Kisah Inspiratif Guru Berprestasi
Resensi buku
Judul Buku : Kisah Dahsyat Guru Berprestasi Selangit
Penulis : Marjohan, M.Pd.
Penerbit : Diva Press
Cetakan : 1-2013
Tebal : 187 Halaman
Peresensi : Mutasiudin
Pengelola Rumah Baca Litera Pusaka.
Bagi setiap guru, mampu familiar di mata siswa merupakan sebuah prestasi tersendiri. Terlebih lagi, apabila seorang guru dapat menarik simpati dan menawan hati siswa, dia pun akan menjadi sosok guru yang kehadirannya selalu dirindukan. Sikap menyenangkan tersebut sangat menguntungkan sebab dengan mudah dapat menyampaikan visi misi dan tujuan pendidikan secara komprehensif. Pengabdian mengajar dengan skill dan kemampuan mengayomi siswa, juga merupakan bagian yang erat dalam proses menjadi guru sejati.
Dialah Marjohan, seorang guru SMAN 3 Batusangkar, Sumatera Barat, yang berdedikasi tinggi dan meraih prestasi sebagai guru terbaik Nasional. Marjohan mengikuti seleksi guru berprestasi dan berdedikasi yang diselenggarakan oleh Mendikbud pada tahun 2012 lalu. Marjohan terpilih sebagai guru terbaik mengungguli semua peserta dari seluruh wilayah Indonesia. Keberhasilan tersebut, merupakan hasil dari perjuangan dan kerja keras, serta pengabdian total untuk membangkitkan, dan memajukan pendidikan di Indonesia.
Buku ini merupakan ceritera dan pengalaman hidup Marjohan dalam menapaki tangga keberhasilan. Kisah Marjohan kecil yang mengalami kehidupan berat, menjadi cambuk pelecut untuk menggerakkan semangatnya dalam mengejar impian. Broken home yang dialami oleh keluarganya di masa kecil, membuat dia menjalani hidup dengan pontang-panting. Gejolak batin dan konfik internal yang dia alami, membawanya pada proses kematangan mental dan membuatnya menjadi tahan banting.
Sikap terbuka dan suka berbagi yang dibiasakan Marjohan, membuatnya mudah bergaul dengan siapa saja. Kemampuannya menguasai Bahasa Inggris, Perancis, dan Arab di waktu mudanya, membuat dia memilih terjun sebagai guide di Dinas Kebudayaan setempat untuk membimbing turis dari manca negara. Dari sini, dia memperkenalkan tradisi dan budaya, serta eksotisme yang ada di Sumatera Barat. Walhasil, dengan keramahan dan sikap hangat pada turis asing, dia memiliki banyak relasi dari Australia, Perancis, dan Jerman, yang semuanya memberi pengalaman tersendiri.
Sejak 23 tahun lalu, Marjohan telah menjalani tugas sebagai guru pengampu mata pelajaran Bahasa Inggris. Pada mulanya, di sekolah di mana dia mengajar, banyak siswa yang antipati terhadap pelajaran ini. Ketekunan dan ketabahan Marjohan mengajarkan Bahasa Inggris, serta dibarengi dengan strategi fun learning, lambat laun para murid di sekolah tersebut mulai mengerti dan antusias belajar Bahasa Inggris. Keunikan Marjohan dalam memahamkan Bahasa Inggris pada siswa, seringkali dia menyindir untuk memancing siswa bercakap dengan Bahasa Inggirs. Kendati demikian, para siswa lebih senang memanggil Marjohan dengan sebutan "Uncle Joe".
Sebagai peraih sertifikat guru terbaik Nasional, Marjohan selalu meningkatkan wawasan keilmuan dengan membaca 100 halaman buku setiap hari. Di antara buku yang paling digemari adalah buku genre biografi. Baginya, membaca buku biografi meninggalkan kesan untuk terus belajar dan berdedikasi bagi kehidupaan, serta mewariskan karya-karya untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Di samping keras membaca buku, Marjohan juga produktif menulis artikel untuk koran. Hasil dokumentasi artikel yang dipublikasi media massa telah mencapai 120 tulisan. Empat karyanya yang berbentuk buku, telah diterbitkan skala Nasional.
Perjuangan dan dedikasi
Usaha keras menjadi guru terbaik, pada mulanya berawal dari semangat mengajar dan menulakan ilmu kepada siswanya. Baginya, mengajar merupakan tugas mulia yang harus dihormati dengan cara mengabdikan diri untuk sepenuhnya bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Niat luhur ini akan menepis segala keinginan buruk dalam menjalani profesi guru. Pengabdian berarti melepaskan semua kepentingan individual dan egoisme untuk mencari keuntungan material, menuju pemanfaatan diri secara utuh demi keberhasilan tujuan pendidikan. Keberhasilan atau kegagalan siswa terletak di tangan guru sebagai pendidik dan pengajar. Guru juga mengemban tanggung jawab mengantar siswa menuju pintu kesuksesan.
