Rabu, 07 Oktober 2015

Semangat Bekerja Yang Dahsyat



Semangat Bekerja Yang Dahsyat

Oleh: Marjohan M.Pd

Guru SMAN 3 Batusangkar

          Orang Minang (di daerah lain disebut dengan orang Padang) sejak dahulu dikenal sebagai suku bangsa yang gemar merantau. Mereka meninggalkan sanak dan saudara serta sawah dan ladang, Fenomena merantau telah membuat  kampung halaman menjadi sepi, rumah-rumah menjadi kosong, sebagian hanya dihuni oleh orang-orang tua saja. Motivasi merantau adalah untuk memperbaiki taraf hidup. Dan memang terbukti bahwa mereka yang hidup di rantau, setelah memutar kincir-kincir (mengolah fikiran) dan menambah semangat kerja (endeavour) bisa hidup lebih sukses daripada mereka yang tinggal di kampung.

          Merantau karena melanjutkan pendidikan sudah menjadi hal yang lazim. Suku bangsa lain juga demikian. Namun merantau untuk mengubah nasib, dari susah menjadi sukses, patut diteladani oleh orang-orang dan generasi lain. Umumnya orang-orang dulu melirik profesi berdagang agar bisa mengubah nasib mereka, Malah juga banyak yang menjadi pengusaha sukses. “Se mati-mati aka mambuka lapau nasi- sehabis-habisnya akal atau peluang ya membuat warung nasi”, demikian prinsip hidup mereka, sehingga tidak heran bahwa di mana-mana bermunculan  restoran Padang.

Menjadi PNS (pegawai negeri sipil) saat itu dipandang sebagai pekerjaan di bawah standard. Malah ada orang yang sudah terlanjur menjadi pegawai mengundurkan diri dan putar haluan untuk berdagang atau menjadi penguasaha. Namun bagaimana sekarang ? Nah itulah problemanya bahwa mental berdagang, menjadi penguasaha atau berwirausaha hampir-hampir sirna dari mental generasi ini. Semua seolah olah memiliki mental kurang berani dan hanya pandai bermimpi untuk menjadi pegawai- PNS, BUMN dan pegawai swasta. Padahal dari fenomena terlihat bahwa menjadi PNS, BUMN dan pegawai swasta pintunya tidak terbuka lebar lagi.

Menjadi pegawai tidak begitu berdampak signifikan membuat bangsa ini maju, dibanding menjadi seorang pengusaha. Bukankah sebahagian anggaran Negara dihabiskan untuk membiayai jumlah pegawai pemerintah yang sangat banyak. Bayangkan pegawai pemalas, pegawai yang kurang efektif juga digaji. Seharusnya generasi muda perlu menumbuhkan semangat wirausaha agar tidak hidup dari anggaran Negara. Mereka perlu membaca biografi penguasaha sukses untuk menambah motivasi hidup.

Siapa yang tidak kenal dengan nama Hilton. Di tiap-tiap kota besar, kita dapat menemui kata “Hilton”. Kata Hilton biasanya dihubungkan dengan dunia parawisata, tepatnya untuk nama jaringan atau assosiasi hotel berskala internasional. Sebenarnya ada apa dibalik nama Hilton tersebut ?

Hilton adalah tokoh bisnis terkemuka di dunia, ia berasal dari San Antonio, New Mexico. Ia anak kedua dari delapan bersaudara, dan anak lelaki pertama. Ayahnya, Augustus Hover, adalah pengusaha tambang dan mengerti dengan kebutuhan para penambang batu bara dan orang-orang yang bepergian pulang-balik melintasi perbatasan Mexico. Itu adalah peluang bisnis dan mendorong nya untuk membangun toko serba-ada (depatement store) untuk menyediakan kebutuhan masyarakat.

Ketika ia meninggal dalam usia 91, Hilton memimpin 185 hotel di Amerika Serikat dan 75 di seberang lautan. Hilton punya karakter bahwa sebelum mengambil keputusan-keputusan yang penting, maka ia perlu berhari-hari meneliti dan menimbang-nimbang segala implikasinya dan mempelajari segala sesuatu. Ia juga membangun rumah dengan banyak kamar untuk disewakan bagi orang-orang yang butuh tempat bermalam, ia menyebut tempat atau rumah tersebut dengan “hotel”. Jadi keluarga Hilton mempunyai toko dan hotel.

Usia anak-anak hingga remaja adalah  masa kerja keras bagi Hilton. Ibu dan saudara-saudara perempuannya mengurusi hotelnya sendiri sedangkan dia dan ayahnya tetap bekerja di toko. Tetapi begitu toko tutup pada pukul 6 sore, Hilton makan malam sedikit, dan langsung tidur.

Orangtuanya dan keluarganya selalu bekerja keras.  Yang membuat mereka berhasil (kaya) adalah karena mereka juga membuka usaha dalam bidang real estate, membeli tanah untuk membangun rumah. Prinsip hidup Hilton adalah seperti “tunjukkan sikap hormat kepada siapa saja yang anda hadapi dan dan member jawaban dengan keramahan”. Walaupun sibuk, Hilton masih mempunyai waktu untuk menikmati hidup dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya di rumahnya. Hilton juga menghormati tradisi masyarakat  setempat. Hilton adalah salah satu tokoh usahawan internasional yang berhasil dan terkenal. Kemudian contoh tokoh wirausaha dari dalam negeri adalah seperti Yusuf Kalla. 

