Wah
Pergi Ke luar Negeri lagi- Gratis..
Bimbingan
Tekhnis
Sudah
menjadi kegiatan rutin apabali ada sesuatu kegiatan yang baru dan asing maka
selalu diberi pelatihan atau pengarahan. Kegiatan ini mungkin namanya bimtek
atau bimbingan tekhnis. Nama lainnya adalah coaching.
Malam
ini seharusnya ibu Maria (Maria Widiani) yang bekerja sebagai Kapala Subdit PTK
SMA, Dit.P2TK Dikmen harus hadir, karena beliau berhalangan maka posisi dalam coachning diisi oleh ibu Nani (Nani
Parhanah) yang bekerja sebagai Kasi Perencanaan dan Kualifikasi, Subdit PTK SMA,
dan juga di pandu oleh ibu Aat, Mas Hadi dan Mas Rachman.
Ibu
Aat menjelaskan tentang serba serbi pergi ke Australia. Memang saat MoU program
ini harga dollar masih stabil dan sekarang saat kami mau berangkat maka harga
dollar sangat melambung maka ini tentu ikut mengganggu pada keuangan kami,
paling kurang pada jumlah uang saku yang bakal kami terima.
Karena
iklim Indonesia berbeda dengan Australia maka tentu akan berdampak pada
kesehatan kami. Untuk itu kami perlu menjaga kesehatan dan juga mengontrol
selera. Susah mengontrol selera akan berdampak padakesehatan. Aku sendiri
selama di Australia akan lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan banyak buah-buahan.
Kami
di-request bahwa kalau boleh pergi ke sana jangan hanya sekedar lihat sana
lihat sini- sekedar cuci mata saja. Yang diharapkan adalah agar kami musti
proaktif untuk menggali barbagai keunggulan program pendi dikan di Australia. Yang
mungkin bisa kami tanya adalah tentang pengelolaan sekolah yang meliputi
rekruitmen sekolah, pengelolaan sekolah, pengelolaan perpustakaan dan labor,
juga tentang kesejahteraan guru dan juga tata usaha (administrasi).
Berdasarkan
pengalaman dari ibu Nani bahwa staff administrasi di Australia lebih baik
kwalitasnya dari staff administrasi di negara kita. Demikian juga dengan
kualitas guru dan kepala sekolah. Ya semua tergantung pada rekruitmen dan
komitmen pengambil kebijakan. Kemudian bahwa di sekolah tentu ada supervisor,
kalau di Indonesia supervisor direkrut dari guru, sementara kalau di Australia
kemungkinan juga berasal dari masyarakat.
Kami
juga akan mencari tahu tentang kegiatan ekstra-kurikuler di sekolah sana. kalau
di sekolah di negeri China kegiatan ekskul memperoleh perhatian yang sangat
lebih. Demi kegiatan ekskul di sekolah dibangun stadion, ada juga kolam
renangnya, dilengkapi dengan fasilitas olah raga yang sangat lengkap. Pantaslah
negeri China bisa melahirkan banyak atlit berkelas dunia.
Kalau
fenomena siswa kita-pulang sekolah pintarnya cuma pergi bimbel (ini juga
bagus), namun kalau di China anak anak pulang sekolah bakal datang lagi dan
juga ada yang diantar oleh orang tua untuk bisa ikut ekskul (kegiatan
ekstrakurikuler) yang pelatihan dapat
dikatakan level internasional.
2. Petunjuk Travel
Perjalanan
kami ke Australia bakal dipandu oleh tour travel. Guide kami bernama Mas Rachman
(Rachmansyah Syariat). Ia menjelaskan serba serbi dan peraturan immigrasi dan
tour ke Australia. Beberapa harapan adalah sebagai berikut:
- Para peserta dimohon agar siap berkumpul ditempat yang
telah ditentukan diatas tepat pada waktunya.
