Prestasi
Olahraga Negara Kita Selalu Merosot
By; Marjohan Usman
Guru SMAN 3 Batusangkar
marjohanusman@yahoo.com
sms. 085264340180
Negara
kita termasuk negara terpadat
populasinya di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Secara logika
tentu kita harus berbangga karena dari tebaran manusia lebih dari 251 juta jiwa
akan ada manusia unggul untuk mengharumkan nama tanah air kita di kancah
perlombaan internasional.Ah ternyata tidak, malah akhir- akhir ini prestasi
bangsa kita sering menuai penurunan dan ini membuat kita menjadi malu sebagai
bangsa yang besar dan penduduknya termasuk terpadat di dunia.
Setiap
kali ada ajang Asian Games- Ajang perlombaan olah raga bangsa- bangsa Asia,
maka Indonesia hanya mampu menempati posisi bawah selalu. Pada Asian Games
tahun 2014, Indonesia menempati posisi nomor 16, Hongkokng, Malaysia dan
Singapura yang merupakan negara kecil lebih baik prestasinya dari pada prestasi
kita. Sementara itu Cina, Korea Selatan dan Jepang adalah negara terbaiknya.
Bagaimana
prestasi olahraga Indonesia pada kelas pertandingan Sea Games (bangsa-bangsa
Asia Tenggara) ? Sea Games adalah pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara.
Diadakan setiap 2 tahun sekali, Sea Games yang melibatkan 11 negara yaitu
Thailand, Singapura, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Philipina, Myanmar, Kamboja,
Laos, Brunei dan TimorLeste. Dan Sebagai bangsa yang terbesar populasinya dan
terluas wilayahnya maka untuk Sea Game tahun 2015 ini, Indonesia hanya
menempati posisi nomor 4. Sementara Thailand, Singapura, Vietnam, Malaysia
lebih baik.
Mengapa
negara kita tidak menempati posisi terbaik, tidak banyakkah atlit-atlit yang
unggul dari penduduk yang populasinya lebih dari 251 juta jiwa itu ? Kalau
nggak mengapa saja kerja mereka dan kerja kita selama ini di negara ini? Alam
kita sangat subur dan belum memberi kontribusi yang optimal terhadap kualitas
SDM kita.
Sebenarnya
bangsa ini bisa menjadi bangsa yang hebat untuk bidang olah raga. Alasannya
adalah untuk Sea Game tahun 1997
di Jakarta Indonesia, Indonesia juara umum dengan 194 emas dan Sea Games 2011,
Palembang dan Jakarta, Indonesia juara umum dengan 182 emas. Bisa jadi kita
jadi juara umum karena main di kandang sendiri (di negeri sendiri). Namun kalau
main di negeri orang hanya mampu memperoleh peringkat 4 atau 5 dari beberapa
negara anggota Asean plus Timor Leste.
Prestasi Indonesia
sebenarnya tidak buruk-buruk amat, dari 20 kali perhelatan Sea Games dari tahun
1977 sampai tahun 2015 kemarin, Indonesia sempat meraih prestasi sebagai juara
umum 10 kali. Untuk cabang sepak bola, misalnya, di tahun 1950-an Tim Nasional
Indonesia sempat Berjaya. Kalau saat ini Indonesia terus terpuruk di rangking
FIFA, yang bulan Agustus 2012 bercokol di urutan 168 dunia. Prestasi terburuk
sejak Indonesia bergabung di organisasi tertinggi sepakbola dunia itu.
Indonesia adalah
negara Asia pertama yang berpartisipasi dalam Piala Dunia.
Dengan cara yang aneh, Indonesia berangkat ke Prancis di tahun 1938 setelah
Amerika Serikat dan Jepang sama-sama menolak bertanding dalam laga play-off.
Saat itu Indonesia yang masih dikuasai Belanda bernama Hindia Belanda.
Petualangan di Piala Dunia hanya berlangsung selama 90 menit, Indonesia dihajar
Hungaria enam gol tanpa balas. Kekalahan ini menjadikan Indonesia sebagai
satu-satunya tim yang hanya bermain dalam satu pertandingan di putaran final
Piala Dunia. Meloncat ke era 50-an, Indonesia mulai bangkit dan menunjukkan
kualitas mereka di level Internasional. FIFA menyebut era ini adalah masa
keemasan sepakbola Indonesia.
Kalau akhir akhir ini
prestasi olah raga Indonesia cenderung merosot tentu ada penyebabnya. Menurut
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo menilai, sarana dan
prasarana yang dimiliki dunia olahraga Indonesia menjadi salah satu sebab
merosotnya prestasi Indonesia. Ia
mencontohkan Indonesia dengan negara Singapura yang kecil. Di cabang
olah raga renang, Indonesia jauh ketinggalan
karena intensitas latihan yang dijalani oleh Indonesia jauh lebih kurang
dari yang dilakukan Singapura. Indonesia tidak punya kolam renang indoor. Dari
jam 11 siang sampe jam 4 sore, tidak mungkin latihan karena panas, kolamnya
outdoor soalnya, sementara negara pesaing Indonesia bisa latihan jam segitu dan
sejatinya, Indonesia memiliki kolam renang indoor.
Ya…mengapa prestasi
olah raga Indonesia cenderung merosot ? Kalau di atas disebutkan penyebabnya
adalah karena kita kurang memiliki sarana olah raga yang memadai, ya apa lagi ?
Tak ada yang menyangkal
bahwa prestasi olahraga Indonesia menurun drastis. Untuk bidang sepak bola,
Indonesia sempat dijuluki sebagai "Macan
Asia" kini luntur. Mengapa ini bisa terjadi?
