Minggu, 19 Agustus 2018

Pengalaman Terbaik Implementasi HOTS melalui Questioning Through Question Chart Dalam Pembelajaran Reading Comprehension


Pengalaman Terbaik Implementasi HOTS melalui Questioning Through Question Chart  Dalam Pembelajaran Reading Comprehension
Oleh Drs. Marjohan, M.Pd
SMAN 3 Batusangkar- Kab. Tanah Datar
A. Latar Belakang
Propinsi Sumatera Barat memperoleh peringkat HDI-human Development Index (BPS Indonesia 2010) pada posisi 9 dari 34 propinsi di Indonesia. Ini adalah posisi yang cukup bagus.  Peningkatan dan perbaikan pada sektor pendidikan telah memberikan dampak positif untuk masyarakat di daerah ini. Pemerintah daerah kotamadya/kabupaten dan para stakeholder di bidang pendidikan selalu memikirkan terobosan, misalnya dengan mendirikan sekolah model atau sekolah pelayanan keunggulan. Ini juga terjadi untuk Kabupaten Tanah Datar, dimana daerah ini mendirikan sekolah pelayanan keunggulan, yaitu SMA Negeri 3 Batusangkar (lihat lampiran 1, gedung SMAN 3 Batusangkar).
Sekolah ini didirikan di akhir tahun 2004. Sekolah ini dirancang sebagai pioneering school oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Datar. Sekolah ini bebas rayon, semua lulusan SLTP (SMP dan MTs) yang memenuhi persyaratan boleh mendaftar ke sekolah ini. Persyaratan rekruitmen ke sekolah ini adalah mengikuti test tertulis (Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggeris) dan juga sejumlah wawancara, termasuk wawancara dalam Bahasa Inggeris. Tentu saja calon siswa yang memenuhi kuota yang ditetapkan oleh sekolah ini.
Data yang diperoleh dari kantor TU SMAN 3 Batusangkar menunjukan bahwa skor rata-rata UN Bahasa Inggeris siswa SLTP yang tercatat menjadi siswa baru SMAN 3 Batusangkar tahun akademik 2016/2017 adalah 8, 15. Ini berarti bahwa input Bahasa Inggeris mereka cukup bagus. Namun walau skor Bahasa Inggeris UN mereka cukup tinggi, ini belum lagi mencerminkan kemampuan berbahasa Inggeris aktif mereka. Soal ujian UN Bahasa Inggeris hanya terfokus pada kemampuan reading comprehension siswa, dan belum mengukur kemampuan  speaking, writing dan listening mereka. Jadi belum mencerminkan kemampuan Bahasa Inggeris mereka secara total.
Dari observasi dan wawancara penulis dengan masyarakat sekitar dan para orangtua diketahui bahwa mereka yakin siswa SMAN 3 Batusangkar sudah memiliki kemampuan berbahasa Inggeris. Namun ketika penulis (sebagai guru Bahasa Inggeris di sekolah ini) mengundang teman-orang asing (tourist)- ke sekolah ini dan berharap para siswa bisa berkomunikasi- bertukar pikiran- satu sama lain dengan orang asing tersebut. Dalam keyataannya para siswa terlihat canggung dan kurang mampu berkomunikasi secara aktif. Mereka terlihat malu, ragu-ragu dan tidak puya rasa percaya diri (lampiran 2, mengundang orang asing ke sekolah). 
Selain itu, di perpustakaan sekolah ini juga tersedia English authentic materials seperti novel, buku-buku cerita dan majalah berbahasa Inggeris. Tetapi terlihat para siswa tidak antusias untuk membacanya. Di sini muncul assumsi penulis bahwa para siswa punya problem dengan membaca pemahaman Bahasa Inggeris. Ini mungkin dampak negatif dari keterampilan berfikir mereka yang masih tingkat rendah atau Lower Order Thinking Skills (LOTS). Dengan kata lain ini sebagai dampak pembelajaran yang jauh dari penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS).
HOTS musti diimplementasikan dalam pengajaran Bahasa Inggeris. HOTS sebagaimana dijelaskan oleh Thomas dan Thorne (2009) yaitu sebagai keterampilan berfikir yang melebihi dari sekedar menghafal fakta-fakta dan konsep. HOTS memerlukan para siswa untuk berbuat sesuatu tentang fakta sosial  atau fakta alam. Para siswa seharusnya mampu memahami, menganalisa, mengelompokan, memanipulasi, menciptakan cara-cara baru yang kreatif, dan menerapkannya dalam menemukan solusi atas masalah baru.
Guru Bahasa Inggeris juga harus kenal dengan strategi belajar bahasa Inggeris yang mampu meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi para siswa. Berikut ini adalah beberapa strategi pengajaran yang mampu meningkatkan HOTS para siswa, yaitu seperti: Encourage Questioning, Connect Concepts, Teach Students to Infer, Use Graphic Organizers, Teach Problem-Solving Strategies, Encourage Creative Thinking, Use Mind Movies, Teach Students to Elaborate Their Answers, Teach QARs (Question-Answer-Relationships), and Questioning Through Question Chart (Abeera P. Rehmat, 2015).

B. Masalah
Permasalahan siswa SMAN 3 Batusangkar yang berhubungan dengan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggeris dapat digambarkan seperti tabel di bawah:
Tabel.1: Permasalahan Siswa SMAN 3 dengan
            Kemampuan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggeris.
Input
Fenomena
Faktor Penyebab
- Calon siswa diseleksi
  dengan baik.

-UN Bahasa Inggeris
 SLTP bagus, 8.15
- Kurang percaya diri
  dalam berkomunkasi
  berbahasa Inggeris.

- Tidak tertarik dengan
   materi authentic
   berbahasa Inggeris
- Pembelajaran banyak
  bernuansa LOTS.

- Rendah motivasi
  berkomunikasi
- Kurang berani dalam
  Berekspresi
Tabel.1 di atas menunjukan tentang problem siswa SMAN 3 Batusangkar yang mana mereka kurang percaya diri dalam berkomunkasi berbahasa Inggeris, tidak tertarik dengan materi authentic berbahasa Inggeris. Faktor penyebabnya adalah pembelajaran banyak bernuansa LOTS, rendahnya  motivasi berkomunikasi dalam bahasa Inggeris dan kurang berani dalam berekspresi. Padahal sekolah ini punya input yang bagus, yaitu calon siswa diseleksi dengan baik dan UN Bahasa Inggeris SLTP mereka juga cukup bagus, 8.15.
Lower Order Thinking Skills (LOTS) atau keterampilan berfikir tingkat redah hanya membuat siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan faktual, jawabannya hanya satu. Biasanya jawaban tersebut berupa sesuatu yang dapat ditemukan langsung di buku atau hapalan, seperti pertanyaan “Siapa? Kapan? Dimana?”  
Agar siswa bisa menjadi berani dan mampu mengekspresikan pikiran, maka digunakan Higher Order Thingking Skills- HOTS. Kemampuan HOTS akan membuat siswa mampu menyampaikan gagasan secara argumentatif, logis, dan percaya diri, baik secara lisan, tulisan dan action (tindakan). Kata kunci pertanyaan untuk HOTS adalah seperti “mengapa, bagaimana caranya, berikan alasan, dengan cara apa, harus bertindak bagaimana, seandainya, dan lain-lain”.