- Para
peserta diminta untuk selalu tepat waktu dan mengantri dengan tertib. Mata
uang yang dianjurkan adalah AUD ( Australian Dollar ) & USD yang dapat Anda
tukarkan dengan mudah di kasir hotel. Jangan menukar dengan orang yang tak
dikenal untuk menghindari memperoleh uang palsu.
- tentang bagasi dan hand-carry, yaitu bagasi harus mempunyai
kunci dan roda, Jangan tinggalkan bagasi untuk menghindarkan kehilangan dan
penyeludupan narkoba yang bisa diselipkan di bagasi atau tas yang ditinggalkan
oleh pemiliknya, berat bagasi cuma-cuma maskimum 20 kg per orang.
- Menurut peraturan Airlines- International Flight-
bahwa 1 orang hanya diizinkan membawa 1 hand carry dengan ukuran 55 cm x
36 cm x 20 cm dengan berat maksimum hand carry 7 kg. Barang-barang runcing seperti pisau, gunting,
jarum, gunting kuku, baterai, shaver, sikat gigi elektronik dll harus disimpan
didalam bagasi, tidak boleh ditas atau handcarry.
- untuk keamanan, dianjurkan
untuk selalu menyimpan paspor, ticket, uang yang berlebihan dan perhiasan
didalam safety box. Jangan
meninggalkan tas yang berisi barang-barang tersebut didalam kamar tanpa safety box, di kursi lobby hotel dan di
kursi restaurant di hotel (biasanya saat makan pagi atau malam), didalam bus,
didalam restaurant dll. Supir, tour leader dan guide tidak bertanggung jawab
atas kehilangan yang terjadi.
- Pada saat acara
bebas, untuk pergi ke tempat shopping atau
liburan, sebaiknya minta petunjuk dari tour guide atau pihak hotel untuk ke
tempat dan jalan yang aman. Bila berada di Australia maka kami selalu
menyeberang di Zebra Cross atau lampu
penyeberangan. Apabila ada kunci double lock kamar, jangan lupa untuk selalu
menggunakan kunci double- lock kamar
pada saat tidur malam hari.
Untuk
kenyaman kami selama tinggal di hotel Australia, Mas Rachman juga menjelaskan
tentang peraturan tinggal di hotel. Kami harus tahu tentang penggunaan
fasilitas hotel seperti pay movie,
penggunaan toilet, pernak pernik hotel, kami jugadiingatkan untuk tak membawa
milik hotel. Kami juga dilarang
membawa senjata api dan obat-obatan terlarang / narkoba.
Tour travel juga
memberi kami informasi tentang beberapa tanggung jawab diluar kemampuannya.
Info ini tentu harus kami ingat selalu. Infonya adalah sebagai berikut:
- Bila terjadi sesuatu
diluar kemampuan kami, REIRA TOUR, AIRLINE & Para Tour Operator berhak merubah tanggal
keberangkatan , hotel, transportasi, acara dan lain – lain tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu demi kelancaran acara tour.
- Para Tour Operator tidak bertanggungjawab
atas segala keterlambatan gangguan bencana alam (force majeure) serta hal-hal diluar kemampuan kami. Perubahan,
penambahan reservation atau kegagalan termasuk tiket pesawat, hotel, visa dan
lain-lain sepenuhnya menjadi tanggung jawab peserta tour.
- Anda diharapkan
selalu berhati – hati selama mengikuti tour dan tidak meletakkan barang-barang
penting seperti passport, tiket pesawat dan uang di sembarang tempat untuk
menghindari Pencurian Misalnya : di dalam Bus, restaurant, Hotel, dll. Driver, Tour Operation & Tour Leader serta
REIRA Tour sebagai penyelenggara tidak dapat dituntut apabila terjadi
kehilangan.
Dan sebagai catan bagi
kami bahwa salah satu
yang perlu diperhatikan ketika berkunjung ke Australia adalah aturan 'custom'
yang lumayan ketat. Barang-barang seperti bahan makanan segar dan produk
turunan susu tidak boleh dibawa masuk negara ini. Catatan terakhir bahwa kalau
di negeri kita (Indonesia) kalau berangkat dengan grup maka bis wisata terbiasa
menunggu kita. Kalau di Australia bis wisata mengantarkan kita ke destinasi- di
sana kita didrop (diturunkan) dan setelah itu bakal dijemput sesuai dengan
waktu yang dijanjikan- jadi di Australia kitalah yang nunggu bis.