Muhammad Jusuf Kalla lahir di Wattampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 1942. Ia menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin Makassar tahun 1967 dan The European Institute of Business Administration Fountainebleu, Prancis (1977). Pengalamannya dalam bidang organisasi adalah seperti menjadi Ketua HMI Cabang Makassar tahun 1965-1966, Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) 1965-1966, serta Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tahun 1967-1969 memberi bekal untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sulit tersebut.

Yusuf Kalla berasal dari keluarga wirausaha. Ayahnya  dikenal luas oleh dunia usaha sebagai pengusaha sukses. Usaha-usaha yang dirintis ayahnya (NV. Hadji Kalla) diserahkan kepemimpinannya sesaat setelah ia diwisuda menjadi Sarjana Ekonomi di Universitas Hasanuddin Makassar Akhir Tahun 1967. Di samping menjadi Managing Director NV. Hadji Kalla, juga menjadi Direktur Utama PT Bumi Karsa dan PT Bukaka Teknik Utama. Usaha yang digelutinya, di samping usaha lama,seperti  ekspor hasil bumi, juga mengembangkan usaha yang penuh idealisme, yakni pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan, jembatan, dan irigasi. Usaha ini berguna untuk mendorong produktivitas masyarakat pertanian.

Anak perusahaan NV. Hadji Kalla antara lain; PT Bumi Karsa (bidang konstruksi) dikenal sebagai kontraktor pembangunan jalan raya trans Sulawesi, irigasi di Sulsel, dan Sultra, jembatan-jembatan, dan lain-lain. PT Bukaka Teknik Utama didirikan untuk rekayasa industri dan dikenal sebagai pelopor pabrik Aspal Mixing Plant (AMP) dan gangway (garbarata) di Bandara, dan sejumlah anak perusahaan di bidang perumahan (real estate); transportasi, agrobisnis dan agroindustri.

Bob Sadino adalah contoh wirausahawan yang berhasil lainnya. Ia lahir di Lampung (1933). Bob adalah seorang pengusaha yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira banyak orang. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang. Di saat melakukan sesuatu maka pikiran seseorang bisa berkembang. Rencana tidak harus selalu baku dan kaku. Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting  adalah bertindak.”

Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional. Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain. Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya. Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”

Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta.

Hilangnya semangat menjadi usawan membuat banyak generasi muda di negara kita bermimpi (berharap) untuk bekerja sebagai PNS, anggota polisi dan TNI, menjagi pegawai BUMN dan swasta, hingga menjadi pelayan toko. Walaun negara kita luas dan banyak laut, jarang sekali yang bermimpi untuk menjadi pengusaha kapal, ekspor-import atau wira usaha lainnya. Sekarang ada fenomena bahwa bila gagal menjadi PNS, pegawai BUMN dan swasta maka para lulusan perguruan tinggi rela menjadi sarjana penunggu perlombaan menjadi PNS atau pegawai lain pada tahun-tahun berikutnya.  Ada pemikiran bahwa semangat wirausaha perlu dihidupkan kembali dalam keluarga dan juga bercermin dari kisah sukses pengusaha lain.

Sudah saatnya banyak orang kita yang menjadi tokoh bisnis yang sering disebut dengan “pebisnis atau wirausahawan”, dan kalau boleh menjadi pebisnis terkemuka. Untuk itu mereka musti mengerti dengan kebutuhan orang lain, seperti menyediakan kebutuhan masyarakat. Mereka perlu memiliki karakter wirausaha, seperti “membuat pertimbangan yang matang sebelum mengambil keputusan”.  Mereka perlu menanamkan karakter suka mengambil tanggung jawab/ bekerja keras sejak masa anak-anak /  remaja.

Tentu saja orang tua (kalau boleh juga guru mereka) perlu menjadi model dari pekerja yang sungguh-sungguh. Calon wirausahawan tentu saja musti cerdas (banyak belajar) dan banyak wawasan (banyak pengalaman). Mereka musti mengikuti kegiatan berorganisasi, kalau boleh mengambil peran leadership- sebagai pemimpin,

Calon wirausahawan sebaiknya suka melakukan kegiatan/ tindakan dan bukan terlalu banyak berteori. Menjadi wirausahawan tidak boleh berkarakter gengsi-gengsian dalam bekerja, harus bisa menyinsing lengan baju dan harus bisa menyentuh benda-benda yang dipandang hina, seperti pasir, batu, lumpur,rumput, mencangkul, berlumuran debu. Mereka musti memiliki fikiran kreatif, gemar bekerja/berkarya, kemudian punya visi untuk pemasaran atau human relation. Calon wirausaha juga harus banyak menimba ilmu dan pengalaman bisnis dari orang/ usahawan (pebisnis) yang lain.

Di Singapura, Hongkong, Jepang dan negara-negara maju lainnya, di sana jumlah wirausahanya sangat banyak. Maka bila negeri ini memiliki wirausahawan yang lebih banyak seperti di negara tersebut maka insyaallah bangsa ini akan lebih jaya.

