Nggak Perlu KEPO (Rasa Ingin Tahu Berlebihan)
Oleh:
Marjohan, M.Pd
Guru
SMAN 3 Batusangkar
Ada- ada saja
bahasa gaul ala anak muda. Penulis pada mulanya kurang konek dengan istilah
KEPO, dan setelah bertanya pada anak muda, ternyata KEPO adalah singkatan dari “Know Every Particular Object”. Namun banyak
dari mereka juga tidak mengenal singkatan kata ini, mereka hanya tahu bahwa KEPO
adalah rasa ingin tahu yang berlebihan.
Istilah
KEPO ini hanya daur-ulang dari kata CURIOSITY, yang juga berarti rasa ingin
tahu. Curiosity atau KEPO ternyata adalah karakter dasar setiap orang. Apa
jadinya andai Curiosity seseorang terhambat atau terhalang dalam pencariannya ?
Sejak
seorang manusia terlahir ke dunia, maka Tuhan telah memberi dia karakter curiosity
untuk membuat dia cerdas, berkembang dan juga buat survival- atau bertahan hidup. Bayi kecil yang belum bisa melihat
dengan jelas, maka melalui mulutnya dia menjelajah buat mendapatkan di mana
letak ASI- Air Susu Ibu. Terus begitu usianya bertambah menjadi seorang balita,
menjadi anak- anak dan seterusnya maka lewat rasa ingin tahu ia mengembangkan
kepintarannya.
Karena
ada curiosity maka seorang anak kecil melakukan eksplorasi- penjelajaha-
terhadap lingkungan. Melalui eksplorasi dalam bentuk bermain maka bahasa (kosa
katanya) bertambah dan juga rasa sosialnya bertambah meningkat terus. Seorang
anak yang memiliki curiosity yang lebih baik akan selalu ingin menjelajah-
mencari dan mencari mulai dari lingkungan yang terkecil hingga menuju lingkungan
yang lebih luas.
Anak
yang yang serba dilarang untuk mengenal lingkungan, dengan alasan takut akan
bahaya- terjatuh, terluka, tergores, dll, maka kepintarannya berbahasa dan
kepintaran sosialnya juga terhalang. Perhatikan anak anak yang kuper- kurang
pergaulan- itu mungkin adalah korban serba melarang yang berlebihan.
KEPO- atau curiosity
yang berlebihan, ini juga merupakan karakter dasar manusia. Lebih lebih dalam
usia remaja. Usia remaja adalah usia melepaskan diri dari ketergantungan dari
orang tua. Ciri- ciri remaja bahwa mereka lebih dekat dengan teman sebaya dan
tokoh baru yang mereka kenal. Melalui tokoh- zaman sekarang mereka peroleh
lewat media elektronik dan media cetak-mereka melakukan usaha meniru
(identifikasi). Sebut saja bahwa dalam usia ABG-dimana mereka semua ingin bisa
terlihat keren (gagah atau cantik).
KEPO
usia ABG sekarang banyak tersalur dalam mencari peniruan pada personil artis
dan actor Korea. Entah mengapa mungkin sekarang saatnya Korea menjadi pusat
inspirasi KEPO remaja. Kalau dahulu adalah dari India, Hongkong, Taiwan dan
Jepang.
Dimana-
mana di Indonesia, terutama remaja SLTP dan SLTA memuja muja personil artis
Korea, semisal K-POP. Mereka meniru pakaian, make-up, malah juga cara bergaya
sang idola. Malah mereka sebagian juga ingin menguasai bahasa dan abjad Korea.
Frustasi karenaBahasa Korea bukan Bahasa Internasional maka bakat dalam
mempelajari Bahasa Korea terhenti di tengah jalan.
Tidak
masalah, karena remaja masih bisa menikmati lagu-lagu, irama music semua
gaya/mode ala Korea. Dalam pergaulan sehari- hari, di sekolah dan juga du dunia
maya (face book) maka perbincangan tentang lirik Korea akan menjadi sangat
menarik.
