Menggapai Sukses Lewat Olah Raga
OLeh: Marjohan M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar
Di zaman ICT (Information
Communication Technology) setiap orang bisa melakukan pembelajaran buat
diri sendiri (otodidak) tanpa harus pontang-panting mencari buku sumber, mencari
guru atau pelatih, cukup dengan memasukan key
word pada search engine internet dan klik saja subjek yang kita inginkan.
Penulis sendiri menemukan salah satu situs yang cukup bagus untuk memotivasi
diri, yaitu situs “Andriewongso.com”, sebuah situs tentang success story (http://www.andriewongso
.com). Situs ini punya misi untuk membangun kekayaan mental manusia
Indonesia demi kehidupan yang lebih bernilai. Punya slogan yang cukup menggelitik motivasi kita yaitu
“bosan kita menderita, saatnya bersama, bangun Indonesia”.
Ada tiga ranah kecerdasan yang harus dikembangkan buat anak
yaitu kognitif (otak), psikomotorik (keterampilan/ otot atau bakat) dan afektif
(sikap). Banyak orang menjadi sukses lewat kemampuan kognitif, menjadi pemikir,
ahli peneliti, teknokrat, dokter, dll. Namun juga ada orang menjadi sukses
melalui psikomotorik, misalnya para olah ragawan, binaragawan dan para pekerja
di lapangan.
Namun dewasa ini banyak siswa hanya berlomba untuk bisa jago dalam bidang sains.
Sehingga ada fenomena bahwa siswa-siswa kita kalau pulang sekolah mereka buru
buru untuk pergi bimbel (bimbingan belajar) atau pergi kursus. Sementara kalau
di Amerika Serikat (menurut pengalaman teman penulis) bahwa siswa di sana kalau
pulang sekolah, mereka buru-buru untuk pergi
olah raga: basket, bola kaki, tenis, dan atletik. Pantaslah mereka memiliki
tubuh yang lebih besar, lebih kuat dan lebih sehat. Maksud dari tulisan ini
adalah agar remaja kita juga musti peduli untuk berolah raga.
Ada sejumlah olah raga yang sudah biasa kita lakukan, dan gampang
untuk dilaksanakan, seperti catur, atletik, bulutangkis, renang, balap,
basket-ball, sepal bola, dll. Olah raga ini seharusnya mendapat respond dan
sentuhan khusus dari pelatih/ guru dan orang tua agar bisa mendatangkan hasil
yang luar biasa pada anak mereka. Ternyata orang juga bisa sukses melalui jalur
olah raga, dan bisa pula memilih olah raga sebagai karir mereka.
1. Catur.
Banyak orang yang menyukai permainan ini, walau hanya sekedar
iseng-iseng saja. Namun berbeda dengan Magnus Carlsen. Ia
menekuni main catur sehingga ia bisa sukses dan juga disebut sebagai “Raja Catur Baru”. Ceritanya adalah bahwa di awal
tahun 2010 ini, Federasi Catur Internasional/FIDE mengeluarkan daftar terbaru
dari 100 pecatur terbaik di dunia dan Magnus Carlsen, pemuda asal Norwegia, yang usianya
baru 19 tahun mendapatkan "Si Anak
Ajaib", karena bisa menempati peringkat pertama. Kesuksesannya tidak jatuh dengan
mudah dari langit. Ia mulai catur sejak usia 8 tahun. Waktu itu ia bermain
melawan kakak perempuannya. Mula-mula ia bisa mengalahkan kakaknya dan kemudia
ia bisa mengalahkan bapaknya, yang sekaligus anggota club catur norwegia. Dalam
usia 13 tahun, ia berhasil
mengalahkan juara dunia Anatoly Karpov dalam turnamen catur cepat dan membuat Gary
Kasparov bermain remis.