3.One night in Hotel
Tidurku
dua hari ini kurang nyenyak. Apalagi semalaman tidur di tempat di tempat kakak.
Aku kurang bisa beradaptasi dalam mengusir nyamuk, mungkinaku tidur tanpa
lotion anti nyamuk, sehingga banyaknyamuk mengganggu tidurku. Sekarang aku
bakal mengganti tidur- tidurku yang kurang berkualitas.
Tiap
kali nginap di hotel bagiku bisa berfungsi buat mengganti kekurangan tidur. Sebagaimana
aku ungkapkan tadi bahwa malam kemaren aku hampir tidak bisa tidur. Banyak
perumahan rakyat golongan ekonomi bawah yang lingkungan mereka dikelilingi oleh
system drainase yang jelek, dimana jentik-jentik nyamuk sangat cepat berkembang
biak dan selanjutnya akan menularkan malaria dan juga penyakit demam berdarah. Kita berharap agar semua masyarakat, pemerintah dan juga grup
sosial yang peduli pada kesehatan lingkungan untuk bisa memprakarsai perbaikan
system drainase yang lebih sehat.
Aku
menyempatkan diri buat menikmati buah-buahan segar, seperti apel dan jeruk-
yang sengaja aku persiapkan dari Sumatera. Dan juga sengaja buat aku konsumsi
selama traveling di Australia. Aku
berbagi buah segar dengan Ibnu Hajar- temanku satu hotel dan juga bakal sama-
sama berangkat menuju Australia. Dia adalah juga guru berprestasi yang berasal
dari Makasar.
Mengkonsumsi buah-buahan segar sangat
bagus untuk kesehatan tubuh, terutama kesehatan pencernaan.
Kami
di Batusangkar punya kebiasaan, sebelum tidur mengkonsumsi buah segar dalam
bentuk jus. Aku biasanya amat rajin bikin jus buat seluruh anggota keluarga.
Bahan dasarnya jus buatanku adalah: sayatan papaya, alpukat, sedikit gula dan
juga diberi sedikit susu. Kebiasaan mengkonsumsi jus buah segar bikin keluarga
menjadi sehat dan bugar dan kami jarang menderita sakit.
Bila
ada waktu, aku juga bikit jus tomat. Jus itu sangat bagus buat menambah
butir-butir darah merah. Satu lagi khasiat yang kita rasakan bahwakalau minum
jus cukup banyak sebelum tidur maka ini akan membuat tidur kitasangat lelap-
sangat nyenyak.
Keberangkatan
kami menuju Australia sudah menghitung jam saja. Semalaman kami sudah menerima
dokumen keberangkatan, yaitu satu set dompet dokumen yang berisi visa
kunjungan, passport, lembaran dollar Australia dan juga daftar itenary selama
di Australia.
F.
Menuju Pulau Bali
1.
Cek out Dari Kalibata
Jam
10.00 pagi inisaatnya kami harus cekout dari hotel Kaisar yang berlokasi di
daerah Kalibata ini.tidurku semalaman sangat nyenyak dan ini membuatku merasa
sangat bugar. Di bawah bis wisata sudah menunggu kami, kami semua menyeret
bagasi. Bis segera menuju terminal keberangkatan internasional di Bandara
Sukarno Hatta.
“Oh,
aku berjumpa dengan Niman lagi. Niman adalah officer tour travel yang bekerja
untuk melayani orang yang bakal terbang ke luar negeri”.
Niman
sudah menunggu kami dan juga memandu kami ke dalam terminal. Kami masih punya
waktu selama 3 jam untuk free- duty,
maksudnya untuk kegiatan bebas di bandara sebelum boarding ke dalam pesawat. Kami sengaja melakukan shopping minuman
dan makanan ringan saja. Kemudian kami juga sholat, ya jamak zuhur dan ashar.