C. Cara Penyelesaian Masalah
1) Guru Perlu Melakukan Refleksi
Pelaksanaan pembelajaran di sekolah-sekolah maju (lihat lampiran 3, proses PBM di Sekolah maju) yang sudah mampu menghasilkan siswa yang unggul pada umumnya menerapkan pendekatan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Proses berfikir sebagaimana digambarkan oleh Dewey (1933), bahwa berfikir adalah rangkaian peristiwa berurutan. Proses produktif ini bergerak dari refleksi ke penyelidikan, kemudian ke proses pemikiran kritis yang, pada gilirannya, mengarah pada kesimpulan. Berpikir tidak terjadi secara spontan tetapi harus "dibangkitkan”  melalui problem dan dengan mengajukan serangkaian pertanyaan.
Penulis menyadari bahwa siswa penulis yang sedang menuntut ilmu di SMAN 3 Batusangkar, seperti diyakini oleh masyarakat Kab. Tanah Datar sebagai sekolah unggul dan siswanya juga unggul. Untuk bahasa Inggeris mereka juga dianggap jago. Ternyata hanya jago dalam menguasai teori yang sebatas dipelajari dalam kelas. Mereka secara umum belum mampu membuktikan “jagonya” secara applikasi, misalnya berkomunikasi langsung dalam bahasa Inggeris dengan percaya diri dan berani.
Sebagai guru, penulis tidak boleh apatis, menutup diri, atau cepat merasa puas dengan skor Bahasa Inggeris siswa yang tertera pada kertas atau atas prestasi yang hanya diraih oleh segelintir siswa. Maka penulis selalu membuka diri, melakukan refleksi dan menemukan solusi. Penulis membaca banyak referensi dari pserpustakaan, membeli buku dan juga dari cyber.
Di dunia ini ada 11 negara yang terbaik sistem sekolahnya, yaitu Jepang, Barbados, Selandi Baru, Estonia, Irlandia, Qatar, Belanda, Singapura, Belgia, Swiss dan Findlandia. Rahasia negara tersebut mengapa sistem pendidikan negara mereka terbaik, adalah karena literasi, sains, dan matematiknya terbaik. Kemudian sekolah menciptakan tradisi pembelajaran seumur hidup dan proses pembelajaran yang unggul- yaitu kreatif, inovasi dan memberi pelayan unggul, dan tentu saja pembalajaran juga bernuansa HOTS (Oscar William Grut, 2016 ).
            Pendidikan Indonesia secara umum, dan lembaga pendidikan di sekitar kita secara khusus, juga akan bisa menciptakan para siswa yang berkualitas, memiliki tingkat pemikiran yang tajam. Tentu saja kalau para guru dan stakeholder pendidik fokus pada peningkatan literasi, sains dan matematika, kemudian membudayakan belajar seumur hidup. Tidak selalu terfokus pada pembelajaran berbasis LOTS (lihat lampiran 4, pertanyaan yang pro pada HOTS). Malahan juga membiasakan pembelajaran yang menggunakan pendekatan Higher Order Thinking Skills-HOTS.
Ada beberapa strategi atau model pembelajaran yang bisa kita terapkan dalam mengimplementsi HOTS (lihat lampiran 5, suasana kelas berbasis LOTS), salah satunya PBM dengan strategi questioning through qustion list, sebuah strategi belajar dengan implementasi keterampilan berfikir tingkat tinggi. Pertanyaan-pertanyaan dalam PBM juga harus menggugah berfikir tingkat tinggi para siswa. Pertanyaan yang mungkin diterapkan untuk strategi ini adalah “how, what is the way...,give your reason, what is your idea about..., what is your action if you see..., if you were the figure what will you do?, why..., etc, etc”(lihat lampiran 4, pertanyaan yang pro pada HOTS).
Setelah melakukan refleksi atas masalah pembelajaran berbahasa Inggeris maka penulis menemukan cara penyelesaian masalahnya. Ini dapat diungkapkan ke dalam tabel berikut:
Tabel.2: Cara Penyelesaian Masalah Pembelajaran Bahasa Inggeris
Problem
Solusi
Hasil yang di harapkan
- Kurang percaya diri
  dalam berkomunkasi
  berbahasa Inggeris.

- Tidak tertarik dengan
   materi authentic
   berbahasa Inggeris
- Pemberian strategi
  mengajar dengan
  pendekatan HOTS.

- Memberi motivasi
- Memberi bimbingan
   khusus lainnya.
Siswa punya argumen, lebih terampil dalam berkomunikasi. Siswa penulis menjadi lebih aktif dan mampu memecahkan masalah
            Dari tabel.2 di atas diketahui bahwa problem siswa SMAN 3 Batusangkar dan pembelajaran Bahasa Inggeris yaitu kurang percaya diri dalam berkomunkasi  berbahasa Inggeris, tidak tertarik dengan materi authentic berbahasa Inggeris. Solusi yang bisa diberikan adalah seperti pemberian strategi mengajar dengan pendekatan HOTS, memberi motivasi dan memberi bimbingan khusus lainnya. Kemudian hasil yang diharapkan adalah siswa punya argumen, lebih terampil dalam berkomunikasi. Siswa penulis menjadi lebih aktif dan mampu memecahkan masalah.
Berdasarkan paparan di atas maka penulis bermaksud untuk menulis Best Practice yang lebih spesifik untuk kemampuan membaca, dengan judul “Pengalaman Terbaik Implementasi HOTS melalui Questioning Through Question Chart Dalam Pembelajaran Reading Comprehension.

2) Persiapan dan Implementasi
            Aktifitas pembelajaran untuk meningkatkan HOTS siswa melaui Questioning Through Question Chart untuk keterampilan membaca memerlukan tahap persiapan dan implementasi. Yaitu sebagai berikut:
a) Persiapan:

1.
Mempersiapkan satu paket petunjuk reading comprehension.

-
Membagi siswa atas beberapa kelompok, satu kelompok untuk sekitar 4-5 siswa yang kemampuan membaca mereka sama tinggi/berimbang.
2.
. Mengumpulkan 5-7 copy (buku) dari satu jenis reading text bahasa Inggeris.

-
Memastikan bahwa setiap siswa sudah memiliki masing-masing copy reading text.
3.
Menciptakan berbagai macam pertanyaan untuk pra-membaca (pre-reading)

-
Siswa harus dapat memperkirakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan melihat cover depan dari buku bahasa Inggeris

-
Contoh pertanyaan adalah seperti, what do you think the story will be about? Or who do you think the main characters of  the story are? 

-
Tuliskan setiap pertanyaan pada kartu petunjuk yang terpisah
4.
Membuat bagan pertanyaan.

-
Judul bagan ini bisa  seperti“I Wonder…” dan the headings-nya, “Who, What, Where, When Why, and How” harus muncul di bagian atas halaman
5.
Kumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh siswa.

-
Misalnya, kertas tempelan, pensil, papan tulis mini, dan spidol yang bisa dihapus tintanya.
b). Penerapan:
1.
Ajukan pertanyaan pre-reading

-
Mintalah siswa menggunakan text cover buku yang mereka miliki sebagai petunjuk dan tulis tanggapan mereka pada papan tulis (bisa jadi pada papan tulis mini).
2.
Undanglah siswa untuk berbagi dan menilai respon-respon mereka.
3.
Perkenalkan bagan pertanyaan.

