Sabtu, 28 Desember 2013

Pernikahan Generasi Muda



Pernikahan Generasi Muda
1) Masa Berpacaran
            Menikah tentu juga sesuatu yang mereka dambakan. Bila sudah menikah seperti orang kebanyakan mereka juga ingin punya keturunan. Anak mereka rata- rata satu atau dua orang, atau juga ada tanpa punya anak. Sebelum menuju ke jenjang pernikahan tentu ada beberapa tahap yang dilakukan oleh sepasan pemuda- pemudi Jepang. Tahap- tahap tersebut adalah seperti[1]:
a) Moment kokuhaku (penembakan)- di Jepang moment nembak cewek namanya Kokuhaku, biasanya sebelum menyatakan cinta, seorang cowo bakal ngajak temen ceweknya buat jalan rame-rame bareng- bareng teman- teman lain. Nah waktu dalam perjalanan pulang dari jalan-jalan itulah, si cowok bakal nembak cewek yang disukainya.
b) Tidak bilang cinta, Cuma bilang suka- pasangan yang sedang berpacaran di Jepang tidak pernah mengatakan  Aishiteru (cinta) ke pasangannya. Mereka Cuma bilang Daisuki (suka banget) ke pasangannya. Hal ini karena ungkapan aishiteru hanya diungkapkan pria kepada wanita jika mereka sudah memutuskan akan melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.
c) First date  di Restaurant mewah- nah, ketika baru saja menjadi pasangan, cowok Jepang akan mengajak pacarnya untuk kencan pertama di sebuah Restaurant mewah. Kalo kencan- kencan selanjutnya tentu saja boleh, misal dalam bentuk  jalan- jalan ke mall atau nonton bareng.
d) Tidak menjemput pasangan- tradisi antar jemput pasangan di Jepang dengan di Indonesia berbeda. Karena  di Jepang sebagian besar penduduknya menggunakan kereta sebagai sebagai sarana transportasi, maka pasangan pacaran lebih banyak bertemu di stasiun daripada menjemput ke rumah pasangannya. Begitu juga waktu pulang “ngedate”, cowok tidak akan mengantar ceweknya untuk sampai ke rumah, mereka akan berpisah di stasiun. Ketika suda sampai di rumah masing-masing, maka si cowok akan kirim sms pada ceweknya untuk memastikan bahwa  ceweknya sudah sampai di rumah dengan keadaan selamat.
e) Tidak ada istilah traktir- di Jepang tidak ada tradisi cewek makan dibayar oleh cowonkya. Habis makan ya bayar sendiri- sendiri. Jadi paket hemat kalo pacaran seperti ini ?
f) Tidak Memperkenalkan pada Orang Tua Kecuali Telah Memutuskan untuk
    Menikah- di Jepang, mengenalkan pasangan ke orang tua ga akan dilakukan sampe benar- benar  serius dan memutuskan untuk menikah.
2) Pernikahan
Meskipun Jepang dikenal sebagai negeri yang berteknologi canggih dengan masyarakat yang sangat modern, orang Jepang tetap mempunyai kesadaran untuk berkeluarga serta tetap taat pada adat istiadat warisan leluhur.  Saat ini di Jepang, terdapat dua tata cara pernikahan yaitu, tata cara pernikahan modern yang dilangsungkan di gereja dengan sistem agama Kristen dan tata cara pernikahan tradisional yang dilangsungkan di kuil dengan sistem Budha atau Shinto.
Masyarakat Jepang sendiri saat ini lebih tertarik pada upacara pernikahan dengan cara yang Modern, yaitu menikah dengan cara agama Kristen di gereja meski keduanya tidak beragama Kristen, tapi  yang menikahkan keduanya tetap pendeta. Banyak diantara mereka yang tertarik dengan tata cara ini karena ingin memakai gaun pengantin berwarna putih yang indah serta disaksikan oleh keluarga, teman dan kerabat dekat.
Orang Jepang memang menyukai berbagai perayaan serta trend, buktinya perayaan pernikahan yang paling diminati oleh setiap pasangan yang akan menikah saat ini berupa upacara pernikahan di atas kapal pesiar. Pengucapan janji nikah dihadapan kapten kapal serta disaksikan oleh keluarga, teman dan kerabat ini memakan biaya hanya sekitar  ¥ 6.000.000 dengan mempelai wanita yang mengenakan gaun  pengantin ala barat serta sang pria yang mengenakan busana ibarat kapten kapal.
Pernikahan tradisional Jepang[2]  sendiri saat ini masih ada yang melakukan khususnya mereka yang tinggal di pelosok pedesaan, dimana penduduknya masih memegang teguh adat istiadat warisan nenek moyang yang sudah dilakukan secara turun temurun. Seperti juga yang terjadi di belahan dunia lainnya saat ini jarang pasangan Jepang yang menikah pada usia muda, karena setelah menamatkan pendidikan mereka mulai memikirkan karir setelah itu baru pernikahan.
Usia menikah untuk pria rata-rata di atas 28 tahun, sedangkan wanita di atas usia 26 tahun dan kebanyakan dari mereka akan menikah ketika usia sudah menginjak sebuah kemapanan. Uniknya para wanita Jepang rata-rata menginginkan pria-pria yang sudah memenuhi syarat 3T untuk dijadikan pendamping, yaitu Tinggi badan, Tinggi pendidikan, dan Tinggi pendapatan.