Akhirnya
KEPO tersalurkan lewat Face Book. Memperhatikan bahasa dan gaya ABG melalui
FaceBook adalah fenomena. Fenomena berarti peristiwa yang terjadi setiap hari. Remaja
kecil pada mulanya akan membahas siapa dan mengapa saja actor/ artis Korea saat
ini. Kemudian siapa sih teman teman kita dan remaja lain yang bisa bergaya
nyentrik- menarik- ala artis Korea.
Mengapa
memungut budaya/ seni Korea ? Karena Korea adalah juga negara Asia, maka proses
peniruan remaja Indonesia akan lebih dekat, dibanding meniru artis/ actor dari
barat yang mana fisiknya jauh lebih berbeda. Orang Barat, badannya lebih gede,
rambut pirang dan mata biru.
Para
remaja juga lebih mengagumi kalau teman teman sekitar yang juga mirip dengan
gaya artis Korea. Wah KEPO membuat mereka mencari- cari. Browsing di depan
layar laptop (atau sekarang di depan gadget) akan sangat menarik. Lebih menarik
dari bikin belajar/bikin pe-er (inilah dampak negative browsing, yang
mengganggu nafsu buat belajar). Akhirnya KEPO untuk mengenal teman lewat
internet- misal lewat FaceBook bisa tersalurkan.
“Siapa sih temanku yang tampil keren dan apa
sih isi statusnya ?”
Karena tidak mungkin
mencari pujaan hati hingga Korea, maka teman teman sekitar akan lebih baik.
Maka para ABG saling berbagi gossip, dan saling memperkenalkan teman baru buat
menjadi teman khusus: “Mau nggak kenalan dengan temanku, dia asik dan keren ?,
kalau belum mau temu langsung, karena nggak punya waktu, lihat saja profilnya
di akun facebooknya”.
Maka KEPO adalah awal
buat menjelajah. Akhrnya terpilih satu teman yang paling didamba dalam hati. Proses
mulanya tentu mengenal fisik melewati profil foto- foto yang tentu saja foto
yang paling keren/ paling bagus buat diupload. KEPO atau penasaran, mari
jelajah statusnya dan apa sih maksudnya ?
“Ada statusnya, rasanya
dia memancing perasaanku, dan aku akan
respon” Dan chatting demi chatting berlanjut, tentu saja isinya adalah canda
dan tawa buat ke akraban. Chatting bisa berlanjut hingga berhari- hari, hingga
muncul pula topic baru. Di balik keakraban dengan seseorang juga ada teman lain
yang ternyata menyukai status chatting teman baru yang diidolakan- malah
diklaim sebagai miliknya- sebagai kekasihnya.
KEPO bisa bikin rasa
cemburu, dan akan mengejar dan menelusuri profil saingan yang bakal merebut
sang idola. Rasa cemburu tentu nggak mungkin diungkap terang- terangan, bila tidak
bias menahan diri maka akan diungkap lewat inbox, BBM, dan SMS.
“Maaf…abang ternyata
dekat ya dengan si Anu, kalau ya nggak
usah, karena aku bakal sakit hati dan cemburu?” KEPO telah membuat seorang
remaja menjadi agresif dan mengejar- ngejar untuk bisamerebut hati sang pujaan.
“Aku ingin pindah
sekolah…aku ingin pindah kost…aku ingin pindah kota…aku ingin pindah kuliah ?
Buat apa agar aku bisa lebih dekat dengan sang idola yang aku kenal lewat FB dan aku KEPO,
dan ingin memilikinya menjadi teman terbaikku”
KEPO buat mengetahui satus
seorang calon kekasih di dunia telah membuat seorang ABG melacak/memonitor
siapa saja facebooker lain yang dekat- dan terkesan mengganggunya- siapa saja
yang banyak memberi status “like” pada foto dan komentar- komentarnya. Yang
banyak memberi status “like” apa lagi terbaca ada orang lain yang saling chat
maka ini akan bikin ABG sakit hati, merasa cemburu hingga patah hati.