 

Bermimpi Menjadi Orang Kaya



Bermimpi Menjadi Orang Kaya
Oleh : Marjohan, M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar
            Sebagian remaja  (siswa dan mahasiswa) ada yang peduli dengan kehidupan ini dan ada juga yang masa bodoh. Ada yang sudah memikirkan bagaimana hidup mereka di masa depan dan ada juga yang belum. “Yang penting aku enjoy aja, tidak terlalu banyak fikir dan soal masa depan aku serahkan ke mama dan papa”. Demikian beberapa komentar dari mereka yang berpaham hedonism- mencari kesenanngan hidup semata-mata. Bagi mereka yang penting bias belajar dan bermain, tidak mau diberi pekerjaan yang susah. Bila ada keperluan ya cukup minta saja duit pada orang tua. Pokoknya tahu beres saja.
            Tidak hanya siswa, namun juga mahasiswa yang kehidupan mereka juga serba monoton. Kerjanya cuma pergi ke kampus dan pulang ke kos, sepanjang hari belajar, begossip, otak atik hand phone, sampai pada kecanduan dengan game on line. Kalau uang habis ya merengek lagi sama orang tua. “Ma…kirimkan kan lagi uang ke ATM ku ya…..!”. Tidak ada uang ya cukup kontak orang tua agar mengirimkan dana ke rekeningnya. Ini tidak salah, karena orang tua juga masih punya tanggung jawab untuk menjamin kelancaran kuliah anak-anak mereka. Namun kalau boleh para mahasiswa/ para pemuda juga perlu tahu tentang seluk beluk dari mana dan kemana uang itu mengalir. “Kalau boleh bermimpilah menjadi orang kaya”.   
            Saat penulis mengikuti KKN (kuliah kerja nyata) lebih dari 20 tahun yang lalu di sebuah desa dekat Payakumbuh. Di sana ada seorang pemuda, Yung Karaben namanya, yang cuma tamatan Sekolah Dasar, namun ia menjadi ngetop karena menjadi pemuda yang kaya raya. Ia memiliki banyak uang, punya harta, sawah dan ladang. Ia juga punya gilingan padi dan beberapa rumah sewaan sebagai pabrik uangnya. Ia bukan tamatan Perguruan Tinggi, malah sarjana tamat Perguruan Tinggi juga ada yang hidup melarat. Mengapa ia bisa menjadi kaya dalam usia muda ? Itu terjadi karena ia mengerti dengan aliran uang, kemana dan dari mana uang tersebut  mengalir.
            Kondisi kesejahteraan dan kekayaan orang pada suatu negara bisa berbeda- beda. Di negara maju- atau negara kaya, ada kalanya satu persen penduduk (para pemilik uang) bisa menguasai 50% peredaran uang. Atau ada negara yang 5 % penduduk kaya yang menguasai 90 % uang di negara tersebut. Kalau begitu sungguh menyedihkan bila kita menjadi orang yang 90 persen (orang yang lemah keuangannya). Uang yang sepuluh persen kalau dibagi rata untuk 90 persen penduduk yang kekurangan uang, maka setiap orang mungkin akan memperoleh sepuluh ribu rupiah. Sungguh sulit untuk meyangga kehidupan ini  hari demi hari.  
            Dalam fenomena sosial bahwa banyak orang yang secara mendasar hanya mencari kenikmatan dan menghindari kesengsaraan. Menjadi PNS dianggap lebih enak karena mudah dan tidak punya resiko, sakit pun gaji juga dating, dibanding dengan menjadi pengusaha. Sementara itu menjadi pengusaha terasa susah dan beresiko. Kalau berhasil uangnya banyak namun resikonya tinggi. Namun bagi kita bila ada unsur kesusahan dalam bekerja maka kita cenderung untuk menjauhinya. Malah bila kita hidup sebagai orang yang sengsara, para sanak keluarga juga agak enggan untuk mendekat pada kita. Bila ada unsur yang menyenangkan maka kita cenderung mendekatinya.
            Kaya atau miskin memang relatif. Secara finansial memang ditentukan oleh jumlah uang yang kita miliki. Tentang uang, bahwa ada orang yang sangat mencintai uang, ada yang tak peduli pada uang dan sampai pada yang membenci uang. Mereka beranggapan bahwa uang adalah sumber kejahatan. Akibatnya tanpa disadari mereka (mungkin juga kita) tidak ingin menjadi kaya. Kita berfikiran bahwa lebih baik jadi sederhana saja dan malah ada yang tidak punya uang.
            Dikatakan bahwa orang yang uangnya sedikit- miskin- sebagai orang dengan posisi tangan di bawah. Orang yang kaya, dikatakan sebagai posisi tangannya di atas. Karena ia mudah memberi. Agama Islam mengatakan bahwa tangan di atas lebih baik dari pada posisi tangan di bawah. Maka menjadi kaya lebih mulia dari pada jadi miskin.  
            Untuk menjadi kaya memang tidak mudah. Mengapa kita tidak kaya ? penyebabnya adalah karena kita tidak tahu strateginya. Kita tidak mengetahui jalur alamiah atau jalur paling mudah untuk mencapai tujuan. Selanjutnya bahwa fikiran kita juga tidak realistik, tidak melakukan tindakan sesuai dengan rencana. Namun mengapa pada segelintir orang bisa menjadi kaya? Tentu saja karena mereka punya karakter yang kuat.
Ternyata menjadi kaya bukan secara instan- bukan disulap- sim salabim. Kecuali bagi yang menang quiz who want to be millionaire. Jalan menuju kaya perlu dirintis. Ya memang untuk menjadi kaya secara baik-baik perlu dirintis.
Dari biografi tentang tokoh dan orang yang sukses/ kaya hidup seputar kita, kita ketahui bahwa mereka sudah merintis suksesnya sejak usia muda, misalnya sejak mahasiswa. Umumnya mereka menjadi mahasiswa yang tekun dan rajin. Mereka menyiapkan diri dengan berbagai kepintaran. Mereka senang berkompetisi dan mengikuti berbagai ajang kompetisi. Mereka memiliki banyak wawasan, banyak bergaul dan tahu dengan seni berkomunikasi.
Namun sayang banyak pula pemuda cerdas yang cuma pintar mengirim lamaran untuk jadi PNS, atau menjadi orang biasa-biasa saja pada sebuah perusahaan. Mereka akhirnya puas memperoleh gaji kecil
