Prestasi Hebat Butuh
Karakter Yang Dahsyat
Ternyata
orang-orang hebat tidak hanya datang dari benua Eropa atau Amerika, atau tidak
hanya datang dari Jepang atau Australia, namun juga bisa berasal dari
Indonesia. Barangkali orang hebat tersebut bisa jadi kita sendiri. Markis Kido
dan Hendra Setiawan (Bobo, tahun XXXVI, 11 September 2008) misalnya adalah dua
tokoh berusia sangat muda berasal dari Indonesia. Mereka begitu kompak meraih
medali emas pada olimpiade Beijing melalui olah raga bulu tangkis.
Untuk
mampu meraih prestasi hebat, apalagi untuk tingkat dunia, tentu
tidaklah mudah. Semua harus melalui perjuangan yang berat dan hebat. Mereka harus melewati hadangan
permainan dunia yang lain, yang juga
sangat hebat dan tidak terkalahkan. Bagi Markis Kido dan Hendra Setiawan, saat
meraih juara dunia, usia mereka barus berkisar 23 dan 24 tahun. Tentu titik
awal sukses pada usia tersebut telah mereka rintis sejak dini. Mungkin pada
masa anak-anak atau pada masa remaja- yaitu usia belajar di SD atau di SMP. Di
mana pada masa anak-anak lain banyak bermanja-manja atau berhura-hura, mereka
tekun merintis mimpi mereka. Yaitu berlatih dengan tingkat porsi belajar/
berlatih/ berkarya yang juga hebat untuk menuju prestasi yang besar.
Dalam
kenyataan bahwa orang Indonesia juga mampu meraih juara dunia dalam usia yang
relatif muda. Gita Gutawa yang saat itu berusia 14 tahun (Nurhayati, 2008: 2-3)
mengikuti festival music pada Nile Song Festival
yang berlangsung di Cairo mampu mendapat penghargaan Grand Prix winner- penghargaan
tertinggi. Ia juga mendapatkan
predikat terbaik dari seluruh kelompok peserta hingga meraih juara umum.
Ini merupakan seleksi dari 85 negara. Tim juri juga mengatakan bahwa mereka
belum pernah menemukan penyanyi usia remaja yang berkualitas seperti Gita.
Prestasi
besar yang ia peroleh sebagai juara dunia bukan terjadi secara kebetulan.
Prestasi tersebut diraih bukan secara instant- “sekarang berlatih, besok juara”- atau prestasi yang ia peroleh
juga tidak jatuh dari langit. Namun ia peroleh melalui serangkaian persiapan
dan proses yang hebat.
Dunia
musik bukanlah hal yang baru bagi Gita. Sejak kecil ia hidup dalam lingkungan
pemusik. Faktor lingkungan sangat menentukan keberhasilan bagi seseorang.
Ketika duduk di kelas 2 Sekolah Dasar, ia sudah mulai belajar bermain piano
klasik. Ia juga memperkuat ilmu musiknya dengan mempelajari music jazz, bahkan melengkapi dengan
mengikuti privat piano dan gitar. Dukungan orang tua juga menentukan. sejak
kecil orang tuanya menanamkan sistem belajar yang mandiri dan bekerja juga
mandiri. Ia bukan tipe anak manja.
Tulisan ini tidak terfokus tentang
juara dunia asal Indonesia, tetapi tentang bagaimana seseorang bisa meraih
prestasi level dunia. Ada artikel yang membahas tentang karakter yang perlu
dimiliki bila seseorang ingin berprestasi yang hebat- ya seperti prestasi untuk
level dunia. Artikel tersebut menjelaskan bahwa tokoh olah raga yang ngetop di
tahun 1970-an dan 1980-an, yaitu Muhammad Ali, adalah jago tinju sejati
sedunia. Itu karena ia berkali-kali menang adu tinju kelas dunia. Kemudian Joe
Girad adalah jago jual sedunia- world
class achiever- karena selama 12 tahun berturut turut ia berhasil menjual
puluhan ribu mobil sedunia.
Ia juga tokoh hebat, namun dalam
dunia bisnis, yang bisa disejajarkan
dengan Rudy Hartono (pemain bulu tangkis), Karpov (jago catur), Pele (jago
sepak bola). Pengalaman Joe Girad menjadi jago dunia tentu karena ia memiliki
karakter hebat. Karakter hebat ini mungkin bagus untuk disadur.