Pada
mulanya kami mau membawa laptop ke Melbourne. Setelah difikir bahwa itu akan
membuat hand carry jadi bertambah. Kami yakin laptop juga bakal tidak terpakai.
Wah lebih baik ditip saja pada Niman. Dan Niman akan menyimpan semua laptop ini
di kantornya.
Kami
masih punya waktu satu atau duajam lagi. Pemandu kami, Mas Rachman segera
datang. Aku sengaja duduk beberapa meter dari grup untuk menikmati satu cangkir
kopi panas. Ya masih terasa panas sehingga susah buat aku minum. Wow sudah ada
panggilan buat menuju ruang boarding- minumanku masih banyak. Ya aku tinggalkan
saja, karena betul betul panas. Biasanya aku tidak terbiasa membuat makanan dan
minuman bersisa, mubazir makana tidak direstui oleh agama Islam. Aku segera
menyusul grup ke ruangan boarding.
Ada
beberapa tiket pesawat yang kami terima dari Niman tadi yaitu tiket buat
Jakarta –Bali, Bali- Melbourne, Melbourne- Sydney dan Sydney- Jakarta. Mas Rachman
kembali mengingatkan agar kami nanti tidak salah beri tiket pada pegawai penerbangan nanti.
Aku
sangat merasakan bahwa andaikata aku tidak punya kegiatan maka menunggu adalah
sesuatu yang terasa lama dan membosankan. Aku sudah terbiasa untuk membaca dan
menulis, jadi no problem, hingga
jadwal boarding menuju Denpasar segera
datang.
Aku
tahu bahwa Denpasar atau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia. Namun
sebagai pulau internasional. Namun proses pergi ke sana sekarang ibarat proses
pergi ke luar negeri, ya sedikit rumit dibandingkan pergi ke kota lain. Dalam
pesawat yang aku naiki jumlah wajah penumpang yang berwajah Indonesia lebih
sedikit dari yang berwajah asing. Ini juga menjadi alasan bagiku bahwa pulau
Bali adalah pulau internasional. Apalagi saat kami terbang sekarang juga sedang
berlangsung ajang seleksi “Miss World”, di pulau Bali ini maka seleksi atau
prosedur boarding jadi lebih rumit dan kita kita terasa separoh dicurigai- ya
dengan alasan keselamatan dan keamanan pesawat dan pulau Bali.
2. Jakarta dan Bali
Seumur-umur
aku belum belum pernah pergi keBali. Kadang- kadang kalau turis dan juga-juga
teman luar negeriku bertanya “have you
ever been in Bali ?”. Aku tidak bisa menjawab sudah apa belum, aku merasa
malu karena sebagai orang Indonesia aku belum sempat ke Bali, maka untuk merespon
mereka aku cuma tersenyum, atau terpaksa berdusta- meski itu tidak bagus. Jadi
transit di Bali kali ini adalah merupakan kunjunganku yang pertama ke Denpasar/
Bali. Jadi kalau nanti ada yang bertanya seperti itu tentu aku akan jawab:
“Yes I have ever been in Bali….hhhhh”
Penerbangan
Jakarta dan Bali jaraknya hanya 1,5 jam. Grup kami terbang dengan pesawat
Garuda dan aku merasakan adanya pelayanan yang sangat bagus. Kali ini juga ada
gerakan cinta membaca secara tidak langsung dari pada penerbagan sebelumnya. Tidak
hanya dengan pesawat ini, malah juga dengan pesawat kelas ekonomi juga
demikian.
Kemaren saat aku
terbang dengan Lion Air dari Padang ke Jakarta, kami- semua penumpang- disuguhi
sebuah tabloid. Sehingga banyak orang dalam pesawat terlihat membaca. Sekarang
penerbangan dari Jakarta ke Denpasar kami juga disuguhi beberapa pilihan surat
kabar oleh flight attendant pesawat
Garuda buat dibaca. Penumpang boleh membawanya secara gratis.