Yang
membuat Carlsen jadi hebat adalah karena bakat atau “talentanya” dalam bentuk daya ingat
yang juga hebat. Kemampuan daya ingat ini amat berguna untuk
mempelajari dan mengikuti perkembangan teori catur modern. Ke-dua adalah talenta berupa
"kepekaan posisional", yakni sebuah naluri yang
menuntunnya untuk menempatkan bidak-bidak catur pada posisi yang tepat dan
bermanfaat. Selanjutnya adalah kerja keras. Ia berlatih catur 4-5 jam per hari untuk mengasah kemampuan dan
intuisinya (Ia dibantu oleh computer). Kemudian, ia rajin bertanding. Mengikuti turnamen merupakan sarana
utama untuk berlatih. Dan terakhir adalah kondisi mental bertanding yang
tangguh. Banyak
pecatur yang kalah saat bertanding karena merasa kelelahan dan putus asa.
Carlsen tidak, ia menganggap pertandingan catur itu sebagai sebuah pertarungan.
2.
Atletik
Olah
raga ini juga mudah untuk dilakukan, namun hanya sekedar iseng-iseng. Tetapi Suryo
Agung (orang kita, Indonesia) menekuni olah raga ini dengan serius sehingga ia
bisa menjadi “Manusia Tercepat Asia Tenggara” setelah merebut medali
emas nomor 200 meter dengan catatan waktu 20,85 detik di SEA Games di Laos
(2009). Untuk lari 100 meter ia butuh waktu 10,17 detik. Apasih rahasianya ?
Pada waktu muda Suryo tak pernah bermimpi berkarir di
dunia atletik (lari). Ia malah bercita-cita untuk menjadi pemain sepak bola.
Saat duduk di bangku SD, ia ikut klub sepak bola. Kemudian, ia mencoba masuk
seleksi dan bertanding. Sayang, semuanya hanya berbuah kegagalan. Suryo lantas
pindah ke dunia atletik. Awalnya, ia mencoba nomor lompat tinggi dan berhasil
menyabet juara pada kejuaraan pelajar di Kota Bengawan. Maka, ia ditarik masuk
oleh Klub Atletik Pelajar Solo dan terpilih masuk Pusat Pendidikan dan Latihan
Pelajar (PPLP) Atletik di Salatiga.
Setelah
itu, sedikit demi sedikit, ia berhasil mengumpulkan prestasi. Ia mendapat
medali emas pada Porda (Pekan Olah Raga Daerah) dan Popnas (Pekan Olah Raga
Nasional) di nomor lari 100 meter. Kemudian pada pada Kejuaraan Asia Yunior di
Bangkok, Oktober 2002 (lari 100 meter). Ia juga sukses meraih dua emas di SEA
Games 2007 Thailand pada nomor 100 meter dan 200 meter. Kunci suksesnya adalah
ia tetap optimis, serta fokus dan tekun berlatih.
3.
Bulutangkis
Olah
raga ini telah menjadi olah raga masyarakat. Lagi bahwa banyak orang melakukan
hanya untuk iseng-iseng. Namun Markis Kido dan Hendra Setiawan (juga orang
Indonesia) menekuninya dengan
sungguh-sungguh. Prestasinya kian melambung di dunia olahraga bulutangkis. Segudang
prestasi berhasil mereka torehkan di lapangan. Gelar juara dunia telah diraih
mereka di Kuala Lumpur, Malaysia 2007 dan juara dunia, pasangan ganda putra
peringkat satu pada Olimpiade Beijing 2008. Prestasi Kido dan Hendra kian
gemilang di tahun 2008 dengan menciptakan hattrick menjadi juara di
tiga turnamen super series, yakni di China Terbuka Super Series, Denmark
Terbuka Super Series, dan Perancis Terbuka Super Series.
Menjadi
juara dunia dan bahkan meraih emas olimpiade bukanlah hal mudah yang didapat
begitu saja. Ini ia perjuangan dan latihan keras yang dilakukan sejak kecil. Ia
masuk klub bulutangkis yang bermutu. Kido memiliki karakter yang tampil dengan
penuh semangat dan meledak-ledak, dan Hendra bermain lebih santai dan jarang
sekali mengumbar emosi. Dalam permainan, Hendra lebih sering berlaku sebagai
pemain depan sedangkan Kido menjadi pemain belakang. Mereka sama-sama memiliki
karakter menyerang menjadikan mereka pasangan yang solid. Mereka tidak akan
berhenti berlati dan berjuang (berlomba) dan mereka pun masih memasang target
untuk mempertahankan medali emas.