Krisis moneter yang
kala itu melanda Indonesia juga memengaruhi prestasi olahraga nasional, semua
sponsor mengundurkan diri untuk membantu. Atlit dan pelatih butuh uang untuk
memenuhi kebutuhan mereka dan keluarga mereka, akibatnya kurang semangat buat
berlatih. Juga penyebab merosotnya olahraga nasional karena sebagian besar
induk olahraga melakukan cara-cara yang instan untuk menciptakan prestasi. Olahraga
tidak dapat dikarbit sehingga menciptakan prestasi luar biasa dalam waktu
cepat. Untuk itu musti ada proses latihan, kalau besar porsi latihan dan
berkualitas maka hasilnya juga berkualitas.
Sebaliknya mengapa
Cina, Korea Selatan dan Jepang selalu bagus kualitasnya ? China dikenal sebagai
negara yang berkembang pesat dalam bidang prestasi olahraga. Pada perhelatan Olimpiade 2012 yang digelar di London
tahun lalu, China berhasil menduduki peringkat kedua dalam daftar pemenang
kejuaraan setelah berhasil meraih 88 medali, 38 di antaranya adalah emas. Di
balik prestasi gemilang ini, ternyata para atlet di Negeri Tirai Bambu harus
menjalani latihan yang keras dan berat dalam perjalanannya untuk mencapai
kesuksesan.
China memang patut
berbangga atas medali emas yang
berhasil diraih oleh perenang belianya yang masih berusia 16 tahun, Ye Shiwen. Tapi siapa sangka kalau China melatih para calon atlet
yang masih kecil-kecil dengan begitu keras supaya berhasil dengan mudah meraih
medali emas dalam setiap ajang perlombaan dunia seperti Olimpiade London 2012
ini.
Apakah Ye Shiwen juga
mengalami hal yang sama ketika dia masih kecil? Di Nanning ada sebuah pusat
pelatihan senam yang dijadikan tempat latihan bagi anak-anak yang masih berusia 5-6 tahun. Tempat pelatihan itu
adalah Nanning Gymnasium. Namun,
tempat ini menerapkan program latihan yang dinilai terlalu kasar dan berat oleh
negara-negara barat.
Bagaimana dengan
Prestasi Korea Selatan ? Olahraga Korea Selatan bisa maju pesat, seperti
majunya kegiatan di bidang lain seperti hasil produk berbasis teknologi, budaya
seperti film, hiburan dan fashion. Kemajuan Korea ini terjadi hanya dalam 4
dekade, pada hal pasca Perang Korea merupakan termiskin. Sekarang rata-rata,
penduduk Korea mendapat penghasilan US$35,406 per tahun, atau sekitar Rp
405.398.700,- dengan jam kerja sekitar 2.092 jam. Kemajuan ini ada penyebabnya.
Tiga kunci Sukses Korea Selatan yaitu
pada orangnya sebagai Hardworker and Dedicated, Highly Discipline, dan
Respectful.
Hard worker and dedicated, atau Pekerja keras dan berdedikasi
tinggi dengan apa yang mereka lakukan. Bagi orang Korea, tingkat pendidikan
menentukan status sosial seseorang dari masyarakat. Kesuksesan tidak hanya
dilihat dari kekayaan materi, tetapi juga tingkat pendidikannya. Mereka sudah
dibiasakan untuk berkompetisi sejak kecil. Anak-anak di Korea, khususnya mereka
yang melanjutkan studi di universitas terkemuka, sudah biasa masuk sekolah jam
7 pagi hingga jam 5 sore. Dan tugas utama siswa disana adalah belajar, belajar,
dan belajar… Kerja keras dan dedikasi yang dipupuk sejak di bangku sekolah ini,
yang kemudian di bawa dalam dunia kerja. Tak heran jika produktivitas mereka
sangat mencengangkan.
Highly Discipline, Mereka sangat disiplin pada waktu. Orang-orang
di Korea punya kebiasaan untuk datang sebelum waktunya. Mereka tidak ingin
kehilangan setiap peluang. Tidak heran jika semua hal bisa dilakukan dengan
cepat. Sistemnya pun dibangun dengan baik sehingga bisa menghindari adanya
antrian, menghindari menunggu yang nggak penting, menghindari hal-hal yang
tidak ada nilai tambahnya.
Respectful, mereka sangat menghormati orangtua, orang
yang lebih senior, dan tamu-tamu. Bahkan khusus untuk tamu, mereka menghormati
melebihi hormat pada orang-orang Korea sendiri. Sepintas mereka terlihat cuek,
tidak peduli, dan tidak saling menyapa diantara sesama. Tapi jika kita butuh
bantuan atau ingin bertanya sesuatu, banyak diantara mereka yang siap membantu.
Kalau kita bertanya jalan, kadang tidak hanya ditunjukkan kemana arahnya, bisa
jadi kita malah diantar sampai tempat tujuan.
Dari uraian di atas
telah kita lihat bahwa prestasi olah raga cenderung turun. Penyebabnya bisa
adalah fasilitas olar raga yang belum standar, sehingga kenyamanan untuk
latihan belum diperoleh. Kemudian factor keuangan juga ikut mempengaruhi motivasi
pelatih dan atlit.Setelah itu karakter juga menentukan, dimana kita perlu
memiliki karakter suka berlatih dan bekerja keras, serius, disiplin waktu yang tinggi,
berdedikasi seperti atlit di Cina dan
Korea Selatan dan juga negara negara
maju lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
if you have comments on my writings so let me know them