Kemudian  bagi mereka yang terlalu disibukkan oleh pekerjaan hingga sempat sejenak melupakan soal jodoh, tentu kesulitan untuk mencari pasangan pendamping. Untuk itu apabila usia mereka sudah cukup mapan untuk menikah, mereka akan mencari jodoh lewat acara-acara  perkenalan yang sering diadakan di negara yang terletak di sebelah timur Asia. Biasanya, jika si pria merasa tertarik dengan seorang wanita, ia akan meminta untuk menjadi temannya. Selanjutnya bila ada kecocokan diantara keduanya dapat dilanjutkan kejenjang pernikahan.
Sebelum upacara pernikahan dilangsungkan, sang pria meminta izin kepada ayah kekasih. Apabila orang tua dari pihak wanita sudah menyetujui, maka segera dicarikan hari baik. sebab di Jepang ada kalender yang menerangkan mana hari baik dan mana hari buruk.
Untuk suatu acara penting seperti pernikahan, hari baik sangat mempengaruhi. Sehingga umumnya bulan-bulan yang sering dipakai orang untuk menikah adalah bulan Juni, atau pada musim semi dan musim gugur. Hari yang ditentukan pun tiba, keduanya terlihat anggun mengenakan busana tradisional adat jepang. Sang mempelai wanita terlihat cantik dengan Kimono putihnya, yang berarti suci, disebut juga Shiromuku. Rambut mempelai wanita disanggul dan dihiasi dengan bermacam-macam perhiasan, lalu ditutup dengan Tsuno Kakushi atau kerudung. Sedangkan mempelai pria terlihat gagah dalam balutan Hakama hitam, yaitu busana tradisional adat Jepang untuk pria.
Kedua mempelai diantar keluarga, teman dan kerabat bersama sama pergi ke kuil yaitu Kuil Meiji Jingu lalu melaksanakan upacara ritual pernikahan tradisional agama Shinto. Setelah seluruh keluarga, teman, dan kerabat berkumpul, kedua pengantin berdiri ditengah tengah diiringi dengan lagu tradisional kiyari. Pendeta kemudian melaporkan kepada dewa, bahwa kedua pasangan ini akan menikah lalu berdoa untuk para orang-orang tua yang sudah meninggal.
Pengantin pria membaca sumpah perkawinan kepada pengantin wanita, Lalu kedua pengantin minum anggur sebanyak tiga kali kemudian diulang lagi tiga kali. Di hadapan Dewa kedua pengantin mengucapkan janji nikah, disaksikan keluarga, teman dan kerabat, segera setelah itu dilanjutkan dengan resepsi. Pada acara ini, kedua pengantin sudah berganti busana, yaitu busana ala barat. Tersedia juga minuman khas sake yang menandakan keluarga mereka bersatu serta hidangan untuk para tamu, dengan posisi tamu kehormatan biasanya diisi oleh pimpinan tempat pengantin pria bekerja..
E. Kuliner Buat Keluarga
            Orang Jepang menyukai sayur, sayur yang mereka konsumsi sama dengan sayuran yang kita konsumsi di Sumatra, seperti: kol, wortel, selada…dengan nama khusus dalam bahasa Jepang. Banyak makan sayur sangat  banyak manfaatnya, seperti pencernaan lancer dan kebutuhan vitamin dan mineral tubuh terpenuhi. Sayur mereka terlihat bening saja.
Ciri khas makanan Jepang umumnya bahwa bahan-bahan masakan Jepang berupa: beras, hasil pertanian (sayuran dankacang-kacangan), dan makanan laut. Bumbu berupa dashi yang dibuat dari konbu, ikan danshiitake, ditambah miso dan shōyu… Berbeda dengan masakan negara-negara lain, makanan Jepang sama sekali tidak menggunakan bumbu berupa rempah-rempah dari biji-bijian (merica) atau penyedap yanng mengandung biji (seperti cabai) yang harus ditumbuk atau dihaluskan. Masakan Jepang juga tidak menggunakan bumbu yang berbau tajam seperti bawang putih… Kacang kedelai merupakan bahan utama makanan olahan. Penyedap biasanya berupa sayur-sayuran beraroma harum yang dipotong-potong halus atau diparut. Masakan Jepang umumnya rendah lemak, tapi mengandung kadar garam yang tinggi.
“Orang Jepang paling suka makanan laut,, kenapa..??  yak arena makanan laut itu sangat sehat loh… apalagi kalau di jepang hidangan makanan lautnya rata- rata  dihidangkan setengah matang,, jadi pasti makanan nya masih segar-segar.”
Kuliner mereka tidak banyak mengandung minyak. Orang Jepang tidak menyukai makanan berminyak. Kata seorang temanku bahwa bahwa makanan yang sering mengandung minyak membuat kita mudah sakit- seperti gangguan jantung dan juga empedu.
            Orang Jepang doyan makan ikan, kepiting dan udang. Manfaat banyak makan ikan menyehatkan badan. Makanan sehat khas Jepang[3]  memang terkenal dengan sesuatu yang baru, kreatif, unik, dan bahkan aneh. Sebagai contoh, makanan khas Jepang yang amat terkenal adalah Sushi. Selain rasanya yang unik dan segar karena diolah seminimal mungkin, sushi termasuk makanan sehat. Jika berbicara soal makanan tersehat di dunia, masakan Jepang-lah yang berada di posisi atas.
