Minggu, 19 Agustus 2018

Ingin Anak Punya Pengalaman Seru, Berlebaranlah di Ranah Minang !!



Ingin Anak Punya Pengalaman Seru, Berlebaranlah di Ranah Minang !!
Oleh : Nadhila Azzahra
Siswi MAN 2 Tanah Datar-Batusangkar

            Lebaran adalah sinonim dari kata “hari raya”. Lebaran ini datang setiap tahun setelah bulan puasa. Semua umat muslim menyambutnya dengan penuh suka cita. Berlebaran juga berarti melakukan kegiatan wisata. Di hari-hari itu banyak terjadi pertemuan antar keluarga yang dikenal dengan istilah “silaturrahmi”.
            Wilayah Ranah Minang, dan juga dikenal dengan sebutan provinsi Sumatera Barat, sangat kaya dengan potensi wisata, berupa keindahan alam dan budaya, terasa sangat penting di hari lebaran. Selama masa lebaran kunjungan wisata naik menjadi 100 persen atau lebih. Para famili dari rantau juga pada berdatangan.

            “Berlebaran dan berlibur di Ranah Minang, jangan hanya sekedar tahu dengan rendang dan sate Padangnya saja, namun petiklah berbagai pengalaman yang seru”. Ya benar bahwa pengalaman-pengalaman yang seru akan terasa bagi mereka semua. Namun pengalaman seru lebih penting untuk diprioritaskan bagi anak-anak, karena akan memperkuat karakter dan memperkaya pengalaman hidup mereka.
Pengalaman seru bagi anak-anak kecil penulis temui pada diri adik sepupu sendiri. Penulis melihat pengalaman seru terjadi pada diri mereka. Banyak anak-anak kecil yang lahir dan tumbuh di metropolitan Jakarta miskin dengan pengalaman alam. Karena kesibukan ayah dan bundanya, mereka punya pengalaman yang terbatas di seputar lingkungan rumah yang sempit. Jarang sekali mereka dibawa ke alam terbuka. Maka berlebaran di Ranah Minang sangat berarti baginya.

Melalui ayah-bundanya penulis memperkenalkan berbagai objek wisata. Penulis sangat beruntung tinggal di kota Batusangkar. Kota ini kaya dengan objek wisata. Penulis mengajak mereka mengunjungi beberapa objek wisata yang populer seperti: Istano Basa Pagaruyung, Rumah Panjang, Dusun Tuo di Nagari Pariangan yang terkenal dengan sebutan “Desa Terindah di Dunia”, Danau Singkarak, dan ke berbagai lokasi yang punya hamparan pemandangan yang penuh pesona.
Di sana mereka bisa melakukan eksplorasi yang banyak seperti memanjat pohon kecil, meniti pematang sawah, berendam dan berenang di pinggir sungai atau danau, menangkap ikan, bermain lumpur, melihat dan bersentuhan langsung dengan hewan-hewan yang hampir tidak mereka temui di lingkungan metropolitan-Jakarta. Jadi, kalau ingin anak punya pengalaman yang seru, maka berlebaranlah di Ranah Minang !!!

Selasa, 14 Agustus 2018

Terimakasih sudah bertahan sejauh ini-ILYSM (I Love You So Much)


Terimakasih sudah bertahan sejauh ini-ILYSM (I Love You So Much)

Di Akhir lebaran ini, saya dan teman (orang Australia) pergi berkunjung ke rumah teman lain. Alamatnya dekat pegunungan. Namun yang membuat saya berfikir senang adalah saya berkenalan dengan seorang pria muda- terlihat santun, alim, ramah, dan juga cukup gagah dan langsung saya tawarkan “Maukah Kamu Berkenalan dengan Anak Perempuanku” dia juga cantik.
Sesaat kemudian kami sudah bertukar akun, bertukar nomor telepon. Yang membuat saya senaaang. Pria tersebut memang datang ke rumah buat berkenalan dengan kami, utamanya dengan anak perempuanku.

Mereka berdua kemudia aktif bertukar SMS dan Chatting di Whastup....namun Anak Perempuanku tak mudah membuka hatinya.Mungkin dia mencari tahu “Siapa dan bagaimana” pria ini lebih jauh.

Iseng-iseng dia membuka akun instagram....dan pada jendela instagramnya ada gambar yang di posting tanggal 2 Juli 2018, dengan kalimat “Terimakasih sudah bertahan sejauh ini-ILYSM- atau I Love You So Much“
Simpatiku jadi hilang dan aku tak lagi mensupport anakku untuk bertukar chatting denga pria muda ini. Pemuda ini suka PHP...Memberi Harapan Palsu....????

Wah di balik wajah tenang dan baiknya, dia punya potensi untuk PHP buat anak saya atau pada gadis yang lagi dekat dengan pria ini. Yah...takusah diperpanjang....mundur saja darinya....berikut saya post tentang:

Trik Cari Tahu Pria Suka ‘PHP’ atau Bukan, agar Kamu Nggak Mudah Baper
Saat dekat dengan seorang pria, kamu yang berstatus single tentunya merasa senang bukan? Selama ini inbox  WhatsApp yang sellau sepi kini ramai kembali. Hari-harimu kembali berwarna-warni karena kini ada yang memperhatikan penampilanmu, mengingatkanmu makan, bahkan mengajakmu nonton.
Tetapi, lama-kelamaan walaupun kamu dan dia dekat, kok dia tidak kunjung menyatakan perasaaannya padamu ya? Kamu jadi bingung dengan statusmu dan dia. Disebut teman, tapi kedekatan kalian sudah lebih dari sekedar teman, tetapi mau disebut pacar pun tidak bisa, karena kamu dan dia belum saling menyatakan cinta.
Apakah Dia Termasuk Tipe Pemberi Harapan Palsu?
Menurut seorang pakar cinta, Lex DePraxis, memang sulit membedakan apakah pria yang sedang dekat saat ini adalah pemberi harapan palsu ataukah seorang yang tulus mencintaimu.
Satu-satunya jalan yang paling sederhana untuk mendapat kejelasan tentang hubungan kalian adalah dengan mengajaknya pergi kemudian bertanya padanya. Jika kamu tipe wanita nekat, bisa juga dengan cara menggandeng tangannya atau merangkulnya. Kemudian unggah kemesraan kalian lewat media sosial. 
Siapkan Mental Sebelum Bertanya Tentang Kejelasan Hubungan Kalian
Sebelum kamu bertanya tentang kejelasan hubungan kalian saat ini,  pastikan kamu sudah siap secara mental. Hal ini sebagai langkah antisipasi jika kamu ‘ditolak’. Ditolak dalam artian ternyata selama ini kamu salah menangkap sinyal-sinyal kedekatan yang kalian telah lakukan selama ini.
“Kalau si dia yang kamu cinta nyatanya keberatan saat kamu gandeng tangannya atau saat dirangkul, kemungkinannya ada tiga. Satu, kamu telah salah menangkap  sinyal dari dia. Dua, dia memang tipe pria yang PHP aja. Tiga, dia hanya ingin bermain-main saja, tidak terlalu ingin menjalani hubungan yang serius, alias TTM saja,” jelas Lex.
Kebiasaan Orang Indonesia adalah Terlalu Lama ‘Chatting’ di  Messenger, Jadi Tak Heran Kalau Gampang Baper
Lex melanjutkan, kesalahan yang sering dilakukan oleh orang-orang di Indonesia adalah terlalu lama mengobrol di chatting melalui dunia maya, sehingga timbul rasa baper padahal belum pernah bertemu dan mengobrol langsung dengan orang yang diajak ngobrol. Maka dari itu, Lex tidak menyarankan untuk kelamaan chatting sehingga tidak timbul perasaan terlalu berharap.
Apakah ada Kelakuannya yang Menandakan Dia Suka Padamu?
Tanda-tanda seorang priamenyukai wanita bisa dilihat dari kelakuannya. Saat bertemu, bisa jadi dia selalu berusaha tampil baik dan berbuat baik padamu. Itu dilakukannya untuk menimbulkan kesan baik terhadapmu. Ia pun bersikap protektif pada dirimu padahal baru saja dekat. Dia tidak ingin kamu dekat-dekat dengan pria lain saat kalian jalan berduaan.
Kamu juga bisa melihat dari tanda-tanda kegugupannya. Bila ia membuang pandangan saat kepergok sedang memandangmu, bisa jadi dia memang menyukaimu tetapi masih malu-malu.
Apakah Dia Sering Memujimu? Bisa Jadi Ini Tanda Dia Memang Ingin Lebih Dekat Denganmu
Apabila dia sering menyadari perubahan yang dilakukan olehmu untuk menarik perhatiannya, bisa jadi itu tanda dia memang menyukaimu. Ditambah lagi jika dia melontarkan pujian manis kepadamu, itu artinya dia memang perhatian padamu. Tetapi, jangan cepat mudah tersipu, perhatikan matanya apakah dia benar-benar tulus memuji dan memerhatikanmu atau hanya ingin terlihat baik saja di depanmu.
Saat sedang jalan berdua, ‘paksa’ dia untuk  mengatakan perasaannya padamu. Misalnya, buat dia cemburu, katakan padanya,
“Eh menurut kamu si C gimana ya? Baik gak? Sudah punya pacar belum ya? Kalau belum, aku mau deh deketin dia.. hehe,”
Kamu bisa dengan mulai memanas-manasinya saat sedang mengobrol berdua dengannya. Lihat ekspresinya. Pria yang cemburu biasanya akan diam sejenak atau tiba-tiba mengalihkan perhatian dan mengajkmu mengobrol topik lainnya.
Jika Terlalu Lama Kedekatan Ini Berlanjut dan Dia Tidak Juga Ungkapkan Perasaan, Tinggalkan!
Pada akhirnya, kalau kedekatan kalian hanya jalan di tempat dan dia tidak kunjung mengungkapkan perasaannya lebih baik tinggalkan dia daripada hanya membuang waktumu saja. Menunggunya, hanya akan membuatmu lelah dan kehilangan kesempatan untuk dekat dengan pria lain.
Dia yang tidak juga mengungkapkan perasaannya padamu telah membuktikan bahwa dia sebenarnya tidak serius denganmu. Dia hanya menganggapmu sekedar teman dekat, teman yang bisa diajak mengobrol kapanpun, seorang teman yang bisa mengisi kekosongan hari-harinya.
Dia tidak akan merasa kehilangan jika kamu tidak ada. Dia adalah orang yang tidak pernah peka terhadap perasaanmu sampai kapanpun. Lebih baik tinggalkan dia dan cari pria baru yang benar-benar tulus mencintaimu.
Sebagai wanita, jangan mau perasaanmu ‘digantung’ begitu saja oleh pria. Selagi masih muda, kita tidak harus berharap pada satu priasaja. Demi mendapatkan pasangan hidup yang terbaik untukmasa depan,jangan lelah untuk terus mencarinya. Kamu adalah satu-satunya orang yang berhak untukmenentukan kebahagiaanmu sendiri, jangan sampai kebahagiaanmu rusak hanya karena ‘digantung’ oleh pria yang tidak jelas akan membawa hubunganmu kemana.
(sumber:http://ruangperempuan.com/trik-cari-tahu-pria-suka-php-atau-bukan-agar-kamu-nggak-mudah-baper/)

Jumat, 03 Agustus 2018

Anak-anak yang Aktif Secara Fisik Lebih Berprestasi

Anak-anak yang Aktif Secara Fisik Lebih Berprestasi

Di banyak negara, sekolah-sekolah kini lebih fokus pada mata pelajaran akademis seperti matematika dan membaca. Aktivitas-aktivitas lainnya, termasuk pendidikan olahraga, seringkali dikesampingkan. Sekarang, riset terbaru menunjukkan anak-anak yang secara fisik aktif juga lebih berhasil secara akademis.

Anak-anak yang lebih aktif secara fisik, lebih berprestasi secara akademis (foto:dok).
Dalam studi terbaru ini, para periset dari Pusat Kesehatan Universitas VU di Amsterdam menggabungkan hasil-hasil berbagai studi sebelumnya dari Amerika Utara dan Afrika Selatan, termasuk kurang lebih 55.000 anak berumur 6 hingga 18 tahun.
Dalam apa yang disebut ‘tinjauan sistematis’ atas ke-14 studi tersebut, para periset menemukan keterkaitan antara aktivitas fisik dan perkembangan kinerja akademis.
“Berdasarkan hasil-hasil studi kami, kami bisa simpulkan bahwa aktif secara fisik bermanfaat bagi kinerja akademis,” ujar Amrika Singh, ketua tim periset itu.
Amika Singh, mengatakan mungkin ada penjelasan biologis untuk mengaitkan aktivitas fisik dengan prestasi di sekolah.
“Pertama, penjelasan fisiologis, misalnya jika semakin banyak arus darah, maka semakin banyak oksigen masuk ke otak. Aktif secara fisik berarti produksi hormon lebih banyak, seperti endorfin. Endorfin mengurangi tingkat stress dan perasaan membaik, yang artinya kinerja kita juga lebih baik,” ujarnya.
Selain itu, bagi mereka yang aktivitas fisiknya dari olahraga yang teratur, mempelajari peraturan dan bagaimana mengikutinya bisa memperbaiki tingkah laku di kelas dan konsentrasi.
Akibat berbagai perbedaan antara studi-studi tersebut, menurut Singh, tidak mungkin mengetahui apakah frekuensi atau jenis aktivitas memengaruhi sejauh mana banyaknya perbaikan akademis itu. Tapi, ditinjau dari temuan umum tersebut, bahwa anak-anak yang aktif secara fisik mungkin lebih bagus prestasinya, Singh mengatakan para pendidik sebaiknya mempertimbangkan hal itu sebelum mengurangi program-program fitness di sekolah.
Artikel Amike Singh mengenai keterkaitan antara aktivitas fisik dan prestasi sekolah dimuat dalam jurnal “Archives of Pediatric and Adolescent Medicine.
Sumber : VOAnews.com/ https://enewsletterdisdik.wordpress.com/2012/01/08/anak-anak-yang-aktif-secara-fisik-lebih-berprestasi/#more-5593