Sikap konsisten dan jujur, selalu diterapkan Marjohan selama dia menjadi pengajar. Soal disiplin waktu, baginya merupakan hal yang tidak bisa ditawar. Pendidikan disiplin sering dicontohkannya melalui ketertiban menyusun perangkat pembelajaran dan tidak pernah terlambat mengajar di kelas. Terkait kedisiplinan waktu, Marjohan memegang erat sebuah "filosofi kesuksesan", bahwa orang sukses adalah mereka yang berusaha menggunakan waktu untuk bekerja dan menghasilkan sesuatu, sedangkan orang yang gagal adalah akibat dari menyia-nyiakan waktu.
Dalam proses pembelajaran di kelas, Marjohan terus berusaha total untuk siswa. Totalitas guru dalam mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada siswa, akan menciptakan suasana belajar mengarah pada kesenangan. Pada dasarnya, setiap siswa ingin diperhatikan secara khusus oleh guru. Dengan bekal keterampilan mengajar selama puluhan tahun, Marjohan dapat memahami karakter siswa yang berbeda-beda dan menampung keunikan mereka masing-masing. Sikap dedikasi seringkali lahir karena guru telah memahami haikat berinteraksi dengan siswa, serta menjadikan siswa sebagai bagian dari kehidupan guru.
Kehadiran buku ini memberi injeksi motivasi bagi semua guru, terutama bagi guru yang kurang berdedikasi, dan yang masih menganggap guru sebagai profesi untuk meraup materi. Penulis manyuguhkan kisah inspiratif yang layak untuk dipelajari guna menebalkan niat dedikatif dalam mengajar. Perjuangan dan dedikasi Marjohan dalam meniti karir sebagai guru berprestasi, patut menjadi teladan para guru sebagai upaya memajukan pendidikan di Indonesia. Guru sebagai titik sentral keberhasilan siswa, hendaknya mampu memberi yang terbaik dari yang dia miliki. Selain itu, spirit untuk tidak berhenti belajar, harus senantiasa dinyalakan dalam jiwa guru sehingga ghirah untuk menjadi yang terbaik selalu berkobar. ***
Judul Buku : Kisah Dahsyat Guru Berprestasi Selangit
Penulis : Marjohan, M.Pd.
Penerbit : Diva Press
Cetakan : 1-2013
Tebal : 187 Halaman
Peresensi : Mutasiudin
Pengelola Rumah Baca Litera Pusaka.
Bagi setiap guru, mampu familiar di mata siswa merupakan sebuah prestasi tersendiri. Terlebih lagi, apabila seorang guru dapat menarik simpati dan menawan hati siswa, dia pun akan menjadi sosok guru yang kehadirannya selalu dirindukan. Sikap menyenangkan tersebut sangat menguntungkan sebab dengan mudah dapat menyampaikan visi misi dan tujuan pendidikan secara komprehensif. Pengabdian mengajar dengan skill dan kemampuan mengayomi siswa, juga merupakan bagian yang erat dalam proses menjadi guru sejati.
Dialah Marjohan, seorang guru SMAN 3 Batusangkar, Sumatera Barat, yang berdedikasi tinggi dan meraih prestasi sebagai guru terbaik Nasional. Marjohan mengikuti seleksi guru berprestasi dan berdedikasi yang diselenggarakan oleh Mendikbud pada tahun 2012 lalu. Marjohan terpilih sebagai guru terbaik mengungguli semua peserta dari seluruh wilayah Indonesia. Keberhasilan tersebut, merupakan hasil dari perjuangan dan kerja keras, serta pengabdian total untuk membangkitkan, dan memajukan pendidikan di Indonesia.
Buku ini merupakan ceritera dan pengalaman hidup Marjohan dalam menapaki tangga keberhasilan. Kisah Marjohan kecil yang mengalami kehidupan berat, menjadi cambuk pelecut untuk menggerakkan semangatnya dalam mengejar impian. Broken home yang dialami oleh keluarganya di masa kecil, membuat dia menjalani hidup dengan pontang-panting. Gejolak batin dan konfik internal yang dia alami, membawanya pada proses kematangan mental dan membuatnya menjadi tahan banting.