Ternyata gaji yang diterima oleh rata-rata orang Indonesia termasuk sangat kecil standardnya dibandingkan dengan orang yang bekerja di negara tetangga yang lebih kaya. Orang orang di sana memiliki motivasi kerja dan motivasi untuk sukses yang sangat tinggi. Mereka tidak gampang untuk mudah merasa puas. Sekali lagi bahwa mereka selalu memotivasi diri- membaca banyak buku, mencari banyak inspirasi dari banyak orang dan tokoh-tokoh sukses.
Kalau fenomena kita kadang-kadang cukup aneh. Saat kita mempunyai sedikit kelebihan uang ekstra maka gaya hidup kita juga berubah drastis. Karena gaji telah meningkat, maka pengeluaran kita juga berlipat. Ukuran rumah juga bertmbah dan motor pun juga mengkilat. Seharusnya uang kita boleh bertambah namun pengaturan penggunaan uang juga harus effektif. Yaitu tetap dalam batasan tidak boros.
Banyak juga orang kaya yang baik hati. Mereka dikatakan demikian karena juga kaya hati, kaya rohani dan kaya dengan kebaikan lain. Mereka senang untuk berbagi cerita dan berbagi pengalaman sukses. Mereka jadi kaya karena juga memiliki property sewaan lainnya.
Waringin (2008) mengatakan bahwa untuk bisa jadi kaya maka kita memerlukan leverage. Leverage berarti pendongkrak. Leverage tersebut bisa dalam bentuk sumberdaya (SDM)- bisa berarti modal, juga dalam bentuk ide dan gagasan, kenalan dan keahlian. Kemudian agar orang yang punya uang (sebagai sumber uang) mencari dan membutuhkan kita, maka kita perlu memiliki nilai tambah yang harus kita komunikasikan (kita iklankan). Kita juga harus punya kontak dengan orang yang tepat dan dengan cara yang tepat pula.
Di beberapa perusahaan mengapa ada karyawan yang mampu memperoleh bonus gede atau kenaikan gaji dua atau tiga kali dalam setahun ? Ini terjadi karena mereka mempunyai nilai tambah seperti “ia bisa dipercaya”. Dan tidak itu saja, ia juga punya keunggulan lain melebihi teman-temannya seperti memiliki kinerja yang hebat dan bisa bekerja mencapai target- atau melebihi target. Ia juga memiliki inisiatif- tidak berkarakter senang menunggu atau senang diperintah-, ia juga memiliki prilaku yang menyenangkan ia juga peduli dengan penampilan, kedisiplinan, kesopanan, omongan yang baik di depan dan di belakang orang.
Ternyata jarang juga PNS dan orang orang berprofesi sebagai pegawai yang kaya raya. Kebanyakan orang jadi kaya, itu lewat berwiraswasta. Ada yang kaya dan sukses gara-gara membuka bengkel mobil. Memberi nilai tambah yang hebat buat pemilik mobil atau sang klien. Nilai tambah yang hebat berupa service yang memuaskan: lebih cepat, lebih dekat, lebih murah, lebih lengkap, lebih modern dan lebih ahli. Kemudian membuat cabang atau franchise sehingga ia bisa melayani banyak pelanggan. Bila ia sudah punya franchise, maka ia kemudian bisa go public atau menjual saham untuk memperbesar modal- dan juga memperbesar usaha.
Menjadi kaya secara baik-baik dapat terwujud dengan berwirausaha atau entrepreneur dengan ketentuan  membelanjakan lebih sedikit uang daripada yang diterima dan menginvestasikan selisihnya. Pelaku wirausaha juga memberikan nilai tambah yaitu mempermudah urusan, mempercepat proses dan juga membuat orang lebih senang. Ternyata orang berwirausaha juga ditentukan oleh bakat atau karakter usahanya. Apakah mereka termasuk berkarakter mechanic, creator, star, support, deal maker, trader, accumulator dan the lord.
Roger Hamilton (dalam Waringin: 2008) mengatakan bahwa orang bertipe mechanic suka mengandalkan/ mengikuti sistem untuk jadi kaya. Ray Kroc tahu cara memasarkan hamburger, walau ia bukan penemu hamburger. Orangnya tekun, suka detail dalam mengikuti sistem. Kemudian orang yang bertipe creator suka menciptakan hal baru. Steve Job mendirikan apple computer. Ia mempunyai karakter kreatif, inovatif, suka hal baru dan tantangan baru.
Orang bertipe star jadi kaya karena mengandalkan keahlian khusus yang sulit ditiru orang lain. Penyanyi Celine Dion dan Mike Tyson misalnya punya bakat khusus. Sangat menonjol dibidangnya. Orang bertipe support jadi kaya karena jago dalam mendukung dan mengelola. Orang dengan karakter ini memiliki leadership dan manajerial yang bagus.
Orang bertipe deal maker bisa jadi kayak arena keahlian dalam bernegosiasi dan mempertemukan dua kepentingan. Ia punya banyak teman, senang bergaul dan senang sebagai connector atau penghubung. Orang bertipe trader dapat kekayaan dari keahlian berdagang. Ia peka tentang waktu- tahu kapan harus membeli dan kapan harus menjual, tidak malu dalam berjualan, berorientasi mencari keuntungan secara cepat dan dalam jangka waktu pendek.
Adalagi orang yang jadi kaya karena tipe accumulator, suka menumpuk atau berinvestasi. Orang seperti ini cukup penyabar, senang menganalisa, punya jiwa kepemimpinan, tidak emosional dan suka keuntungan jangka panjang. Terakhir adalah orang yang bertipe lord, menjadi kaya karena punya banyak bisnisnya. Ia suka melihat peluang di mana-mana, mampu mendelegasi atau membagikan tugas dan pintar memilih dan menilai orang yang ia percayai.
Kaya itu tidak jatuh dari langit, namun kaya itu perlu diusahakan, oleh karena itu menjadi kaya perlu punya ilmu, punya keberanian dan punya usaha. Untuk menjadi kaya maka kita perlu belajar dan menggali potensi dari orang lain. Agama Islam mengatakan bahwa tangan di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Kalau begitu menjadi kaya lebih baik dari pada jadi orang miskin. Agaknya untuk jadi kaya maka kita perlu bermimpi. Daripada kita tenggelam dalam menyesali kelemahan kita, maka lebih baik kita tenggelam dalam meningkatkan kelebihan kita, agar kita punya nilai plus, selanjutnya bermimpi dan berusaha agar menjadi kaya..   
(note-  Waringin, Tung Desem (2008) Financial Revolution. Jakarta: PT. Gramedia Utama)