-
Tarik perhatian siswa untuk berbagai kategori pertanyaan dan berikan contoh pertanyaan untuk setiap kategori.
4.
Undanglah siswa untuk mulai membaca beberapa halaman pertama dari cerita secara mandiri dan ajukan pertanyaan-pertanyaan ketika mereka membaca.

-
Mintalah siswa menulis setiap pertanyaan pada kertas tempel yang terpisah dan kemudian tempelkan kertas tempel di bawah judul yang sesuai pada bagan pertanyaan.

-
Misalnya, pertanyaan yang mengandung frase “what…” harus ditempelkan di bawah judul “what”.
5.
Minta siswa berhenti membaca setelah mereka semua membaca beberapa halaman pertama dari cerita dan undang mereka untuk berbagi beberapa pertanyaan yang mereka hasilkan.
6.
Mintalah siswa melanjutkan membaca cerita secara mandiri dan dorong mereka untuk menjawab pertanyaan yang dihasilkan.

-
Undanglah siswa untuk mengeluarkan kertas tempel dan tuliskan jawaban di bawah pertanyaan atau tulis jawabannya pada kertas tempel yang terpisah dan tempelkan pada pertanyaan yang sesuai pada bagan.
7.
Gilirkan sambil siswa menyelesaikan kegiatan dan minta setiap siswa untuk berbagi dan menilai respon-respon mereka.
            Pengalaman pembelajaran melalui strategi di atas, bahwa para siswa terlihat lebih aktif, mereka duduk dalam kelompok masing-masing.       Pembelajaran dengan strategi ini membuat para siswa lebih dinamis, tidak kaku dan malu. Jadinya strategi HOTS tersebut memang membuat siswa aktif.

D. Simpulan dan Rekomendasi
1) Simpulan
Secara umum, keterampilan berfikir terdiri atas empat tingkat, yaitu:  menghafal (recall thinking), dasar (basic thinking), kritis (critical thinking) dan kreatif (creative thinking) (Krulik & Rudnick, 1999). Dua tingkat berfikir terakhir inilah (berfikir kritis  dan berfikir kreatif)  yang disebut sebagai keterampilan berfikir tingkat tinggi  atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang harus dikembangkan dalam pembelajaran Bahasa Inggeris. Penulis menerapkan strategi “Questioning Through Question Chart”.
            Kesimpulan dari pengalaman terbaik (best practice) yang penulis implementasikan dengan judul: implementasi Questioning Through Question Chart dalam pembelajaran reading comprehension telah memberikan dampak yang cukup significant dalam meningkatkan percaya diri dan keberanian siswa, kemudian keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS) dalam membaca juga terlihat meningkat. Penulis sering menyuguhkan teks reading yang cukup panjang (3 halaman) dan mereka jarang terdengar mengeluh “wah teksnya terlalu panjang, pak!!!” Mereka malah menikmati isi bacaan teks sambil belajar dengan gembira.

2) Rekomendasi
            Best practice yang penulis susun ini sangat layak dan mendapat perhatian dari rekan-rekan guru Bahasa Inggeris. Penulis memberi rekomendasi agar strategi “Questioning Through Question Chart” bisa diterapkan dalam PBM Bahasa Inggeris, apakah untuk speaking atau reading. Ini berguna agar para siswa bisa memiliki HOTS.
Sebenarnya selain strategi Questioning Through Question Chart ada strategi-strategi lain yang juga bisa meningkatkan HOTS siswa seperti Instructional Communications, Scaffolding, Learning and Thinking Strategies, Direct Instruction, dll. Berharap kalau siswa telah memiliki HOTS yang baik maka mereka akan punya argumen, lebih terampil dalam berkomunikasi. punya percaya diri, dan menyukai bahasa Inggeris seutuhnya.  

E. Pelajaran Yang Diperoleh (Lesson Learned)
1). Intisari Pengalaman Terbaik
            Tentu saja ada pembelajaran yang diperoleh. Strategi Questioning Through Question Chart untuk kemampuan membaca pemahaman berdampak pada peningkatan HOTS siswa. Ini seperti digambarkan dalam tabel.3 di bawah:
Tabel.3: Intisari Pengalaman Terbaik Guru
Permasalahan terindefikasi
Kegiatan nyata yang telah dilakukan dan dinyatakan sebagai pengalaman terbaik
Hasil kegiatan berupa Best Practice
Siswa yang menjadi peserta didik SMAN 3 Batusangkar, telah diseleksi dengan baik, skor UN Bahasa Inggris mereka juga cuup tinggi, 8.15 namun sebagai fenomena mereka terlihat takut, malu dan kurang percaya diri dalam  menggunakan bahasa Inggeris termasuk membaca authentic English materials yang ada di perpustakaan
Guru menerapkan strategi pembelajaran Questioning Through Question Chart untuk reading comprehension.

Juga lebih sering mengimplementasikan pertanyaan yang bersifat HOTS seperti “Based on your readings, what can you conclude about ________ ? What was the author's point of view? Solve a logic puzzle”
Percaya diri siswa meningkat, pertanyaan dan jawaban yang dibuat siswa lebih mendalam.

Keaktifan dan partisipasi belajar mereka lebih terlihat
Dalam tabel.3 di atas terlihat intisari pengalaman terbaik penulis (sebagai guru di SMAN 3 Batusangkar). Dalam tabel terlihat permasalahan terindefikasi, kemudian Kegiatan nyata yang telah dilakukan dan dinyatakan sebagai pengalaman terbaik dan selanjutnya Hasil kegiatan berupa Best Practice.
Belajar dengan strategi bisa membuat siswa memiliki keterampilan berfikir tingkat tinggi akan membetuk  SDM siswa yang terampil dan berkualitas. Higher-Order Thinking Skills (HOTS) merujuk pada ketrampilan berpikir kritis, kemampuan menyusun strategi dan pemecahan masalah. Adapaun keterampilan berpikir kritis termasuk kemampuan untuk berpikir kreatif, membuat keputusan, memecahkan masalah, menganalisa, dan meng-enterpretasikan.
Pembelajaran di kelas yang berorientasi HOTS merupakan sarana untuk mengembangkan keterampilan kognitif, sehingga siswa tidak hanya diajari apa yang harus dipikirkan (what), melainkan mengapa dan bagaimana berpikir (why and how). Pengajaran dengan pendekatan HOTS tidak dapat dikembangkan terpisah dengan mata pelajaran melainkan dengan mengintegrasikannya dalam pengajaran materi yang disampaikan melalui proses pembelajaran.

2) Tingkat Pertanyaan HOTS
            Pelajaran lainnya yang bisa diperoleh adalah juga tetang HOTS- Higher Order Thinking Skills. Salah satu untuk meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa tentu saja dengan meningkat frekuensi penggunaan pertanyaan berkategori HOTS. Menurut taxonomi Bloom (lihat lampiran 6, taxonomy Bloom), Pertanyaan kategori HOTS adalah pada level analisis, sistesis dan level evaluasi (Suyadi, 2013).
a) Pertanyaan analisis, siswa diminta berpikir kritis untuk mengidentifikasi masalah, membuktikan dan menarik kesimpulan. Biasanya, pertanyaan ini diawali dengan kalimat tanya mengapa.
b) Pertanyaan sintesis, pertanyaan yang membutuhkan jawaban berdasarkan pemikiran mendalam, gagasan tersebut berupa prediksi, ramalan atau model sederhana. Contoh frase pertanyaan untuk ini: “Apa yang akan terjadi jika...?, Bagaimana meningkatkan...?”
c) Pertanyaan evaluasi, pertanyaan yang membutuhkan jawaban dengan cara menilai atau berpendapat sesuai dengan pandangan masing-masing. Contoh frase pertanyaan untuk ini: “Menurut pendapat anda, mana yang....?, Apa yang anda ketahui tentang....?”.
Itulah paparan best practice yang penulis miliki. Moga-moga pengalaman terbaik ini (best practice) juga akan menjadi pengalaman terbaik rekan-rekan guru yang lain. Tentu saja best practice masih punya kekurangan dan selalu butuh perbaikan.

