Minggu, 21 April 2013

Orang Tua Yang Ideal



Orang Tua Yang Ideal
Orangtua (ayah dan ibu) merupakan  figur  yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak, karena merekalah sebagai pembentuk karakter dasar seorang anak setelah lahir. Mereka  juga sebagai guru pertama dalam kehidupan anak, karena perannya dalam memperkenalkan nama-nama, jenis-jenis kata, etika, sopan santun dan lain-lain,  bagi  mereka.
Barangkali dewasa ini masih banyak orang tua menumbuh-kembangkan anak-anak dengan cara  meniru konsep mendidik generasi sebelumnya. Apabila generasi sebelumnya  sukses sebagai orang tua pendidik maka pewarisan naluri mendidik tentu bisa berhasil namun bila yang ditiru adalah konsep mendidik yang sudah kadaluarsa, konsep mendidik yang tidak sesuai lagi- keras, kaku, dan  otoriter, maka akan melahirkan generasi yang karakternya rapuh , dan mudah. Namun dalam zaman informasi dan telekomunikasi yang begitu pesat, setiap orang tua diharapkan agar mampu untuk mengenal konsep parenting, yaitu bagaimana menjadi orang tua yang bijak – menerapkan konsep mendidik yang yang mendorong kreatifitas, inovasi serta memberi pemodelan pada anak.
1) Orang tua Sebagai Manajer Keluarga
Seperti yang dikatakan di atas bahwa ayah dan ibu punya peran dan tanggung jawab untuk menjadi pengasuh atau orang tua. Istilah ini dikenal dengan kata parenting. Orang tua dapat dikatakan sebagai manajer untuk rumah tangga, karena peran mereka sebagai pengelola situasi dan kondisi rumah. Oleh sebab itu bila semua orang tua ingin bahagia dan sejahtera maka  mereka perlu menerapkan parenting manajemen. Bagaimana konsep parenting manajemen itu ?
Rata-rata orang tua sekarang sudah banyak yang memperoleh pendidikan SLTA (SMA, Madrasah Aliyah dan SMK) mereka tentu mengenal unsyr-unsur organisasi dan dan malah tentu ada yang ikut berorganisasi di sekolah atau dalam masyarakat. Di sana tentu mereka mengenal kata perencanaan (planning), pelaksanaan, dan evaluasi. Maka konsep atau rumusan untuk menjalankan melaksanakan manajemen parenting cukup sederhana yaitu melakukan planning, organizing, actuating (pelaksanaan) dan kontrol.
Orang tua sebagai direktur atau manager dalam rumah tangga perlu untuk duduk bareng antara ayah dan ibu, dan bila anak anak sudah bisa diajak untuk bertukar pikiran maka mereka juga perlu dilibatkan dalam melakukan planning (perencanaan) untuk kemajuan keluarga, untuk menambah pendapatan dan menggunakan anggaran, demikian juga rencana untuk kesejahteraan keluarga dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Menurut teori bahwa ada planning jangka panjang, jangka menengah dan planning jangka pendek- yaitu hitungannya mungkin dalam bentuk harian, mingguan dan bulanan. Rumah tangga tanpa perencanaan yang jelas kerap membawa prahara (kegaduhan) dalam rumah tangga, ayah dan ibu cendrung saling menyalahkan, misalnya dalam hal keuangan atau dalam cara mendidik anak. “Kau keterluan mama, uang untuk satu bulan kau habiskan untuk membeli hal yang tidak berhuna…!”.
Hal-hal yang telah direncanakan tentu perlu dikelola atau diatur (organized) dan seterusnya  dilaksanakan (actuating)  dengan konsisten oleh semua anggota keluarga- sesuai dengan porsinya. Tentu saja ayah dan ibu musti menjadi pengontrol yang baik. Mereka perlu melakukan control. Kemudian berdasarkan waktu yang ditetapkan mereka melakukan evaluasi dalam pertemuan informal keluarga- mungkin saat makan malam atau habis shalat bejamaah dalam keluarga. Kedengaranya begitu ideal atau seperti cerita dalam sinetron. Namun setiap keluarga musti melakukan hal yang demikian.
Manurung[1]  mengatakan bahwa leadership is the key to management. Pernyataan ini berarti bahwa “ kepemimpina adalah kunci atas manajemen”. Di sini diharapkan agar ayah dan ibu juga memperlihatkan model atau suri teladan sebagai “tokoh ibu dan sebagai tokoh ayah yang ideal”bagi seluruh anggota keluarga mereka. Dalam kehidupan ini dapat dijumpai bahwa begitu banyak rumahtangga berjalan tanpa manajemen yang jelas- mereka berprinsip bahwa biarkan rumahtangga ini mengalir seperti air. Ini terjadi karena leadership (kepemimpinan) dan management (pengelolan) rumah tangga tidak ada dan tidak berjalan menurut semestinya. Akibatnya bahwa rumah tangga tanpa leadrrship dan tanpa manajemen yang jelas akan digerakan atau dipengaruhi oleh orang yang berada di luar keluarga.
