Senin, 30 Juni 2014

Mungkinkah Soulmate Terbaik Bisa diperoleh Lewat Face Book ?



Mungkinkah  Soulmate Terbaik Bisa diperoleh Lewat Face Book ?
Oleh: Marjohan, M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar

            Tekhnologi ternyata telah mengubah prilaku, apakah seseorang menjadi positif atau negative, itu tergantung dari cara menggunakannya. Seperti kata pribahasa- The man behind the gun- sebuah senjata akan berbahaya atau tidak tergantung pada orang yang  mengendalikannya.
            Dengan bermunculan produk tekhnologi, seperti gadget dengan berbagai merek dan harga yang terjangkau, maka penggunanya yang pada umunnya adalah kaula muda bisa memperoleh untuk mengatasi rasa sepi dan keterasingannya. Rasa sepi dan terasing memang bisa menyiksa ketenangan jiwa. Kini lewat penggunaan gadget mereka bisa mencari sahabat lewat jejaring social, seperti facebook, twitter, dll, dan juga bisa lebih ekspresif-mengungapkan kegalauan dan kegembiraan hati.
        Mencari soulmate- kekasih atau sebatas TTM (teman tapi mesra) terasa semakin menjadi naluri dan kebutuhan semenjak seseorang memasuki usia remaja akhir- mungkin bagi ABG yang sedang duduk di bangku SLTA dan berlanjut ke bangku perguruan tinggi. Tanpa memiliki soulmate jiwa seseorang mungkin terasa sepi- dengan demikian seorang soulmate berguna untuk mengatasi rasa sepi.
            Mencari soulmate bagi usia remaja akan berbeda dengan yang telah memasuki usia dewasa. Umumnya seorang ABG- dari pengalaman sehari hari-  lebih tertarik  untuk menyukai pasangan yang didamba hanya sekedar penampilan keren dan beken. Namun begitu usia beranjak dari remaja memasuki dewasa maka jatuh cinta atau menyukai seseorang lebih terpikat oleh factor nilai kepribadian. Dengan kata lain seseorang yang memiliki wajah biasa-biasa saja namun memilik kepribadian yang menarik akan tetap menjadi pujaan seseorang.
            Secara conventional (kebiasaan) bahwa ABG laki-laki akan jatuh cinta pada seorang gadis oleh factor kecantikan dan baru kemudian didukung oleh factor kualitas pribadinya. Dan sebaliknya seorang ABG perempuan akan bisa terpesona oleh kualitas pribadi seorang lelaki dan baru kemudian didukung oleh penampilannya yang keren- ganteng. Fenomena ini terjadi secara copy darat- maksudnya dalam perjumpaan di luar dunia maya.
            Namun fenomena kini berobah, apalagi semenjak kemudahan untuk saling mencari dan saling mengenal pasangan lewat dunia maya- seperti facebook- terasa semakin mudah. Agar terasa lebih mudah untuk jatuh cinta dan proses mengenal, biasanya calon penembak cinta mencari- cari info tentang profil seseorang yang diminati.
            “Eh mau nggak nembak si dia, dia cantik, baik, baik, pinter, ramah, lebih lanjut lihat profilnya di facebook”. Maka bermulalah proses pencarian. Tentu saja proses pertama adalah melacak penampilan “sang idola” lewat foto album, kalau perlu ambil/ curi dan simpan. Karena foto foto kita yang terpajang dalam album facebook akan mudah buat dimiliki oleh teman teman facebooker lainnya. Kemudian berlanjut dalam mempelajari kalimat kalimat yang ditulis pada semua baris akun facebooknya
Kepo (rasa ingin tahu) tumbuh terus. Apakah calon pujaan hatiku orangnya baik, lembut, santun, dan lain- lain. Bila ya, maka kasih “like”  atau bikin konfirmasi untuk persahabatan. Setelah dijawab maka mulailah transaksi persahabatan, chatting biasa dan berlanjut ke chatting yang  special.
Mencari soulmate lewat dunia maya ada yang berlanjut ke pernikahan. Ada yang berlanjut langgeng dan ada yang terganjal dalam menjalani rumah tangganya- hingga  berujung pada perceraian. Gagal atau tidak dalam menjalankan proses pergaulan, percintaan- juga rumah tangga, bukan ditentukan oleh factor dunia maya seperti facebook, namun oleh factor pribadi kita sendiri. Salah seorang teman penulis dari Australia, menjumpai soulamatenya seorang gasdis Melayu, melalui sarana chatting dan berlanjut ke mahligai perkawinan. Keduanyamenikah dan penulis diundang hadir ke Singapura.