F. Daftar Pustaka
Abeera P. Rehmat (2015). Engineering the Path to Higher-Order Thinking in
            Elementary Education: A Problem-Based Learning Approach for STEM
            Integration. Las Vegas: University of Nevada- UNLV
            (https://pdfs.semanticscholar.org/)

 

Dewey, J. (1933). How we think: A restatement of the relation of reflective

thinking to the educative process. Boston: D. C. Heath and Company.

 

Krulik & Rudnick, (1999). Innovative Tasks To Improve Critical And Creative

Thinking Skills. Dalam Developing Mathematical Reasoning in Grade K-12. Stiff. L.V dan Curcio FR ED. 1999 Yearbook NCTM, Reston, Virginia (http://repository.upi.edu/7814/6/d_mat_0707026_bibliography.pdf)

 

Oscar William Grut (2016 ). The 11 best school systems in the world. London:

Independent (https://www.independent.co.uk/news/education/11-best  

school-systems-in-the-world-a7425391.html).

 

Suyadi. (2013). Strategi Pemebelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

 

Thomas, A. dan Thorne, G., (2009). How to Increase Higher Order Thinking:

 http://www.cdl.org/articles/how-to-increase-high-orderthinking.
















Biografi Penulis

Marjohan, M.Pd, Guru SMA Negeri 3 Batusangkar,  Program Pelayanan Keunggulan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Dia mengikuti seleksi tenaga kependidikan dan tercatat sebagai peraih “Peringkat 1 Guru Berprestasi Tingkat Nasional 2012” dan penerima penghargaan Satyalencana Pendidikan dari Presiden RI. Ia menulis berbagai judul artikel yang diterbitkan pada  koran Singgalang, Serambi Pos, Haluan dan Sripo (Sriwijaya Post).
             Pernah menulis pada jurnal Spelelogie (Perancis). Dia sempat  menjadi seorang pemandu wisata (West Sumatra Tourism Guide). Dia telah melakukan kunjungan pendidikan ke Australia, Singapura dan Malaysia, Thailand dan dan perjalanan ibadah  ke Arab Saudi. Marjohan telah  menulis  dan menerbitkan sejumlah buku dengan judul:
            - School Healing- Menyembuhkan Problem Sekolah (Pustaka Insan
              Madani, Yogyakarta, 2009).
            - Generasi Masa Depan- Memaksimalkan Potensi Diri Melalui
              Pendidikan (Bahtera Buku, Yogyakarta , 2010).
            - Tuntutlah Ilmu Hingga ke Negeri Prancis (Diva Press,
              Yogyakarta, 2012).
            - Akhirnya Kutaklukan Kampus Jerman (Diva Press, Yogyakarta, 
               2012).
            - Budaya Alam Minangkabau (Citra Pustaka,Solo,  2012).
            - Pengalaman Meraih Guru Berprestasi Selangit  (Diva Press,
              Yogyakarta, 2013).
            - Berguru Di Negeri Jepang (Diva Press, Yogyakarta , 2013).
            - Melbourne Memang Dahsyat (Diva Press, Yogyakarta , 2013).
            Marjohan  menikah dengan Emi Surya, dan memiliki dua orang anak- Muhammad Fachrul Anshar dan Nadhila Azzahra. Ia juga tertarik dengan travelling dan tulisan-tulisan serta foto-foto kegiatan Marjohan yang lain dapat diakses pada Blogger
http://penulisbatusangkar.blogspot.com, dan ia dapat dihubungi melalui email: marjohanusman@yahoo.com.

Ingin Anak Punya Pengalaman Seru, Berlebaranlah di Ranah Minang !!



Ingin Anak Punya Pengalaman Seru, Berlebaranlah di Ranah Minang !!
Oleh : Nadhila Azzahra
Siswi MAN 2 Tanah Datar-Batusangkar

            Lebaran adalah sinonim dari kata “hari raya”. Lebaran ini datang setiap tahun setelah bulan puasa. Semua umat muslim menyambutnya dengan penuh suka cita. Berlebaran juga berarti melakukan kegiatan wisata. Di hari-hari itu banyak terjadi pertemuan antar keluarga yang dikenal dengan istilah “silaturrahmi”.
            Wilayah Ranah Minang, dan juga dikenal dengan sebutan provinsi Sumatera Barat, sangat kaya dengan potensi wisata, berupa keindahan alam dan budaya, terasa sangat penting di hari lebaran. Selama masa lebaran kunjungan wisata naik menjadi 100 persen atau lebih. Para famili dari rantau juga pada berdatangan.

            “Berlebaran dan berlibur di Ranah Minang, jangan hanya sekedar tahu dengan rendang dan sate Padangnya saja, namun petiklah berbagai pengalaman yang seru”. Ya benar bahwa pengalaman-pengalaman yang seru akan terasa bagi mereka semua. Namun pengalaman seru lebih penting untuk diprioritaskan bagi anak-anak, karena akan memperkuat karakter dan memperkaya pengalaman hidup mereka.
Pengalaman seru bagi anak-anak kecil penulis temui pada diri adik sepupu sendiri. Penulis melihat pengalaman seru terjadi pada diri mereka. Banyak anak-anak kecil yang lahir dan tumbuh di metropolitan Jakarta miskin dengan pengalaman alam. Karena kesibukan ayah dan bundanya, mereka punya pengalaman yang terbatas di seputar lingkungan rumah yang sempit. Jarang sekali mereka dibawa ke alam terbuka. Maka berlebaran di Ranah Minang sangat berarti baginya.

Melalui ayah-bundanya penulis memperkenalkan berbagai objek wisata. Penulis sangat beruntung tinggal di kota Batusangkar. Kota ini kaya dengan objek wisata. Penulis mengajak mereka mengunjungi beberapa objek wisata yang populer seperti: Istano Basa Pagaruyung, Rumah Panjang, Dusun Tuo di Nagari Pariangan yang terkenal dengan sebutan “Desa Terindah di Dunia”, Danau Singkarak, dan ke berbagai lokasi yang punya hamparan pemandangan yang penuh pesona.
Di sana mereka bisa melakukan eksplorasi yang banyak seperti memanjat pohon kecil, meniti pematang sawah, berendam dan berenang di pinggir sungai atau danau, menangkap ikan, bermain lumpur, melihat dan bersentuhan langsung dengan hewan-hewan yang hampir tidak mereka temui di lingkungan metropolitan-Jakarta. Jadi, kalau ingin anak punya pengalaman yang seru, maka berlebaranlah di Ranah Minang !!!