Selain menerapkan fungsi sebagai leader atau manager bagi rumah tangga, orang tua juga perlu mengenal atau memperhatikan perkembangan watak anak-anak mereka. Idealnya mereka harus tahu tentang perkembangan jiwa anak. Bagaimana watak seseorang pada waktu anak-anak maka demikian pula wataknya setelah dewasa. Kita bisa memperhatikan bagaimana karakter anak-anak Sekolah Dasar- cukup beragam, ada yang lucu, serius, penganggu, yang tenang dan lain-lain. Anak yang suka melucu, setelah dewasa juga suka melucu. Anak-anak yang suka memimpin setelah dewasa juga akan berwatak pemimpin dan anak-anak yang pasif atau penurut setelah dewasa juga akan jadi pasif dan penurut.
Teori manajemen yang diterapkan oleh suatu organisasi agaknya perlu untuk diadopsi. Kesuksesan sebuah organisasi atau keharmonisan sebuah keluarga akan terjadi bila manajemennya mengutamakan people oriented atau family oriented. Unsur manusia memegang peran yang sangat penting. Oleh sebab itu orang tua perlu tahu dan memperhatikan kebutuhan anak (anggota keluarga).
Kebutuhan kebutuhan anak sebagai manusia adalah dalam bentuk kebutuhan fisik, kebutuhan keselamatan, kebutuhan sosial/berkelompok, kebutuhan dihormati dan kebutuhab atas kebangaan /aktualisasi diri. Dalam pengalaman hidup yang terlihat bahwa banyak orang tua yang sangat peduli dalam memenuhi kebutuhan fisik anak saja, yaitu seperti memenuhi kebutuhan makan atas makan, minum, pakaian, kesehatan, demikian terhadap  kebutuhan atas keselamatan dan kebutuhan sosial atau berkelompok. Namun bila masih ada orang tua yang terbisaa mendikte anak, serba mencampuri pribadi anak sampai detail, mencela anak atau mengejek anak maka ini berarti bahwa mereka tidak (atau kurang)  memenuhi kebutuhan anak dari segi penghormatan dan kebutuhan aktualisasi diri anak.
Sebagai manager bagi rumah tangga, maka orang tua juga harus peduli dalam menjaga kerukunan keluarga dan dengan kemajuan atau prestasi anak. Untuk mendorong anak agar lebih berprestasi dalam hidup- di sekolah dan di rumah- maka orang tua perlu memberi penghargaan dan penghormatan. “Ibu bangga dengan kerajinan mu dalam bekerja, ….ayah senang karena kamu sopan dalam berbahasa,……Ibu mau membelikan kamu sepeda karena kamu rajin dalam belajar dan dalam membantu ibu, …atau ayah akan membelikan kamu computer karena kamu sudah bisa sholat yang teratur”. Penghargaan dan penghormatan yang diberikan orang tua bisa dalam bentuk kata-kata atau dalam bentuk reward (hadiah) yang konkrit.  
2) Orang tua ideal
Seperti yang telah dikatakan bahwa agaknya semua orang tua bisa menjadi manager keluarga. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan agar mereka bisa menjadi orang tua yang ideal. Orang tua yang ideal musti punya wibwa didepan anak-anak, melakukan  tindakan atau action positif. perlu bermasyarakat, punya sopan santun “tidak ngomong dan berpakaian seenak hati  saja”, punya disiplin, punya prinsip hidup, peduli dengan tanggung jawab, dan peduli dengan keutuhan keluarga. Kemudian mereka musti berbuat untuk mendapatkan prinsip-prinsip ini.
Wibawa lebih berharga dari tubuh yang besar. Memang memiliki tubuh yang besar dan kuat adalah modal pribadi dan menjadi kebanggaan tersendiri. Tetapi kalau hanya sekedar memiliki tubuh yang gagah atau fisik yang besar, bila tidak berwibwa,  karena karakter yang terpancar melalui kata-kata, perbuatan, dan fikiran, cara berpakaian tidak serasi dan kurang kualitas diri, maka tubuh besar yang ganteng atau cantik tidak ubah seperti patung yang diberi hiasan. Untuk itu, sekali lagi, orang tua perlu menjaga wibawa di depan anak-anak dan anggota keluarga yang lain. Wibawa juga dapat terbentuk melalui keserasian antara kata-kata dan perbuatan. Pribahasa mengatakan “action speaks louder than words” maksudnya bahwa perbuatan lebih nyaring bunyinya dari pada kata-kata semata.