“Apakah mereka berbahagia dengan perkawinannya itu sekarang ? Tampak dari luar “ya”, namun yang terasa dalam hati mereka berdualah yang lebih tahu. Namun mereka berdua sering bungkam dan malas ngomong satu sama lain. Dan itulah warnakehidupan.
Nasehat beberapa teman saat penulis berusia remaja saat ingin serius untuk jatuh cinta mengatakan bahwa: Pilih cinta mu dan cintai pilihanmu. Pilih calon pujaan hati bukan hanya lewat penampilan, karena penampilan biasa diupdate hingga terlihat jauh dari keasliannya. Pilih lah pujaan hati yang ngak malu tampil dengan orang tuanya yang sudah tidak gagah dan cantik lagi. Kenapa ? Karena banyak remaja yang malu dan tidak mau menerima keberadaan orang tua. Banyak anak anak muda yang malu dengan penampilan orang tuanya.
“Moga moga mama nggak datang ke sekolah,…. Moga moga papa nggak datang ke kampusku. Tetapi berani nggak gadis cantik atau cowok ganteng memajang foto bareng mama atau yang nggak keren lagi  di face-book….malu ???”
Bila ingin mencari pujaan hati sejati jangan lihat saat ia lagi sedang berdandan, atau melihat fotonya yang sudah direkayasa dengan acting hingga tampil keren sekali. Namun turun ke darat- dunia nyata- dan kenali dia secara langsung (?). Ibarat kata pribahasa bahwa karena tak kenal maka tak sayang dan tak sayang maka tak cinta. Proses mengenal lewat bergaul langsung tentu lebih hebat dari pada sekedar tahu di facebook.   
Memilih cowok atau cewek hanya bermodalkan bersahabat di dunia maya, khawatir kalau terpilih pujaan hati yang bermental selebriti, lebih butuh dipuji-puji melulu. “Wah adek terlihat keren…wah yang ini  terlihat hebat…wah aku suka gaya yang kayak begini”.
Proses saling suka atau proses pertemanan hanya karena lewat cara memuji dan memuji akan menumbuhkan karakter selebriti- ibarat karakter model atau kaum selebriti  yang selalu ingin dipuji dan disanjung. Sementara proses memuji dan menyanjung harus bisa diberikan oleh kedua belah pihak. Orang orang yang hanya butuh disanjung- dipuji kemudian baru muncul aksinya, maka diperkirakan bahwa api cintanya bakal mudah padam. Karena ia sendiri kurang punya sumber api untuk memanaskan dan menyalakan nilai- nilai cinta.    
Pesan salah seorang sahabat penulis adalah bahwa kalau mencari soulmate yang sejati- maka cari lah yang nggak merasa malu kalau pergi bareng dan berfoto bareng dengan orang tuanya yang sudah rentan, nggak cantik atau ganteng lagi. Juga carilah cowok atau cewek yang tulus bisa menerima kekurangan dan keberadaan anggota keluarga kita, tentu juga anggota keluarga dia sendiri. Karena wajah dan penampilan keren nggak akan abadi, andai memilih pasangan hanya berdasar penampilan keren semata, maka apabila wajah keren memudar maka nilai cinta bisa meluntur. 
Saat penulis pergi tour keliling pulau Jawa, sempat berkenalan dengan seorang wanita muda cantik yang diperkirakan masih gadis. Ternyata ia sudah janda dengan satu anak kecil, sementara dia sempat  memperlihat foto mantan  suaminya yang cukup ganteng. Pastilah saat berusia ABG mereka adalah pasangan yang terlihat sangat ideal, karena kedua duanya dianugerahi wajah keren- cantik dan ganteng. Namun setelah melebur dalam perkawinan, factor wajah- kecantikan dan ketampanan semata belum bisa menjamin kelanggenangan persahabatan, dalam bentuk perkawinan.
Apa pesan yang kita ambil, dari uraian di atas bahwa jejaring social telah membuat kita mudah untuk memilih persahabatan dan sekaligus dalam memilih cinta. Bahwa pasangan muda, apakah cewek atau cowok keduanya cukup agresif dalam mencari pasangan. Namun hanya terpikat dengan penampilan keren di dunia maya- facebook- semata. Idealnya lakukanlah proses persahabatan dan proses perkenalan. Karena dibalik factor wajah, ada lagi factor yang lebih menjanjikan kelanggengan hidup yaitu nilai- nilai pribadi, ketabahan, kemampuan beradaptasi dan berkomunikasi dan juga nilai religious yang ada dalam diri mereka sendiri.