Biasanya membaca dalam
pesawat seolah-olah hanya budaya orang Barat. Namun sekarang itu sudah budaya/
kebiasaan orang kita. Orang kita juga sudah membaca dalam pesawat. Ini adalah
kebijakan manajemen penerbangan untuk membuat penumpang tidak bengong dalam
pesawat- mereka musti punya kegiatan, seperti membaca, dan sekaligus untuk
memantapkan SDM penumpang melalui membaca koran dan tabloid.
Aku sendiri menikmati
beberapa artikel yang tersaji dalam majalah “Garuda Indonesia Colours”. Ada
beberapa opini dan juga catatan yang bisa aku peroleh. Majalah Colour berbincang
dengan Martha Tilaar mengenai kesuksesannya sebagai seorang beauty-preneur dan juga tentang
komitmennya terhadap lingkunga. Pernyataanya adalah bahwa:
- Ia punya mimpi besar
untuk mempercantik wanita Indonesia.
- Kekayaan alam dan
budaya Indonesia sangat indah dan bervariasi.
- Kita perlu mencintai
alam dan budaya Indonesia. Jangan kita ikut-ikutan latah tidak menyukai produk
Indonesia. Kalau produk kita tidak berkualitas maka kita jangan hanya pintar
mencela. Yang kita harapkan adalah agar ikut berkontribusi untuk meningkatkan
kualitasnya- paling kurang ikut sumbang saran positif.
- Dalam menjalankan
bisnis, Martha juga sering jatuh bangun. Namun ia selalu mencari strategi untuk
bangkit lagi.
- Martha meraih gelar
Doktor kehormatan (Honoraris Causa) dalam bidang fashion and artistry dari World University Tuscon, Amerika Serikat
1984. Ia juga melakukan banyak riset dan ia ingin mengubah cara pandang banyak
orang ke arah positif melalui motivasinya. Walau ia orang kampung namun ia bisa
juga untuk go international. Mimpi Martha sudah tercapai, tapi ia belum
puas, ia tetap ingin memperdayakan wanita Indonesia.
Martha mengidolakan R.A
Kartini dan juga Cut Nyak Dien. Tentu saja ia bisa mengidolakan kedua tokoh
sejarah ini setelah membaca biografi mereka. Pengalaman kedua tokoh ini ikut
memotivasi potensinya. Nah sekarang bagaimana dengan anak anak gadis Indonesia
hari ini ?
Martha sukses dalam
karir juga sukses sebagai ibu. Ia punya 4 orang anak dan ia telah menjadi model
ideal bagi anak-anaknya. Ia berprinsip bahwa ia hidup sebagai orang timur, maka
ia harus hidup sederhana, menunjukan rasa hormat pada orang tua dan kepada
siapa saja.
3. Bali Sebagai Pulau Internasional
Sebagaimana
yang telah aku katakana bahwa Bali adalah sebuah pulau internasional. Saat
pesawat mendarat di Bandara Ngurah Rai, aku mendengan turis berbicara dalam
berbagai bahasa- bahasa negara mereka masing- masing.
Parawisata
pulau Bali sudah level internasional. Tentu saja manajemen wisatanya bagus
sekali sehingga semua Propinsi di Tanah Air harus belajar ke sini. Begitu
memasuki terminal, kita dapat menemui berbagai brosur tentang tawaran
berwisata. Dari peta terlihat setiap
jengkal geografi Bali adalah tempat objek wisata. Itu berarti bahwa setiap
jengkal geografi Bali adalah bisnis yang bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Maka di saat mencari kerja itu sulit maka menata daerah dan mengaktifkan dunia
atau industry wisata akan bisa mengurangi indeks pengangguran.
Tampaknya
bahwa parawisata di pulau ini tidak semata-mata dikelola oleh pemerintah, namun
hampir semuanya diserahkan ke pihak swasta. Ada ratusan malah mungkin ribuan
grup pemilik industry wisata di sini. Fungsi pemerintah hanya sebagai
koordinator. Semuanya tumbuh dan menghiasi grup mereka dan pada akhirnya
membentuk kecantikan pada pulau Bali.