Kebutuhan bersosial perlu dikembangkan. Sebagai konsekuen bahwa orang tua bertanggungjawab dalam mendidik anak untuk bergaul dengan masyarakat, karena anggota keluarga adalah juga sebagai makhluk sosial- yang juga perlu untuk hidup bermasyarakat. Sehingga kalau mereka hidup terpencil dari masyarakat, akan bisa memiliki jiwa yang kerdil. Maka keluarga yang memiliki pergaulan social yang luas akan menjadi keluarga yang cerdas, dan bahagia.
Peran orang tua sebagai guru utama  bagi anak karena mlalui mereka anak-anak belajar tentang sopan santun (tata karma). Pribahasa yang berbunyi “air atap akan jatuh ke tuturan” bisa berarti bahwa prilaku orang tua bisa jadi akan ditiru oleh anak-anaknya. Kebisaaan bertegur sapa dan tutur bahasa yang ramah tamah, sebagai contoh,  bisa ditiru anak dari orang tua nya. Orang tua yang terbisaa membentak-bentak anak akan cenderung melahirkan anak yang juga gemar membentak dan menghardik teman atau anggota keluarga yang lain. Pengaruh keluarga memang sangat membekas pada diri anak, seperti yang diungkapkan oleh Dorothy Law. Ia mengatakan bahwa:
-          Bila anak hidup dalam kecaman, dia belajar mengutuk
-          Bila dia hidup dalam permusuhan dia belajar berkelahi
-          Bila dia hidup dalam ketakutan, dia belajar menjadi penakut
-          Bila dia hidup dikasihani, dia belajar mengasihani dirinya
-          Bila dia hidup dalam toleransi, dia belajar bersabar
-          Bila dia hidup dalam kecemburuan, dia belajar merasa bersalah
-          Bila dia hidup diejek, dia belajar menjadi malu
-          Bila dia hidup dipermalukan, dia belajar tidak yakin akan dirinya
-     Bila dia hidup dengan pujian, dia belajar menghargai
-     Bila dia hidup dengan penerimaan, dia belajar menyukai dirinya
-     Bila dia memperoleh pengakuan, dia belajar mempunyai tujuan
-     Bila dia hidup dalam kebijaksanaan, dia belajar menghargai keadilan
-     Bila dia hidup dalam kejujuran, dia belajar menghargai kebenaran
-     Bila dia hidup dalam suasana aman, dia belajar percaya akan dirinya
            Dari ekspresi berdasarkan perlakuan orang tua terhadap anak tentu ada butir butir yang harus dihindari dan butir-butir yang perlu untuk dipertahankan. Kebisaaan menebar kecaman, permusuhan, ketakutan, kecemburuan, dan mempermalukan makan orang tua akan memperoleh anak yang juga gemar untuk mengutuk, berkelahi, menjadi penakut, merasa bersalah, dan tidak yakin akan dirinya. Sebaliknya orang tua yang membudayakan sikap toleransi, pujian, penerimaan, pengakuan, kebijaksanaan, kejujuran dan suasana aman makan akan diperoleh anak yang memiliki karakter suka bersabar, menghargai, menyukai dirinya, mempunyai tujuan, menghargai keadilan, menghargai kebenaran dan belajar percaya akan dirinya.
3) Beberapa hal yang perlu diketahui oleh orang tua
            Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh orang tua dalam hidup ini. Misalnya keluarga yang tidak bahagia cenderung mengeluarkan produk yang tidak bahagia pula. Memang kebahagiaan itu itu tidak datang dari langit, namun kebahagiaan itu perlu usaha untuk mendapatkanya. Orang bijak mengatakan bahwa orang yang bahagia adalah orang yang kaya hati dan fikirannya. Oleh sebab itu orang tua perlu melatih anggota keluarga agar kaya hati dan kaya fikiran. Ini diperoleh melalui banyak belajar secara otodidak atau secara terprogram.
Disiplin perlu ditegakan dalam keluarga. Melaksanakan disiplin dapat dilakukan melalui kegiatan keluarga. Tiap anggota keluarga perlu punya agenda kehidupan yang meliputi kegiatan belajar, bekerja, beribadah, bersosial, melakukan hobby, dan lain-lain. Ini smua perlu kontrol dalam pelaksanaanyya. Yang perlu untuk dihindarkan dalam pelaksaan displin adalah “cara-cara memaksa”. Karena banyak memaksa dapat mematikan kreasi anak. Kemudian orang tua juga perlu untuk  membudayakan kegiatan belajar dalam keluarga. Sudah kuno kalau masih ada orang tua yang berpendapat bahwa “pendidikan adalah tanggung jawab penuh dari sekolah saja”, karena sekolah bukanlah bengkel yang akan memperbaiki anak yang sudah rusak. Akhir kata bahwa pendidikan yang utma dalah dalam keluarga, sedangkan guru atau  sekolah hanya sebagai kelanjuta saja.