Nggak Perlu KEPO (Rasa Ingin Tahu Berlebihan)



Nggak Perlu KEPO (Rasa Ingin Tahu Berlebihan)
Oleh: Marjohan, M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar

            Ada- ada saja bahasa gaul ala anak muda. Penulis pada mulanya kurang konek dengan istilah KEPO, dan setelah bertanya pada anak muda, ternyata KEPO adalah singkatan dari “Know Every Particular Object”. Namun banyak dari mereka juga tidak mengenal singkatan kata ini, mereka hanya tahu bahwa KEPO adalah rasa ingin tahu yang berlebihan.
            Istilah KEPO ini hanya daur-ulang dari kata CURIOSITY, yang juga berarti rasa ingin tahu. Curiosity atau KEPO ternyata adalah karakter dasar setiap orang. Apa jadinya andai Curiosity seseorang terhambat atau terhalang dalam pencariannya ?
            Sejak seorang manusia terlahir ke dunia, maka Tuhan telah memberi dia karakter curiosity untuk membuat dia cerdas, berkembang dan juga buat survival- atau bertahan hidup. Bayi kecil yang belum bisa melihat dengan jelas, maka melalui mulutnya dia menjelajah buat mendapatkan di mana letak ASI- Air Susu Ibu. Terus begitu usianya bertambah menjadi seorang balita, menjadi anak- anak dan seterusnya maka lewat rasa ingin tahu ia mengembangkan kepintarannya.
            Karena ada curiosity maka seorang anak kecil melakukan eksplorasi- penjelajaha- terhadap lingkungan. Melalui eksplorasi dalam bentuk bermain maka bahasa (kosa katanya) bertambah dan juga rasa sosialnya bertambah meningkat terus. Seorang anak yang memiliki curiosity yang lebih baik akan selalu ingin menjelajah- mencari dan mencari mulai dari lingkungan yang terkecil hingga menuju lingkungan yang lebih luas.
            Anak yang yang serba dilarang untuk mengenal lingkungan, dengan alasan takut akan bahaya- terjatuh, terluka, tergores, dll, maka kepintarannya berbahasa dan kepintaran sosialnya juga terhalang. Perhatikan anak anak yang kuper- kurang pergaulan- itu mungkin adalah korban serba melarang yang berlebihan.
KEPO- atau curiosity yang berlebihan, ini juga merupakan karakter dasar manusia. Lebih lebih dalam usia remaja. Usia remaja adalah usia melepaskan diri dari ketergantungan dari orang tua. Ciri- ciri remaja bahwa mereka lebih dekat dengan teman sebaya dan tokoh baru yang mereka kenal. Melalui tokoh- zaman sekarang mereka peroleh lewat media elektronik dan media cetak-mereka melakukan usaha meniru (identifikasi). Sebut saja bahwa dalam usia ABG-dimana mereka semua ingin bisa terlihat keren (gagah atau cantik).
            KEPO usia ABG sekarang banyak tersalur dalam mencari peniruan pada personil artis dan actor Korea. Entah mengapa mungkin sekarang saatnya Korea menjadi pusat inspirasi KEPO remaja. Kalau dahulu adalah dari India, Hongkong, Taiwan dan Jepang.
            Dimana- mana di Indonesia, terutama remaja SLTP dan SLTA memuja muja personil artis Korea, semisal K-POP. Mereka meniru pakaian, make-up, malah juga cara bergaya sang idola. Malah mereka sebagian juga ingin menguasai bahasa dan abjad Korea. Frustasi karenaBahasa Korea bukan Bahasa Internasional maka bakat dalam mempelajari Bahasa Korea terhenti di tengah jalan.
            Tidak masalah, karena remaja masih bisa menikmati lagu-lagu, irama music semua gaya/mode ala Korea. Dalam pergaulan sehari- hari, di sekolah dan juga du dunia maya (face book) maka perbincangan tentang lirik Korea akan menjadi sangat menarik.
            Akhirnya KEPO tersalurkan lewat Face Book. Memperhatikan bahasa dan gaya ABG melalui FaceBook adalah fenomena. Fenomena berarti peristiwa yang terjadi setiap hari. Remaja kecil pada mulanya akan membahas siapa dan mengapa saja actor/ artis Korea saat ini. Kemudian siapa sih teman teman kita dan remaja lain yang bisa bergaya nyentrik- menarik- ala artis Korea.