Paling kurang ada sepuluh karakter
hebat atau karakter positif yang dimiliki oleh seseorang yang berprestasi hebat
tersebut. Karakter tersebut adalah seperti memiliki tekad baja, memiliki visi
dalam berkarya, berkarakter tekun dan tabah, selalu berfikir positif,
bersemangat dan antusias, memiliki kemampuan dalam relasi antar manusia,
bersikap kreatif, bersikap jujur, pandai berkomunikasi, dan selalu bersikap
konsisten.
Siapa saja bisa berhasil apalagi
sampai pada level dunia. Untuk itu ada beberapa kebiasaan negatif yang perlu
diusir yaitu mengatasi rasa malas, rasa takut, keterbatasan pengetahuan, dan
keterbatasan relasi dengan manusia lain. Bahwa adakalanya orang yang
berprestasi level dunia tidak lulus SMA dan bearasal dari keluarga yang miskin.
Namun mereka punya tekad atau motivasi untuk berhasil dan berjuang untuk melawan kelemahan
diri dengan mencari banyak pengalaman. .
Untuk meraih sukses ternyata perlu
mimpi atau visi. Visi tentu mempunyai manfaat. Manfaat terbesar dari visi
adalah untuk memberi arah dan tuntutan. Dengan demikian upaya dan kegiatan
menjadi efektif dan sekaligus juga efissien. Orang yang tidak punya visi tentu
akan gampang teralihkan dan kemudian terombang ambing. Sebahagian remaja
sekarang ada yang belum punya visi, sehingga mereka bingung tentang aktivitas
apa yang akan mereka tekuni di masa depan.
Kalau demikian bahwa visi sangat perlu untuk dimiliki.
Menjadi orang yang sukses, apalagi
untuk level dunia, musti memiliki karakter tekun dan tabah. Bayangkan andai
Zidane tiba-tiba malas berlatih bola kaki atau Lance Amstrong malas latihan
balap, mereka tentu tidak akan jadi juara dunia. Bertekun dalam mengerjakan
sesuatu tentu memerlukan pengorbanan. World
class achiever sangat memahami arti ketekunan ini. Menunda sebuah pekerjaan
yang penting demi nonton filem adalah contoh ketidak tekunan.
Kemudian mereka juga perlu memiliki
fikiran positif. Fikiran positif adalah sikap dasar yang harus dipertahankan.
Sikap positif tentu berasal dari fikiran yang positif. Mereka perlu berfikir
bahwa bekerja itu sehat, kejujuran adalah modal hidup, komitmen sangat
diperlukan dalam kerja, kerjasama dan ketabahan sangat penting dan juga perlu
memiliki sikap pemaaf. Poin-poin yang kita sebutkan tadi adalah bagian dari
karakter positif untuk memperkuat pikiran positif. Selalu berfikir positif
dapat menyehatkan jiwa menjadi pribadi yang positif.
Para jago dunia dan orang-orang
sukses selalu bersemangat dan antusias.
Antusias sendiri berarti “kegairahan, semangat yang besar dan
kegembiraan yang besar (Echols dan Shadilly, 2006). Gaya bersemangat dan
antusia dari Joe Girard terlihat saat ia memberikan seminar. Ia berlari,
melompat dan berteriak. Suaranya melengking, bergetar dan membahana. Lain kali
suaranya mengecil dan berbisik sambil menangis. Ia berbicara dengan hati dan
emosinya. Tentu saja tiap orang punya karakter antusias dan semangat yang
berbeda. Namun paparan karakter tadi
adalah deskripsi emosi antusia dari Joe
Girard.
Jago dunia yang bergerak dalam
bidang bisnis, seperti pemiliki merek dagang Philip, Samsung, Carrefour, Pizaa
Hut, dan lain-lain mutlak perlu berhubungan dengan banyak orang. Semakin maju
bisnis mereka maka semakin banyak mereka harus berhubungan dengan orang lain.
Pemilik merek dagang yang kita sebutkan tadi tentu telah melayani puluhan atau
ratusan juta orang di dunia. Dapat ditebak bahwa kunci sukses mereka dalam
bisnis karena mampu menangi kebutuhan manusia. Tentu mereka harus mengiklan
diri dan menjumpai banyak orang, mendengar keluhan dan memperkecil keluhan
tadi. Prinsip human relation mereka
adalah mereka menyukai orang dengan sungguh-sungguh. – love customers honestly, genuinely and sincerely.