[1] Manurung, M.R dan Manurung, Hetty (1995). Manajemen Keluarga. Bandung: Indonesia Publishing House

Prestasi Membutuhkan Karakter Yang Hebat


Prestasi  Membutuhkan  Karakter Yang Hebat

            Ternyata orang-orang hebat tidak hanyak datang dari benua Eropa atau Amerika, atau tidak hanya datang dari Jepang atau Australia, namun juga bisa berasal dari Indonesia. Barangkali orang hebat tersebut bisa jadi kita sendiri. Markis Kido dan Hendra Setiawan[1] misalnya adalah dua tokoh berusia sangat muda berasal dari Indonesia. Mereka begitu kompak meraih medali emas pada olimpiade Beijing melalui olah raga bulu tangkis.
            Untuk mampu  meraih prestasi  hebat, apalagi untuk tingkat dunia, tentu tidaklah mudah. Semua harus melalui perjuangan yang berat dan  hebat. Mereka harus melewati hadangan permainan dunia yang lain, yang  juga sangat hebat dan tidak terkalahkan. Bagi Markis Kido dan Hendra Setiawan, saat meraih juara dunia, usia mereka barus berkisar 23 dan 24 tahun. Tentu titik awal sukses pada usia tersebut telah mereka rintis sejak dini. Mungkin pada masa anak-anak atau pada masa remaja- yaitu usia belajar di SD atau di SMP. Di mana pada masa anak-anak lain banyak bermanja-manja atau berhura-hura, mereka tekun merintis mimpi mereka. Yaitu berlatih dengan tingkat porsi belajar/ berlatih/ berkarya yang juga hebat untuk menuju prestasi yang besar.
            Dalam kenyataan bahwa orang Indonesia juga mampu meraih juara dunia dalam usia yang relatif muda. Gita Gutawa yang saat itu berusia 14 tahun (Nurhayati, 2008: 2-3[2]) mengikuti festival  music pada Nile Song Festival yang berlangsung di Cairo mampu mendapat penghargaan Grand Prix winner- penghargaan  tertinggi. Ia juga mendapatkan  predikat terbaik dari seluruh kelompok peserta hingga meraih juara umum. Ini merupakan seleksi dari 85 negara. Tim juri juga mengatakan bahwa mereka belum pernah menemukan penyanyi usia remaja yang berkualitas seperti Gita.
            Prestasi besar yang ia peroleh sebagai juara dunia bukan terjadi secara kebetulan. Prestasi tersebut diraih bukan secara instant- “sekarang berlatih, besok juara”- atau prestasi yang ia peroleh juga tidak jatuh dari langit. Namun ia peroleh melalui serangkaian persiapan dan proses yang hebat.
            Dunia musik bukanlah hal yang baru bagi Gita. Sejak kecil ia hidup dalam lingkungan pemusik. Faktor lingkungan sangat menentukan keberhasilan bagi seseorang. Ketika duduk di kelas 2 Sekolah Dasar, ia sudah mulai belajar bermain piano klasik. Ia juga memperkuat ilmu musiknya dengan mempelajari music jazz, bahkan melengkapi dengan mengikuti privat piano dan gitar. Dukungan orang tua juga menentukan. sejak kecil orang tuanya menanamkan sistem belajar yang mandiri dan bekerja juga mandiri. Ia bukan tipe anak manja.
            Tulisan ini tidak terfokus tentang juara dunia asal Indonesia, tetapi tentang bagaimana seseorang bisa meraih prestasi level dunia. Ada artikel yang membahas tentang karakter yang perlu dimiliki bila seseorang ingin berprestasi yang hebat- ya seperti prestasi untuk level dunia[3]. Artikel tersebut menjelaskan bahwa tokoh olah raga yang ngetop di tahun 1970-an dan 1980-an, yaitu Muhammad Ali, adalah jago tinju sejati sedunia. Itu karena ia berkali-kali menang adu tinju kelas dunia. Kemudian Joe Girad adalah jago jual sedunia- world class achiever- karena selama 12 tahun berturut turut ia berhasil menjual puluhan ribu mobil sedunia.
            Ia juga tokoh hebat, namun dalam dunia bisnis,  yang bisa disejajarkan dengan Rudy Hartono (pemain bulu tangkis), Karpov (jago catur), Pele (jago sepak bola). Pengalaman Joe Girad menjadi jago dunia tentu karena ia memiliki karakter hebat. Karakter hebat ini mungkin bagus untuk disadur.
            Paling kurang ada sepuluh karakter hebat atau karakter positif yang dimiliki oleh seseorang yang berprestasi hebat tersebut. Karakter tersebut adalah seperti memiliki tekad baja, memiliki visi dalam berkarya, berkarakter tekun dan tabah, selalu berfikir positif, bersemangat dan antusias, memiliki kemampuan dalam relasi antar manusia, bersikap kreatif, bersikap jujur, pandai berkomunikasi, dan selalu bersikap konsisten.
            Siapa saja bisa berhasil apalagi sampai pada level dunia. Untuk itu ada beberapa kebiasaan negative yang perlu diusir yaitu mengatasi rasa malas, rasa takut, keterbatasan pengetahuan, dan keterbatasan relasi dengan manusia lain. Bahwa adakalanya orang yang berprestasi level dunia tidak lulus SMA dan bearasal dari keluarga yang miskin. Namun mereka punya tekad atau motivasi untuk berhasil  dan berjuang untuk melawan kelemahan diri  dengan mencari banyak pengalaman. .
            Untuk meraih sukses ternyata perlu mimpi atau visi. Visi tentu mempunyai manfaat. Manfaat terbesar dari visi adalah untuk memberi arah dan tuntutan. Dengan demikian upaya dan kegiatan menjadi efektif dan sekaligus juga efissien. Orang yang tidak punya visi tentu akan gampang teralihkan dan kemudian terombang ambing. Sebahagian remaja sekarang ada yang belum punya visi, sehingga mereka bingung tentang aktivitas apa yang akan mereka tekuni di masa depan.  Kalau demikian bahwa visi sangat perlu untuk dimiliki.
            Menjadi orang yang sukses, apalagi untuk level dunia, musti memiliki karakter tekun dan tabah. Bayangkan andai Zidane tiba-tiba malas berlatih bola kaki atau Lance Amstrong malas latihan balap, mereka tentu tidak akan jadi juara dunia. Bertekun dalam mengerjakan sesuatu tentu memerlukan pengorbanan. World class achiever sangat memahami arti ketekunan ini. Menunda sebuah pekerjaan yang penting demi nonton filem adalah contoh ketidak tekunan.
