Judul | : | Mandi Cahaya Rembulan |
Penulis | : | Abdul Mutaqin |
No ISBN | : | 978-602-16950-05 |
Kategori | : | Keluarga |
Cover | : | Hard Cover |
Isi | : | 228 |
Ukuran | : | 13,5 x 20,5 cm
Novel ini bikin
saya penasaran sehingga saya betah membacanya berlama-lama. Novel ini juga
membuat saya mengerti bagaimana
kehidupan tatanan masyarakat patrilineal (yang berfokus pada laki-laki) yang
kontra dengan masyarakat saya- masyarakat Padang/ Minang yang matrilineal (yang
berfokus pada kaum perempuan).
Setting novel
ini sangat asyik, penggambaran tentang Kampung Pesisir (dekat Depok- Jawa
Barat) pada masa lalu dan bagaimana tulusnya pengabdian seorang guru di sebuah
madrasah atau sekolah pinggiran membuat
saya ikut hanyut ke dalam kisah-kisahnya. Ada juga pesan tersirat buat “Pemerintah, Legislatif dan masyarakat luas”
agar memberikan kepedulian yang sungguh-sungguh atas kesejahteraan “guru kelas
dua/ guru honorer” yang selalu berjuang buat mencerdaskan anak-anak bangsa. Pengabdian
mereka malah bisa melebihi hebatnya pengabdian para guru di sekolah-sekolah
yang disponsori pemerintah.
Novel ini tidak
hanya sekedar menghibur namun juga memberi kita pandangan hidup- bagaimana seharusnya kita bersikap saat terjebak dalam
konflik keluarga/ sosial, bagaimana pentingnya berbahasa yang santun, dan
bagaimana menjadi orang timur/ orang Indonesia yang bijaksana. Usai membaca
novel dipastikan bahwa kita juga memperoleh segudang ilmu yang berguna buat
hidup: tentang cara mendidik anak, cara hidup dalam rumah tangga dan masyarakat
dan cara beradaptasi yang baik dengan komunitas sekitar.
Saya bangga
dengan Abdul Muttaqin yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk
menyelesaikan novel “Mandi Cahaya Rembulan”, sebuah novel yang sangat hebat. Abdul-
melalui novel ini- mengingat kepada saya dan juga semua pendidik bagaimana
menjadi guru ideal- melalui peran tokoh “Qori/ Bayram Abqori, yaitu seorang
guru yang amat tulus, mencintai profesinya dan memperoleh kepuasan kerja sebagai guru.
Indonesia membutuhkan
seratus atau seribu “Abdul Muttaqin” lainnya yang senantiasa berkarya-
berkreasi dan berinovasi- buat bangsa. Bila muncul seratus atau seribu
Pangarang dan Guru yang tulus seperti Abdul Muttaqin- sang penulis novel ini- saya
yakin bahwa pendidikan Indonesia akan jauh lebih maju. Ungkapan yang mengatakan
bahwa “banyak guru yang buta dalam membaca dan lumpuh dalam menulis” bakal sirna.
(Marjohan, M.Pd: Guru SMA Berprestasi
Tingkat Nasional 2012 dan Penulis Nasional asal SMAN 3 Batusangkar, Sumatera
Barat)
|
I am MARJOHAN USMAN, the teacher at Senior High School. I like to meet many people and I like travelling. I love teaching and I love the world of kids. I have email : marjohanusman@yahoo.com and my youtube channel is: https://www.youtube.com/results?search_query=marjohan+usman
Kamis, 23 Agustus 2018
Resensi Novel: Mandi Cahaya Rembulan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Penerimaan Siswa Baru "PPDB 2021-2022 SMAN 3 BATUSANGKAR"
SMA NEGERI 3 BATUSANGKAR INFORMASI PEDAFTARAN PPDB 2021 -2022 1. Persyaratan PPDB Umum : 1. Ijazah atau surat keterangan Lulus 2. Kartu ke...
-
Semangat Eksplorasi Dan Kualitas Pendidikan Oleh. Marjohan M.Pd Guru SMA Negeri 3 Batusangkar Kata lain dari “eksplorasi” adalah menjelajah....
-
Orang Lintau Juga Bisa Jadi Doktor (Inspirasi dari pr...
-
Naskah Buku The Inner Changing-Perubahan Dari Dalam Diri Ditulis oleh : MARJOHAN M.Pd Guru SMA Negeri 3 Batusangkar, Kab. Tanah Datar, S...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
if you have comments on my writings so let me know them