Selasa, 14 Agustus 2018

Terimakasih sudah bertahan sejauh ini-ILYSM (I Love You So Much)


Terimakasih sudah bertahan sejauh ini-ILYSM (I Love You So Much)

Di Akhir lebaran ini, saya dan teman (orang Australia) pergi berkunjung ke rumah teman lain. Alamatnya dekat pegunungan. Namun yang membuat saya berfikir senang adalah saya berkenalan dengan seorang pria muda- terlihat santun, alim, ramah, dan juga cukup gagah dan langsung saya tawarkan “Maukah Kamu Berkenalan dengan Anak Perempuanku” dia juga cantik.
Sesaat kemudian kami sudah bertukar akun, bertukar nomor telepon. Yang membuat saya senaaang. Pria tersebut memang datang ke rumah buat berkenalan dengan kami, utamanya dengan anak perempuanku.

Mereka berdua kemudia aktif bertukar SMS dan Chatting di Whastup....namun Anak Perempuanku tak mudah membuka hatinya.Mungkin dia mencari tahu “Siapa dan bagaimana” pria ini lebih jauh.

Iseng-iseng dia membuka akun instagram....dan pada jendela instagramnya ada gambar yang di posting tanggal 2 Juli 2018, dengan kalimat “Terimakasih sudah bertahan sejauh ini-ILYSM- atau I Love You So Much“
Simpatiku jadi hilang dan aku tak lagi mensupport anakku untuk bertukar chatting denga pria muda ini. Pemuda ini suka PHP...Memberi Harapan Palsu....????

Wah di balik wajah tenang dan baiknya, dia punya potensi untuk PHP buat anak saya atau pada gadis yang lagi dekat dengan pria ini. Yah...takusah diperpanjang....mundur saja darinya....berikut saya post tentang:

Trik Cari Tahu Pria Suka ‘PHP’ atau Bukan, agar Kamu Nggak Mudah Baper
Saat dekat dengan seorang pria, kamu yang berstatus single tentunya merasa senang bukan? Selama ini inbox  WhatsApp yang sellau sepi kini ramai kembali. Hari-harimu kembali berwarna-warni karena kini ada yang memperhatikan penampilanmu, mengingatkanmu makan, bahkan mengajakmu nonton.
Tetapi, lama-kelamaan walaupun kamu dan dia dekat, kok dia tidak kunjung menyatakan perasaaannya padamu ya? Kamu jadi bingung dengan statusmu dan dia. Disebut teman, tapi kedekatan kalian sudah lebih dari sekedar teman, tetapi mau disebut pacar pun tidak bisa, karena kamu dan dia belum saling menyatakan cinta.
Apakah Dia Termasuk Tipe Pemberi Harapan Palsu?
Menurut seorang pakar cinta, Lex DePraxis, memang sulit membedakan apakah pria yang sedang dekat saat ini adalah pemberi harapan palsu ataukah seorang yang tulus mencintaimu.
Satu-satunya jalan yang paling sederhana untuk mendapat kejelasan tentang hubungan kalian adalah dengan mengajaknya pergi kemudian bertanya padanya. Jika kamu tipe wanita nekat, bisa juga dengan cara menggandeng tangannya atau merangkulnya. Kemudian unggah kemesraan kalian lewat media sosial. 
Siapkan Mental Sebelum Bertanya Tentang Kejelasan Hubungan Kalian
Sebelum kamu bertanya tentang kejelasan hubungan kalian saat ini,  pastikan kamu sudah siap secara mental. Hal ini sebagai langkah antisipasi jika kamu ‘ditolak’. Ditolak dalam artian ternyata selama ini kamu salah menangkap sinyal-sinyal kedekatan yang kalian telah lakukan selama ini.
“Kalau si dia yang kamu cinta nyatanya keberatan saat kamu gandeng tangannya atau saat dirangkul, kemungkinannya ada tiga. Satu, kamu telah salah menangkap  sinyal dari dia. Dua, dia memang tipe pria yang PHP aja. Tiga, dia hanya ingin bermain-main saja, tidak terlalu ingin menjalani hubungan yang serius, alias TTM saja,” jelas Lex.
Kebiasaan Orang Indonesia adalah Terlalu Lama ‘Chatting’ di  Messenger, Jadi Tak Heran Kalau Gampang Baper
Lex melanjutkan, kesalahan yang sering dilakukan oleh orang-orang di Indonesia adalah terlalu lama mengobrol di chatting melalui dunia maya, sehingga timbul rasa baper padahal belum pernah bertemu dan mengobrol langsung dengan orang yang diajak ngobrol. Maka dari itu, Lex tidak menyarankan untuk kelamaan chatting sehingga tidak timbul perasaan terlalu berharap.
Apakah ada Kelakuannya yang Menandakan Dia Suka Padamu?
Tanda-tanda seorang priamenyukai wanita bisa dilihat dari kelakuannya. Saat bertemu, bisa jadi dia selalu berusaha tampil baik dan berbuat baik padamu. Itu dilakukannya untuk menimbulkan kesan baik terhadapmu. Ia pun bersikap protektif pada dirimu padahal baru saja dekat. Dia tidak ingin kamu dekat-dekat dengan pria lain saat kalian jalan berduaan.
Kamu juga bisa melihat dari tanda-tanda kegugupannya. Bila ia membuang pandangan saat kepergok sedang memandangmu, bisa jadi dia memang menyukaimu tetapi masih malu-malu.
Apakah Dia Sering Memujimu? Bisa Jadi Ini Tanda Dia Memang Ingin Lebih Dekat Denganmu
Apabila dia sering menyadari perubahan yang dilakukan olehmu untuk menarik perhatiannya, bisa jadi itu tanda dia memang menyukaimu. Ditambah lagi jika dia melontarkan pujian manis kepadamu, itu artinya dia memang perhatian padamu. Tetapi, jangan cepat mudah tersipu, perhatikan matanya apakah dia benar-benar tulus memuji dan memerhatikanmu atau hanya ingin terlihat baik saja di depanmu.
Saat sedang jalan berdua, ‘paksa’ dia untuk  mengatakan perasaannya padamu. Misalnya, buat dia cemburu, katakan padanya,
“Eh menurut kamu si C gimana ya? Baik gak? Sudah punya pacar belum ya? Kalau belum, aku mau deh deketin dia.. hehe,”
Kamu bisa dengan mulai memanas-manasinya saat sedang mengobrol berdua dengannya. Lihat ekspresinya. Pria yang cemburu biasanya akan diam sejenak atau tiba-tiba mengalihkan perhatian dan mengajkmu mengobrol topik lainnya.
Jika Terlalu Lama Kedekatan Ini Berlanjut dan Dia Tidak Juga Ungkapkan Perasaan, Tinggalkan!
Pada akhirnya, kalau kedekatan kalian hanya jalan di tempat dan dia tidak kunjung mengungkapkan perasaannya lebih baik tinggalkan dia daripada hanya membuang waktumu saja. Menunggunya, hanya akan membuatmu lelah dan kehilangan kesempatan untuk dekat dengan pria lain.
Dia yang tidak juga mengungkapkan perasaannya padamu telah membuktikan bahwa dia sebenarnya tidak serius denganmu. Dia hanya menganggapmu sekedar teman dekat, teman yang bisa diajak mengobrol kapanpun, seorang teman yang bisa mengisi kekosongan hari-harinya.
Dia tidak akan merasa kehilangan jika kamu tidak ada. Dia adalah orang yang tidak pernah peka terhadap perasaanmu sampai kapanpun. Lebih baik tinggalkan dia dan cari pria baru yang benar-benar tulus mencintaimu.
Sebagai wanita, jangan mau perasaanmu ‘digantung’ begitu saja oleh pria. Selagi masih muda, kita tidak harus berharap pada satu priasaja. Demi mendapatkan pasangan hidup yang terbaik untukmasa depan,jangan lelah untuk terus mencarinya. Kamu adalah satu-satunya orang yang berhak untukmenentukan kebahagiaanmu sendiri, jangan sampai kebahagiaanmu rusak hanya karena ‘digantung’ oleh pria yang tidak jelas akan membawa hubunganmu kemana.
(sumber:http://ruangperempuan.com/trik-cari-tahu-pria-suka-php-atau-bukan-agar-kamu-nggak-mudah-baper/)