Menggapai Sukses Lewat Olah Raga



 Menggapai Sukses Lewat Olah Raga
OLeh: Marjohan M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar

Di zaman ICT (Information Communication Technology) setiap orang bisa melakukan pembelajaran buat diri sendiri (otodidak) tanpa harus pontang-panting mencari buku sumber, mencari guru atau pelatih, cukup dengan memasukan key word  pada search engine internet dan klik saja subjek yang kita inginkan. Penulis sendiri menemukan salah satu situs yang cukup bagus untuk memotivasi diri, yaitu situs “Andriewongso.com”, sebuah situs tentang success story (http://www.andriewongso .com). Situs ini punya misi untuk membangun kekayaan mental manusia Indonesia demi kehidupan yang lebih bernilai. Punya  slogan yang cukup menggelitik motivasi kita yaitu “bosan kita menderita, saatnya bersama, bangun Indonesia”.
Ada tiga ranah kecerdasan yang harus dikembangkan buat anak yaitu kognitif (otak), psikomotorik (keterampilan/ otot atau bakat) dan afektif (sikap). Banyak orang menjadi sukses lewat kemampuan kognitif, menjadi pemikir, ahli peneliti, teknokrat, dokter, dll. Namun juga ada orang menjadi sukses melalui psikomotorik, misalnya para olah ragawan, binaragawan dan para pekerja di lapangan.
Namun dewasa ini banyak siswa hanya  berlomba untuk bisa jago dalam bidang sains. Sehingga ada fenomena bahwa siswa-siswa kita kalau pulang sekolah mereka buru buru untuk pergi bimbel (bimbingan belajar) atau pergi kursus. Sementara kalau di Amerika Serikat (menurut pengalaman teman penulis) bahwa siswa di sana kalau  pulang sekolah, mereka buru-buru untuk pergi olah raga: basket, bola kaki, tenis, dan atletik. Pantaslah mereka memiliki tubuh yang lebih besar, lebih kuat dan lebih sehat. Maksud dari tulisan ini adalah agar remaja kita juga musti peduli untuk berolah raga.
Ada sejumlah olah raga yang sudah biasa kita lakukan, dan gampang untuk dilaksanakan, seperti catur, atletik, bulutangkis, renang, balap, basket-ball, sepal bola, dll. Olah raga ini seharusnya mendapat respond dan sentuhan khusus dari pelatih/ guru dan orang tua agar bisa mendatangkan hasil yang luar biasa pada anak mereka. Ternyata orang juga bisa sukses melalui jalur olah raga, dan bisa pula memilih olah raga sebagai karir mereka.
1. Catur.
Banyak orang yang menyukai permainan ini, walau hanya sekedar iseng-iseng saja. Namun berbeda dengan Magnus Carlsen. Ia menekuni main catur sehingga ia bisa sukses dan juga disebut sebagai “Raja Catur Baru”. Ceritanya adalah bahwa di awal tahun 2010 ini, Federasi Catur Internasional/FIDE mengeluarkan daftar terbaru dari 100 pecatur terbaik di dunia dan Magnus Carlsen, pemuda asal Norwegia, yang usianya baru 19 tahun mendapatkan  "Si Anak Ajaib", karena bisa menempati peringkat pertama. Kesuksesannya tidak jatuh dengan mudah dari langit. Ia mulai catur sejak usia 8 tahun. Waktu itu ia bermain melawan kakak perempuannya. Mula-mula ia bisa mengalahkan kakaknya dan kemudia ia bisa mengalahkan bapaknya, yang sekaligus anggota club catur norwegia. Dalam usia 13 tahun, ia  berhasil mengalahkan juara dunia Anatoly Karpov dalam turnamen catur cepat dan membuat Gary Kasparov bermain remis.
Yang membuat Carlsen jadi hebat adalah karena bakat atau “talentanya” dalam bentuk daya ingat yang juga hebat. Kemampuan daya ingat ini amat berguna untuk mempelajari dan mengikuti perkembangan teori catur modern. Ke-dua adalah talenta berupa "kepekaan posisional", yakni sebuah naluri yang menuntunnya untuk menempatkan bidak-bidak catur pada posisi yang tepat dan bermanfaat. Selanjutnya adalah kerja keras. Ia berlatih catur 4-5 jam per hari untuk mengasah kemampuan dan intuisinya (Ia dibantu oleh computer). Kemudian, ia rajin bertanding. Mengikuti turnamen merupakan sarana utama untuk berlatih. Dan terakhir adalah kondisi mental bertanding yang tangguh. Banyak pecatur yang kalah saat bertanding karena merasa kelelahan dan putus asa. Carlsen tidak, ia menganggap pertandingan catur itu sebagai sebuah pertarungan.
2. Atletik