Kebiasaan makan di Jepang dipuji akan singkatnya dan kesederhaannya. Tak cuma itu masakan Jepang sehat karena selalu berkaitan dengan alam. Makanan sushi yang dimasak sangat sedikit sehingga mempertahankan sebagian besar nutrisinya. Bahan-bahan makanan yang digunakan pun juga sangat sehat, dan tidak diolah berlebihan. Bahan-bahan itu seperti kedelai, rumput laut, dan berbagai macam jenis ikan membuat sushi dinobatkan sebagai salah satu masakan sehat di seluruh dunia.
Sebab bagi kita yang terbiasa mengolah makanan, pasti sudah tahu kalau memasak dengan waktu berlebihan  menghilangkan nutrisi yang terkandung dalam makanan. Lebih jelasnya, dari percakapan dengan teman tentang masakanan Jepang membuat aku bisa tahu tentang sejumlah alasan masakan Jepang dianggap paling sehat.
a) Makanan ala Jepang menyehatkan Jantung,  karena seafood atau makanan laut adalah sumber utama protein dalam masakan Jepang. Ikan laut memiliki kandungan omega-3 yang amat tinggi. Itulah sebabnya, makanan Jepang membuat jantung sehat dibanding masakan lain di seluruh dunia.
b) Makanan direbus, ya bahwa masakan Jepang terdiri dari makanan rebus atau yang direbus. Kita pastinya jarang menemukan makanan yang digoreng atau direndam rempah-rempah dalam masakan Jepang.
c) Kedelai, bahwa kedelai yang digunakan dalam masakan Jepang tidak diproses berlebihan, dan karena itu sangatlah sehat.
d) Sangat sedikit garam, bahwa makanan Jepang sehat karena kandungan sodiumnya relatif rendah. Masyarakat Jepang makan banyak makanan laut yang memiliki natrium alami, kandungan garam dalam makanannya pun berkurang.
e) Ubi, bahwa karbohidrat dalam makanan Jepang tersedia di ubi jalar. Ubi adalah karbohidrat kompleks yang memberi energi dan nutrisi.
f) Makanan Jepang kaya antioksidan, bahwa ikan dan sayuran memiliki antioksidan tinggi dalam keadaan mentah. Dan karena Jepang memasak dengan cara minimal, maka ia pun mendapatkan hasil yang maksimal dari antioksidan yang terkandung di dalamnya.
g) Rumput laut, bahwa masakan Jepang selain sehat, termasuk masakan paling langka di dunia. Pasalnya, rumput laut digunakan sebagai bahannya. Ada banyak manfaat kesehatan dari rumput laut. Mulai dari kaya mineral laut hingga nol kalori. Sehingga makanan ini sempurna untuk menemani program diet kita.

Wisata di Jepang



 Wisata di Jepang
1) Metropolitan Tokyo
Aku bersama teman- teman menikmati jalan- jalan yang sangat asyik di Tokyo[1]. Kami mengunjungi Tokyo tower….(Turis Canada mengira kalau aku orang Chinese, atau orang Jepang dan orang Jepang mengira aku orang Jepang totok- sehingga mereka memakai bahasa Jepang totok pula denganku). Banyak alasan mengapa kita tertarik untuk mengunjungi kota ini, keindahan bunga sakuranya, tata perkotaan yang rapi serta pertumbuhan ekonomi yang pesat membuat kota ini paling terkenal di Jepang. Kota ini juga terkenal sebagai ibukota negara Jepang dengan jumlah penduduk terpadat di negara sakura ini.
Ketika berjalan menyusuri Tokyo, kami terpukau melihat kebersihan di sekeliling kawasan ini. Namun secara keseluruhannya kota-kota di Jepang memang sangat terjaga kebersihannya. Tidak hanya di jalan-jalan utamanya saja, tetapi ketika memasuki gang-gang kecil pemandangan yang serupa dapat kita jumpai. Mayarakat Jepang memang dikenal sangat peduli lingkungannya dan mempunyai sikap yang ramah terhadap orang lain. Hal ini ditunjukkan dengan budaya orang Jepang yang selalu membungkuk (dalam bahasa Jepangnya: Ojigi) ketika berkenalan, bertamu di rumah orang, meminta maaf bahkan mengatakan permisi dengan orang lain. Oleh karena keramahannya jangan heran bila kita sedang berwisata ke Jepang dan hendak mencari informasi tempat yang sedang dicari, orang Jepang tidak enggan untuk mengantarkan kita  ke tempat tersebut.
Untuk memulai perjalanan di kota ini, kami bingung harus memulai dari mana karena banyaknya tempat-tempat yang menarik dan layak dikunjungi. Kami ingin mengunjungi Tokyo Tower yang terletak di Shiba Koen (Taman Shiba). Tinggi keseluruhannya mencapai 332,6 m. Selain berfungsi sebagai antena pemancar siaran radio dan TV analog, tower ini dijadikan sebagai ikon dari Tokyo. Para pengunjung diizinkan naik ke atas dengan menggunakan elevator.  Pada ketinggian sekitar 120-125 meter terdapat dua lantai observasi utama dan lantai observasi khusus pada ketinggian 223 meter. Dari lantai observasi ini pengunjung dapat melihat indahnya pemandangan kota Tokyo. Namun pengunjung tidak diperbolehkan sampai ke Lantai 5 karena lantai ini diisi berbagai perangkat saluran televisi dan tidak dibuka untuk umum.