KEPO untuk mendapatkan sweetheart (kekasih hati) akan
tersalurkan lewat chat. Sekarang sarana buat chat sangat berlimpah, salah satu
yang popular adalah BBM. Fitur BBM dengan huruf yang menarik dan bunga- bunga
cinta akan membuat rasa cinta itu akan membumbung setinggi langit. Karena KEPO
maka seseorang minta kepastian lewat Chatting.
“ Iya deh…kamu adalah sahabat terbaikku, …kamu
adalah miliku”. Kalimat dan pernyataan begini saja sudah membuat rasa tenteram
dalam hati. Namun chatting tanpa kepastian “yes or no, like atau dislike” akan
bikin sakit hati dan sakit kepala.
Ada seorang cewek ABG- tentu juga ada cowok ABG, yang prestasi
belajarnya jadi anjlok, merosot hingga tidak berprestasi. Itu gara- gara
harapan cintanya tidak terjawab. Dia merasa sebagai orang yang tidak beruntung,
mersa ditolak dan tidak dihargai oleh kekasih dunia mayanya.
Menjadi frustasi, sedih
dan murung. Tidak sedikit yang hancur masa depannya. Pernah ulama mengatakan
bahwa “Facebook adalah haram- terlarang atau maksudnya tidak usah gunakan
facebook”. Ini bisa jadi bahwa menggunakan Face Book bagi Remaja KEPO yang
memburu cinta dan ternyata cintanya tidak direspon telah berakibat patah hati
dan kehancuran nilai- nilai pribadi.
Jatuh cinta lewat
facebook- melalui karakter KEPO- adalah buat mendapatkan pujaan hati yang
berpenampilan keren dan yang berbahasa sangat indah. Bila KEPO akan rasa cinta
oleh sang idola terjawab tentu tidak akan masalah, malah bisa berlanjut untuk
melakukan proses pertemanan dalam bentuk rendezvous- atau janjian.
Di balik sana, ada
orang yang tidak kenal dengan istilah KEPO, berkarakter biasa- biasa saja,
tidak memburu buru cinta lewat face book ternyata bisa bias berbahagia
memperoleh cinta lewat dunia nyata. Jatuh cinta tidak selalu terjadi antara
sepasang remaja (sepasang manusia) yang berpenampilan keren- cantik dan
ganteng. Malah dalam kehidupan banyak terlihat pasangan yang tidak masuk akal
bagi yang sedang KEPO: yang satu berwajah tampan dan yang lain biasa-biasa
saja. Ternyata orang jatuh cinta tidak selalu melalui penampilan yang keren-
gagah dan cantik saja, ternyata juga melalui nilai nilai pribadi yang sangat
mengagumkan.
“Si dia terlihat nggak
begitu gagah namun punya pasangan yang keren karena terpesona oleh nilai nilai
pribadinya”
KEPO- rasa ingin tahu
yang berlebihan- buat menambah wawasan, semisal buat melacak tentang riwayat
hidup seorang tokoh besar akan sangat bermanfaat. Ini akan bias menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan. Namun KEPO untuk melacak profil calon kekasih
yang belum jelas ujung pangkalnya akan menimbulkan rasa sakit hati dan rasa
cemburu. Chatting yang bermuara dalam meningkatkan gelora cinta, namun tidak
direspon telah mendatangkan rasa patah hati, cemburu, letih- lelah- lesu, nggak
bersemangat hingga menghancurkan prestasi kerja dan prestasi belajar.
KEPO itu adalah
singkatan dari Know Every Particular
Objek, atau rasa ingin tahu yang berlebihan. KEPO itu bisa berakhir positif
dan juga berakhir negative, nah dampak dari KEPO terserah pada yang anda
rasakan (?). Sebaiknya hindarilah KEPO kalau akan mendatangkan rasa sakit hati,
cemburu, sakit kepala karena akan membuat anda hancur, dan merasa tidak
berharga.
KEPO is the character of teenager. Kepo in positive is good because it can make the teenager know about their friends, teacher and their lessons. But kepo in negative can make the teenager have the bad character.
BalasHapusKEPO is the character of teenager. Kepo in positive is good because it can make the teenager know about their friends, teacher and their lessons. But kepo in negative can make the teenager have the bad character.
BalasHapus