Kamis, 02 Agustus 2018

Curahan Hati Ayah: Teruntuk Laki-laki yang Mencintai Puteriku

Curahan Hati Ayah: Teruntuk Laki-laki yang Mencintai Puteriku


https://pngtree.com/freepng/father-and-daughter

Dapatkah kau mengerti?
Betapa bangganya aku memiliki puteri yang cantik. Akulah yang pertama kali membisikkan adzan di telinganya. Mendekapnya lembut ketika ibunya kepayahan setelah melahirkan. Dalam sekejap saja, aku sudah mencintai bayi mungil ini. Darah dagingku, yang aku berjanji akan melakukan apa saja untuk kebahagiaannya.
Dia tumbuh menjadi gadis kecil yang periang. Selalu tertawa setiap hari. Seorang anak kecil dengan mata bulat yang banyak bertanya. Tak satu pun pertanyaannya luput dari jawabanku. Aku percaya bahwa tangan mungil yang selalu kugenggam setiap hari ini, suatu saat nanti akan menjadi gadis yang pintar dan mandiri.
Tapi kau tahu, aku menjumpai kenyataan lain ketika satu waktu mata bulatnya memerah mengeluarkan air mata. Betapa teririsnya hatiku saat menyaksikan itu, seketika langsung saja kudekap ia dalam gendonganku mencoba menenangkan dan bertanya apa yang menyebabkannya menangis. Dari ceritanya, aku tersadar bahwa dalam diri puteriku tersimpan hati yang sangat lembut serta mudah tergores. Sejak itu aku bertekad berusaha agar bukan aku yang menjadi alasannya untuk mengeluarkan kristal air dari mata indahnya dan lebih melindunginya.
Tahukah kamu, satu kali pun dalam hidupku aku tidak pernah berkata keras pada puteriku. Kata-kata kasarku tak pernah kulontarkan padanya meski aku begitu marah dengan sikapnya yang kadang keterlaluan. Aku tidak akan membiarkan diriku merobek hatinya yang pasti akan membekas lebih sakit di hatiku. Bagaimana aku bisa bersikap keras dan menghukumnya? Jika ia sudah datang padaku dengan kepala menunduk dan mata yang berkaca-kaca menyesali kesalahannya.
Kurasakan waktu-waktu itu sangat cepat berlalu, ketika suatu sore puteriku mengatakan bahwa ada seorang pemuda yang mencintainya. Dan kaulah laki-laki yang mencintainya itu. Betapa hatiku dipenuhi oleh serangkaian rasa. Ada cemburu yang tiba-tiba menelisip. Berani sekali kau mengatakan cinta? Akulah yang selama ini mendampinginya, sekuat tenaga melindunginya, aku yang pertama kali mengusap air matanya, memastikan puteriku selalu bahagia, dan aku menjadi satu-satunya laki-laki yang ia idolakan selama ini. Kau mungkin takkan bisa membayangkan betapa besar rasa cintaku kepada puteriku, tapi tak pernah kata itu keluar dari bibir ini.
Sekarang ketika ia berubah menjadi lebih cantik, menjadi gadis dewasa yang pintar dan anggun. Kau datang entah dari mana dan aku sangat takut kehilangan puteriku, jika harus berpikir bahwa sebentar lagi kau akan merebutnya dariku. Tapi melihat putriku bercerita tentangmu dengan senyumnya yang terus mengembang, aku tahu bahwa puteriku mencintaimu. Gadisku ini memang memiliki senyuman yang menenangkan, aku yakin kau pasti juga jatuh cinta dengan senyumannya. Apapun akan kulakukan asal dia bahagia termasuk merestuimu.
Meski jujur saja, masih ada rasa khawatir ketika kau nantinya akan membawa puteriku pergi jauh sedangkan aku sudah tak berhak lagi akan dirinya. Tapi tak mungkin aku padamkan cahaya gembira di wajah putriku karena dia begitu mencintaimu. Dan aku yakin puteriku pasti akan menjatuhkan hatinya pada laki-laki yang tepat, kamulah laki-laki pilihan itu.
Duhai kamu, laki-laki yang dicintai puteriku. Jika kamu memang mencintainya, kumohon padamu untuk tidak menyakiti hatinya. Dia adalah hal yang berharga di hidupku. Dan sekarang aku akan merelakannya padamu.
Tapi kau perlu tahu..
Selama ini aku selalu menurunkan intonasi suaraku saat berbicara padanya meski suaraku masih tetap kaku, kuharap kamu memiliki suara yang lebih lembut dariku yang membuatnya nyaman.
Kini bahuku telah ringkih termakan waktu, aku ingin kamu menyediakan bahu tegapmu untuk menjadi sandarannya setiap kali rapuh hingga ia kembali tegar melewati kehidupan ini.
Dulu puteriku sering mengadu padaku tentang hal-hal sepele, ia akan langsung menangis saat terjatuh atau saat tangannya tergores sesuatu hingga berdarah, tapi tahun-tahun berlalu ia sudah tak pernah menangis lagi padaku, padahal aku sangat tahu ada banyak masalah yang ia lalui dan justru ia tutup rapat dariku. Ketika perasaannya mungkin saja terluka namun ia lebih memilih menyimpannya sendiri. Kumohon, jadilah sahabatnya yang mendengarkan setiap keluhannya.
Untukmu, laki-laki yang mencintai putriku, kini aku tak ragu menyerahkannya padamu…
(From: https://www.hipwee.com/narasi/curahan-hati-ayah-teruntuk-laki-laki-yang-mencintai-puteriku/)