Uniknya ketika malam hari, pemandangan dari Tokyo Tower akan semakin terlihat anggun karena dihiasi dengan lampu-lampu yang disesuaikan dengan musimnya. Lampu berwarna orange dinyalakan di kala musim semi, musim gugur dan musim dingin. Sementara itu lampu berwarna putih dinyalakan saat musim panas. Hal ini bertujuan memberikan efek sejuk bagi pengunjung.
Setelah asyik melihat kemegahan Tokyo Tower yang bentuk bangunannya seperti Menara Eiffel di Paris, saatnya kami memanjakan diri (maklum masa kecil kami yang kurang bahagia…ha…ha..!!!) dengan mengunjungi Pokemon Center Tokyo yang berada di Hamamatsucho, Tokyo. Tokoh atau karakter yang dimainkan dalam serial TV animasi Jepang ini sempat menarik perhatian anak-anak. Di Pokemon Center Tokyo ini semua barang-barang yang berbentuk dan terdapat gambar Pokemonnya di jual di sini.
Tak lengkap rasanya jika jalan-jalan di Tokyo tanpa mengunjungi Ueno Park yang berada di Taito. Di tempat ini kita dapat melihat keindahan bunga khas Jepang yaitu Bunga Sakura yang semakin cantik apabila sedang bermekaran. Waktu yang pas untuk melihat keindahan Bunga Sakura yang sedang mekar ialah saat musim semi yang datang sekitar bulan April. Warna-warna bunga akan berubah menjadi merah muda nan cantik. Pemandangan lainnya di sekitar Ueno Park ini adalah sebuah patung terkenal yang melegenda di Jepang, yaitu Saigo Takamori bersama seekor anjingnya. Selain itu, di tempat ini terdapat Kuil Yushima Tenjin Shrine. Kuil ini didirikan pada tahun 1355 dan menjadi tempat yang sangat populer bagi para pelajar untuk berdoa agar sukses dalam ujian sekolahnya.
2) Disneyland Tokyo
Selama tinggal di Jepang aku juga pergi berlibur ke   Disneyland Tokyo. Aku merasa rugi kalau tidak sempat pergi ke sana. Kita bisa bertemu dengan tokoh kartun. Ini sangat bagus untuk mengembangan daya khayal/ imajinasi anak- anak. Disneyland Tokyo adalah taman rekreasi Disney dengan luas mencapai 465,000 m² dan merupakan taman rekreasi dan resort Disney pertama yang dibangun di luar Amerika. Dibangun oleh Walt Disney Imagineering, taman rekreasi ini dibuat mirip dengan Disneyland yang terletak di Anaheim,California. Disneyland Tokyo terbagi dalam 7 area yaitu: Bazar Dunia/World Bazaar, ini  adalah nama lain untuk Mainstreet U.S.A.Disini terdapat Pulau Petualang/Adventureland, Pulau Barat/Westernland, Critter Country, Pulau Fantasi/Fantasyland, Kota Kartun/Toon Town, dan Pulau Esok/Tomorrowland.
3) Kyoto
Kami juga sempat pergi jalan- jalan atau berlibur ke Kyoto. Disana kami melihat objek sejarah, seperti kuil. Kota Kyoto ibarat kota Bukittinggi di Sumatera. Kyoto merupakan kota yang berada di Pulau Honshu yang merupakan bagian dari daerah metropolitan Osaka-Kobe-Kyoto. Di Kyoto terdapat banyak sekali situs bersejarah dan tempat wisata alam yang akan memanjakan mata dan bathin setiap pengunjungnya. Pada masa lampau, kota indah ini kerap disebut dengan Rakuchu, Kyoraku atau Rakuyo. Penamaan tersebut ternyata mengikuti kebiasaan Tiongkok yang memiliki ibukota di Rakuyo.
Didalam kota terdapat beberapa aliran sungai seperti Kamogawa yang alirannya bersatu dengan Takanogawa di Timur, Katsuragawa di Barat dan Ujigawa di Selatan. Posisinya berapa di Lembah Kyoto atau disebut juga dengan Lembah Yamashiro yang dikelilingi oleh tiga gunung yakni Kitayama, Higashiyama dan juga Nishiyama. Karena lokasinya yang dikelilingi oleh pegunungan inilah menyebabkan iklimnya bersifat iklim darat sehingga perbedaan suhu antara siang dan malam atau antara musim dingin dan musim panas cukup besar.
Pada bagian pusat kotanya didesain berbentuk kotak-kotak laiknya papan catur, dengan bentuk jalannya yang sebagian besar jalan lurus. Setiap jalannya, sama seperti di Indonesia, memiliki penamaannya tersendiri dan di setiap persimpangan jalannya diberinama sesuai dengan nama jalan yang bertemu.
Kyoto memiliki sekitar 17 situs yang disebutkan dalam daftar warisan dunia (UNESCO), terdapat 34 universitas, 24 museum dan ada ratusan candi dan kuil. Bertandang ke Kyoto akan membawa kita  pada penemuan objek yang merupakan perpaduan antara tradisionalitas dengan modernitas. Ada banyak tempat yang menarik untuk kita kunjungi di Kyoto ini seperti Arashima Park yang merupakan salah satu tempat wisata terkenal dengan dominasi bunga-bunganya. Kita  juga dapat melihat 110 jenis tanaman bamboo di Kyoto City Rakusai Bamboo Botanical Garden. 