            Mengapa memungut budaya/ seni Korea ? Karena Korea adalah juga negara Asia, maka proses peniruan remaja Indonesia akan lebih dekat, dibanding meniru artis/ actor dari barat yang mana fisiknya jauh lebih berbeda. Orang Barat, badannya lebih gede, rambut pirang dan mata biru.
            Para remaja juga lebih mengagumi kalau teman teman sekitar yang juga mirip dengan gaya artis Korea. Wah KEPO membuat mereka mencari- cari. Browsing di depan layar laptop (atau sekarang di depan gadget) akan sangat menarik. Lebih menarik dari bikin belajar/bikin pe-er (inilah dampak negative browsing, yang mengganggu nafsu buat belajar). Akhirnya KEPO untuk mengenal teman lewat internet- misal lewat FaceBook bisa tersalurkan.
 “Siapa sih temanku yang tampil keren dan apa sih isi statusnya ?”     
Karena tidak mungkin mencari pujaan hati hingga Korea, maka teman teman sekitar akan lebih baik. Maka para ABG saling berbagi gossip, dan saling memperkenalkan teman baru buat menjadi teman khusus: “Mau nggak kenalan dengan temanku, dia asik dan keren ?, kalau belum mau temu langsung, karena nggak punya waktu, lihat saja profilnya di akun facebooknya”.
Maka KEPO adalah awal buat menjelajah. Akhrnya terpilih satu teman yang paling didamba dalam hati. Proses mulanya tentu mengenal fisik melewati profil foto- foto yang tentu saja foto yang paling keren/ paling bagus buat diupload. KEPO atau penasaran, mari jelajah statusnya dan apa sih maksudnya ?
“Ada statusnya, rasanya dia memancing perasaanku, dan  aku akan respon” Dan chatting demi chatting berlanjut, tentu saja isinya adalah canda dan tawa buat ke akraban. Chatting bisa berlanjut hingga berhari- hari, hingga muncul pula topic baru. Di balik keakraban dengan seseorang juga ada teman lain yang ternyata menyukai status chatting teman baru yang diidolakan- malah diklaim sebagai miliknya- sebagai kekasihnya.
KEPO bisa bikin rasa cemburu, dan akan mengejar dan menelusuri profil saingan yang bakal merebut sang idola. Rasa cemburu tentu nggak mungkin diungkap terang- terangan, bila tidak bias menahan diri maka akan diungkap lewat inbox, BBM, dan SMS.
“Maaf…abang ternyata dekat  ya dengan si Anu, kalau ya nggak usah, karena aku bakal sakit hati dan cemburu?” KEPO telah membuat seorang remaja menjadi agresif dan mengejar- ngejar untuk bisamerebut hati sang pujaan.
“Aku ingin pindah sekolah…aku ingin pindah kost…aku ingin pindah kota…aku ingin pindah kuliah ? Buat apa agar aku bisa lebih dekat dengan sang  idola yang aku kenal lewat FB dan aku KEPO, dan ingin memilikinya menjadi teman terbaikku”
KEPO buat mengetahui satus seorang calon kekasih di dunia telah membuat seorang ABG melacak/memonitor siapa saja facebooker lain yang dekat- dan terkesan mengganggunya- siapa saja yang banyak memberi status “like” pada foto dan komentar- komentarnya. Yang banyak memberi status “like” apa lagi terbaca ada orang lain yang saling chat maka ini akan bikin ABG sakit hati, merasa cemburu hingga  patah hati.
KEPO untuk mendapatkan sweetheart (kekasih hati) akan tersalurkan lewat chat. Sekarang sarana buat chat sangat berlimpah, salah satu yang popular adalah BBM. Fitur BBM dengan huruf yang menarik dan bunga- bunga cinta akan membuat rasa cinta itu akan membumbung setinggi langit. Karena KEPO maka seseorang minta kepastian lewat Chatting.
 “ Iya deh…kamu adalah sahabat terbaikku, …kamu adalah miliku”. Kalimat dan pernyataan begini saja sudah membuat rasa tenteram dalam hati. Namun chatting tanpa kepastian “yes or no, like atau dislike” akan bikin sakit hati dan sakit kepala.
Ada seorang cewek  ABG- tentu juga ada cowok ABG, yang prestasi belajarnya jadi anjlok, merosot hingga tidak berprestasi. Itu gara- gara harapan cintanya tidak terjawab. Dia merasa sebagai orang yang tidak beruntung, mersa ditolak dan tidak dihargai oleh kekasih dunia mayanya.