4.
Renang
Olah
raga ini apabila ditekuni, juga bisa membuat seseorang jadi popular dan sukses.
Michael Phelps (berkebangsaan Amerika Serikat) telah membuktikannya. Ia menjadi
idola bagi orang banyak, termasuk para perenang yang ingin mengikuti jejak
kesuksesannya. Ia telah membuat rekor bersejarah dengan menjadi pengoleksi
medali emas terbanyak di ajang Olimpiade Beijing 2008.
Phelps
mengenal dunia renang sejak ia berusia tujuh tahun karena ia terinspirasi
dengan dua saudara perempuannya, Whitney dan Hilary yang juga atlet renang.
Bahkan, Whitney sempat menjadi anggota tim renang nasional Amerika Serikat pada Olimpiade 1996. Phelps pun menguatkan
tekad memperbaiki performa. Phelps berlatih keras demi mewujudkan impiannya.
Latihan kerasnya segera membuahkan hasil nyata. Lima
bulan setelah Olimpiade Sydney, karier Phelps melambung dengan memecahkan rekor
dunia 200 meter gaya
kupu-kupu. Phelps merupakan perenang termuda yang memecahkan rekor dunia yang
pernah ada. Tepatnya, ia mengukir rekor tersebut saat ia berusia 15 tahun 9
bulan.
Keberhasilan
Phelps tidak lepas dari kegigihannya dalam berlatih. Selain itu, Phelps juga
sangat menjaga asupan makanan ke tubuhnya. Phelps membutuhkan banyak kalori karena
aktivitasnya yang sangat padat untuk berlatih maupun bertanding. Sejak usia 11 tahun, ternyata ia sudah
dibiasakan latihan sangat keras oleh pelatihnya. Untuk anak seusia itu, Phelps
sudah dibiasakan berlatih sekitar lima
jam sehari dan tujuh hari seminggu, tanpa istirahat! Konon, menurut pelatihnya,
itu perlu dilakukan karena pada usia itulah seorang anak pertumbuhannya masih
berkembang dengan pesat. Sehingga, latihan keras itulah yang mampu membentuk
tubuh Phelps laksana ikan. Tapi, tak hanya itu yang membuat Phelps berjaya.
Rupanya, ia selalu menanamkan pikiran sebagai pemenang dalam setiap kejuaraan
yang diikutinya. Latihan
keras dan keyakinan kuat sungguh merupakan teladan yang bisa kita contoh dari
kesuksesan seorang Michael Phelps.
5. Balap
Balap adalah olah raga
dikenal banyak orang. Banyak orang tahu dengan Tour de France yaitu lomba
balap sepeda paling bergensi di dunia. Lance Armstrong (dari Perancis) adalah salah satu juara Tour de France. Kiprah Lance
Edward Gunderson di dunia balap sepeda penuh dengan liku-liku. Pada awal tahun
1990-an, Lance memasuki dunia balap profesional. Awal jadi pembalap
profesional, ia tertinggal jauh di belakang sang juara. Lance terpaut hingga 27
menit di belakang sang juara pertama. Sungguh, permulaan yang kurang berkesan
bagi Lance. Namun, karena kekalahan itulah, ia justru terpacu untuk memberi
porsi latihan melebihi yang biasa dilakukannya. Ia bertekad untuk memperbaiki
catatan waktunya. Satu-satunya yang ada
di benak Lance adalah bagaimana bisa mencapai kemenangan. Dengan gigih ia
berlatih untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Ia selalu kritis
menganalisis setiap kegagalan yang dialaminya. Kegagalannya dijadikan pelajaran
berharga bagi dirinya. Porsi latihan terus ditambahnya sendiri sehingga ia bisa
terus meningkatkan kemampuannya. Usaha itu segera berbuah manis. Ia berhasil
mencatat kemenangan di beberapa turnamen balap sepeda.