            Kemudian mereka juga perlu memiliki fikiran positif. Fikiran positif adalah sikap dasar yang harus dipertahankan. Sikap positif tentu berasal dari fikiran yang positif. Mereka perlu berfikir bahwa bekerja itu sehat, kejujuran adalah modal hidup, komitmen sangat diperlukan dalam kerja, kerjasama dan ketabahan sangat penting dan juga perlu memiliki sikap pemaaf. Poin-poin yang kita sebutkan tadi adalah bagian dari karakter positif untuk memperkuat pikiran positif. Selalu berfikir positif dapat menyehatkan jiwa menjadi pribadi yang positif. 
            Para jago dunia dan orang-orang sukses selalu bersemangat dan antusias.  Antusias sendiri berarti “kegairahan, semangat yang besar dan kegembiraan yang besar (Echols dan Shadilly, 2006[4]). Gaya bersemangat dan antusia dari Joe Girard terlihat saat ia memberikan seminar. Ia berlari, melompat dan berteriak. Suaranya melengking, bergetar dan membahana. Lain kali suaranya mengecil dan berbisik sambil menangis. Ia berbicara dengan hati dan emosinya. Tentu saja tiap orang punya karakter antusias dan semangat yang berbeda. Namun  paparan karakter tadi adalah deskripsi emosi antusia dari  Joe Girard.
            Jago dunia yang bergerak dalam bidang bisnis, seperti pemiliki merek dagang Philip, Samsung, Carrefour, Pizaa Hut, dan lain-lain mutlak perlu berhubungan dengan banyak orang. Semakin maju bisnis mereka maka semakin banyak mereka harus berhubungan dengan orang lain. Pemilik merek dagang yang kita sebutkan tadi tentu telah melayani puluhan atau ratusan juta orang di dunia. Dapat ditebak bahwa kunci sukses mereka dalam bisnis karena mampu menangi kebutuhan manusia. Tentu mereka harus mengiklan diri dan menjumpai banyak orang, mendengar keluhan dan memperkecil keluhan tadi. Prinsip human relation mereka adalah mereka menyukai orang dengan sungguh-sungguh. – love customers honestly, genuinely and sincerely.
            Jangan biarkan otak ngawur atau blank. Karena sukses level dunia harus kreatif otaknya. Menjadi jago dunia tentu dambaan banyak orang. Untuk itu mereka musti punya energi, semangat, antusias, keterampilan dan percaya diri yang gede. Bila ini sudah dimiliki namun belum punya strategi maka akan sia-sia. Strategi adalah tugasnya otak yang kreatif atau kognitif yang kreartif.  Ide-ide yang baru berasal dari otak yang kreatif- yang kaya dengan imajinasi.  Otak yang kreatif tidak mutlak monopoli dari pendidikan formal atau dari universitas. Otak yang kreatif tergantung kepada pemilik otak tersebut dalam merawat dan menumbuhkan kembangkan kekuatan imajinasi dan keberanian.
            Juga perlu diingat bahwa kejujuran adalah kunci suskses. Ada orang yang  beranggapan bahwa kejujuran itu tidak penting, namun begitu seseorang tahu bahwa ia telah dibohongi maka pelaku kecurangan (orang yang tidak jujur tadi akan ditinggalkan).  Kejujuran adalah landasan kepercayaan dan kepercayaan adalah basis dari hubungan baik. Selanjutnya hubungan baik sarana dalam berbisnis. Maka kalau ingin berbisnis yang selalu langgeng maka kita perlu berlaku jujur pada pelanggan.
            Ada pribahasa berbunyi : hewan diikat dengan tali dan manusia diikat dengan kata. Manusia diikat dengan kata berarti bahwa kata-kata sebagai alat berkomunikasi itu sangat penting. Menjadi sukses untuk level apa saja- apalagi untuk level nasional dan level dunia maka perlu memiliki kemampuan berkomunikasi. Orang yang ingin sukses tidak perlu pasif dalam berkomunikasi- dengan arti kata harus mampu berkomunikasi. Musti aktif bertanya, aktif  menyapa, aktif memuji, aktif mensugesti dan aktif mendengar akhirnya kita terbawa aktif. Tidak hanya menggunakan mulut, tapi juga bahasa tubuh, mata, tangan dan senyuman. Pokonya musti menjadi orang yang aktif, positif dan dinamis dalam berkomunikasi.  Rasa takut dan jarak antar manusia tidak perlu ada dalam berkomunikasi. Namun yang perlu ada adalah suasana fun- menyenangkan- ada rasa menerima, menyenangi dan mendengar dengan siapa kita berkomunikasi.  Kalau begitu orang  jago musti  pintar mengkomunikasikan isi hati dan isi fikiran kepada teman bicaranya.
            Terakhir bahwa orang yang ingin menjadi jago atau suksesd perlu mempunyai karakter konsisten. Kalau aktif dalam bidang bisnis dan  berhubungan dengan orang banyak maka mereka harus bersikap ramah, baik, melayani, menolong, memberi perhatian, menghormati  dan berusaha memuaskan klien. Tentang hal ini sudah diketahui oleh banyak orang. Tapi mereka hanya sebatas tahu saja- idealnya menerapkan secara sungguh-sungguh dan konsisten.  
            Ya benar bahwa untuk meraih prestasi hebat maka dibutuhkan persiapan besar. Orang hebat tidak mutlak monopoli dari benua Eropa dan Amerika, atau juga bukan monopoli Negara maju atau lembaga pendidikan yang maju. Siapa saja bisa jadi jago atau sukses. Untuk menjadi jago maka perlu persiapan, latihan dan proses usaha yang posrsinya cukup besar. Mereka perlu lingkungan kondusif- yang memberikan rangsangan dan tantangan serta dukungan dari guru dan orang tua. Selanjutnya mereka perlu memiliki karakter dan sikap positif seperti memiliki tekad baja, memiliki visi dalam berkarya, berkarakter tekun dan tabah, selalu berfikir positif, bersemangat dan antusias, memiliki kemampuan dalam relasi antar manusia, bersikap kreatif, bersikap jujur, pandai berkomunikasi, dan selalu bersikap konsisten. 