Olah raga ini juga mudah untuk dilakukan, namun hanya sekedar iseng-iseng. Tetapi Suryo Agung (orang kita, Indonesia) menekuni olah raga ini dengan serius sehingga ia bisa menjadi “Manusia Tercepat Asia Tenggara” setelah merebut medali emas nomor 200 meter dengan catatan waktu 20,85 detik di SEA Games di Laos (2009). Untuk lari 100 meter ia butuh waktu 10,17 detik. Apasih rahasianya ?  
Pada waktu muda Suryo tak pernah bermimpi berkarir di dunia atletik (lari). Ia malah bercita-cita untuk menjadi pemain sepak bola. Saat duduk di bangku SD, ia ikut klub sepak bola. Kemudian, ia mencoba masuk seleksi dan bertanding. Sayang, semuanya hanya berbuah kegagalan. Suryo lantas pindah ke dunia atletik. Awalnya, ia mencoba nomor lompat tinggi dan berhasil menyabet juara pada kejuaraan pelajar di Kota Bengawan. Maka, ia ditarik masuk oleh Klub Atletik Pelajar Solo dan terpilih masuk Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Atletik di Salatiga.
Setelah itu, sedikit demi sedikit, ia berhasil mengumpulkan prestasi. Ia mendapat medali emas pada Porda (Pekan Olah Raga Daerah) dan Popnas (Pekan Olah Raga Nasional) di nomor lari 100 meter. Kemudian pada pada Kejuaraan Asia Yunior di Bangkok, Oktober 2002 (lari 100 meter). Ia juga sukses meraih dua emas di SEA Games 2007 Thailand pada nomor 100 meter dan 200 meter. Kunci suksesnya adalah ia tetap optimis, serta fokus dan tekun berlatih.
3. Bulutangkis
Olah raga ini telah menjadi olah raga masyarakat. Lagi bahwa banyak orang melakukan hanya untuk iseng-iseng. Namun Markis Kido dan Hendra Setiawan (juga orang Indonesia)  menekuninya dengan sungguh-sungguh. Prestasinya kian melambung di dunia olahraga bulutangkis. Segudang prestasi berhasil mereka torehkan di lapangan. Gelar juara dunia telah diraih mereka di Kuala Lumpur, Malaysia 2007 dan juara dunia, pasangan ganda putra peringkat satu pada Olimpiade Beijing 2008. Prestasi Kido dan Hendra kian gemilang di tahun 2008 dengan menciptakan hattrick menjadi juara di tiga turnamen super series, yakni di China Terbuka Super Series, Denmark Terbuka Super Series, dan Perancis Terbuka Super Series.
Menjadi juara dunia dan bahkan meraih emas olimpiade bukanlah hal mudah yang didapat begitu saja. Ini ia perjuangan dan latihan keras yang dilakukan sejak kecil. Ia masuk klub bulutangkis yang bermutu. Kido memiliki karakter yang tampil dengan penuh semangat dan meledak-ledak, dan Hendra bermain lebih santai dan jarang sekali mengumbar emosi. Dalam permainan, Hendra lebih sering berlaku sebagai pemain depan sedangkan Kido menjadi pemain belakang. Mereka sama-sama memiliki karakter menyerang menjadikan mereka pasangan yang solid. Mereka tidak akan berhenti berlati dan berjuang (berlomba) dan mereka pun masih memasang target untuk mempertahankan medali emas.
4. Renang
Olah raga ini apabila ditekuni, juga bisa membuat seseorang jadi popular dan sukses. Michael Phelps (berkebangsaan Amerika Serikat) telah membuktikannya. Ia menjadi idola bagi orang banyak, termasuk para perenang yang ingin mengikuti jejak kesuksesannya. Ia telah membuat rekor bersejarah dengan menjadi pengoleksi medali emas terbanyak di ajang Olimpiade Beijing 2008.
Phelps mengenal dunia renang sejak ia berusia tujuh tahun karena ia terinspirasi dengan dua saudara perempuannya, Whitney dan Hilary yang juga atlet renang. Bahkan, Whitney sempat menjadi anggota tim renang nasional Amerika Serikat  pada Olimpiade 1996. Phelps pun menguatkan tekad memperbaiki performa. Phelps berlatih keras demi mewujudkan impiannya. Latihan kerasnya segera membuahkan hasil nyata. Lima bulan setelah Olimpiade Sydney, karier Phelps melambung dengan memecahkan rekor dunia 200 meter gaya kupu-kupu. Phelps merupakan perenang termuda yang memecahkan rekor dunia yang pernah ada. Tepatnya, ia mengukir rekor tersebut saat ia berusia 15 tahun 9 bulan.
Keberhasilan Phelps tidak lepas dari kegigihannya dalam berlatih. Selain itu, Phelps juga sangat menjaga asupan makanan ke tubuhnya. Phelps membutuhkan banyak kalori karena aktivitasnya yang sangat padat untuk berlatih maupun bertanding.  Sejak usia 11 tahun, ternyata ia sudah dibiasakan latihan sangat keras oleh pelatihnya. Untuk anak seusia itu, Phelps sudah dibiasakan berlatih sekitar lima jam sehari dan tujuh hari seminggu, tanpa istirahat! Konon, menurut pelatihnya, itu perlu dilakukan karena pada usia itulah seorang anak pertumbuhannya masih berkembang dengan pesat. Sehingga, latihan keras itulah yang mampu membentuk tubuh Phelps laksana ikan. Tapi, tak hanya itu yang membuat Phelps berjaya. Rupanya, ia selalu menanamkan pikiran sebagai pemenang dalam setiap kejuaraan yang diikutinya. Latihan keras dan keyakinan kuat sungguh merupakan teladan yang bisa kita contoh dari kesuksesan seorang Michael Phelps.
