susah bisa memicu seseorang dalam memperkuat motivasi berprestasinya. Kesederhaan hidup Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono telah menjadi motivasi hidupnya. Kesederhanaan hidup Bu Djoko semasa kecil, seperti makanan yang tak pernah cukup, pakaian seadanya, tak pernah ada uang jajan.
Menginjak remaja ketegaran semakin terasah. Ia bertekad memperkaya diri dengan ilmu dan kepintaran atau skill. Ia banyak membaca kisah-kisah inspiratif yang diperoleh dengan meminjam. Jadi tidak ada orang yang ingin sukses menjauhi kebiasaan membaca. Membaca malah bisa memperkaya wawasan berfikir seseorang.
Ia menyelesaikan pendidikan HBS, kemudian lulus Sekolah Guru Belanda atau Europese Kweekschool. Dengan tekad yang kuat ia meninggalkan kampung halaman untuk merantau ke Jakarta. Dan berhasil masuk Fakultas Hukum Universitas Indonesia dengan menumpang di rumah pamannya di Menteng. Kemudian jalan hidup membawa berkenalan dengan Djokosoetono, dosen yang mengajarnya, yang juga pendiri serta Guberbur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. Laki-laki itulah yang menikahinya selagi Bu Djoko masih kuliah.
Mereka dikaruniai 3 anak, bekerja sebagai dosen di FHUI dan PTIK. Untuk menambah penghasilan keluarga, Bu Djoko berjualan batik door to door. Tak ada gengsi, tak ada malu, tak ada rasa takut direndahkan oleh sesama isteri. Karakter tidak gengsi-gengsian penting untuk meraih sukses. Namun penjualan batik yang sempat sukses kemudian menurun. Hingga Bu Djoko beralih kemudian berusaha telur di depan rumahnya.
Realita berjualan telur menjadi pilihan bisnis yang brilian masa itu. Saat itu telur belum sepopuler sekarang. Kemudian suaminya sakit-sakitan dan suaminya meninggal. Tak berapa lama setelah kepergian suaminya. PTIK dan PTHM memberi kabar yang cukup menghibur keluarga. Ia mendapatkan dua buah mobil bekas, sedan Opel dan Mercedes. Disinilah embrio lahirnya Taksi Blue Bird. 
Pada suatu malam, Bu Djoko mulai merancang gagasan bagi operasional taksi yang dimulai dengan dua buah sedan pemberian yang dimiliki. Bu Djoko menyusun konsep untuk menjalankan usaha taksinya. Ia memikirkan mobil, cara mengelola dan juga memikirkan pengemudi. Pengemudi itu akan dididik dengan baik, dibina, dirangkul untuk sama-sama berkembang. Inilah fase yang penting dalam sejarah kelahiran Blue Bird.
Usaha taksi terebut menggunakan penentuan tarif sistem meter yang kala itu belum ada di Jakarta. Untuk order taksi, ia menggunakan nomor telefon rumahnya. Karena Chandra ditugaskan menerima telepon dari pelanggan maka orang-orang menamakan taksi itu sebagai Taksi Chandra. Taksi Chandra yang hanya dua sedan itu kemudian melesat popular di lingkungan Menteng karena pelayanan yang luar biasa. Order muncul tanpa henti. Dari hasil keuntungan saat itu, BU Djoko bisa membeli mobil lagi.
Permintaan akan Taksi Chandra terus mengalir. Beberapa mobil yang telah dimiliki dirasa kurang mencukupi. Titik layanan kian melebar, tak hanya di daerah Menteng, tebet, Kabayoran Baru dan wilayah-wilayah di Jakarta Pusat, tapi juga sampai ke Jakarta Timur, Barat dan Utara. Dalam kesederhanaan Bu Djoko memimpin perjalanan besar membawa Blue Bird siap mengarungi zaman. Dia menanamkan kepada awak angkutan bagaimana menumbuhkan sense of belonging yang tinggi terhadap Blue Bird dengan menjadi "serdadu-serdadu" tangguh dan penuh pengorbanan.
2) Profil Tokoh Muslimah Muda
Oki Setiana Dewi, sosok publik figur satu ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, profil tokoh muslimah muda yang cantik ini mulai dikenal ketika ia sukses membintangi film yang berjudul "Ketika Cinta Bertasbih”. Aktif sebagai seorang penulis, pembicara di berbagai pertemuan serta juga sebagai uztadzah,
Oki sendiri menyelesaikan SMA nya juga di SMAN 1 Depok. Ketika SMA, Oki selalu langganan menjadi juara kelas. Ia juga sering mewakili sekolahnya dalam berbagai perlombaan akademis dan non-akademis. Oki termasuk siswa yang pintar hingga bisa diterima di Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya pada tahun 2012.
Usai meraih gelar sarjana, Oki menjadi santriwati program Tahfidzul Qur’an di Rumah Qur’an yang terletak di Depok- Jawa Barat. Lalu, ia mempelajari bahasa Arab di Universitas Umm Al Qura di Makkah pada tahun 2012.
Kisah Oki ketika memutuskan memakai jilbab adalah ketika sang bunda terserang sakit yang kata dokter sudah sulit disembuhkan. Mendengar itu Oki jadi sangat sedih. Ia pun lalu memutuskan untuk berjilbab agar bisa lebih dekat dengan Allah dan bisa lebi khusyuk mendoakan kedua orang tuanya terutama bundanya. Sejak saat itulah Oki memakai jilbab.