Menjadi frustasi, sedih dan murung. Tidak sedikit yang hancur masa depannya. Pernah ulama mengatakan bahwa “Facebook adalah haram- terlarang atau maksudnya tidak usah gunakan facebook”. Ini bisa jadi bahwa menggunakan Face Book bagi Remaja KEPO yang memburu cinta dan ternyata cintanya tidak direspon telah berakibat patah hati dan kehancuran nilai- nilai pribadi.
Jatuh cinta lewat facebook- melalui karakter KEPO- adalah buat mendapatkan pujaan hati yang berpenampilan keren dan yang berbahasa sangat indah. Bila KEPO akan rasa cinta oleh sang idola terjawab tentu tidak akan masalah, malah bisa berlanjut untuk melakukan proses pertemanan dalam bentuk rendezvous- atau janjian.
Di balik sana, ada orang yang tidak kenal dengan istilah KEPO, berkarakter biasa- biasa saja, tidak memburu buru cinta lewat face book ternyata bisa bias berbahagia memperoleh cinta lewat dunia nyata. Jatuh cinta tidak selalu terjadi antara sepasang remaja (sepasang manusia) yang berpenampilan keren- cantik dan ganteng. Malah dalam kehidupan banyak terlihat pasangan yang tidak masuk akal bagi yang sedang KEPO: yang satu berwajah tampan dan yang lain biasa-biasa saja. Ternyata orang jatuh cinta tidak selalu melalui penampilan yang keren- gagah dan cantik saja, ternyata juga melalui nilai nilai pribadi yang sangat mengagumkan.
“Si dia terlihat nggak begitu gagah namun punya pasangan yang keren karena terpesona oleh nilai nilai pribadinya”
KEPO- rasa ingin tahu yang berlebihan- buat menambah wawasan, semisal buat melacak tentang riwayat hidup seorang tokoh besar akan sangat bermanfaat. Ini akan bias menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Namun KEPO untuk melacak profil calon kekasih yang belum jelas ujung pangkalnya akan menimbulkan rasa sakit hati dan rasa cemburu. Chatting yang bermuara dalam meningkatkan gelora cinta, namun tidak direspon telah mendatangkan rasa patah hati, cemburu, letih- lelah- lesu, nggak bersemangat hingga menghancurkan prestasi kerja dan prestasi belajar.
KEPO itu adalah singkatan dari Know Every Particular Objek, atau rasa ingin tahu yang berlebihan. KEPO itu bisa berakhir positif dan juga berakhir negative, nah dampak dari KEPO terserah pada yang anda rasakan (?). Sebaiknya hindarilah KEPO kalau akan mendatangkan rasa sakit hati, cemburu, sakit kepala karena akan membuat anda hancur, dan merasa tidak berharga.

Rabu, 08 Januari 2014

Serius Aku menjadi malu !!

4. Serius Aku menjadi malu !!
            Aku tahu bahwa harga buku cukup murah di Australia karena harga penerbitan disubsini oleh pemerintah. Buktinya saja koran-koran dan tabloid yang ada ditempat publik boleh diambil secara gratis. Ini bisa dibuktikan di bandara dan di hotel. Aku amat senang dengan bacaan, sebelumnya aku sering dikirimi oleh-oleh dalam bentuk buku yang banyak oleh Craig Pentland dari Perth, Australia Barat.
            “Oh iya buku buku di Australia harganya cukup murah”. Saat sampai di bandaraSydney  dan juga di bandara Melbourne kami melewati lorong lorong dalam terminal. Kami berjalan di samping blok penjualan buku. Aku merasa ngiler tiap kali melihat buku karena sejak berusia remaja aku sudah terbiasa melahap berbagai jenis buku seperti biografi, psikologi, religious, filosofy, dll. Aku melihat tawaran harga dengan tulisan angka “3 for 4” atau 4 for 5”, namun saat itu aku belum paham maksudnya. Aku sedikit bisa menterjemahkan maksudnya.
            “Wah..buku-buku murah banget !!!, yang itu 3 buku hanya 4 dollar dan yang ini 4 buku hanya 5 dollar. Aku bisa borong yang banyak buat oleh- oleh dan bisa disumbang padaperpustakaan”
            Kami berada di bandara Sydney dan langkah teman-teman begitu cepat sehingga aku tidak bisa melihat lihat buku di permulaan gang terminal ini. meskipun Sydney dan Melbourne adalah kota besar namun di sini juga ada item-item yang dijual murah. Kemaren kami beli barang barang berkualitasbagus di Paddys Market- yapasar murah ala Australia. Kami menikmati shopping murah di pasar murah ini. semua pedagang di komplek ini berwajah Asia, mereka mungkin keturunan Vietnam, Thailand, Bangladesh, India, Srilanka, dll.   