4) Mesjid Kobe
Masjid Kobe Muslim terletak di Nakayamatedori, Chuo-ku, Kobe City, Hyogo. Masjid tua ini dibangun tahun 1935 dengan biaya yang diberikan oleh para pedagang muslim dan warga muslim yang tinggal di Kobe saat itu.  Pada tahun 1955 Kobe mengalami gempa bumi namun masjid ini bisa bertahan hanya kaca bangunan yang mengalami sedikit kerusakan, selain itu masjid ini juga dijadikan tempat berlindung oleh warga sekitar. Mesjid Kobe Muslim ini berada di salah satu area terbaik untuk di kunjungi turis. Area ini bagunan tua western-style mulai dari restorandan toko makanan. Tempat ini juga tempat paling populer bagi pengunjung muslim.
Aku beruntung bisa mengunjungi Mesjid ini. Kebetulan saat itu di bulan Ramadhan, jadi aku bisa sholat bareng dengan jemaah muslim lainnya. Mereka adalah warga Pakistan, Bangladesh, beberapa keturunan Arab dan juga ada orang Jepang yang beragama Islam. Ceramahnya ada dalam bahasa Inggris dan juga dalam bahasa Jepang. Aku hanya mengerti ceramah dalam bahasa Jepang.
5) Universal Osaka
Dalam sebuah liburan kami pergi jalan-jalan ke Osaka. Kami pergi dengan menggunakan Shinkansen( kereta tercepat di Jepang). Di sana kami mengunjungi Universal Studios Japan- bagus sekali. Di sana, kami bermain dengan beberapa permainan seperti Terminator 3,ET.Jaws,dan lainnya. Pengalaman yang sangat menyenangkan sekaligus melelahkan.
Kami juga pergi ke Osaka zoo. Hebatnya bahwa disana hewannya tidak terkurung, tetapi dilepas dan kita melihat dari dalam mobil, melihat atraksi anjing laut, ikan lumba- lumba dan panda. Osaka zoo berada di kompleks Taman Tennoji. Didalamnya ada banyak satwa yang dilindungi, dimana salah satunya ada Panda merah dan Koala yang biasanya menjadi pusat perhatian pengunjung.
6) Nagano
Aku bersyukur karena bisa berlibur ke Nagano. Kami bisa main ski dan snowball- bola salju. Tiga tahun di Jepang, tidak mungkin ya kiranya kalau aku tidak mencoba untuk main ski. Aku coba main ski di ski-resort dekat Hakuba, Nagano dalam musim dingin. Kami dalam grup kecil menggunakan tiket ju-hachi-kippu (tiket kereta yang bisa digunakan untuk seluruh kereta lokal untuk perjalanan dengan grup.
Tujuan pertama: Hakuba, Nagano untuk main ski. Dengan kereta lokal, perjalanan terasa panjang, sampai Hakuba siang hari  kami cari informasi dan menemukan info bahwa hostel dan ski resort bisa kami dapat dicapai dengan bis hanya 1,5 jam, dan artinya kami masih bisa sampai sana sore hari dan merasakan main-main ski. Kami bertanya pada penjaga guest hotelnya bagaimana kalau kami mau main ski- sipenjaga memberitahu kami bahwa terdapat beberapa tempat penyewaan sepanjang jalan menuju Hakuba resort (agak jauh dari hotel kami, kurang lebih 1 km).
Dengan mengucapkan Arigatou gozaiamsu, kami meluncuuurrr. Sampai di rental perlengkapan ski, kami harus main sendiri. Astaga…..ternyata main ski itu susah. Kami gak bisa sama sekali main ski, tapi gak mau rugi, mau tetap liat ski resort, main sama salju.
Lalu mulailah kami mencari-cari kegiatan. Kami merental sliding yang biasanya digunakan anak-anak. Kemudian mulailah kami meluncur dengan sliding itu bergantian. Bosan sliding, kami liat ada nihon-jin lucu bawa-bawa alat ski. Lalu kami dekati, kami pinjam alat ski dan kami poto-poto dengan alat ski itu, serasa profesional skiing hahaha. Lalu pinjam snowboard nihon-jin dan kembali poto-poto. Hahahahha. Entah apa yang ada dalam pikiran nihon-jin itu, kami tidak peduli.
7) Mencoba Baju Kimono
Ada- ada saja pengalamanku di Jepang. Karena mataku agak sipit maka aku dianggap orang Jepang sehingga mereka pake bahasa Jepang totok dan aku tidak mengerti. Aku punya pengalaman indah dalam memakai kimono.
Kimono adalah pakaian tradisional Negeri Sakura itu (Jepang), kalau di Indonesia "Kebaya". Kalau di Indonesia yang memakai kebaya hanya para wanita, lain halnya dengan di Jepang. Kimono dapat di pakai oleh pria dan wanita, tetapi kimono pria berbeda dengan kimono wanita. Kimono untuk wanita biasanya berbentuk baju terusan serta sabuk yang dililitkan di pinggang atau perut (biasanya disebut obi) sedangkan untuk pria kimononya berbentuk setelan. Aturan memakai kimono yaitu kerah bagian kanan harus berada di bawah kerah bagian kiri (lihat gambar). Alas kaki sewaktu kita mengenakan kimono disebut geta atau zoori. Sebelum orang Jepang mengenal pakaian Barat, mereka setiap hari memakai kimono.