[1] Bobo, tahun XXXVI, 11 September 2008
[2] Nurhayati Tafsir (2008). Meniti Karir Masa Depan. Jakarta: Pt. Tunas Melati.
[4] Echols, John M dan Hassan Shadily .(2006). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Pt Gramedia

Selasa, 12 Februari 2013

Pendidikan di Australia

Sistem Pendidikan Di Australia

            Saat kami berkunjung ke Departemen Pendidikan Victoria di kota Melbourne, kami memperoleh pencerahan tentang system pendidikan di negara ini. Ms Helen Meyer- salah seorang nara sumber- mengatakan bahwa informasi tentang pendidikan Australia juga bisa diperoleh pada situs pendidikan (http://www.atdiknas-canberra.org/sekolah-sd-sma/sistem-pendidikan).
Perlu diketahui bahwa menurut UUD Australia, setiap pemerintah negara bagian di Australia bertanggung jawab atas bidang pendidikan pada tingkat sekolah di bagian tersebut. Pemerintah Australia tidak memiliki kekuasaan dalam bidang pendidikan, dan hanya dapat membuat kebijakan dalam bidang tersebut dengan persetujuan dari negara bagian yang bersangkutan. Pendanaan pokok sekolah dilakukan oleh pemerintah negara bagian, namun pemerintah Australia juga memberikan dana tambahan untuk program tertentu.
1). Tahun akademik di Australia dimulai pada akhir bulan Januari dan berakhir pada pertengahan bulan Desember. Tahun akademik dibagi ke dalam empat term dimana setiap term yang lamanya kurang lebih 10 minggu. Pada akhir setiap term, para murid mendapatkan dua minggu liburan, namun pada akhir tahun semua murid mendapatkan liburan selama kurang lebih enam minggu.
2). Di Australia, sekolah dimulai dengan kindergarten (taman kanak-kanak) dan dilanjutkan dari kelas 1 sampai kelas 12. Terdapat tiga tingkat sekolah, yaitu:
a). Primary school (sekolah dasar): taman kanak-kanak sampai kelas 6 atau kelas 7 (tergantung pada negara bagiannya).
b). High school (sekolah menengah pertama): kelas 7 atau 8 sampai kelas 10 (tergantung pada negara bagiannya).
c). Senior high school/senior secondary school/college (sekolah menengah atas): kelas 11 sampai kelas 12.
3). Murid di Australia mulai sekolah pada umur 4,5 tahun sampai 5,5 tahun (kindergarten). Orang tua murid wajib menyekolahkan anaknya sampai dengan usia 15 atau 16 tahun (tergantung pada negara bagiannya). Jika anaknya tidak rajin masuk sekolah, orang tua dikenakan denda/sanksi.
4). Pada tingkat high school, semakin tinggi tingkat sekolah, murid semakin bebas memilih mata pelajaran yang akan diambil. Pada tingkat senior secondary school, murid boleh memilih hampir semua mata pelajaran sesuai dengan keinginannya. Sebagaian besar dari high school dan senior secondary school juga menawarkan mata pelajaran yang bersifat kejuruan, seperti perhotelan, turisme, muatan lokal; teknik kayu, teknik logam (hospitality, tourism, woodworking, metal working).
5). Pada akhir kelas 12, murid sekolah mendapatkan Year 12 certificate. Piagam tersebut disertai transkrip nilai mata pelajaran yang telah diambil dengan nilai yang diraih. Untuk sebagian besar dari mata pelajaran pada tingkat kelas 12, nilai siswa dihitung dari tugas sekolah serta hasil ujian di negara bagian yang dilakukan pada akhir tahun. Nilai tersebut dapat langsung digunakan untuk mendaftar ke universitas, tanpa perlu diuji lagi.
6). Di Australia, terdapat public schools (sekolah-sekolah negeri) dan private schools (sekolah-sekolah swasta). Kurang lebih dua pertiga dari murid bersekolah di sekolah negeri, sedangkan sisanya bersekolah di sekolah swasta. Private schools di Australia dibagi menjadi dua kelompok: yang berafiliasi pada agama (biasanya Katolik atau Protestan, tetapi ada juga sekolah Islam) dan yang tidak berafiliasi kepada agama (independent schools).

1. Sistem Pengelolaan
1). Di semua Negara bagian kecuali Australian Capital Territory (ACT), sekolah dasar dan menegah dikelola oleh departemen pendidikan di masing-masing negara bagian. Di setiap sekolah, termasuk di ACT, terdapat asosiasi Parents and Citizens Association (P&C), yang terdiri atas orang tua dari murid. P&C tersebut dapat memberikan masukan atau rekomendasi kepada pihak sekolah, dan kadang-kadang mengumpulkan dana tambahan untuk sekolah dengan mengadakan acara fundraising atau menjalin hubungan dengan bisnis setempat.
2). ACT memiliki sistem yang berbeda, disebut School Based Management, di mana setiap sekolah bebas dalam hal pengelolaan. Setiap sekolah dikelola oleh School Board yang terdiri atas Kepala Sekolah, beberapa guru, dan beberapa orang tua dari murid. School Board tersebut bertanggung jawab atas segala aspek pengelolaan sekolah, termasuk: proses seleksi kepala sekolah, guru dan staf lain di sekolah, pengelolaan rutin sekolah, alokasi pendanaan yang diberikan oleh pemerintah ACT, pemilihan bahasa asing yang akan diarjakan di sekolah, pelaksanaan program khusus, dan sebagainya.