5. Balap
Balap adalah olah raga dikenal banyak orang. Banyak orang tahu dengan Tour de France yaitu lomba balap sepeda paling bergensi di dunia. Lance Armstrong (dari Perancis)  adalah salah satu juara Tour de France. Kiprah Lance Edward Gunderson di dunia balap sepeda penuh dengan liku-liku. Pada awal tahun 1990-an, Lance memasuki dunia balap profesional. Awal jadi pembalap profesional, ia tertinggal jauh di belakang sang juara. Lance terpaut hingga 27 menit di belakang sang juara pertama. Sungguh, permulaan yang kurang berkesan bagi Lance. Namun, karena kekalahan itulah, ia justru terpacu untuk memberi porsi latihan melebihi yang biasa dilakukannya. Ia bertekad untuk memperbaiki catatan waktunya.  Satu-satunya yang ada di benak Lance adalah bagaimana bisa mencapai kemenangan. Dengan gigih ia berlatih untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Ia selalu kritis menganalisis setiap kegagalan yang dialaminya. Kegagalannya dijadikan pelajaran berharga bagi dirinya. Porsi latihan terus ditambahnya sendiri sehingga ia bisa terus meningkatkan kemampuannya. Usaha itu segera berbuah manis. Ia berhasil mencatat kemenangan di beberapa turnamen balap sepeda.
6. Basket
Salah seorang bintang basket yang terkenal adalah Michael Jordan (dari Amerika Serikat). Kemampuannya di dalam lapangan tidak diragukan lagi. Sosok Jordan memang fenomenal. Jika beberapa orang merasa kurang nyaman saat bertemu dengan halangan dan rintangan, ia justru mencarinya. Hal tersebut juga ditunjukkan ketika masa awal kuliah. Karena tak punya tinggi badan yang memadai untuk masuk tim utama, dirinya sempat disingkirkan. Namun, bukannya merasa putus asa, ia terus berlatih sendiri hingga tinggi badannya mencukupi. Meski masih dianggap kurang ideal, ia mampu mencetak skor meyakinkan sehingga akhirnya jadi pilihan utama. "Saya dapat menerima kegagalan, tapi saya tidak dapat menerima jika saya belum mencoba," kata sebut Jordan mengungkap rahasia suksesnya.
Prestasi fenomenal Michael Jordan tak diperoleh dalam sekali dua kali latihan. Ia juga sering gagal dalam kariernya. Namun, justru itulah yang menjadikan dia legenda hingga saat ini. Karena, ia tak pernah menyerah pada keterbatasan. Dan bahkan, ia mampu mengubahnya menjadi sebuah kekuatan. Keyakinan, kerja keras, dan ketekunan adalah contoh nyata dari seorang Michael Jordan.
7. Sepak Bola
Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo adalah dua tokoh yang sangat terkenal dalam cabang sepak bola. Zinedine Zidane adalah pria keturunan Algeria yang lahir di Perancis, merupakan seorang anak imigran yang mencoba mengubah nasib di Perancis. Layaknya imigran yang sangat minoritas, maka keluarga Zidane pun tumbuh dalam lingkungan yang keras dan jauh dari kecukupan. Ia sadar bahwa ia mungkin tak kan bisa menempuh pendidikan yang tinggi, karena keluarganya kurang berkecukupan. Karena itu, ia memilih untuk menekuni hobinya- sepakbola.
Zidane dikenal sebagai anak yang sangat berbakat menggocek bola. Bahkan, ia kadang menemukan tekniknya sendiri yang unik saat menguasai bola. Bakat bukanlah apa-apa tanpa latihan terus menerus. Ia bisa menggunakan tekniknya karena terus berusaha melatih kemampuan dengan menambah porsi bermain bola. Kemudian sebagai seorang imigran, ia harus bekerja lebih giat dari orang lain, dan immigrant pun tak boleh mudah menyerah.
Niatnya mengubah nasib melalui sepakbola menemui jalan terang saat bakatnya ditemukan oleh Jean Varraud yang membuatnya berlabuh ke sebuah klub, Cannes, saat ia baru berusia 16 tahun. Berkat latihan kerasnya, setahun kemudian ia sudah dipercaya masuk ke tim senior Cannes dan bermain di divisi pertama liga Perancis. Dari sana, kemampuannya makin meningkat. Dan, hal itu langsung menarik klub liga utama Perancis, Bordeaux untuk mengontraknya.