6.
Basket
Salah
seorang bintang basket yang terkenal adalah Michael Jordan (dari Amerika
Serikat). Kemampuannya di dalam lapangan tidak diragukan lagi. Sosok Jordan
memang fenomenal. Jika beberapa orang merasa kurang nyaman saat bertemu dengan
halangan dan rintangan, ia justru mencarinya. Hal tersebut juga ditunjukkan
ketika masa awal kuliah. Karena tak punya tinggi badan yang memadai untuk masuk
tim utama, dirinya sempat disingkirkan. Namun, bukannya merasa putus asa, ia
terus berlatih sendiri hingga tinggi badannya mencukupi. Meski masih dianggap
kurang ideal, ia mampu mencetak skor meyakinkan sehingga akhirnya jadi pilihan utama.
"Saya dapat menerima kegagalan, tapi saya tidak dapat menerima jika saya
belum mencoba," kata sebut Jordan mengungkap rahasia suksesnya.
Prestasi fenomenal Michael
Jordan tak diperoleh dalam sekali dua kali latihan. Ia juga sering gagal dalam
kariernya. Namun, justru itulah yang menjadikan dia legenda hingga saat ini.
Karena, ia tak pernah menyerah pada keterbatasan. Dan bahkan, ia mampu
mengubahnya menjadi sebuah kekuatan. Keyakinan, kerja keras, dan ketekunan
adalah contoh nyata dari seorang Michael Jordan.
7.
Sepak Bola
Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo adalah dua tokoh yang
sangat terkenal dalam cabang sepak bola. Zinedine Zidane adalah pria
keturunan Algeria yang lahir di Perancis, merupakan seorang anak imigran yang
mencoba mengubah nasib di Perancis. Layaknya imigran yang sangat minoritas,
maka keluarga Zidane pun tumbuh dalam lingkungan yang keras dan jauh dari
kecukupan. Ia sadar bahwa ia mungkin tak kan bisa menempuh pendidikan yang
tinggi, karena keluarganya kurang berkecukupan. Karena itu, ia memilih untuk menekuni
hobinya- sepakbola.
Zidane
dikenal sebagai anak yang sangat berbakat menggocek bola. Bahkan, ia kadang
menemukan tekniknya sendiri yang unik saat menguasai bola. Bakat bukanlah apa-apa
tanpa latihan terus menerus. Ia bisa menggunakan tekniknya karena terus
berusaha melatih kemampuan dengan menambah porsi bermain bola. Kemudian sebagai
seorang imigran, ia harus bekerja lebih giat dari orang lain, dan immigrant pun
tak boleh mudah menyerah.
Niatnya
mengubah nasib melalui sepakbola menemui jalan terang saat bakatnya ditemukan
oleh Jean Varraud yang membuatnya berlabuh ke sebuah klub, Cannes, saat ia baru
berusia 16 tahun. Berkat latihan kerasnya, setahun kemudian ia sudah dipercaya masuk ke tim
senior Cannes dan bermain di divisi pertama liga Perancis. Dari
sana,
kemampuannya makin meningkat. Dan, hal itu langsung menarik klub liga utama
Perancis, Bordeaux untuk mengontraknya.
Karisma
dan talenta Zidane akhirnya membuat tim besar Italia, Juventus, memutuskan
memboyongnya ke tim tersebut. Tak butuh lama beradaptasi, ia pun langsung bisa
bersinar saat menjadi skuad inti Juventus. Tak tanggung-tanggung, pada masa
awal bergabungnya ke Juventus. Bersama rekan-rekan setimnya, Zidane membawa
Juventus juara liga Italia dua tahun berturut-turut, yakni tahun 1997 dan 1998.
Kegemilangannya
di Juventus dan kesuksannya membawa Perancis juara Piala Dunia 1998 dan Piala
Eropa 2000 menarik banyak klub hebat dunia.