Jumat, 03 Agustus 2018

Anak-anak yang Aktif Secara Fisik Lebih Berprestasi

Anak-anak yang Aktif Secara Fisik Lebih Berprestasi

Di banyak negara, sekolah-sekolah kini lebih fokus pada mata pelajaran akademis seperti matematika dan membaca. Aktivitas-aktivitas lainnya, termasuk pendidikan olahraga, seringkali dikesampingkan. Sekarang, riset terbaru menunjukkan anak-anak yang secara fisik aktif juga lebih berhasil secara akademis.

Anak-anak yang lebih aktif secara fisik, lebih berprestasi secara akademis (foto:dok).
Dalam studi terbaru ini, para periset dari Pusat Kesehatan Universitas VU di Amsterdam menggabungkan hasil-hasil berbagai studi sebelumnya dari Amerika Utara dan Afrika Selatan, termasuk kurang lebih 55.000 anak berumur 6 hingga 18 tahun.
Dalam apa yang disebut ‘tinjauan sistematis’ atas ke-14 studi tersebut, para periset menemukan keterkaitan antara aktivitas fisik dan perkembangan kinerja akademis.
“Berdasarkan hasil-hasil studi kami, kami bisa simpulkan bahwa aktif secara fisik bermanfaat bagi kinerja akademis,” ujar Amrika Singh, ketua tim periset itu.
Amika Singh, mengatakan mungkin ada penjelasan biologis untuk mengaitkan aktivitas fisik dengan prestasi di sekolah.
“Pertama, penjelasan fisiologis, misalnya jika semakin banyak arus darah, maka semakin banyak oksigen masuk ke otak. Aktif secara fisik berarti produksi hormon lebih banyak, seperti endorfin. Endorfin mengurangi tingkat stress dan perasaan membaik, yang artinya kinerja kita juga lebih baik,” ujarnya.
Selain itu, bagi mereka yang aktivitas fisiknya dari olahraga yang teratur, mempelajari peraturan dan bagaimana mengikutinya bisa memperbaiki tingkah laku di kelas dan konsentrasi.
Akibat berbagai perbedaan antara studi-studi tersebut, menurut Singh, tidak mungkin mengetahui apakah frekuensi atau jenis aktivitas memengaruhi sejauh mana banyaknya perbaikan akademis itu. Tapi, ditinjau dari temuan umum tersebut, bahwa anak-anak yang aktif secara fisik mungkin lebih bagus prestasinya, Singh mengatakan para pendidik sebaiknya mempertimbangkan hal itu sebelum mengurangi program-program fitness di sekolah.
Artikel Amike Singh mengenai keterkaitan antara aktivitas fisik dan prestasi sekolah dimuat dalam jurnal “Archives of Pediatric and Adolescent Medicine.
Sumber : VOAnews.com/ https://enewsletterdisdik.wordpress.com/2012/01/08/anak-anak-yang-aktif-secara-fisik-lebih-berprestasi/#more-5593

Kamis, 02 Agustus 2018

Curahan Hati Ayah: Teruntuk Laki-laki yang Mencintai Puteriku

Curahan Hati Ayah: Teruntuk Laki-laki yang Mencintai Puteriku


https://pngtree.com/freepng/father-and-daughter

Dapatkah kau mengerti?
Betapa bangganya aku memiliki puteri yang cantik. Akulah yang pertama kali membisikkan adzan di telinganya. Mendekapnya lembut ketika ibunya kepayahan setelah melahirkan. Dalam sekejap saja, aku sudah mencintai bayi mungil ini. Darah dagingku, yang aku berjanji akan melakukan apa saja untuk kebahagiaannya.
Dia tumbuh menjadi gadis kecil yang periang. Selalu tertawa setiap hari. Seorang anak kecil dengan mata bulat yang banyak bertanya. Tak satu pun pertanyaannya luput dari jawabanku. Aku percaya bahwa tangan mungil yang selalu kugenggam setiap hari ini, suatu saat nanti akan menjadi gadis yang pintar dan mandiri.
Tapi kau tahu, aku menjumpai kenyataan lain ketika satu waktu mata bulatnya memerah mengeluarkan air mata. Betapa teririsnya hatiku saat menyaksikan itu, seketika langsung saja kudekap ia dalam gendonganku mencoba menenangkan dan bertanya apa yang menyebabkannya menangis. Dari ceritanya, aku tersadar bahwa dalam diri puteriku tersimpan hati yang sangat lembut serta mudah tergores. Sejak itu aku bertekad berusaha agar bukan aku yang menjadi alasannya untuk mengeluarkan kristal air dari mata indahnya dan lebih melindunginya.
Tahukah kamu, satu kali pun dalam hidupku aku tidak pernah berkata keras pada puteriku. Kata-kata kasarku tak pernah kulontarkan padanya meski aku begitu marah dengan sikapnya yang kadang keterlaluan. Aku tidak akan membiarkan diriku merobek hatinya yang pasti akan membekas lebih sakit di hatiku. Bagaimana aku bisa bersikap keras dan menghukumnya? Jika ia sudah datang padaku dengan kepala menunduk dan mata yang berkaca-kaca menyesali kesalahannya.
Kurasakan waktu-waktu itu sangat cepat berlalu, ketika suatu sore puteriku mengatakan bahwa ada seorang pemuda yang mencintainya. Dan kaulah laki-laki yang mencintainya itu. Betapa hatiku dipenuhi oleh serangkaian rasa. Ada cemburu yang tiba-tiba menelisip. Berani sekali kau mengatakan cinta? Akulah yang selama ini mendampinginya, sekuat tenaga melindunginya, aku yang pertama kali mengusap air matanya, memastikan puteriku selalu bahagia, dan aku menjadi satu-satunya laki-laki yang ia idolakan selama ini. Kau mungkin takkan bisa membayangkan betapa besar rasa cintaku kepada puteriku, tapi tak pernah kata itu keluar dari bibir ini.
Sekarang ketika ia berubah menjadi lebih cantik, menjadi gadis dewasa yang pintar dan anggun. Kau datang entah dari mana dan aku sangat takut kehilangan puteriku, jika harus berpikir bahwa sebentar lagi kau akan merebutnya dariku. Tapi melihat putriku bercerita tentangmu dengan senyumnya yang terus mengembang, aku tahu bahwa puteriku mencintaimu. Gadisku ini memang memiliki senyuman yang menenangkan, aku yakin kau pasti juga jatuh cinta dengan senyumannya. Apapun akan kulakukan asal dia bahagia termasuk merestuimu.
Meski jujur saja, masih ada rasa khawatir ketika kau nantinya akan membawa puteriku pergi jauh sedangkan aku sudah tak berhak lagi akan dirinya. Tapi tak mungkin aku padamkan cahaya gembira di wajah putriku karena dia begitu mencintaimu. Dan aku yakin puteriku pasti akan menjatuhkan hatinya pada laki-laki yang tepat, kamulah laki-laki pilihan itu.
Duhai kamu, laki-laki yang dicintai puteriku. Jika kamu memang mencintainya, kumohon padamu untuk tidak menyakiti hatinya. Dia adalah hal yang berharga di hidupku. Dan sekarang aku akan merelakannya padamu.
Tapi kau perlu tahu..
Selama ini aku selalu menurunkan intonasi suaraku saat berbicara padanya meski suaraku masih tetap kaku, kuharap kamu memiliki suara yang lebih lembut dariku yang membuatnya nyaman.
Kini bahuku telah ringkih termakan waktu, aku ingin kamu menyediakan bahu tegapmu untuk menjadi sandarannya setiap kali rapuh hingga ia kembali tegar melewati kehidupan ini.
Dulu puteriku sering mengadu padaku tentang hal-hal sepele, ia akan langsung menangis saat terjatuh atau saat tangannya tergores sesuatu hingga berdarah, tapi tahun-tahun berlalu ia sudah tak pernah menangis lagi padaku, padahal aku sangat tahu ada banyak masalah yang ia lalui dan justru ia tutup rapat dariku. Ketika perasaannya mungkin saja terluka namun ia lebih memilih menyimpannya sendiri. Kumohon, jadilah sahabatnya yang mendengarkan setiap keluhannya.
Untukmu, laki-laki yang mencintai putriku, kini aku tak ragu menyerahkannya padamu…
(From: https://www.hipwee.com/narasi/curahan-hati-ayah-teruntuk-laki-laki-yang-mencintai-puteriku/)