Selasa, 03 Juli 2018

Semakin Banyak Pengalaman Semakin Luas Pemikiran


Semakin Banyak Pengalaman Semakin Luas Pemikiran
Oleh: Marjohan, M.Pd
(SMAN 3 Batusangkar)
 Bahagia adalah hak setiap orang
Setiap orang tentu saja ingin berbahagia. Setiap saat mereka berfikir bagaimana untuk bisa menjadi orang yang bahagia. Sekarang yang bisa kita pertanyakan adalah: apakah bahagia itu bisa datang dengan tiba-tiba, atau bahagia itu bisa saja jatuh dari langit ? Oh tentu saja tidak.
Bahagiaan itu harus ditemukan dan harus diciptakan. Bahagia itu bukan ditunggu-tunggu agar datang dengan sendirian. Maka kita sendirilah yang menciptakan dan membentuk bahagia itu. Kebahagiaan juga bisa terbentuk dengan adanya perubahan dalam lingkungan. Benar bahwa lingkungan punya efek untuk mewujudkan bahagia itu pada diri kita. Kalau demikian jadinya, lingkungan punya peranan sendiri dalam menciptakan bahagia, yaitu melalui: kebiasaan dan sikap hedonistik kita. Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.
Dalam hidup di zaman sekarang, kita sudah terbiasa menjumpai hal-hal yang berbeda setiap hari. Cara berpakaian, jenis musik dan lagu yang berbeda, assesori dan warna kosmetik yang juga berbeda. Perbedaan demi perbedaan telah menciptakan suatu perubahan. Akhirnya kita menjadi terbiasa dengan perubahan. Sikap hedonistik yang dimaksud yaitu kebiasaan berharap agar hal-hal yang terbaik bisa terjadi. Hingga terbentuk fenomena yaitu kita selalu berharap banyak untuk meraih keinginan. Jadinya apa yang kita lakukan, terutama untuk aktivitas positif atau yang bermanfaant, akan memberi dampak yang signifikan dalam membentuk kebahagiaan.
Orang-orang awam, tentu saja berbeda dengan kaum intelektual, mereka punya cara sendiri dalam meraih kebahagiaan. Mereka sering merujuk pada resep yang diungkapkan oleh nenek moyang mereka dalam meraih kebahagiaan adalah, beberapa resep terebut seperti:
- Selalu bersikap hati-hati
- Peduli dengan diri sendiri
- Memiliki pergaulan/hubungan yang positif dengan orang-orang sekitar
- Memiliki sikap suka berterima kasih
- Selalu bersikap optimis
- Suka membantu orang lain
- Suka megerjakan kebaikan
- Menemukan makna dan tujuan hidup ini
Poin-poin di atas adalah resep untuk meraih bahagia. Sebetulnya bahagia itu tergantung pada kondisi hati dan fikiran kita. Bahagia atau tidak bahagianya seseorang bisa ditentukan oleh cara pengontrolan pola pikiran dan suasana hati. Agama Islam mengajarkan pada kita untuk menjaga kualitas hati, melalui cara berbaik angka, melakukan amal sholeh dan selalu megingat Allah (mendekatkan diri padaNya, beribadah). Orang yang mengingat Allah akan meraih ketenangan pada hati (qalbu).  
Rasa bahagia selain ada dalam keluarga (di rumah) juga perlu hadir di lingkungan sekolah. Guru-guru harus menjadi pribadi yang bahagia dan semua siswa juga punya hak untuk meraih rasa bahagia sepanjang waktu. Dengan kata lain bahwa suasana PBM (Proses Belajar Mengajar) harus bertaburkan dengan sentuhan yang memberi rasa bahagia. Kalau begitu, apa manfaatnya bila suatu sekolah melahirkan siswa-siswi yang berkarakter gembira ?  
Lonna housman Moline menjelaskan bagaimana untuk meraih bahagia sepanjang waktu. Bahwa pendidikan yang berkualitas akan lahir dari sekolah-sekolah yang proses belajar mengajarnya penuh dengan suasana bahagia, yaitu dari guru-guru yang punya karakter gembira. Pelajar-pelajar yang cerdas dan juga sehat secara emosional berasal dari lingkungan sekolah dan keluarga yang penuh dengan rasa bahagia.
Bahagia itu dapat dipelajari dan diajarkan pada orang lain. Namun ternyata sebagian orang merasa sulit dalam meraihnya. Mereka adalah orang-orang yang cenderug memiliki karakter yang dingin dan pessimistik. Mereka berpendapat bahwa bahagia itu tidak bisa dipelajari dan diajarkan. Karena bahagia atau tidak bahagianya seseorang tergantung pada pilihan pribadinya dan juga ditentukan oleh faktor lain, seperti: faktor genetik/keturunan dan dukungan dari lingkungan sosialnya atau kehidupannya:
“Orang yang hidupnya sejahtera akan mudah merasa bahagia, sementara orang yang kurang sejahtera akan merasa sulit untuk merasa bahagia”.
Seligman berpendapat bahwa rasa bahagia bisa terbentuk dari cara berfikir dan cara seseorang dalam bertindak. Dengan demikian “tindakan, aktivitas atau pengalaman” juga harus diwujudkan dalam dunia pendidikan, agar semua warga sekolah (guru dan murid) bisa memperoleh rasa bahagia. Dia menambahkan bahwa “happiness is a frame of thinking, to have happiness can be obtained through reframe the thinking”. Bahwa rasa bahagia ditentukan oleh kerangka atau pola berfikir seseorang, maka untuk memperoleh kebahagiaan adalah dengan membentuk kerangka atau pola berfikir tersebut.
Bahagia itu bisa dipelajari
Ya kebahagiaan itu bisa dipelajari. Konsep ini dimulai dengan pernyataan Aristoteles, bahwa bahagia bisa dipelajari. Belajar adalah sebuah proses yang panjang, belajar itu sendiri bertujuan untuk membentuk seseorang bisa menjadi manusia yang punya fikiran dan perasaan. Dengan demikian melalui belajar seseorang akan bisa menjadi maju.
Dalam psikologi positif dipelajari tentang konsep berfikir positif. Psikilogi positif memandang kebahagiaan dari titik pandang pendidikan. Sekolah-sekolah yang iklim sosialnya penuh dengan rasa bahagia akan melahirkan para siswa dengan pemikiran positif, pendidikan positif melahirkan siswa yang berfikiran positif. Sekolah-sekolah yang menerapkan pendekatan positif dalm praktek pembelajarannya akan mampu menciptakan beberapa hal seperti:
- Meningkatkan emosi yang positif pada pribadi siswa.
- Mendorong para siswa untuk bisa melibatkan diri dengan karakter yang kuat dalam
  semua kegiatan di sekolah.
- Melibatkan para siswa untuk mendapatkan hidup yang bermakna serta membuat
  perbedaan dalam komunitas dalam skala yang cukup luas.
- Mendorong terbentuknya hubungan yang positif.  
- Mengajarkan keterampilan tentang bagaimana menjadi manusia yang sukses.
Ada ungkapan yang cukup banyak dikenal luas yaitu “knowledge is power- ilmu pengetahuan adalah kekuatan”. Bahwa seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi akan memiliki kekuatan. Dia bisa menjadi orang yang terpandang dalam masyarakat. Orang yang punya ilmu pengetahuan yang tinggi akan merasa berbahagia dalam hidup karena pribadinya punya nilai yang tinggi di mata banyak orang. Jadi hidup yang bermakna akan melahirkan rasa bahagia pada diri.
Pentingnya Memiliki Pengalaman Positive
            Semua orang sejak dari kecil perlu memperoleh banyak pengalaman, terutama pengalaman positif, dan juga pengalaman-pengalaman sukses lainnya. Mereka yang memiliki puluhan hingga ratusan pengalaman sukses akan merasakan bahwa hidup ini benar-benar punya makna. Mereka yang punya banyak pengalaman sukses juga akan merasakan kebahagiaan dalam hidup.
            Dampak yang diperoleh dari akumulasi pengalaman positif  pada diri seseorang adalah terbentuknya rasa gembira, fisik kita akan menjadi sehat, munculnya emosi-emosi yang juga positif, terbentuknya rasa optimis, dan terbentuknya karakter “self determination” atau kemampuan untuk menentukan nasib sendiri. Orang yang punya karakter self determination akan mampu untuk mengarahkan dan mengendalikan dirimenuju masa depan.
            Pengalaman positif yang banyak juga akan membentuk pribadi kita menjadi pribadi yang optimis dan juga memperluas pemikiran kita.    Optimis bukan sekedar berseru atau berteori semata dan berseru “ayo mari kita selalu bersikap optimis”. Tetapi optimis adalah sebuah tindakan dimana kita selalu berbuat (beraktivitas).
Dari aktivitas yang dilakuan akan muncul hasil yang menakjubkan. Namun hasilnya apakah berakhir positif atau negatif. Maka orang yang bersikap optimis, dia telah berbuat secara maksimal, penuh waspada, akan sangat yakin untuk memperoleh hasil yang positif.
            Orang-orang yang malas untuk berusaha (berkreativitas) akan tidak cocok mengadopsi istilah optimis. Orang-orang optimis musti selalu memperlihatkan sikap yang aktif, penuh kesabaran, punya sikap mengakui kesalahan (tidak suka melemparkan kesalahan pada orang lain) selalu menggunakan strategi seperti problem solving, berjuang untuk mengatasi  kesulitan, berusaha mengubah situasi yang tidak terkontrol, semua untuk menggapai tujuan yang diimpikan.
            Lawan kata optimis adalah pessimis. Maka gaya pribadi orang yang pesimis adalah sering suka marah, emosi yang kurang terkontrol, suka bersikap agresif, dan cenderung berkarakter destruktif atau merusak.     
            Bahwa pengalaman positif, menurut  Barbara Fredrickson, punya potensi untuk membangun dan memperluas pemikiran seseorang. Pengalaman positif akan memperluas dan membangun pemikirannya.
Mengapa memperluas pemikiran? Bila kita mengalami suatu emosi yang positif, visi kita secara literal (secara nyata) akan menyebar. Ini memungkinkan kita untuk membuat koneksi (hubungan) yang kreatif, mampu melihat posisi diri dalam persepsi orang lain dan kita juga akan mampu menghadapi problem demi problem dengan titik pandang yang jelas. Jadi dampak dari emosi positif (pengalaman positif) adalah meluasnya perhatian dan pemikiran kita.     
            Mengapa pengalaman positif bisa membangun pemikiran? Pengalaman-pengalaman positif akan melahirkan rasa senang-rasa bahagia. Dengan cara demikian, melalui pengalaman positif, kita bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Emosi positif  harus melebihi jumlah emosi negatif, karena emosi positif (pengalaman positif) yang berlimpah akan membangun kekayaan personal dan sosial pada pribadi kita.
            Dari paparan di atas dapat dibuat suatu ungkapan, bahwa “semakin banyak pengalaman maka semakin luas pemikiran”. Untuk mewujudkan ungkapan ini kepada generasi muda, terutama buat anak-anak di rumah dan para siswa di sekolah, maka mereka perlu mengalami banyak pengalaman. Pengalaman tersebut bisa dalam bentuk pengalaman sosial dan pengalaman non sosial, seperti bereksperimen dengan benda dan alam sekitar.
            Sementara untuk memperkaya pengalaman sosial adalah dengan memperluas relasi dan pergaulan. Relasi adalah hubungan dengan orang-orang sekitar dan orang-orang yang sama minatnya. Orang yang mempunya fungsi atau peran dalam sosial umumnya punya relasi yang luas. Sedangkan pergaulan yang luas akan memberi bekas yang dalam, mereka akan punya pergaulan yang berkualitas. Kunci dari pergaulan yang berkualitas adalah melalui melalui berbagi simpati dan empati, appresiasi (saling menghargai), kebiasaan suka berterima kasih serta saling memaafkan.     