Sikap terbuka dan suka berbagi yang dibiasakan Marjohan, membuatnya mudah bergaul dengan siapa saja. Kemampuannya menguasai Bahasa Inggris, Perancis, dan Arab di waktu mudanya, membuat dia memilih terjun sebagai guide di Dinas Kebudayaan setempat untuk membimbing turis dari manca negara. Dari sini, dia memperkenalkan tradisi dan budaya, serta eksotisme yang ada di Sumatera Barat. Walhasil, dengan keramahan dan sikap hangat pada turis asing, dia memiliki banyak relasi dari Australia, Perancis, dan Jerman, yang semuanya memberi pengalaman tersendiri.
Sejak 23 tahun lalu, Marjohan telah menjalani tugas sebagai guru pengampu mata pelajaran Bahasa Inggris. Pada mulanya, di sekolah di mana dia mengajar, banyak siswa yang antipati terhadap pelajaran ini. Ketekunan dan ketabahan Marjohan mengajarkan Bahasa Inggris, serta dibarengi dengan strategi fun learning, lambat laun para murid di sekolah tersebut mulai mengerti dan antusias belajar Bahasa Inggris. Keunikan Marjohan dalam memahamkan Bahasa Inggris pada siswa, seringkali dia menyindir untuk memancing siswa bercakap dengan Bahasa Inggirs. Kendati demikian, para siswa lebih senang memanggil Marjohan dengan sebutan "Uncle Joe".
Sebagai peraih sertifikat guru terbaik Nasional, Marjohan selalu meningkatkan wawasan keilmuan dengan membaca 100 halaman buku setiap hari. Di antara buku yang paling digemari adalah buku genre biografi. Baginya, membaca buku biografi meninggalkan kesan untuk terus belajar dan berdedikasi bagi kehidupaan, serta mewariskan karya-karya untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Di samping keras membaca buku, Marjohan juga produktif menulis artikel untuk koran. Hasil dokumentasi artikel yang dipublikasi media massa telah mencapai 120 tulisan. Empat karyanya yang berbentuk buku, telah diterbitkan skala Nasional.
Perjuangan dan dedikasi
Usaha keras menjadi guru terbaik, pada mulanya berawal dari semangat mengajar dan menulakan ilmu kepada siswanya. Baginya, mengajar merupakan tugas mulia yang harus dihormati dengan cara mengabdikan diri untuk sepenuhnya bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Niat luhur ini akan menepis segala keinginan buruk dalam menjalani profesi guru. Pengabdian berarti melepaskan semua kepentingan individual dan egoisme untuk mencari keuntungan material, menuju pemanfaatan diri secara utuh demi keberhasilan tujuan pendidikan. Keberhasilan atau kegagalan siswa terletak di tangan guru sebagai pendidik dan pengajar. Guru juga mengemban tanggung jawab mengantar siswa menuju pintu kesuksesan.
Sikap konsisten dan jujur, selalu diterapkan Marjohan selama dia menjadi pengajar. Soal disiplin waktu, baginya merupakan hal yang tidak bisa ditawar. Pendidikan disiplin sering dicontohkannya melalui ketertiban menyusun perangkat pembelajaran dan tidak pernah terlambat mengajar di kelas. Terkait kedisiplinan waktu, Marjohan memegang erat sebuah "filosofi kesuksesan", bahwa orang sukses adalah mereka yang berusaha menggunakan waktu untuk bekerja dan menghasilkan sesuatu, sedangkan orang yang gagal adalah akibat dari menyia-nyiakan waktu.
Dalam proses pembelajaran di kelas, Marjohan terus berusaha total untuk siswa. Totalitas guru dalam mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada siswa, akan menciptakan suasana belajar mengarah pada kesenangan. Pada dasarnya, setiap siswa ingin diperhatikan secara khusus oleh guru. Dengan bekal keterampilan mengajar selama puluhan tahun, Marjohan dapat memahami karakter siswa yang berbeda-beda dan menampung keunikan mereka masing-masing. Sikap dedikasi seringkali lahir karena guru telah memahami haikat berinteraksi dengan siswa, serta menjadikan siswa sebagai bagian dari kehidupan guru.
Kehadiran buku ini memberi injeksi motivasi bagi semua guru, terutama bagi guru yang kurang berdedikasi, dan yang masih menganggap guru sebagai profesi untuk meraup materi. Penulis manyuguhkan kisah inspiratif yang layak untuk dipelajari guna menebalkan niat dedikatif dalam mengajar. Perjuangan dan dedikasi Marjohan dalam meniti karir sebagai guru berprestasi, patut menjadi teladan para guru sebagai upaya memajukan pendidikan di Indonesia. Guru sebagai titik sentral keberhasilan siswa, hendaknya mampu memberi yang terbaik dari yang dia miliki. Selain itu, spirit untuk tidak berhenti belajar, harus senantiasa dinyalakan dalam jiwa guru sehingga ghirah untuk menjadi yang terbaik selalu berkobar. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
if you have comments on my writings so let me know them