Selasa, 03 Juli 2018

Semakin Banyak Pengalaman Semakin Luas Pemikiran


Semakin Banyak Pengalaman Semakin Luas Pemikiran
Oleh: Marjohan, M.Pd
(SMAN 3 Batusangkar)
 Bahagia adalah hak setiap orang
Setiap orang tentu saja ingin berbahagia. Setiap saat mereka berfikir bagaimana untuk bisa menjadi orang yang bahagia. Sekarang yang bisa kita pertanyakan adalah: apakah bahagia itu bisa datang dengan tiba-tiba, atau bahagia itu bisa saja jatuh dari langit ? Oh tentu saja tidak.
Bahagiaan itu harus ditemukan dan harus diciptakan. Bahagia itu bukan ditunggu-tunggu agar datang dengan sendirian. Maka kita sendirilah yang menciptakan dan membentuk bahagia itu. Kebahagiaan juga bisa terbentuk dengan adanya perubahan dalam lingkungan. Benar bahwa lingkungan punya efek untuk mewujudkan bahagia itu pada diri kita. Kalau demikian jadinya, lingkungan punya peranan sendiri dalam menciptakan bahagia, yaitu melalui: kebiasaan dan sikap hedonistik kita. Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.
Dalam hidup di zaman sekarang, kita sudah terbiasa menjumpai hal-hal yang berbeda setiap hari. Cara berpakaian, jenis musik dan lagu yang berbeda, assesori dan warna kosmetik yang juga berbeda. Perbedaan demi perbedaan telah menciptakan suatu perubahan. Akhirnya kita menjadi terbiasa dengan perubahan. Sikap hedonistik yang dimaksud yaitu kebiasaan berharap agar hal-hal yang terbaik bisa terjadi. Hingga terbentuk fenomena yaitu kita selalu berharap banyak untuk meraih keinginan. Jadinya apa yang kita lakukan, terutama untuk aktivitas positif atau yang bermanfaant, akan memberi dampak yang signifikan dalam membentuk kebahagiaan.
Orang-orang awam, tentu saja berbeda dengan kaum intelektual, mereka punya cara sendiri dalam meraih kebahagiaan. Mereka sering merujuk pada resep yang diungkapkan oleh nenek moyang mereka dalam meraih kebahagiaan adalah, beberapa resep terebut seperti:
- Selalu bersikap hati-hati
- Peduli dengan diri sendiri
- Memiliki pergaulan/hubungan yang positif dengan orang-orang sekitar
- Memiliki sikap suka berterima kasih
- Selalu bersikap optimis
- Suka membantu orang lain
- Suka megerjakan kebaikan
- Menemukan makna dan tujuan hidup ini
Poin-poin di atas adalah resep untuk meraih bahagia. Sebetulnya bahagia itu tergantung pada kondisi hati dan fikiran kita. Bahagia atau tidak bahagianya seseorang bisa ditentukan oleh cara pengontrolan pola pikiran dan suasana hati. Agama Islam mengajarkan pada kita untuk menjaga kualitas hati, melalui cara berbaik angka, melakukan amal sholeh dan selalu megingat Allah (mendekatkan diri padaNya, beribadah). Orang yang mengingat Allah akan meraih ketenangan pada hati (qalbu).  
Rasa bahagia selain ada dalam keluarga (di rumah) juga perlu hadir di lingkungan sekolah. Guru-guru harus menjadi pribadi yang bahagia dan semua siswa juga punya hak untuk meraih rasa bahagia sepanjang waktu. Dengan kata lain bahwa suasana PBM (Proses Belajar Mengajar) harus bertaburkan dengan sentuhan yang memberi rasa bahagia. Kalau begitu, apa manfaatnya bila suatu sekolah melahirkan siswa-siswi yang berkarakter gembira ?  
Lonna housman Moline menjelaskan bagaimana untuk meraih bahagia sepanjang waktu. Bahwa pendidikan yang berkualitas akan lahir dari sekolah-sekolah yang proses belajar mengajarnya penuh dengan suasana bahagia, yaitu dari guru-guru yang punya karakter gembira. Pelajar-pelajar yang cerdas dan juga sehat secara emosional berasal dari lingkungan sekolah dan keluarga yang penuh dengan rasa bahagia.
Bahagia itu dapat dipelajari dan diajarkan pada orang lain. Namun ternyata sebagian orang merasa sulit dalam meraihnya. Mereka adalah orang-orang yang cenderug memiliki karakter yang dingin dan pessimistik. Mereka berpendapat bahwa bahagia itu tidak bisa dipelajari dan diajarkan. Karena bahagia atau tidak bahagianya seseorang tergantung pada pilihan pribadinya dan juga ditentukan oleh faktor lain, seperti: faktor genetik/keturunan dan dukungan dari lingkungan sosialnya atau kehidupannya:
“Orang yang hidupnya sejahtera akan mudah merasa bahagia, sementara orang yang kurang sejahtera akan merasa sulit untuk merasa bahagia”.
Seligman berpendapat bahwa rasa bahagia bisa terbentuk dari cara berfikir dan cara seseorang dalam bertindak. Dengan demikian “tindakan, aktivitas atau pengalaman” juga harus diwujudkan dalam dunia pendidikan, agar semua warga sekolah (guru dan murid) bisa memperoleh rasa bahagia. Dia menambahkan bahwa “happiness is a frame of thinking, to have happiness can be obtained through reframe the thinking”. Bahwa rasa bahagia ditentukan oleh kerangka atau pola berfikir seseorang, maka untuk memperoleh kebahagiaan adalah dengan membentuk kerangka atau pola berfikir tersebut.
Bahagia itu bisa dipelajari
Ya kebahagiaan itu bisa dipelajari. Konsep ini dimulai dengan pernyataan Aristoteles, bahwa bahagia bisa dipelajari. Belajar adalah sebuah proses yang panjang, belajar itu sendiri bertujuan untuk membentuk seseorang bisa menjadi manusia yang punya fikiran dan perasaan. Dengan demikian melalui belajar seseorang akan bisa menjadi maju.
Dalam psikologi positif dipelajari tentang konsep berfikir positif. Psikilogi positif memandang kebahagiaan dari titik pandang pendidikan. Sekolah-sekolah yang iklim sosialnya penuh dengan rasa bahagia akan melahirkan para siswa dengan pemikiran positif, pendidikan positif melahirkan siswa yang berfikiran positif. Sekolah-sekolah yang menerapkan pendekatan positif dalm praktek pembelajarannya akan mampu menciptakan beberapa hal seperti:
- Meningkatkan emosi yang positif pada pribadi siswa.
- Mendorong para siswa untuk bisa melibatkan diri dengan karakter yang kuat dalam
  semua kegiatan di sekolah.