Karisma dan talenta Zidane akhirnya membuat tim besar Italia, Juventus, memutuskan memboyongnya ke tim tersebut. Tak butuh lama beradaptasi, ia pun langsung bisa bersinar saat menjadi skuad inti Juventus. Tak tanggung-tanggung, pada masa awal bergabungnya ke Juventus. Bersama rekan-rekan setimnya, Zidane membawa Juventus juara liga Italia dua tahun berturut-turut, yakni tahun 1997 dan 1998. Kegemilangannya di Juventus dan kesuksannya membawa Perancis juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 menarik banyak klub hebat dunia.
Lain Zidane, lain lagi Cristiano Ronaldo.  Berkat kerja kerasnya, kemauan kuat untuk terus memperbaiki skill individu, latihan terus menerus, ia mampu mengatasi semua tekanan atas hidupnya. Bakat besar Ronaldo di sepakbola sebenarnya mulai diasah sejak usia delapan tahun. Kala itu, talenta luar biasanya terdeteksi oleh para pemilik klub di Portugal. Karena itu, tak lama ia langsung ditarik menjadi anggota klub yunior Andorinha, tempat ayahnya bekerja sebagai penyedia perlengkapan.
Kegigihannya berlatih membuat beberapa klub tertarik padanya. , diantaranya CD Nacional yang kemudian berhasil mengantarkannya menjadi juara sebuah kejuaraan nasional. Berkat prestasi itu, dua tahun kemudian ia langsung direkrut Sporting Lisbon, klub terkenal asal Portugal. Dari sana, jalannya untuk jadi pemain sepakbola kelas dunia makin terbuka.
Pengalaman membuktikan bahwa orang bisa meraih sukses, bisa lewat akademik dan juga bisa lewat bakat. Selama ini banyak orang berfikir bahwa sukses hanya bisa diraih lewat sekolah, maka berlombalah mereka untuk sekolah dan kuliah setinggi mungkin. Lalu tamat, sebagian kecil berhasil lewat jalur akademik, namun cukup banyak yang tertunda keberhasilan, atau tidak menemui keberhasilan mereka (Sekolah dan kuliah setinggi mungkin sangat bagus). Karena mereka kurang mengenal hakekat wirausaha maka akhirnya mereka jatuh pada kelompok pengangguran. Namun bagi yang sadar, bisa segera bangkit dan menemukan kenyataan bahwa sukses juga bisa diraih lewat jalan pekerjaan informal (membuka bengkel, warung, rental mobil, pekerja konstruksi bangunan)- mereka belajar dari alam, dari teman dan kenalan. Yang lain melihat bahwa berhasil juga bisa diraih lewat mengembangkat bakat apakah sebagai musisi, penyair, olahragawan dan lain-lain.
Menjadi sukses lewat olah raga juga bisa diraih dan juga perlu usaha keras dan ketekunan, seperti yang telah diuraikan dalam cuplikan kisah ringkas di atas. “Jangan melakukan aktifitas olah raga yang digemari secara iseng-iseng, namun lakukan dengan tekun sehingga bisa sukses. Orang orang sukses dalam cabang olah raga menekuninya sejak usia muda- usia anak-anak maupun usia remaja. Mereka perlu latihan dan memiliki partner berlatih yang lebih cerdas/ lebih hebat. Sebagaimana halnya Carlsen berlatih catur dengan cara mengalahkan ,mula-mula, kakaknya, kemudian mengalahkan ayahnya dan selanjutnya bermain remis dengan jago catur dunia, Gary Kasparov. Mereka juga perlu memiliki ilmu dan strategi untuk menang. melakukan latihan, bukan sekali seminggu malah  kapan perlu 4 atau 5 jam per hari, dan mereka menghindari rasa putus asa.
Rahasia Suryo bisa menjadi jago atletik (lari) yang hebat adalah karena selalu bersikap  optimis, serta fokus dan tekun berlatih. Demikian pula dengan Hendra dan Kido, bisa menjadi jago bulutangkis dunia karena mereka tidak akan berhenti berlatih  dan berjuang (berlomba) dan selalu memasang target untuk mempertahankan medali emas. Lance Amstrong bisa jago dalam kejuaraan Tour de France karena memberi porsi latihan melebihi yang biasa. Porsi latihan terus ditambahnya sendiri sehingga ia bisa terus meningkatkan kemampuannya. Usaha itu segera berbuah manis. Ia berhasil mencatat kemenangan di beberapa turnamen balap sepeda. Begitu pula strategi yang diterapkan oleh Michael Jordan untuk menjadi jago basket dunia, dan Zinedine Zidane dan Rinaldo dengan bakatnya pada olah raga bola kaki.  

Penerimaan Siswa Baru "PPDB 2021-2022 SMAN 3 BATUSANGKAR"

  SMA NEGERI 3 BATUSANGKAR INFORMASI PEDAFTARAN PPDB 2021 -2022 1. Persyaratan PPDB Umum : 1. Ijazah atau surat keterangan Lulus 2. Kartu ke...