Orang
orang asing sangat banyak yang bermukim di pulau ini. Dan tentu saja banyak
teman dan keluarga mereka yang ingin datang- buat berlibur- dari negara mereka.
Aku perhatikan saat keluar dari terminal bandara, warga Indonesia dan warga
asing membaur satu sama lain dalam menyambut family dan kenalan mereka.
Kami
terus melangkah menuju ke terminal transit. Bule-bule, warga Australia,
terlihat sudah sangat familiar dengan Bali. Tentu saja mereka lebih familiar
dibandingkan dengan grup kami. Bagi kita pergi berlibur ke pulau ini masih
termasuk sangat sulit dan juga mahal. Kami masih punya waktu, sekitar dua
atau tiga jam, sebelum terbang- menunggu buat boarding lagi menuju Melbourne.
Bosan juga berada dalam ruang tunggu ini, kecuali kalau ada kegiatan.
“Wah
kesempatan ini kami manfaatkan buat rileks, buat duty free dan juga cuci mata. Namun yang paling penting kami perlu
mencari praying room buat sholat.
Akhirnya kami menemukan tempat sholat pada ujung sebuah gang. Di sini kami melakukan
sholat jamak buat sholat magrib dan isya. Ada rasa tenang dalam praying room kecil ini, ukurannya
mungkin sekitar 4 kali 4 meter”.
Usai
sholat kami belum mau keluar-pergi ke tempat lain. Kami menghabiskan sisa waktu
dan bercanda sehangat canda anak anak kecil. Teman- temanku yang pada umumnya
berlogat Jawa berbagi cerita, kadang mereka bercanda dalam bahasa kampungnya.
Aku mengerti namun aku tidak bisa ngobrol bahasa mereka. Sekali sekali mereka
tertawa terbahak- bahak memecah kesunyian di senja itu. Bule bule yang datang
buat mampir ke toilet juga menoleh memperhatikan kami. Kami semuanya adalah 10
orang dan juga berasal dari 10 propinsi yang juga berbeda.
Akhirnya
kami memutuskan untuk meninggalkan praying
room. Aku melemparkan pandangan ke toko-toko buku dan juga toko kerajinan.
Namun seleraku buat membeli buku muncul. Ingin rasanya aku membeli lusinan
buku, tetapi tidak mungkin untuk menambah bagasi. Niat buat beli aku batalkan,
mungkin nanti bila sudah balik lagi ke Indonesia maka aku akan bali banyak
buku.
Aku
merasa senang memperhatikan prilaku bule-bule dan interaksi mereka satu sama
lain. Ternyata mereka juga suka punya anak sebagaimana halnya orang- orang
kita. Beberapa keluarga bule Australia baru saja pulang berlibur dari Bali atau
mungkin dari bagian Indonesia lainnya. Bukan dimana- dimana saja anak-anak
selalu mudah jadi rewel.dan aku lihat bahwa beberapa keluarga usia muda asal
Australia sangat sabar dalam menenangkan balita mereka yang lagi rewel- mungkin
karena mengantuk atau karena kelelahan.
Mereka-
ayah dan ibu- berbagi peran dan juga berbagi waktu dalam mengasuh anak dan
dalam menenangkan anak. Berbagi waktu untuk menggendongnya. Agar balita mereka
tidak terlalu bosan rewel dalam perjalanan, maka mereka telah menyiapkan
kebutuhan balita seperti perangkat makan dan minuman ringan, alat alat
elektronik buat hiburan dan juga alat tulis dan juga buku- buku cerita. Aku
tidak pernah mendengan orang muda itu menghardik dan mengeluh pada balita
mereka. Kesimpulan aku lihat bahwa mereka betul betul siap buat menjadi orang
tua dan mereka tentu selalu membaca buku tentang parenting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
if you have comments on my writings so let me know them