Bibliografi:
Lonna housman Moline (2011). ResourceListforTeachingHappinessandWellBeing.
Chaska, Minneapolis: http://www.macmh.org/wp-
content/uploads/2011/06/51MolineTeachingHappinessPP.pdf.

Fredrickson, B. L. (2001). The role of positive emotions in positive psychology: The
broaden-and-build theory of positive emotions. American Psychologist. Washington: American Psychological Association.

Seligman, Martin (2000). Positive Pshychology: An Introduction. Pennsylvania: The
Pennsylvania of University. http://www.bdp-gus.de/gus/Positive-Psychologie-Aufruf-2000.pdf.  


Jumat, 08 Juni 2018

Teman Akrab Ternyata Ibarat Api Dalam Sekam


Teman Akrab Ternyata Ibarat Api Dalam Sekam



Hari-hari yang paling indah setelah aku berusia remaja adalah saat aku ikut dalam proses perpisahan sekolahku di gedung nasional Maharajo di Batusangkar. Papaku usianya sudah lebih dari separo baya, namun dia bisa menyesuaikan diri dengan para remaja, dan dia adalah teman curhatku.
Di hari perpisahan tu, semua orangtua siswa diundang, ayahku juga diundang. Seperti biasanya, ayahku lebih senang meleburkan diri dengan para remaja, teman-temanku. Dia berbagi cerita dan juga senang bercanda dengan kami semua.
“Dengar-dengar ada yang lagi dekat dengan Princess Nad”, kata ayahku tiba-tiba. Kalimatnya memecah kekakuan kami.
“Ayo ....siapa yang lagi dengan Princess Nad? Silahkan tampil ke sini...karena aku mau ambil foto kamu berdua”, sapa papaku dengan nada penuh investigasi.
Aku senyum-senyum malu, dan aku separo grogi dan juga senang saat Virgo muncul dan duduk dengan jarak seperempat meter dari sisiku. Di kelas sembilan Virgo memang suka bercanda denganku, dia sering datang ke mejaku dan teman-teman berbuat usil buat kami berdua. Virgo kemudian tampil, melangkah dan mendekat pada papaku. Papa membuka kamera pada gadget.  
“Pret...pret....pret”. Demikian suara jepretan foto dari gadget papa. Ada-ada saja peristiwa kecil yang penuh arti yang dibikin papa di hari indah itu.
Waktu bergulir cepat dan aku mengikuti berbagai diskusi dengan papa dan juga bundaku tentang masa depan studiku. Dalam keluargaku berkembang wacana, apakah aku mau melanjutkan studi ke SMAN 3 Batusangkar, atau ke Pesantren. Ternyata solusinya aku langsung mendaftar saja ke MAN 2 Batusangkar. Namun ada sedikit perubahan.  
Andai aku studi di SMAN 3 Batusangkar, maka aku pilih jurusan IPS, karena tuntutan akademik sekolah ini cukup tinggi dan aku jujur mengatakan, aku kurang suka dengan pelajaran yang banyak menggunakan angka. Jadinya aku pilih jurusan IPS saja. Namun aku studinya di MAN 2 Batusangkar, dan tuntutan akademiknya lebih rendah dan aku memutuskan untuk studi di jurusan IPA.
Pendek kata hari pertama segera tiba. Pagi-pagi sekali aku sudah mandi, sarapan dan memakai seragam sekolah dan segera menuju madrasah. Hari pertama adalah hari buat MOS- Masa Orientasi Sekolah. Semua terasa serba baru dan semua anak juga terlihar gembira. Aku ingin tahu siapa saja teman-teman sekelasku waktu di MTsN Batusangkar yang jadi siswa baru di sekolah baru ini. Mataku sempat berselancar di atas berbagai kepala, aku tidak melihat wajah Virgo. Aku ingin Virgo juga sekolah di sini. Aku masih ingat dan terbayang dengan wajah Virgo. Senyumnya dan candanya masih terngiang di telinga. Itu semua membuat aku senang.
Aku melihat satu teman lama yang jaraknya hanya beberapa meter dari tempat aku berbaris. Aku melemparkan senyum pada seorang teman perempuan yang satu asal sekolah denganku, ternyata dia tidak melihat senyumku. Namun pada saat yang sama ada balasan senyum dari seorang cowok, nama singkatnya AW. Aduh cowok itu senyumnya manis sekali. Dia mungkin tidak tahu kalau aku buan tersenyum padanya, aku hanya mis-smiling padanya. Tapi aku senang dengan senyum imutnya. Hari-hari selanjutnya wajah dan senyum imutnya membekas pada dinding hatiku.
Hari terus bergulir dan ada perubahan dalam suasana emosiku. Wah aku bengong, mengapa ada campur aduk perasaan antara rasa pada Virgo dan AW. Wajah AW jadi hadir dalam hatiku dan wajah Virgo terasa terganggu. Biar aku cari tahu ada apa dan mengapa dengan Virgo di tempat lain dan di sekolah lain. Aku segera memasang mata-mata atau spionase lewat bebera orang teman baikku yang tinggal satu blok kampung dengan Virgo. Beberapa waktu setelah itu ada beberapa laporan dari mereka:
“Lapor, ternyata Virgo nggak lagi setia padamu !”
“Lapor, ternyata Virgo sudah main hati dengan gadis lain di kampusnya!”
“Lapor, ternyata Virgo jago mencuri hati para gadis”
Darahku segera mendidih. Baliho foto Virgo dalam hatiku jadi zoom in, jadi menciut. Aku biarkan hatiku kosong. Namun OMG, wajah AW jadi zoom out dalam hatiku. Dan aku jadi salah tinggkah bila jumpa dengan AW.
Apakah aku jadi bertepuk sebelah tangan?. Mungkin tidak karena aku lihat AW juga memperlihatkan tanda-tanda senang denganku.
“AW suka duduk di depan kelasku, sengaja mondar mandir sambil melemparkan pandangan ke dalam kelas. Satu lagi bahwa AW sering duduk di atas sepeda motor yang parkir di halaman sekolah. Bila aku lewat, dia melihat diriku begitu komplit dari ujung jari kaki hingga ke jilbabku. Aku merunduk malu dan segera berlalu. Setelah itu baru AW pulang menuju rumahnya di kampung Belimbing. Prilaku itu sering terlihat dan aku saksikan dengan mata dan kepalaku sendiri.
Aku jadi nggak bisa menahan diri. Aku lemparkan perasaanku pada beberapa teman wanita dan juga pada teman pria, seperti pada Naufal. Aku juga makin yakin bahwa AW suka padaku. Aku tahu ada lima orang cowok yang menjadi supporter AW dalam merebut hatiku.  Setelah aku mulai mengenal AW, gaya dan prilaku-ku jadi sedikit berubah. Teman-temanku tentu tak ada yang tahu, kecuali ayahku. Tumben ayahku jago berteori.
“Princess NAD, penampilan (gaya) dan karaktermu terlihat berubah, sedikit serba dianggun-anggunkan”. Kata ayahku.
“Jadinya karakter dan penampilanmu terlihat nggak alami lagi. Volume suaramu jadi mengecil. Langkahmu terlihat lambat, memang itu membuat kamu terlihat anggun seperti gadis kraton. Tetapi efeknya kamu jadi pemalu. Sementara itu AW juga cowok pemalu. Akhirya di antara kalian berdua tidak muncul kemampuan untuk berkomunikasi, kecuali hanya sebatas tersenyum saja. Kalau kalian berdua mau saling dekat musti ada proses komunikasi. Buat si AW, makanya dia butuh orang untuk mendukung rasa sukanya atau rasa cintanya padamu”
Aku jadi tertawa dan malu mendengar paparan papa, meledek dan bercanda padaku. Itu semua betul, karena aku dan AW sudah satu kelas, tetapi komunikasi kami masih sebatas tersenyum saja. Tidak ada yang salah atau yang betul dalam hal ini.
Agar aku menguasai materi pelajaran. Aku segera mencari dukungan papa agar aku bisa ikut bimbel di GO. Papa semuanya setuju. Ada juga rasa bahagia di sana aku berjumpa dengan teman yang cantik dan lembut dan berani berkomunikasi. Rasa suka aku pada AW aku utarakan padanya. Namanya Alicia, dia tinggal di sebuah perumnas di Limo Kaum. Alicia senang menjadi perantara (mediasi) aku dan AW untuk memuluskan hubungan rasa suka aku pada AW.
“Nad kalau kamu suka AW, biar aku bantu, kita pisa ketik pesan-pesan kamu buat AW lewat gadgetku”. Pucuk dicinta ulam tiba, hatiku senang dengan tawaran Alicia untuk menghubungkan aku dengan AW. Sejak itu aku juga sering berkunjung ke rumah Alicia.
Papa sering menjemput aku dari rumah Alcia. Papa juga sempat bertamu dan ngobrol dengan keluarga Alicia. Papa juga bercanda dengan Alicia. Tetapi ada terasa keanehan, saat papa bercanda dan menyebut namaku dan AW, si Alicia terlihat tidak begitu rsponsif, Alicia jadi cuek kalau papa membahas hubungan aku dan AW. Sepertinya ada rasa lain pada diri Alicia. Mungkin dia juga ingin punya hubungan spesial dengan cowok lain yang pribadinya kayak AW. Atau Alicia sendiri mungkin mau bersimpati pada AW. Ini perasaan yang diungkapkan oleh papa padaku, bukan berarti papa ingin ikut campur urusan para remaja .