- Melibatkan para siswa untuk mendapatkan hidup yang bermakna serta membuat
  perbedaan dalam komunitas dalam skala yang cukup luas.
- Mendorong terbentuknya hubungan yang positif.  
- Mengajarkan keterampilan tentang bagaimana menjadi manusia yang sukses.
Ada ungkapan yang cukup banyak dikenal luas yaitu “knowledge is power- ilmu pengetahuan adalah kekuatan”. Bahwa seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi akan memiliki kekuatan. Dia bisa menjadi orang yang terpandang dalam masyarakat. Orang yang punya ilmu pengetahuan yang tinggi akan merasa berbahagia dalam hidup karena pribadinya punya nilai yang tinggi di mata banyak orang. Jadi hidup yang bermakna akan melahirkan rasa bahagia pada diri.
Pentingnya Memiliki Pengalaman Positive
            Semua orang sejak dari kecil perlu memperoleh banyak pengalaman, terutama pengalaman positif, dan juga pengalaman-pengalaman sukses lainnya. Mereka yang memiliki puluhan hingga ratusan pengalaman sukses akan merasakan bahwa hidup ini benar-benar punya makna. Mereka yang punya banyak pengalaman sukses juga akan merasakan kebahagiaan dalam hidup.
            Dampak yang diperoleh dari akumulasi pengalaman positif  pada diri seseorang adalah terbentuknya rasa gembira, fisik kita akan menjadi sehat, munculnya emosi-emosi yang juga positif, terbentuknya rasa optimis, dan terbentuknya karakter “self determination” atau kemampuan untuk menentukan nasib sendiri. Orang yang punya karakter self determination akan mampu untuk mengarahkan dan mengendalikan dirimenuju masa depan.
            Pengalaman positif yang banyak juga akan membentuk pribadi kita menjadi pribadi yang optimis dan juga memperluas pemikiran kita.    Optimis bukan sekedar berseru atau berteori semata dan berseru “ayo mari kita selalu bersikap optimis”. Tetapi optimis adalah sebuah tindakan dimana kita selalu berbuat (beraktivitas).
Dari aktivitas yang dilakuan akan muncul hasil yang menakjubkan. Namun hasilnya apakah berakhir positif atau negatif. Maka orang yang bersikap optimis, dia telah berbuat secara maksimal, penuh waspada, akan sangat yakin untuk memperoleh hasil yang positif.
            Orang-orang yang malas untuk berusaha (berkreativitas) akan tidak cocok mengadopsi istilah optimis. Orang-orang optimis musti selalu memperlihatkan sikap yang aktif, penuh kesabaran, punya sikap mengakui kesalahan (tidak suka melemparkan kesalahan pada orang lain) selalu menggunakan strategi seperti problem solving, berjuang untuk mengatasi  kesulitan, berusaha mengubah situasi yang tidak terkontrol, semua untuk menggapai tujuan yang diimpikan.
            Lawan kata optimis adalah pessimis. Maka gaya pribadi orang yang pesimis adalah sering suka marah, emosi yang kurang terkontrol, suka bersikap agresif, dan cenderung berkarakter destruktif atau merusak.     
            Bahwa pengalaman positif, menurut  Barbara Fredrickson, punya potensi untuk membangun dan memperluas pemikiran seseorang. Pengalaman positif akan memperluas dan membangun pemikirannya.
Mengapa memperluas pemikiran? Bila kita mengalami suatu emosi yang positif, visi kita secara literal (secara nyata) akan menyebar. Ini memungkinkan kita untuk membuat koneksi (hubungan) yang kreatif, mampu melihat posisi diri dalam persepsi orang lain dan kita juga akan mampu menghadapi problem demi problem dengan titik pandang yang jelas. Jadi dampak dari emosi positif (pengalaman positif) adalah meluasnya perhatian dan pemikiran kita.     
            Mengapa pengalaman positif bisa membangun pemikiran? Pengalaman-pengalaman positif akan melahirkan rasa senang-rasa bahagia. Dengan cara demikian, melalui pengalaman positif, kita bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Emosi positif  harus melebihi jumlah emosi negatif, karena emosi positif (pengalaman positif) yang berlimpah akan membangun kekayaan personal dan sosial pada pribadi kita.
            Dari paparan di atas dapat dibuat suatu ungkapan, bahwa “semakin banyak pengalaman maka semakin luas pemikiran”. Untuk mewujudkan ungkapan ini kepada generasi muda, terutama buat anak-anak di rumah dan para siswa di sekolah, maka mereka perlu mengalami banyak pengalaman. Pengalaman tersebut bisa dalam bentuk pengalaman sosial dan pengalaman non sosial, seperti bereksperimen dengan benda dan alam sekitar.
            Sementara untuk memperkaya pengalaman sosial adalah dengan memperluas relasi dan pergaulan. Relasi adalah hubungan dengan orang-orang sekitar dan orang-orang yang sama minatnya. Orang yang mempunya fungsi atau peran dalam sosial umumnya punya relasi yang luas. Sedangkan pergaulan yang luas akan memberi bekas yang dalam, mereka akan punya pergaulan yang berkualitas. Kunci dari pergaulan yang berkualitas adalah melalui melalui berbagi simpati dan empati, appresiasi (saling menghargai), kebiasaan suka berterima kasih serta saling memaafkan.     

Bibliografi:
Lonna housman Moline (2011). ResourceListforTeachingHappinessandWellBeing.
Chaska, Minneapolis: http://www.macmh.org/wp-
content/uploads/2011/06/51MolineTeachingHappinessPP.pdf.

Fredrickson, B. L. (2001). The role of positive emotions in positive psychology: The
broaden-and-build theory of positive emotions. American Psychologist. Washington: American Psychological Association.

Seligman, Martin (2000). Positive Pshychology: An Introduction. Pennsylvania: The
Pennsylvania of University. http://www.bdp-gus.de/gus/Positive-Psychologie-Aufruf-2000.pdf.  


Penerimaan Siswa Baru "PPDB 2021-2022 SMAN 3 BATUSANGKAR"

  SMA NEGERI 3 BATUSANGKAR INFORMASI PEDAFTARAN PPDB 2021 -2022 1. Persyaratan PPDB Umum : 1. Ijazah atau surat keterangan Lulus 2. Kartu ke...