Jangan biarkan otak ngawur atau
blank. Karena sukses level dunia harus kreatif otaknya. Menjadi jago dunia
tentu dambaan banyak orang. Untuk itu mereka musti punya energi, semangat,
antusias, keterampilan dan percaya diri yang gede. Bila ini sudah dimiliki
namun belum punya strategi maka akan sia-sia. Strategi adalah tugasnya otak
yang kreatif atau kognitif yang kreartif.
Ide-ide yang baru berasal dari otak yang kreatif- yang kaya dengan
imajinasi. Otak yang kreatif tidak
mutlak monopoli dari pendidikan formal atau dari universitas. Otak yang kreatif
tergantung kepada pemilik otak tersebut dalam merawat dan menumbuhkan
kembangkan kekuatan imajinasi dan keberanian.
Juga perlu diingat bahwa kejujuran
adalah kunci suskses. Ada orang yang
beranggapan bahwa kejujuran itu tidak penting, namun begitu seseorang
tahu bahwa ia telah dibohongi maka pelaku kecurangan (orang yang tidak jujur
tadi akan ditinggalkan). Kejujuran
adalah landasan kepercayaan dan kepercayaan adalah basis dari hubungan baik.
Selanjutnya hubungan baik sarana dalam berbisnis. Maka kalau ingin berbisnis
yang selalu langgeng maka kita perlu berlaku jujur pada pelanggan.
Ada pribahasa berbunyi : hewan
diikat dengan tali dan manusia diikat dengan kata. Manusia diikat dengan kata
berarti bahwa kata-kata sebagai alat berkomunikasi itu sangat penting. Menjadi
sukses untuk level apa saja- apalagi untuk level nasional dan level dunia maka
perlu memiliki kemampuan berkomunikasi. Orang yang ingin sukses tidak perlu
pasif dalam berkomunikasi- dengan arti kata harus mampu berkomunikasi. Musti
aktif bertanya, aktif menyapa, aktif
memuji, aktif mensugesti dan aktif mendengar akhirnya kita terbawa aktif. Tidak
hanya menggunakan mulut, tapi juga bahasa tubuh, mata, tangan dan senyuman.
Pokonya musti menjadi orang yang aktif, positif dan dinamis dalam
berkomunikasi.
Rasa takut dan jarak sosial antar
manusia tidak perlu ada dalam berkomunikasi. Namun yang perlu ada adalah
suasana fun- menyenangkan- ada rasa menerima, menyenangi dan mendengar dengan
siapa kita berkomunikasi. Kalau begitu
orang jago musti pintar mengkomunikasikan isi hati dan isi
fikiran kepada teman bicaranya.
Terakhir bahwa orang yang ingin
menjadi jago atau suksesd perlu mempunyai karakter konsisten. Kalau aktif dalam
bidang bisnis dan berhubungan dengan
orang banyak maka mereka harus bersikap ramah, baik, melayani, menolong,
memberi perhatian, menghormati dan
berusaha memuaskan klien. Tentang hal ini sudah diketahui oleh banyak orang.
Tapi mereka hanya sebatas tahu saja- idealnya menerapkan secara sungguh-sungguh
dan konsisten.
Ya benar bahwa untuk meraih prestasi
hebat maka dibutuhkan persiapan besar. Orang hebat tidak mutlak monopoli dari
benua Eropa dan Amerika, atau juga bukan monopoli Negara maju atau lembaga
pendidikan yang maju. Siapa saja bisa jadi jago atau sukses. Untuk menjadi jago
maka perlu persiapan, latihan dan proses usaha yang posrsinya cukup besar.
Mereka perlu lingkungan kondusif- yang memberikan rangsangan dan tantangan
serta dukungan dari guru dan orang tua. Selanjutnya mereka perlu memiliki
karakter dan sikap positif seperti memiliki tekad baja, memiliki visi dalam
berkarya, berkarakter tekun dan tabah, selalu berfikir positif, bersemangat dan
antusias, memiliki kemampuan dalam relasi antar manusia, bersikap kreatif,
bersikap jujur, pandai berkomunikasi, dan selalu bersikap konsisten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
if you have comments on my writings so let me know them