Kok ada rasa aneh antara aku dan Alicia. Alicia yang pada mulanya terlihat anggun dan terasa tulus padaku. Kemudian aku merasa ada ganjalan. Alicia jadi bersemangat dan malah jadi lebih aggersif dalam mengurus hubungan aku dan AW, apakah selanjutnya dia (Alicia) ingin aku dan Aw saling mendekat atau saling menjauh.
Pada mulanya AW dan Alicia tidak ada komunikasi karena mereka tidak berasal dari satu sekolah saat di SMP atau di MTsN. Hanya lewat namaku Alicia jadi berkenalan dengan AW. Dan Alicia jadi bersemangat, apalagi AW ini orangnya punya wajah attraktif dan kayaknya setelah saling berkenalan Alicia dan AW menjadi bersahabat dan lebih dekat. Tentu saja saat berjumpa ada berbagi chatting mereka berdua membahas tentang aku. Aku ingin tahu...apa saja yang disampaikan oleh Alicia pada AW ...apakah tentang diriku apa adanya...atau Alicia dengan kemampuan berkonunikasinya yang jitu ingin mengada-ada tentang aku sehingga aku terlihat negatif di mata AW.
Aku tidak bisa mendustai perasaanku bahwa aku jadi curiga, kok ada rasa mengganjal dalam hatiku tentang pribadi Alicia. Papa juga bersikap sama, katanya: 
“Alicia itu memang cantik, terlihat menganggun-anggunkan diri. Saat papa ikut campur membaca nama AW dan nama aku di rumah Alicia. Alicia terlihat cuek, dan diam tak bergeming. Saat papa menyapa Alicia, dia hanya menjawab dan berkata-kata dengan begitu hemat. Dia terlihat bikin jarak dengan papa, apakah setelah Alicia berkenalan dengan AW dia juga ikut bersimpati pada AW, juga ikt ingin memiliki AW, Jadinya Alicia merasa cemburu dengan kedekatan AW dan aku (NAD).
Hari terakhir papa jumpa dengan Alicia, yaitu saat menjemputku pulang Les di GO. Tentu saja Alicia genjar mempengaruhiku agar berfikir logika dan agar menjauh dari AW, ada beberapa kalimat Alicia yang masih aku ingat:
“Buat apa sih NAD kamu ingin dekat dengan AW, mungkin dia nggak cocok denganmu....dia ada hubungan dengan gadis lain...dia itu play boy”. Di lain hari selalu Alicia memasang gaya-gaya diplomatik dan berkata:
“NAD....jangan kamu begitu terobsesi pada si AW atau kalau kamu mau dekat maka nanti akan aku atur”
Hari terakhir aku masih akran dengan Alicia, kami baru saja selesai dari belajar di bimbel GO. Malam itu Alicia berbusana hitam, dia telah telah melancarkan strategi-strategi bagaimana aku bisa menjauhi dan menghilngkan rasa suka pada Aw.
Pada Aw, si Alicia juga berupaya buat berlogika agar AW segera menjauhi aku. Kalimat kalimat sopan tetapi tujuannya berbeda tentu telah mengaduk-aduk logika dan rasa suka AW pada ku. Mungkin Alicia berkata:
“AW.....apakah kamu suka pada si NAD ? Apakah kamu cinta pada si NAD ?”. Tentu saja AW akan berkata tidak, karena AW sendiri sudah merasa terpikat oleh wajah cantik Alicia dan mulut manisnya. Selanjutnya Alicia, aku fikir juga berkata:
“AW cobalah kamu pikir....Nad itu orangnya taat, orangnya sholeh....dan dia tentu akan pilih cowok sholeh. Sementara itu kamu seperti biasa-biasa saja tentu NAD hanya akan bersandiwara saja padamu. Aku dengar dia juga punya hubungan spesial dengan cowok lain. Aku rasa ini hanya mungkin perkiraan aku saja, tetapi bisa jadi benar”. Mungkin kata si Alicia untuk memperdaya dan mencuci pemikiran AW.
Sebaliknya si Alicia memberi perhatian pada AW seratus kali...seribu kali...sejuta kali. Akhirnya AW merasa nyaman dalam berkomunikasi pada Alicia. Dan Alicia memang jago dalam melumpuhkan rasa dan hati AW, akhirnya AW memang takluk. Buktinya AW kalau sudah sampai di sekolah pasti selalu mencari-cari dan mengejar-ngejar Alicia. AW terlihat seperti sudah mabuk dan sudah menjadi patuh dalam rasa pada Alicia. Imbasnya...AW terlihat tidak begitu butuh pada kehadiranku, dia jadi cuek padaku.
Tentang tindak tanduk antara aku dan AW di kelas jadi perhatian teman-teman, kata mereka kami berdua (aku dan AW) ada hubungan saling dekat dan spesial. Namun setelah kehadiran Alicia pada AW, semua jadi berubah. AW jadi lebih dekat dan terlihat lebih mengejar-ngejar Alicia yang lebih berani.
Jadinya setelah itu banyak juga info-info yang aku peroleh dari teman-teman ku. Semuanya mengatakan bahwa aku harus hati-hati pada Alicia..karena Alicia terkenal jago dalam mengotak atik pemkiran cowok. Dia (Alicia) mungkin telah menikung hubungan dekat aku dan AW dan dia sendiri sekarang yang merapas persahabatan aku dan AW.
“NAD.....aku lihat, si AW main mata dengan Alicia......NAD aku lihat AW ngantarin Alicia dan Alicia dibonceng dengan wajah senang dan penuh rasa malu”.
Dan pada mulanya aku curhat pada teman dan juga pada papaku. Papaku selalu mengajak aku buat tenang dan berfkiran positif.
Namun akhirnya darahku jadi mendidih. Emosiku jadi berantakan. Aku rasa dan aku lihat si Alicia yang menyatakan niat lain Bahwa dia yang bakal memuluskan hubungan persahabatan aku dengan AW, ternyata dia malah membikin rasa dekan AW padaku jadi porak-poranda. Dia bikin strategi “Devide et impera...pecah belah lalu kuasai. Betul ...dia telah memecah dan membelah hubungan aku dengan AW dan kemudian dia sendiri yang menguasai AW. Aku dan banyak teman melihat bahwa Alicia terlihat lebih aggerif buat mengajak AW agar selalu datang padanya. AW sendiri rasa sukanya padaku sudah menipis dan mata hatinya buat ku juga mulai rabun, atau sudah buta.
Akhirnya aku pencet SMS protes pada AW dan pada Alicia. Aku protes bahwa Alicia sudah menekuk hubungan rasa sukaku pada AW. Sekarang dialah yang menari-menari menikmati hari-hari indah di atas jalan palsu dan dusta berlapis bahasa indah pada aku.
Bahasa SMS-ku cukup santun tetapi penuh menggugat. AW yang aku rasa sebagai cowok pemalu jadi berani datang ke rumahku, katanya buat klarifikasi atau menjelaska. Sore itu dia datang, aku nggak percaya dan aku gugup. Untuk ayahku menemani. Ayah menyambut AW dan menjembatani komunikasi aku dan AW. Hari berikutnya aku tidak datang ke sekolah, aku jadi malas ke sekolah.
AW katanya ingin menyelesaikan perselisihan aku dan Alicia. Akhirnya keduanya Alicia dan AW datang padaku ..ke rumahku. Pasti ada rasa berat bagi Alicia buat datang pada ku, ke rumahku. Mereka berdua dan ditemani satu teman netral datang lagi. Alicia merasa berat melangkah masuk ke rumahku. Akhirnya setelah dibujuk-bujuk semua masuk rumahku. Dan papaku menggelar semacam pengadilan kecil-kecilan di Mahkamah Persahabatan.
Papa menanyai satu-persatu, bahwa sumber masalah adalah AW, karena anugerah wajahnya yang simpati, karakternya yang lembut membuat dua gadis berebut perhatian AW. Ya di situ ada sebuah pengadilan kecil. Papa dan ibuku berkesimpulan bahwa “Alicia memang cantik...namun juga aggresif....suka mengatur...suka merebut rasa suka AW....mungkin juga berhati ganda...lain di mulut lain di hati.
Buat Aw sendiri, dia bukan lagi AW sebagai mana aku kenal di awal tahun aku bersekolah di Madrasah Aliah ini. Dia juga sudah menjadi AW yang terasa asing, AW yang yang mudah diotak atik oleh Alicia...AW yang pendirianya seperti ilalang di lereng. Artinya tanpa punya pendir
Ya sudahlah, ini adalah kisah hidup dan pengalaman pahit yang membuat aku lebih dewasa. Aku dinasehati agar jeli dalam memilih teman dan tidak lagi menitip perasaan  pada teman yang suka menikung. Kini aku akan diam dan tenang seribu bahasa, karena kata pribahasa “Silent Is Golden- Diam itu Emas”. Inilah Catatan dukaku tentang “Rasa Perih Dalam Hati Saat Teman Akrab Ternyata Ibarat Api Dalam Sekam, yaitu  saat dikhiatani oleh teman akrab yang ternyata berhati ganda.       