Selain menjadi artis, ia juga aktif sebagai penulis dengan beberapa judul bukunya yaitu Melukis Pelangi :Catatan Hati Oki Setiana Dewi, Sejuta Pelangi : Pernik Cinta Oki Setiana Dewi, Cahaya Di Atas cahaya Perjalanan Spiritual Oki Setiana Dewi, Hijab I'm In Love, Dekapan Kematian, Ketika Guru SD Sakit. Dalam bukunya yang berjudul Hijab I’m In Love, merupakan karyanya yang paling berbeda karena ia juga mengeluarkan album perdananya dengan judul yang sama.Dalam album Hijab Im in Love (2013) ini dinyanyikan bersama adiknya bernama Shindy.
Oki juga sering mengisi seminar kemuslimahan dan kepemudaan. Oki juga meluangkan waktunya mengajar ngaji di TPA untuk anak-anak dan ibu-ibu. Oki menggalakkan kegiatan DMKM yaitu Dari Masjid ke Masjid dan juga program “Yuk Mengaji, Al Qur’an di Hati” dimana pelaksanaannya juga menyentuh lingkungan Lapas Wanita Tangerang. Kecerdasan dan prestasi Oki juga diakui ketika dirinya ditunjuk sebagai duta untuk Anak-anak Rumah Autis dan duta Internet Sehat dan Aman oleh kementrian Komunikasi dan Informatika. Oki Setiana Dewi menikah dengan Ory Vitrio yang seorang pengusaha pengusaha restoran.
3) Profil Presenter Sukses
Kita telah membaca kisah sukses Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono dan Oki Setiana Dewi secara sekilas, kemudian bagaimana dengan kisah sukses Najwa Shihab ? Najwa Shihab nama wanita satu ini dikenal masyarakat sebagai presenter atau pembawa acara di Mata Najwa yang disiarkan di Stasiun televisi Metro TV. Dia merupakan putri kedua dari seorang Tokoh bernama Prof. Dr. Quraish Shihab yang merupakan seorang cendekiawan muslim Indonesia. Berarti Najwa didik dengan banyak ilmu pengetahuan dan banyak pengalaman.
Mengenai pendidikan, Ketika di Sekolah Menengah Atas (SMA), Najwa Shihab terpilih sebagai siswa yang berangkat ke Amerika selama satu tahun dalam program bernama AFS yang dikelola oleh Yayasan Bina Antarbudaya, karena memiliki wawasan yang luas dan didukung dengan kemampuan berbahasa Inggris. Najwa Shihab kuliah di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan Ilmu Hukum dan menjadi alumni pada tahun 2000. Kendati lulus sebagai Sarjana Hukum, Najwa Shihab lebih memilih terjun di dunia jurnalistik ketimbang seorang pengacara.
Tidakah mengehrankan, ia kemudian bergabung dengan Metro TV salah satu Stasiun Televisi Indonesia untuk mengasah kemampuannya dibidang jurnalistik. Dia dianugrahi penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dalam hal laporan-laporanya ketika menjadi repoter bencana Tsunami di Aceh dimaa ia merupakan reporter pertama yang berhasil melaporkan kondisi setelah tsunami menerjang Aceh, dari laporan atau liputannya, dinilai memberi andil yang sangat berarti dalam hal berkembangnya kepedulian dan juga rasa empati masyarakat luas terhadap tragedi tsunami tersebut yang banyak memakan korban jiwa.
Terlihat bahwa cita-cita seseorang tidak jatuh dengan mudah dari langit. Cita-cita setinggi bintang di langit adalah kata-kata yang diucapkan buat anak-anak kecil sebatas ilusi. Kisah hidup ringkas 3 publik figur di atas memberi tahu pada kita bahwa cita-cita buat sukses harus dipersiapkan, bukan semudah membalik telapak tangan dan, juara kelas saja juga tidak menjamin buat sukses.
Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono mengingatkan kita betapa pentingnya seseorang bisa membaca peluang- seperti memimpikan bisnis dalam sektor transportasi taxi yang didukung dengan semangat dan kegigihan tekad. Pintar saja secara akademik, sebagaimana yang dimiliki Oki, juga belum menjamin buat sukses. Ia mengasah potensi diri untuk memilki keterampilan berganda, bisa sebagai pembicara dan penulis. Tentu saja sejak kecil dan remaja ia juga rajin berlatih berpidato, ikut berorganisasi dan berlatih dalam menulis dan jurnalistik, kemudia ia juga mendalami ilmu Al-Quran dan ilmu jiwa, hingga ia menjadi seorang publik figur nasional. 
Begitu juga dengan Najwa Shihab, bahwa ia juga memilki kepintaran berganda, kemampuan berbahasa Inggris dan keberanian. Andai ia seorang perempuan yang pasif dan pemalu maka tentu ia sulit untuk move-on. Jadinya bahwa aktif berorganisasi, banyak membaca untuk memperluas wawasan serta kemampuan dalam menulis- jurnalistik- telah memuluskan karir Najwa Shihab itu sendiri.

Penerimaan Siswa Baru "PPDB 2021-2022 SMAN 3 BATUSANGKAR"

  SMA NEGERI 3 BATUSANGKAR INFORMASI PEDAFTARAN PPDB 2021 -2022 1. Persyaratan PPDB Umum : 1. Ijazah atau surat keterangan Lulus 2. Kartu ke...