            “Have alook, chep prize…lihat lihat barang murah….ada yang 3 for 5, ada yang 4 for 5”. Seorang pedagang perempuan menggodakami. Kami boleh mengambil 3 items dengan harga 5 dollar. Item jenis lain 4 keping dengan harga 5 dollar. Wow murah banget dan aku tergoda untuk membeli peci, gantungan kunci, pulpem dan juga baju kaos. Semua sebagai cendera mata buat teman di tanah air.
Ternyata cendra mata yang aku beli di Paddys Market di kotaMelbourne masih kurang. Kemaren aku masih memberi item yang lain di Paddys Market di kota ini- Sydney. Nama toko atau komplek pertokoannya sama yaitu “Paddys Market”.
Pagi ini aku sangat gembira di terminal bandara Sydney ini. aku melihat pajangan buku buku bagus dengan tawaran harga “3 for 5 dan ada juga 4 for 5”. Wah aku kan masih punya uang 15 dollars. Aku bahkan ingin membeli belasan buku bagus.
Aku langsung memilih beberapa biji buku bagus dan segeramembawanya ke counter. Dibelakangku ada Sumarno, guru asal Medan dan orangnya juga termasuk hobby baca seperti aku. Tapi dia hanya dengar- dengar saja. Aku mulai tawar menawar. Aku menyerahkan semua buku- buku dan menyerahkan uang $ 15.
Petugas counter bengong dengan uang yang aku berikan hanya $ 15. Agaknya timbul misunderstanding (salah pengertian) dan juga miscommunication (salah komunikasi) antara kami. Hingga petugas itu bertanya:
“Do you have credit card ?”
“Yes I have but it is not for dollar currency, it is credit card of Bang Rakyat Indonesia”. Aku menjelaskan pada petugas counter dalam kebingungan dan aku juga kebingungan”.
“Mengapa sampeyen kok bengong, kan sampeyen guru Bahasa Inggris ?” Tanya Sumarno padaku.
“Saya baca tulisannya 3 for 5, itu berarti beli 3 dengan harga $ 5”. Kataku menjelaskan pada Sumarno.
“ Haaa..haa, 3 for 5 maksudnya, sampeyen beli 3 buku akan dikasih gratis 2 buku, jadi semuanya 5 buku. 4 for 5, maksudnya beli 4 buku, dapat gratisan 1 buku. Haaa…haaa, berapa TOEFL sampeyen….550 cukup tinggi bukan., tetapi tidak terbukti disini.
“ Oh I Am very sorry for misunderstanding, sorry….!!!” Aku menyesal dan maluuuu, sementara Sumarno terbahak bahak atas kebegokan aku. Kami melangkah meninggalkan counter dan bergabung dengan teman- teman dan juga penumpang lain yang sudah bersiap- siap untuk boarding untuk penerbangan Sydney- Jakarta di gate 08 siang itu.
Sumarno tidak bisa menahan rasa geli hatinya. Ia membongkar rahasiaku ke teman teman lain. Aku tidak bisamarah, kecuali ikut tertawa. Kami masih terbahak- bahak hingga kami melangkah menuju boarding process. Good bye Sydney…goodbye Australia.    

Sholat di Kaki Sydney Tower



3. Sholat di Kaki Sydney Tower
            Aku tidak mau membuang-buang waktu selama berada di Sydney. Aku ingin selalu mencari-cari pengalaman baru dan juga membuat pengalaman baru. Sebagaimana kemaren dalam acara terakhir di kota Sydney. Bis wisata men-drop kami di kaki Sydney tower persis disamping Plaza Meiyer dan di bawah jalur monorail. Mono rail ini sudah lama tidak difungsikan, kemungkin karena penumpangnya sedikit, jadi tidak efektif buat dimanfaatkan.
            Dari kejauhan menara Sydney terlihat megah dan menjulang tinggi. Namun dari kaki menara ini kami tidak seperti berada di bawah menara. Ternyata di kaki menara ini adalah komplek plaza modern yaitu pusat pertokoan tentu saja harga barang- barang cukup mahal di sini.
            Kami tidak mungkin bisa berbelanja, karena harus mengehemat uang. Yang bisa kami lakukan adalah cuci mata. Melihat- lihat kegiatan toko yang semuanya banting harga. Disana sini aku melihat tawaran potong harga 20 % off, 50 % off  hingga 60 % off. Maksudnya yaitu: 20 % sikat, 50 % sikat atau 60 % sikat.