Senin, 28 Mei 2018

Para Penggiat Dunia Pendidikan Harus Pro Dengan Konsep “Happy School”


Para Penggiat Dunia Pendidikan Harus Pro Dengan Konsep “Happy School
Oleh: Marjohan, M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar

Dewasa ini banyak sekolah dan juga lembaga pendidikan yang berlomba untuk meningkatkan prestasi akademik. Para policy maker (pengambil kebijakan) merancang berbagai program. Mereka mungking meciptakan berbagai bentuk smart program atau program unggulan lainnya. Program unggulan yang terkesan kaku, banyak membuat siswa tertekan dan jauh dari konsep gembira atau happy.
Happy atau gembira adalah sebuah kata sifat. Kata ini memang penuh dengan daya tarik. Semua orang bisa membayangkan suatu nuansa atau suasana, kalau kata ini disandingkan dengan sebuah peristiwa atau kata benda, seperti: happy home, happy family, happy people, happy parents, happy policemen, happy classroom, etc, etc. Maka tentu yang terbayang adalah suasana penuh gembira, kehangatan, saling menerima, menghargai, dimana juga ada unsur motivasi atau saling memberi semangat. Peristiwa-peristiwa di masa lalu yang penuh kehangatan dan kegembira (happy) pasti akan berkesan dan teringat sepanjang masa.
Pengalaman yang penuh bahagia akan diingat oleh banyak orang. Gwang-Jo Kim, direktur UNESCO di Bangkok juga punya pengalaman yang demikian. Dia menceritakan pengalamannya masa kecil, bahwa dia punya rasa ingin tahu yang besar (curiosity) tentang segala-seuatu yang terdapat dilingkungannya, hingga ia terpancing untuk melihat, menyentuh dan mendengar lebih banyak.
Dia dilahirkan dan tumbuh di sebuah desa kecil di Korea Selatan. Sekolah dimana dia menuntut ilmu dan menimba pengalaman berlokasi di pusat desa, sekaligus sebagai pusat komunitas. Paa saat itu anak-anak merasa sangat berbahagia berada di sekolah. Mereka belajar dan bermain bersama teman dengan penuh rasa gembira. Ya memang bahwa sekolahnya berada dalam suasana gembira. Hubungan yang terbentuk antara siswa guru begitu penting, ini ditandai oleh hubungan penuh kehangatan.
Hari-hari belajar yang demikian merupakan bagian yang sangat penting bagi setiap siswa. Suasana sekolah yang gembira, hubungan antar individu yang penuh kooperatif dan sangat hangat juga menjadi faktor yang penting dalam membentuk karakter dan membangun jalan menuju masa depan. Apakah ada sekolah-sekolah yang selain sibuk merancang program akademik, namun juga peduli dalam merancang konsep happy school ?

