6. Siapa Yang Bakalan Menjadi Guru Terbaik di Indonesia ?
Akhirnya tanggal
3 September 2012 yang kami tunggu pun tiba. 13 orang peserta utusan Sumbar untuk seleksi PTK (Pendidik dan Tenaga
Pendidik) yang berprestasi berkumpul di Bandara Minangkabau, Padang. Ternyata
keberangkatan dalam dua grup- grup pagi dan grup siang. Aku masuk kedalam grup
siang. Namun utusan Sumatera Barat yang akan ikut seleksi guru berprestasi di
tingkat nasional adalah:
- Yeni
Fitri Yenti (Guru TK)
- Deswita
(Guru SD)
- Suyetmi (Guru SMP)
- Marjohan (Guru SMA)
- Netrowintis (Guru SMK)
- Afrida Kasmawati (Guru SLB)
- Lasmayeni (Kepala TK)
- Artispen (Kepala SD)
- Edison (Kepala SMP)
- Dian Mulyati Syarfi (Kepala SMA)
- Endryaty (Pengawas TK/SD)
- Sudirman (Pengawas SMP)
- Azwirman (Pengawas SMA/ SMK)
Semua utusan ini terbang dengan pesawat Garuda
dan di Jakarta mereka akan ditempatkan pada 3 hotel yaitu di Hotel Sahid, Hotel
Century dan Hotel Milenium. Selama dalam
penerbangan aku menghitung-hitung
kekuatan dan potensi diri, tentu saja teman-teman yang juga demikian.
Popularitas kota kota dan orang orang di Pulau
Jawa, kadang-kadang membuat rasa percaya diri tidak menentu, pendek kata aku terbang menuju
Jakarta tanpa beban dan aku sering berucap:
“Menjadi juara 1 di Propinsi Sumbar itu sudah
bagus, aku terbang tanpa beban- andai peringkat 1 itu adalah miliku maka
datanglah, bila tidak maka pergilah”.
Setelah berada di Hotel Millenium maka kegiatan
seleksi guru berprestasi adalah seperti penerimaan peserta, penyerahan berkas-
berkas dan check in kamar, kemudian dilanjutkan dengan persiapan peserta untuk
menuju Puri Agung Hotel Sahid Jakarta untuk acara pembukaan. Kami semua memakai
batik atau seragam propinsi masing- masing. Pembukaan PTK Berprestasi
dilaksanakan oleh Bapak Menteri Muhammad Nuh dan juga perkenalan panitia dengan
peserta.
Seleksi guru
berprestasi yang dilaksanakan oleh Kementrian Pendidikan Nasional diikuti oleh
642 guru berprestasi, yaitu utusan dari
33 propinsi. Lomba guru berprestasi mempunyai tujuan untuk memberi nilai appresiatif dan
konstruktif bagi guru.
“ Guru yang diberi appresiasi adalah atas
prestasinya dan diharapkan mereka juga bisa memberi penghargaan pada prestasi
seseorang- misal pada anak didik”.
7. Pembukaan Oleh Menteri Pendidikan
Pidato pembukaan
disampaikan oleh Menteri Pendidikan- Prof. Dr. Mohammad Nuh. Banyak
sekali ide ide cemerlang yang dapat aku pungut. Misalnya Menteri mengatakan bahwa:
“ Orang yang bisa memberi penghargaan biasanya
adalah orang-orang yang juga berprestasi. Orang yang berprestasi akan mampu
memberi appresiasi pada orang-orang yang berprestasi. Akibatnya orang lain juga
gemar untuk mengejar prestasi. Prestasi juga perlu diraih oleh para pelajar.
Agar berprestasi maka orang tua dan guru harus memasukan anak-anak ke dalam
saluran besar yaitu saluran pendidikan”.
Menteri juga menekankan agar di sekolah bisa
dibentuk kultur atau iklim sosial yang
positif- yaitu iklim yang memperlihatkan kepedulian pada yang lain. Dalam
kultur sekolah yang positif musti ada guru-guru dan staf sekolah yang
memberikan perhatian dan rasa cinta pada sesama. Kultur yang begini akan penuh inspirasi. Dengan kultur begini musti berlaku pendidikan inklusif. Dan
sekolah yang beriklim penuh kepedulian ini musti bebas dari budaya “bullying-
menggertak dan mengancam sesama”
“What is bullying ?”.
Orang tua dan guru adalah arsitek bagi otak dan
pribadi anak. Semakin cepat anak berfikir ya semakin ktreatif dia.
Selanjutnya dikatakan bahwa jangan biasakan membuat anak stress sebab
kalau anak sering stress maka kreatifitasnya akan mengecil. Mungkin anak butuh musik, sebab dengan musik ia
bisa bergembira. Kalau anak
(siswa) stress gara-gara guru, PR yang banyak dan karakter teman-teman yang
kurang bersahabat maka mental anak bisa tumbuh tidak sehat (terganggu
mentalnya- seperti penggugup, mudah stress, mudah menarik diri dari pergaulan).
Akibatnya detak jantung anakpun juga
kurang teratur. Untuk itu kita perlu
ingat:
“Jangan
pernah membuat anak-anak stress dan menangis”.
Bila kita melihat ada anak menangis karena stress maka bantulah dia
(mengapa itu bisa terjadi). Dianjurkan bahwa guru musti membiasakan banyak
memberi reward- pujian (mengatakan very good, you are great” karena ini bisa
membesarkan hatinya dan membuat hidup anak lebih bergairah, sebaliknya jauhkan
mereka dari punisment/ hukuman karena budaya punisment bisa memutuskan ikatan
batin.
Pak Menteri juga
mengatakan bahwa orang tua dan guru
perlu memilki bonding emotion (ikatan emosi) dengan anak, ini berguna agar anak merasa
bahwa guru dan orang tua adalah milik mereka. High
spirit of learning (belajar dengan semangat tinggi) perlu dibentuk di rumah
dan di sekolah. Ini dapat dibentuk melalui prinsip “loving, inspiring and
encouraging”.
Fenomena dalam
masyarakat bahwa high spirit of learning berbeda kualitasnya diantara
keluarga kaya, keluarga kelas pekerja dan keluarga miskin. Dalam keluarga
miskin mungkin bisa terjadi miskinnya pemberian inspirasi dan dorongan semangat
juang/ semangat kerja/ belajar mereka. Di
daerah yang banyak terdapat penduduk miskin, di sana mungkin banyak terjadi
kekerasan, kebiasaan mematahkan semangat, juga miskin pujian, miskin sarana,
miskin informasi, miskin aktivitas dan miskin pemberian pesan- pesan positif
pada anggota keluarga. Pak Menteri menyarankan agar orang tua dan guru bisa
memberikanlah hormon cinta buat anak dan siswa.
“Ternyata
banyak orang mengidolakan guru-guru, saya berbahagia karena idola saya adalah
guru-guru saya sejak di SD, SMP dan SMA. Maka guru adalah orang yang selalu
bermartabat di mata anak- anak bangsa ini” Demikian kata Pak Menteri mengakhiri
pidatonya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
if you have comments on my writings so let me know them