Namun sekarang kimono hanya dipakai oleh para wanita saja, itu pun kalau ada acara khusus atau istimewa saja. Ternyata kimono ada tingkatanya dan kimono juga bisa menunjukkan umur si pemakai, status perkawinan dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Untuk kimono wanita:
a). Kurotomesode adalah kimono yang paling formal untuk wanita yang sudah menikah. Kuro artinya Hitam jadi kurotomesode berarti Tomesode Hitam. Semua kimono yang berwarna hitam disebut kurotomesode. Kurotomesode dipakai untuk menghadiri resepsi pernikahan dan acara-acara yang sangat resmi. 
b) Irotomesode adalah kimono yang terbuat dari kain berwarna, boleh warna apa saja bukan cuma hitam seperti kurotomesode. Irotomesode bisa dipakai oleh para wanita yang sudah menihak maupun yang belum menikah. Irotomesode biasanya dipakai untuk menghadiri suatu acara dimana kita tidak diperbolehkan untuk memakai kurotomesode misalnya acara resepsi di Istana Kaisar.
c). Furisode adalah kimono paling formal untuk wanita yang belum menikah, terbuat dari bahan yang berwarna-warni dan motif di seluruh bagian. Ciri khas furisode adalah lengan yang sangat lebar dan menjuntai kebawah.  Furisode ini dapat dikenakan untuk menghadiri acara seijin shiki, menghadiri resepsi pernikahan teman, dan wisuda.
d). Iromuji adalah kimono semiformal, namun bisa beralih fungsi menjadi formal apabila diberi lambang keluarga (kamon) sesuai dengan tingkat formalitasnya. Dapat dikenakan untuk menghadiri acara penikahan atau pesta pernikahan.


[1] http://ezytravel.co.id/blog/jalan-jalan-asyik-ke-tokyo.html

Pengalaman Bekerja di Jepang


Pengalaman  Bekerja di Jepang
            Penglaman positif menjadi pekerja di negeri sakura bukanlah pengalaman penulis, tetapi ini adalah pengalaman seorang pemuda bernama Jose, keponakan penulis, yang baru saja mengakhiri pekerjaan dan telah tinggal di Jepang selama tiga tahun. Penulis berfikir bahwa pengalaman Jose dan pengalaman remaja/pemuda yang pernah bekerja di sana sangat layak untuk ditulis.
            Cukup banyak sebutan untuk negara Jepang. Sebagian menyebutnya dengan nama “negara matahari terbit, negara samurai, dan negara sakura”. Namun tidak perlu disebut atau diberi gelar dengan negara tsunami atau radiasi nuklir, karena ini membuat kepedihan bagi mereka sebagai tetangga kita.     
            Setiap orang yang baru datang ke negara dengan empat musim pasti akan mengalami cultural shock- kejutan budaya. Iklim di negara kita yang dapat dikatakan sebagai “summer all the time- musim panas sepanjang tahun”. Musim dingin di sana memang menusuk tulang, kalau bekerja di ladang tidak tahu kalau tangan kita tergores duri. Suhu dingin membuat perasaan sakit tidak terasa dan baru tahu kalau kita sudah mencuci cuci tangan.
            Pekerja asal Indonesia yang datang buat pertama kali di Jepang akan mengalami cultural shock dari segi bahasa. Pengiriman tenaga Indonesia menuju Jepang memang lebih professional dan bertanggung jawab dibanding pengiriman tenaga kerja ke Timur Tengah. Sebelum keberangkatan, semua peserta dilatih untuk trampil dalam berkebun- sebagaimana mereka kelak akan diserap kedalam perusahaan perkebunan- mereka musti tahu/ trampil dalam pembibitan, menanam dan memanen. Kemudian mereka juga harus bisa menguasai bahasa Jepang dengan aktif- mereka tahu dengan huruf kanji, romanji, katagana dan hiragana.
Ternyata sampai di negara sakura, bekal bahasa Jepang yang mereka kuasai belum cukup. “Bahasa Jepang yang dipelajari di Indonesia adalah bahasa Jepang standar untuk kota Tokyo. Sementara penduduk di sana memakai bahasa Hogeng, yaitu bahasa daerahnya. Jose sendiri berdomisili di perfektur Ibaraki dan ia harus memahami bahasa Jepang versi Ibaraki Ben. Sebetulnya bahasa Jepang yang dipelajari oleh pekerja Indonesia sudah bisa dipahami oleh penduduk asli Jepang. Namun mereka meresponnya  dalam bahasa daerah atau bahasa Hogeng.
Adaptasi pendatang ke Jepang selain dengan faktor cuaca dan bahasa adalah juga dengan disiplin kerja. Bagi bangsa Jepang disiplin kerja adalah nomor satu. Pekerjaan yang dilakukan buruh tidak berat, namun mereka perlu kerja cepat, karena umumnya mereka bekerja dengan menggunakan mesin. Kalau lengah sedikit maka kita tertinggal dan mesin jalan terus. Pekerjaan di Jepang memang serba pakai mesin dan pekerjaan di Indonesia dikerjakan secara manual. Bekerja dengan sesama manusia terasa santai dan bisa ngobrol sambil bekerja dan bekerja di Jepang memerlukan hasil maksimal. Semua produk desa di Jepang serba maksimal- hasil panen padi maksimal, hasil produk susu maksimal, hasil produk sayur juga maksimal. Mengapa ?, ya karena Orang Jepang bekerja lebih serius dan lebih disiplin sehingga bisa memenuhi konsumsi penduduk yang cukup padat.