Lain Zidane, lain lagi
Cristiano
Ronaldo. Berkat kerja kerasnya,
kemauan kuat untuk terus memperbaiki skill individu, latihan terus menerus, ia
mampu mengatasi semua tekanan atas hidupnya. Bakat besar Ronaldo di sepakbola
sebenarnya mulai diasah sejak usia delapan tahun. Kala itu, talenta luar biasanya
terdeteksi oleh para pemilik klub di Portugal. Karena itu, tak lama ia langsung
ditarik menjadi anggota klub yunior Andorinha, tempat ayahnya bekerja sebagai
penyedia perlengkapan.
Kegigihannya
berlatih membuat beberapa klub tertarik padanya. , diantaranya CD Nacional yang
kemudian berhasil mengantarkannya menjadi juara sebuah kejuaraan nasional.
Berkat prestasi itu, dua tahun kemudian ia langsung direkrut Sporting Lisbon,
klub terkenal asal Portugal. Dari sana, jalannya untuk jadi pemain sepakbola
kelas dunia makin terbuka.
Pengalaman
membuktikan bahwa orang bisa meraih sukses, bisa lewat akademik dan juga bisa
lewat bakat. Selama ini banyak orang berfikir bahwa sukses hanya bisa diraih
lewat sekolah, maka berlombalah mereka untuk sekolah dan kuliah setinggi
mungkin. Lalu tamat, sebagian kecil berhasil lewat jalur akademik, namun cukup
banyak yang tertunda keberhasilan, atau tidak menemui keberhasilan mereka
(Sekolah dan kuliah setinggi mungkin sangat bagus). Karena mereka kurang
mengenal hakekat wirausaha maka akhirnya mereka jatuh pada kelompok
pengangguran. Namun bagi yang sadar, bisa segera bangkit dan menemukan
kenyataan bahwa sukses juga bisa diraih lewat jalan pekerjaan informal (membuka
bengkel, warung, rental mobil, pekerja konstruksi bangunan)- mereka belajar
dari alam, dari teman dan kenalan. Yang lain melihat bahwa berhasil juga bisa
diraih lewat mengembangkat bakat apakah sebagai musisi, penyair, olahragawan
dan lain-lain.
Menjadi sukses lewat olah raga juga bisa diraih dan
juga perlu usaha keras dan ketekunan, seperti yang telah diuraikan dalam
cuplikan kisah ringkas di atas. “Jangan
melakukan aktifitas olah raga yang digemari secara iseng-iseng, namun lakukan
dengan tekun sehingga bisa sukses. Orang orang sukses dalam cabang olah
raga menekuninya sejak usia muda- usia anak-anak maupun usia remaja. Mereka perlu
latihan dan memiliki partner berlatih yang lebih cerdas/ lebih hebat.
Sebagaimana halnya Carlsen berlatih catur dengan cara mengalahkan ,mula-mula,
kakaknya, kemudian mengalahkan ayahnya dan selanjutnya bermain remis dengan
jago catur dunia, Gary Kasparov. Mereka juga perlu memiliki ilmu dan strategi
untuk menang. melakukan latihan, bukan sekali seminggu malah kapan perlu 4 atau 5 jam per hari, dan mereka
menghindari rasa putus asa.
Rahasia
Suryo bisa menjadi jago atletik (lari) yang hebat adalah karena selalu bersikap
optimis, serta fokus dan tekun berlatih.
Demikian pula dengan Hendra dan Kido, bisa menjadi jago bulutangkis dunia
karena mereka tidak akan berhenti berlatih dan berjuang (berlomba) dan selalu memasang
target untuk mempertahankan medali emas. Lance Amstrong bisa jago dalam
kejuaraan Tour de France karena memberi porsi latihan melebihi
yang biasa. Porsi latihan terus ditambahnya sendiri sehingga ia bisa terus
meningkatkan kemampuannya. Usaha itu segera berbuah manis. Ia berhasil mencatat
kemenangan di beberapa turnamen balap sepeda. Begitu pula strategi yang
diterapkan oleh Michael Jordan untuk menjadi jago basket dunia, dan Zinedine Zidane dan Rinaldo dengan bakatnya pada
olah raga bola kaki.