2. Kurikulum
1). Di semua negara bagian kecuali (ACT) kurikulum ditetapkan oleh departemen pendidikan. Namun, di ACT terdapat sistem managemen sekolah School Based Management di mana pihak sekolah bertanggung jawab atas pembuatan kurikulum dan materi. Dalam sistem tersebut, para guru mengembangkan kurikulum sendiri untuk mata pelajaran masing-masing. Setiap tahun, semua kurikulum diajukan kepada departemen pendidikan untuk proses evaluasi. Jika kurikulum tertentu dianggap tidak memenuhi standar minimal, pihak departemen dapat meminta agar kurikulum direvesi atau bahkan dapat menolak kurikulum tersebut.
2). Di setiap negara bagian kurikulum untuk Year 11 dan Year 12, yaitu tingkat SMA, dibuat oleh badan khusus di bawah departemen pendidikan, yang biasnaya disebut Senior Secondary Board. Selain pengembangan kurikulum, badan tersebut juga bertanggung jawab atas pelaksanaan ujian yang dilakukan pada akhir Year 12 dan pengeluaran Year 12 Certificate.
3). Pemerintah Australia ingin menetapkan kurikulum nasional (national curriculum) dalam berbagai bidang studi, yaitu bahasa Inggris, Sejarah, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan. Dalam hal ini, pemerintah nasional sedang bekerjasama dengan pemerintah negara bagian, sebab perubahan kurikulum hanya dapat dilakukan atas persetujuan negara bagian.

3. Standar Lulusan
1). Pada tingkat SD dan SMP, murid meluluskan setiap year pembelajaran atas rekomendasi dari guru. Rekomendasi guru berdasarkan perkembangan murid selama seluruh tahun, dan tidak berdasarkan ujian. Jarang sekali ada murid yang tidak lulus. Biasanya murid tidak lulus karena umur atau sikap yang dianggap terlalu muda, bukan karena prestasi belajar yang kurang memuaskan. Semua murid mendapatkan rapor pada akhir Term dengan nilai prestasi belajar.
2). Pada tingkat SMA, persyaratan kelulusan ditetapkan oleh Senior Secondary Board masing-masing Negara bagian. Kelulusan berdasarkan beberapa faktor. Pertama, murid harus mengambil mata pelajaran yang cukup pada setiap tahun, biasanya lima mata pelajaran pada Year 12. Mata pelajaran ini sedikit sekali, namun bahannya cukup mendalami. Kedua, ada persyaratan mengenai jenis mata pelajaran yang boleh diambil, misalnya wajib mengambil minimal satu mata pelajaran dari golongan Matematika/Ilmu Pengetahuan dan satu dari golongan Bahasa/Ilmu Sosial. Syarat lainnya adalah harus mendapatkan nilai pass (50 persen keatas) untuk semua mata pelajaran.
3). Di semua negara bagian, kecuali ACT, nilai untuk mata pelajaran tingkat Year 12 berdasarkan dua atau tiga komponen, yaitu: hasil tugas sekolah, nilai ujian akhir tahun yang dilaksanakan oleh Senior Secondary Board, dan kadang-kadang suatu proyek. Nilai dari ujian akhir tahun juga digunakan untuk menjaga standar kenilaian melalui proses moderation. Jika dalam sekolah tertentu nilai berdasarkan hasil tugas sekolah tinggi sedangkan nilai berdasarkan ujian akhir tahun rendah, maka nilai final murid-murid di sekolah tersebut akan dikurangi.
4). Di ACT, tetap dilakukan ujian akhir tahun pada tingkat Year 12. Namun, nilai dari ujian itu hanya dilakukan untuk proses moderation yang tersebut diatas. Nilai final berdasarkan hasil tugas sekolah saja.
5). Senior Secondary Board masing-masing negara bagian mengeluarkan Year 12 Certificate serta transkrip akademik bagi semua murid yang lulus Year 12.

4. Sistem pembiayaan
1). Semua public school bebas biaya sekolah. Namun, para orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah negeri biasanya diminta untuk membayar voluntary payment (pembayaran sukarelawan) yang tidak terlalu besar. Sebagian besar dari pendanaan pada sekolah-sekolah negeri diberikan oleh pemerintah di masing-masing negara bagian.
2). Sekolah-sekolah yang berafiliasi pada agama, khususnya sekolah-sekolah Katolik, cenderung menetapkan biaya sekolah yang rendah. Sebagian besar pendanaan sekolah-sekolah yang berafilisasi pada agama diberikan oleh pemerintah, baik pemerintah negara bagian maupun pemerintah nasional. Independent schools cenderung menetapkan biaya sekolah yang cukup tinggi, hingga pendanaanya dari pemerintah lebih sedikit.

5. Sistem Evaluasi
1). Ujian nasional di Australia, yaitu National Assessment Program: Literacy and Numeracy (NAPLAN), baru dimulai pada tahun 2008. Sebelumnya, ujian kemampuan pada bidang pelajaran utama, seperti membaca, menulis dan menghitung (biasanya disebut Basic Skills Test) dilakukan oleh negara bagian masing-masing. Sebagian besar dari negara bagian masing-masing tersebut mulai melaksanakan semacam Basic Skills Test pada akhir tahun 1980an atau awal 1990an.
2). Terdapat beberapa kelompok yang mengkritisi adanya ujian kemampuan yang semula dilakukan pada tingkat nasional, termasuk sarikat guru, para orang tua, tokoh-tokoh politik dan sebagainya. Namun pada umumnya, masyarakat telah menerima bahwa ujian kemampuan semacam ini diperlukan.
3). Ujian NAPLAN dilakukan setiap bulan Mei dan diikuti semua murid year 3, 5, 7 dan 9 (kelas 3 dan 5 SD, dan kelas 1 dan 3 SMP). Kemampuan murid dalam 4 (empat) bidang diuji, yaitu membaca, menulis, pemakaian bahasa Inggris (ejaan, tata bahasa, tanda baca dan sebagainya), dan menghitung.
4). Hasil ujian NAPLAN dikirimkan kepada sekolah dan orang tua murid. Hasilnya dapat menunjukkan murid mana yang bermasalah dalam bidang-bidang tertentu, agar murid tersebut dapat diberikan bantuan yang lebih dalam pelajarannya. Hasil ujian NAPLAN juga dapat dibandingkan dengan negara bagian dan sekolah. Hal ini dapat menunjukkan sekolah mana yang mempunyai tingkat dibawah standar nasional. Sekolah-sekolah yang di bawah standar nasional akan diberikan dana tambahan agar dapat meningkatkan mutu pengajaran.
5). Selain NAPLAN, departemen pendidikan masing-masing negara bagian menggunakan berbagai cara untuk mengevaluasi sekolah. Pihak sekolah sendiri melakukan self-evaluation setiap tahun dengan melaporkan kepada departemen mengenai bidang-bidang yang kurang memuaskan dan rencana untuk memerperbaiki hal tersebut. Departemen pendidikan juga mengunjungi sekolah-sekolah untuk mengevaluasi situasi.