Musim di Jepang ada empat macam, masing-masing berganti setiap tiga bulan . Haru atau musim semi jatuh pada bulan Maret, April dan Mei. Ini adalah iklim paling ideal dan paling bagus. Suhu terasa sejuk sama halnya dengan suhu atau cuaca di daerah pegunungan di Indonesia. Habis musim haru, datanglah musim Natsu.
Natsu atau musim panas jatuh pada bulan Juni, Juli dan Agustus. Musim panas terasa sangat panas, yang panas bukan mataharinya, tetapi cuacanya. Angin yang bertiup juga terasa panas. Boss nya pada perusahaan Jepang juga memahami, sehingga dalam musim panas istirahat siang diberi lebih lama. Namun kita pergi bekerja lebih cepat, karena selama musim panas siang hari terasa lebih panjang. Jam 4 pagi, fajar sudah menyinsing dan jam 5 pagi orang sudah bisa pergi bekerja. Dalam musim panas orang merasa malas untuk makan, namun mereka ingin minum air lebih sering.
Aki atau musim gugur jatuh pada bulan September, Oktober dan November. Setelah musim panas berlalu, tentu daun-daun pada pepohonan berubah. Cuaca dalam musim aki terasa sama dengan musim semi, dan malah sudah terasa dingin. Dalam musim gugur dedaunan pohon momi berubah menjadi warna merah, sehingga tampak ibarat bunga yang menempel pada pohon, dahan dan ranting. Banyak orang pada musim aki mengabadikan momen ini dengan kamera mereka- karena pemandangan begitu indah/ eksoktik.
Musim Fuyu atau musim dingin jatuh pada bulan Desember, Januari dan Februari. Orang mengatakan musim dingin sebagai musim salju karena dalam musim ini kadang-kadang ada salju namun kemudian mencair di tengah hari yang dingin. Dalam musim ini suhu berkisar antara -70 C sampai 70 C. Perubahan lain dalam musim ini adalah semua orang memakai pakaian berlapis, paling kurang tiga lapis- baju lengan panjang, sweater dan jaket perlengkapan kerja. Keinginan makan dalam musim dingin  sangat tinggi, namun kita enggan untuk minum, kecuali minum air yang agak hangat.
Ternyata bangsa Jepang berkarakter sedikit tertutup terhadap pendatang baru, paling kurang untuk memulai pergaulan. Itu karena orang Jepang tidak begitu bergaul dan mereka tidak suka punya banyak teman. Menurut Jose bahwa paling kurang karakter begini untuk di daerah Kanto- Jepang Timur yang meliputi Tokyo, Ibaraki, Shaitima dan Fukushima. Namun kalau orang Jepang sudah akrab dengan kita maka mereka bisa akrab terus. Yang lain, bahwa kalau kita tidak menepati janji maka simpati mereka akan rusak pada kita.
Sebagian penduduk pribumi Jepang, memperoleh informasi yang terbatas dari TV. Program televisi Jepang jauh dari susana hura-hura. TV di sana tidak menayangkan iklan. Program TV mereka banyak berkisar siaran berita, film, dan humor. TV Jepang banyak memberitakan tentang prestasi dan keunggulan dari dalam negeri sendiri dan amat sedikit memberitakan tentang negara lain, sehingga mereka kurang tahu tentang negara lain. TV menayangkan hal-hal yang mereka anggap aneh, dari Indonesia misalnya, ditayangkan tentang suku Asmat, suku Mentawai, tentang orangutan, sehingga Jepang memandang Indonesia sebagai negara terbelakang.
Penduduk Jepang yang belum pernah ke luar negeri memiliki pandangan sempit tentang luar negeri dan merasa super untuk negeri sendiri. Mereka akan sering bertanya “apa kulkas ada di Indonesia, apa pesawat terbang ada di Indonesia…?” Pertanyaan demikian terasa cukup bodoh, ya itu adalah akibat efek berita TV Jepang yang kurang berimbang dan transparan. Malah berita bencana tsunami tidak begitu tercakup dalam berita untuk konsumsi bangsa mereka  sendiri- mungkin tujuannya agar bangsa sendiri tidak begitu larut dalam duka lara. Namun orang Jepang yang sudah pernah pergi ke luar negeri, memiliki wawasan luas dan  akan menghargai bangsa-bangsa lain.
Memang bangsa Jepang memiliki percaya diri yang lebih tinggi dan menghargai bangsa sendiri lebih tinggi. Tentang produk sendiri, bahwa produk dengan kualitas terbaik dijual untuk konsumsi bangsa sendiri dan produk nomor dua dijual untuk tujuan ekspor. Kemudian tentang cara gaya berbicara bahwa bangsa Jepang tidak berbicara keras-keras di tempat umum khawatir mengganggu orang lain. Suku bangsa asal Thailand kerap dianggap suka bicara dengan aksen yang lebih keras. Bangsa Jepang terlihat senang menggunakan body language atau gerak gerik tangan dalam berkomunikasi. Mereka berbicara dan terbiasa menggunakan kalimat-kalimat singkat dan jelas tanpa diikuti oleh tertawa sampai terbahak-bahak.  
Mengapa kedisiplinan sudah menjadi budaya orang Jepang ? Salah satu penyebabnya adalah faktor musim. Dalam musim panas yang hanya berlangsung 3 bulan, orang harus disiplin bercocok tanam dalam waktu yang pendek dan berfikir bagaimana hasil bisa berlipat ganda. Terlambat saja dalam bercocok tanam akan menyebabkan gagal panen.