            Setelah kami hitung-hitung ke dalam konversi Rupiah tetap saja harganya terasa cukup mahal. Apalagi kalau kami bandingkan dengan harga komoditas yang cukup banyak di pasar Tanah Abang. Wah jauh murah harga komoditas dalam negeri kita. Itulah yang membuat aku sering berucap: I love you Indonesia.
            Kami punya waktu lebih kurang 3 jam buat cuci mata. Alfi Rokhana salah seorang teman wanita anggota rombongan juga bergabung dengan grup cowok. Dia kemudian jepret sana sini pada moment yang menarik matanya.
            “Alfi Rokhana, kamu cuma jepret itu dan jepret ini tanpa ada kamu dalamnya. Itu percuma saja. Itu tidak ada sweet memory buat orang-orang di kampung kamu. Ayo kamu berdiri disana, biar saya jepret kamu sepuas-puasnya”.
            Tentu saja Alfi Rokhana menjadi amat senang. Dia aku suruh berdiri dan membuat pose seperti pose berfoto para ABG- anak baru gede. Kadang-kadang ia mengangkat kedua tangannya, kadang- kadang ia mengacungkan dua jari membentuk huruf V- atau victory. Kadang-kadang ia berdiri dan menekuk sebelah kaki.
            Kami naik lift dan juga turun lift. Kami akhirnya mencapai ke lantai atau level 4. Di komplek pertokoan itu ada hingga level 6 dan setelah itu ada tangga menuju puncak tower dengan ketinggian lebih dari 300 meter. Dari sana kita akan dapat melihat view kota Sydney yang amat menakjubkan.
Kami ingin naik lift menuju puncak tower. Namun kami batal karena terkendala oleh mahalnya bayaran ke sana. Lagi- lagi karena alasan klasik- cadangan dollar kami sudah menipis hanya tinggal beberapa keeping lagi. Mungkin kami masih butuh sisa uang dollar buat membeli souvenir kota Sydney buat orang-orang yang kami cinta di tanah air. Meskipun barang yang bakal kami beli ada di tanah air, namun yang membuat berbeda adalah karena merek Sydney-nya.
Kami berkeliling-keling dan sempat berjumpa dengan petugas buat masuk kedalam resto Sydney- menuju Sydney tower. Buat masuk kesana musti melalui screening door dan metal detector. Petugasnya terlihat ramah dan ujung-ujungnya lebih enak bagi kami mengajaknya foto bareng. Itu bisa kami jadi sebagai sweet memory dan bahan cerita di tanah air. Itupun berarti kami sudah sampai di pinggang menara.
Kami kemudian memutuskan buat jalan-jalan- berkeliling. Imron selalu ngobrol dengan kami dalam bahasa Jawa yang aku sendiri juga separoh mengerti- suaranya sedikit lantang hingga memecah kesunyian. Volume suaranya mengalahkan volume suara pengunjung yang lain yang juga ngobrol dalam bahasa bangsa mereka.    
Entah Imron, entah Slamet, mereka mengusulkan agar kami bisa mencari tempat buat sholat. Soalnya kami belum sholat zhuhur dan sekarang waktu sholat ashar juga sudah jauh berlalu. Aku merasa amat senang dan juga merasa bersyukur punya grup yang cukup taat pada Allah Swt. Walau kami jauh di negeri Kangguru, tidak berjumpa dengan mesjid atau musholla maka sholat wajib selalu dilakukan.
Dingin membuat kami selalu mencari- cari lokasi toilet. Pada salah satu gang menuju toilet kami melihat balai-balai, wah ada teriakan dari belakang.
“Yuuk kawan- kawan kita sholat di sini saja. Sekarang kan sudah pukul 3.30 sore. Kita belum sholat zuhur dan sholat ashar juga belum. Kita berwudhuk saja di sini. Kita semua kan orang musyafir”.
Kami kemudian berwudhlu hanya pada wash tube saja. Kami terpaksa membawa kaki lebih tinggi untuk dibasuh. Kadang- kadang kami separoh rebutan dengan bule yang mau cuci tangan. Setelah itu kami sholat di atas balai- balai. Kami hanya sholat sambil duduk. Masing- masing sholat 2 rakaat, kami melakukan jamak dan qashar waktu zuhur dan ashar.