6. Pengajaran Pendidikan Jasmani
1). Pendidikan jasmani wajib diajarkan pada tingkat SD dan SMP, namun merupakan mata pelajaran pilihan pada tingkat SMA. Mata pelajaran pendidikan jasmani pada tinkgat SMA lebih cenderung ke arah health and nutrition, sports management dan sports psychology.
2). Pada tingkat SD, murid biasnaya melakukan kegiatan olahraga di sekolah beberapa kali seminggu. Ada jenis olahraga yang bersifat individu (seperti berlari dan senam) dan ada juga yang bersifat beregu (seperti main bola dll). Jangka waktu minimal untuk kegiatan olahraga ditetapkan oleh departemen pendidikan masing-masing negara bagian. Murid SD juga belajar dasarnya tentang badan dan kesehatan, termasuk golongan makanan dan diet yang sehat.
3). Pada tingkat SMP, pelajaran jasmani lebih structured. Ada mata pelajaran khusus untuk pendidikan jasmani, Physical Education, yang biasanya diajarkan dua kali seminggu untuk total satu setengah jam. Fokus dari mata pelajaran Physical Education adalah kegiatan olahraga, namun hal kesehatan (termasuk diet, nutrisi, bahayanya narkoba, sex education dan sebagainya) juga diajarkan.
4). Pada saat ini pengajaran pendidikan jasmani sangat penting karena Australia sedang mengalami krisis obesitas. Diperkirakan bahwa kurang lebih setengah dari penduduk Australia, termasuk anak-anak, overweight atau bahkan obese. Hal ini disebabkan gaya hidup, misalnya kebanyakan makanan junk food (makanan yang kurang bergizi, seperti coklat dan chips) dan kekurangan oleh raga (anak-anak cenderung lebih suka main game elektronik daripada main di luar rumah). Oleh karena itu, pihak sekolah dan departemen pendidikan sedang mencari cara baru untuk mengajarkan pendidikan jasmani. Salah satu contoh adalah canteen sekolah. Setiap sekolah memiliki kantin yang menjual makanan ringan dan makanan siang kepada murid. Telah bayak sekolah yang memutuskan agar hanya makanan sehat yang akan dijual, seperti buah, sandwhich, dan jus. Diharapkan bahwa melalui program seperti ini murid-murid akan dibiasakan makan makanan sehat.

7. Bimbingan konseling
1). Pada tingkat sekolah menengah terdapat seorang counselor yang bekerja full-time di setiap sekolah. Pada tingkat SD biasanya tidak ada counselor yang bekerja full-time, namun ada yang berkunjung sekolah sekali seminggu atau dua minggu sekali. Counselor di sekolah harus berkualifikasi (berpendidikan tinggi dalam bidang psikologi atau social work).
2). Murid dapat berbicara langsung dengan counselor mengenai berbagai masalah, baik masalah akademik maupun masalah non-akademik. Untuk masalah akademik, disarankan agar murid berbicara dengan guru dulu, Namun, jika murid bermasalah dengan guru, dapat berbicara dengan counselor. Masalah non-akademik termasuk masalah-masalah pribadi seperti hal-hal kekeluargaan atau masalah bullying. Counselor dapat memberikan nasehat kepada murid, dan jika perlu dapat membahas masalah dengan pihak sekolah atau pihak lain yang bersangkutan. Namun, jika demikian counselor harus selalu menghormati privasi murid dan tidak boleh menyebutkan nama murid tanpa ijin. Jika menurut counselor suatu masalah di luar bidang pengetahuannya, maka counselor dapat menyaran agar murid bertemu dengan seroang lain yang lebih tahu tentang bidang itu.
3). Kadang-kadang pihak sekolah dapat menyarankan kepada orang tua agar anaknya mengikuti program counseling jika dianggap bahwa murid yang bersangkutan mengalami kesulitan dalam pelajarannya atau tidak dapat dikendali sama sekali oleh guru. Para guru wajib melapor kepada pihak sekolah, counselor dan departemen jika mencurigai bahwa seorang anak mengalami kekerasan dalam rumah tangga

Penerimaan Siswa Baru "PPDB 2021-2022 SMAN 3 BATUSANGKAR"

  SMA NEGERI 3 BATUSANGKAR INFORMASI PEDAFTARAN PPDB 2021 -2022 1. Persyaratan PPDB Umum : 1. Ijazah atau surat keterangan Lulus 2. Kartu ke...