Unsur tanah di Jepang lebih sehat. Mereka menghindari pemakaian pupuk kimia, namun mereka memakai pupuk organik yang dikelola oleh pabrik. Mereka juga mengkonsumsi nasi dan banyak sayur. Sayur mereka dimasak tidak sampai matang, mungkin separoh matang. Orang Jepang tidak memanjakan anak, tapi mengajak mereka agar hidup mandiri. Bila memberi   permen atau kue untuk anak, ya tidak langsung disuapkan ke mulut, tetapi diberikan melalui tangan mereka. Rumah kaca di Jepang sangat membantu dalam musim dingin, yaitu  untuk mengatur suhu buat tanaman atau ternak.
Walau penduduk di sana kurang punya amalan agama seperti kita di Indonesia. Namun mereka lebih menghargai alam- hewan dan tanaman. Jose hampir tidak menemui orang Jepang menembak burung, membunuh serangga, melempar kucing dan anjing liar. Mereka juga mencintai lingkungan. Andai mereka menjumpai tanaman bunga liar tumbuh dekat kebun, maka bunga tersebut langsung dirawat, dibersihkan dari rerumputan.
Orang kita sebahagian suka mempertahankan karakter boros. Di tempat pesta banyak orang yang senang menyisakan makanan dan minuman walaupun terasa sangat lezat. Entah apa alasan mereka untuk berbuat demikian. Namun orang Jepang malu dikatakan sebagai orang yang boros, itu karena mereka menganut budaya suka berhemat. Hemat dalam mengkonsumsi air, listrik, makanan dan penggunaan waktu. Dalam perjalanan menggunakan transportasi umum terlihat karakter hemat waktu atau menghargai waktu. Mereka tidak suka ngobrol keras-keras, dan mereka malah lebih suka tidur atau mendengar lagu lewat walkman dan membaca komik (bagi remaja dan anak-anak). Inilah penyebab mengapa industri komik tumbuh cukup subur. Prilaku seperti ini adalah juga wujud dari menghargai waktu.        
Pendidikan keluarga di Jepang berorientasi pada kemandirian dan disiplin. Walau Jepang kaya raya dan memproduksi banyak sepeda motor, namun anak-anak tidak diizinkan memakai sepeda motor sampai mereka memperoleh cukup umur untuk memperoleh SIM- surat izin mengemudi- dalam usia 17 tahun. Anak-anak Jepang tidak diantarkan ke sekolah langsung pakai kendaraan. Tapi diantar ke tempat perkumpulan anak-anak dan kemudian anak-anak berjalan menuju sekolah.
Pada umumnya orang Jepang menyukai rumah dengan lantai papan. Maka agar lantai tidak rusak oleh jejak telapak kaki, mereka selalu memakai kaus kaki. Rak sepatu ada di luar rumah. Begitu masuk rumah, sepatu dilepas dan selanjutnya memakai sandal khusus rumah, itulah mengapa kaki orang Jepang bersih-bersih. Mereka tidak menyukai banyak perabot yang serba rumit, cukup yang sederhana atau yang model minimalis saja.
Ada juga kesamaan budaya Jepang dengan kita, yaitu saling berkunjung dan juga membawa buah tangan atau oleh oleh dan saling berharap oleh-oleh. Namun Jepang termasuk bangsa yang suka menangis. Meluapkan kegembiraan juga menangis apalagi kalau merasa sedih. Kalau gagal bangsa Jepang juga menangis. Malah cukup banyak bangsa Jepang yang melakukan hara-kiri- bunuh diri- kalau merasa gagal.
Rata-rata bangsa Jepang ingin memiliki anak satu atau dua orang. Namun sekarang dalam kondisi ekonomi yang cukup sulit maka ada orang tua muda di Jepang yang takut memiliki anak. Sebab setiap anak yang lahir dikenai pajak.
Masa puberitas anak-anak/ remaja Jepang datang lebih cepat. Sebahagian remaja yang berpacaran sudah mengenal hidup bersama- samen leven. Perilaku ini tidak layak untuk kita ikuti karena tidak cocok bagi kita dan bangsa yang menganut ajaran Islam.
Banyak kenangan manis yang terasa setelah tiga tahun tinggal dan bekerja di Jepang. Jose sangat terkesan dan juga terbiasa dengan budaya positif bangsa tersebut seperti suka kerja serius, kemandirian, disiplin yang tinggi (selama di Jepang ia tidak pernah melihat sopir yang ngebut dan meniup klakson) dan juga dengan kebersihan. Berbeda dengan pekerja yang datang dari negara timur tengah yang sebagian memang terbentuk mental buruh atau mental pembantu- yang tidak tahu apa yang musti dikerjakan begitu pulang lagi ke tanah air. Maka bagi Jose yang tumbuh adalah mental suka kerja keras dan kemandirian. Kini ia tengah merintis usaha yaitu membuka ruko, usaha peternakan, perikanan dan mengolah hasil tanam dan juga berencana untuk segera berumah tangga dengan gadis pujaan hati.

Penerimaan Siswa Baru "PPDB 2021-2022 SMAN 3 BATUSANGKAR"

  SMA NEGERI 3 BATUSANGKAR INFORMASI PEDAFTARAN PPDB 2021 -2022 1. Persyaratan PPDB Umum : 1. Ijazah atau surat keterangan Lulus 2. Kartu ke...