Bule-bule berjalan lalu lalang di samping kami. Sekali sekali mereka mengitip kami sholat lewat sudut mata mereka. Aku yakin bahwa mereka berfikir bahwa kami sedang yoga…karena gerak sholat kami sangat terbatas. Tidak…, ini tidak yoga, ini adalah sholat dalam keadaan darurat.
Kami masih mempunyai waktu satu jam tersisa. Berdasar kesepakatan bahwa satu jam lagi bis wisata akan datang buat menjemput kami. Kami semua memutuskan untuk keluar komplek Sydney tower. Kami berjalan menuju pusat keramaian. Woow ada lantunan lagu dari penyanyi jalanan. Ternyata benar bahwa pertunjukan musik gratis oleh seorang anak muda dengan tubuh tinggi sekitar 185 cm dan wajah tampan. Ia ternyata penyanyi dan pemusik yang berbakat.
Ternyata ia lagi memperkenalkan albumnya. Beberapa orang, terutama para wanita yang simpati dengan suara dan wajahnya segera membeli kepingan CD nya yang berisi lagu-lagu atau musik klip ciptaanya. Gadis-gadis lain, mungkin para siswi Secondary School juga mendekat dan membeli kepingan CD-nya, kemudian sebagai kenangan juga foto bareng dengannya. Gadis-gadis tersebut mengagumi suaranya dan juga penampilannya yang tinggi gagah.
Sore semakin gelap. Sopir kami belum juga datang buat menjemput. Aku masih memperhatikan aktivitas pemusik jalanan tersebut. Sementara teman- temanku yang lain duduk atau nongkrong di tempat lain buat menunggu bis.
“Ohh, tampaknya pemusik jalanan itu sudah mau tutup. Hari makin larut dan cuaca berubah lebih dingin. Ia melepaskan kabel-kabel sound system. Kemudian ada satu CD-nya bersisa. Ia sengaja meninggalkan CD tersebut pada pinggir trotoar. Mungkin tanggung buat dibawa pulang, tetapi CD-nya masih bagus”. Aku penasaran dan aku mendekati artis jalanan tersebut. Aku berniat membeli separoh harga dan aku bertanya:
“Why do you toss that one. Let me buy it ?”
“ No,…just take it” Katanya.
“Oke, good idea” Responku. Ya segera aku pungut CD itu tanpa memperhatikan orang-orang disekitar kami. Di sore itu ada ratusan orang duduk dan rileks menikmati suasana sore yang nyaman. Namun di Sydney ini aku tidak perlu merasa risih atau malu.
Aku jadikan CD itu sebagai souvenir. Kebetulan saat itu dekatku ada Alfi Rokhana dan aku ingin foto bareng dengan pemusik yang punya nama beken “JMF atau Jack Man Friday”. Alfi memotret kami, namun kualitasnya tidak begitu bagus. Aku menghampiri Jack lagi.
“Hi Jack, look the photo quality is not nice. Let’s have re-photo !”
“oke let me take for both of us”.  Aku berikan tabletku padanya dan ia mengatur fitur auto photo direction dan kami photo barengan. Ya hasilnya bagus sekali. Aku akan mengupload photo tersebut padaFacebook-ku.
Aku janji akan mengkonek facebooknya dan kami akan berteman. Inilah salah satu kisah nyata tentang Kackman Friday. Seorang pemuda berbakat musik dan lagu. Menciptakan lagu dan mengemasnya kedalam CD dan kemudian menjualnya ke pada publik secara konvensional.
Dalam waktu singkat kami segera berpisah. Jack menyalami aku dan aku bergabing dengan grup kembali ke bis wista yang sudah datang. Aku melangkah sambil mengagumi CD yang baru saja aku peroleh. Pada kovernya tertera ada 4 lagu popular yaitu seperti: You and I, Run Away, Take Aim dan Straight and Narrow. Thanks for your kindness Jackmanfriday, see you in Facebook !!!
Kami merasa sangat bahagia di sore itu namun kami malas ngobrol karena sudah terlalu kelelahan gara-gara tour yang amat padat. Sebentar kemudian kami kembali diturunkan di depan hotel Mercure. Ini adalah saat yang terakhir kami di Sydney. Nanti usai makan malam kami semua berkemas kemas buat cekout dari hotel dan mau terbang lagi ketanah air.


Penerimaan Siswa Baru "PPDB 2021-2022 SMAN 3 BATUSANGKAR"

  SMA NEGERI 3 BATUSANGKAR INFORMASI PEDAFTARAN PPDB 2021 -2022 1. Persyaratan PPDB Umum : 1. Ijazah atau surat keterangan Lulus 2. Kartu ke...