Tentu saja ada. Selama beberapa dekade, konsep pendidikan (juga atmosfir sekolah) menjadi semakin kompleks. Ini dapat kita amati melalui kondisi sosio-ekonomi. Suasana yang kompleks ini terjadi sebagai efek dari perubahan demografi dan perkembangan teknologi yang begitu cepat. Juga dengan dengan terjadinya perubahan struktur dan tuntutan dalam  kehidupan keluarga (masyarakat). Sebagai imbasnya juga terlihat pada iklim banyak sekolah, yaitu para siswa yang tampaknya kurang begitu berbahagia.
Ini terjadi karena terlalu banyak tekanan, tuntutan dan harapan yang tinggi pada siswa. Atas nama peningkatan kualitas, berbagai lembaga pendidikan merancang program yang pro-program serba instant dan serba hebat, tanpa peduli pada suasana hati dan kebahagiaan siswa. Memang dewasa ini terjadi fenomena yang memberi penekanan yang berlebihan pada siswa. Utamanya untuk sisi akademisi.
Agar bisa meraih predikat “excellent- unggul” atau menciptakan seorang anak bisa begitu hebat atau suatu sekolah menjadi cukup bonafide, maka lihatlah pada prestasi akademinya. Jadinya untuk mewujudkan mimpi atau ambisi ini, para siswa dijejali dengan “tes-tes-tes.....dan bentuk tes lainnya”. Dengan arti dibentuk iklim multi persaingan atau karakter pro berkompetisi.
Dalam dunia pendidikan dewasa ini juga ada lagi tuntutan untuk penngkatan mutu. Bahwa para siswa harus mampu memiliki keterampilan berfikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills (hots). Bahwa selama ini telah banyak dilakukan pembenahan disana-sini, khusus untuk bidang edukasi. Seperti mendirikana pusat belajar, workshop edukasi dan sekolah keunggulan, dimana anak-anak dilatih dan diprogram untuk menjadi lebih hebat dan siap berkompetisi. Namun begitu selesai dari program studi, mereka (para siswa) ternyata telah menjadi warga yang sunyi, tidak mampu berkreasi atau berbuat apa-apa. Usut punya usut itu semua terjadi gara-gara suasana belajar atau pendekatan gaya belajar (PBM) yang banyak bernuana keterampilan berfikir tingkat rendah atau Lower Order Thinking Skills LOTS).
Sebagai konsekuensi juga terjadi reformasi pada gaya mengajar para guru, yaitu megajar yang pro pada saintifik. Jadnya mereka juga perlu belajar keras dan mandiri agar bisa menjadi para guru yang mampu menciptakan PBM yang bernuansa HOTS. Tentu saja para siswa menjadi ujung sasaran dari harapan yang tinggi. Maka kembali mereka memperoleh stressing dari para guru. Namun itu tidak mengapa sepanjang atmosfir belajar dan mengajar penuh suasana damai, kehangatan, kasih sayang, penghargaan dan saling menerima. Karena atmosfir yang begini sangt penting.
Kita memahami bahwa semua anak (para siswa) berhak untuk merasa bahagia dan menikmati kehidupan sosial yang positif di sekolah. Bahwa suasana dan rasa bahagia hanya bisa diperoleh dengan membangun hubungan persahabatan yang positif di antara warga sekolah- para guru, siswa, dan stakeholder pendidik- dan juga melalui rasa memiliki dalam komunitas dan masyarakat yang lebih luas.
Lebih lanjut, bahwa semua siswa juga berhak untuk menjadi generasi yang bahagia dan damai (sejahtera). Generasi yang berbahagia akan sangat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang penuh damai dan sejahtera. Selanjutnya juga menciptakan perdamaian dan kesejahteraan bagi dunia.
Banyak orang berpendapat bahwa para oknum yang menjadi trouble maker (pembuat kerusuhan) dalam masyarakat berasal dari orang-orang yang juga merasa kurang berbahagia (kurang punya arti) dalam hidup mereka. Bisa jadi mereka berasal dari rumah yang tidak bahagia dan sekolah (lingkungan pendidikan) yang juga tidak memberikan rasa bahagia.
Dorothy Law Nolte, seorang seorang pendidik dan ahli konseling keluarga dari Amerika Serikat, karyanya yang membahas tentang anak akan belajar dari apa yang mereka jalani. Cuplikan karya atau puisinya nya adalah sebagai berikut:
- Jika anak hidup dengan kecaman, mereka belajar untuk mengutuk.
- Jika anak hidup dengan permusuhan, mereka belajar untuk melawan.
- Jika anak hidup dengan ejekan, mereka belajar untuk merasa malu.
- Jika anak hidup dengan kecemburuan, mereka belajar untuk merasa iri.
Ungkapan di atas adalah sebab dan akibat yang berbentuk negatif. Penyebab anak berprilaku negatif terbentuk oleh sebab-sebab yang negatif. Anak-anak (para siswa) akan meraup rasa berbahagia apabila mereka memperoleh perlakuan-perlakuan positif, sebagaimana digambarkan dalam sambungan puisi (ungkapan) berikut:
- Jika anak hidup dengan dorongan, mereka belajar percaya diri.
- Jika anak-anak hidup dengan toleransi, mereka belajar kesabaran.
- Jika anak hidup dengan pujian, mereka belajar apresiasi.
- Jika anak-anak hidup dengan penerimaan, mereka belajar untuk mencintai.
- Jika anak-anak hidup dengan kebaikan dan pertimbangan, mereka belajar
   menghormati.
- Jika anak hidup dengan keamanan, mereka belajar untuk memiliki iman dalam diri
   mereka dan orang-orang tentang mereka.
- Jika anak-anak hidup dengan persahabatan, mereka belajar bahwa dunia adalah
   tempat yang bagus untuk hidup.
Bagi penulis bahwa “sekolah yang punya suasana bahagia adalah segala-galanya”. Sekolah yang bahagia akan bisa menciptakan kesejahteraan dan keharmonisan bagi generasi muda dan generasi-generasi selanjutnya. Selanjutnya bahwa sebuah sekolah yang bernuansa “Happy School” juga akan berkorelasi dengan dua hal, yaitu:
“Kalau di suatu sekolah terbentuk hubungan yang positif (hubungan yang bahagia) maka kualitas pendidikan di sekolah tersebut juga akan terbentuk”. Dua timbal balik dari kedua varibel ini (hubungan bahagia sesama warga sekolah dan kualitas pendidikan) akan selalu berkaitan dan penulis berharap agar semua sekolah perlu memberi kepedulian untuk selalu membangun kondisi sekolah yang bahagia. Karena ini secara signifikan akan memberi dampak pada eksistensi kualitas pendidikan di sekolah-sekolah kita.
Ada empat keterampilan belajar yang perlu dimiliki oleh setiap iswa, sebagaimana yang disarankan oleh UNESCO. Semua siswa yang pergi ke sekolah, maka mereka harus memahami konsep:
learning to do, learning to be, learning to get knowledge, and learning to live together.
Maka konsep Learning to Live Together, merupakan dasar yang sangat penting untuk membentuk konsep “Happy Schools”. Jadinya konsep Happy School bisa menjadi prioritas kompetensi kita sebagai kompetensi non-alademik. Kompetensi lain yang perlu dimiliki oleh setiap siswa adalah seperti: kreativitas (mampu berkreasi), mampu berkomunikasi dan mampu untuk kerja sama dalam tim atau teamwork. Mempersiapkan warga sekolah (para siswa) untuk memiliki 4 kompetensi ini merupakan persiapan yang sangat penting untuk menghadapi hubungan masyarakat antar bangsa dan kehidupan nasional dan di internasional yang selalu berubah.
Kini ada ribuan sekolah dan lembaga pendidikan yang tersebar di Republik Indonesia. Semua sekolah dan lembaga pendidikan perlu merujuk pada ketentuan Sistem Pendidikan Nasional, dan setelah itu juga perlu memperhatikan arahan kebijakan pendidikan yang di sarankan oleh UNESCO sebagai salah satu badan pendidikan dunia, karena kita adalah juga warga dunia.
Sangat penting bagi para penggiat dunia pendidikan agar harus pro dengan konsep “Happy School”. Mereka bisa menciptakan sekolah yang bernuansa gembira atau happy school bisa dalam bentuk konsep happy classroom, happy students, happy teacher dan happy parent. Ini harus mejadi sumber inspirasi bagi semua sekolah, pembuat kebijakan, dan para ahli pendidikan. Dengan demikian kita harus membawa rasa bahagia ke sekolah, karena rasa bahagia akan mampu membangun suatu perdamaian (rasa damai) bagi setiap siswa dan juga kesejahteraan bagi lingkungan sekitar, lingkungan nasional, hingga lingkungan internasional.

Penerimaan Siswa Baru "PPDB 2021-2022 SMAN 3 BATUSANGKAR"

  SMA NEGERI 3 BATUSANGKAR INFORMASI PEDAFTARAN PPDB 2021 -2022 1. Persyaratan PPDB Umum : 1. Ijazah atau surat keterangan Lulus 2. Kartu ke...