Selasa, 12 Februari 2013

Immigran di Australia

Immigran di Australia

            Sewaktu bincang- bincang dengan Pak Ismet Fanany aku betul- betul merasakan betapa Australia merupakan negara yang luas dan jumlah penduduk relative sedikit. Jumlah penduduk Australia secara keseluruhan mungkin sebanyak penduduk Jabodetabek atau “Jakarta Bogor Depok Tanggerang dan Bekasi). Dengan demikian ia masih membutuhkan pendatang atau immigrant. John Duke (seorang volunteer pada Kantor Dinas Pendidikan Sumatra Barat) membenarkan statemenku ini.
            Para immigrant di Australia pada umumnya sejahtera dan hidupnya beruntung, sebagai mana halnyaNasrin Zaher, guru Bahasa Indonesia dan sekaligus guru berprestasi Australia dari Norwood Secondary College- Melbourne. Aku juga mencari info tentang cerita immigrant yang lain.
Ketika aku berada di Bandara Melbourne- saat mau transfer ke Sydney- aku sempat berbincang- bincang dengan seorang Bapak asal (immigrant) Vietnam. Ia berbagi cerita mengenai pengalamannya sebagai pengungsi dan perubahan sikap Australia mengenai pengungsi dalam beberapa tahun terakhir. Ia menuturkan pengalamannya sebagai pengungsi dan perubahan sikap masyarakat Australia mengenai pengungsi.
Ia mengatakan bahwa salah satu topik yang banyak diperdebatkan di Australia adalah topik mengenai pengungsi. Di satu pihak, ada yang khawatir bahwa negara ini menerima terlalu banyak pengungsi. Di pihak lainnya, ada yang mengatakan penerimaan lebih dari 13 ribu pengungsi oleh Australia setiap tahunnya adalah sebuah kewajiban internasional yang penting dan menguntungkan bagi Australia sendiri.
“Saya kira kita tidak perlu lagi membuktikan, karena sejarah kita sendiri menerima pengungsi sejak Perang Dunia II adalah buktinya. Kalau kita melihat masyarakat kita (Australia) sekarang, keanekaragaman, kekayaan, dan keterbukaan masyarakat kita memberikan harapan besar bagi pengungsi’.
Pria Vietnam itu sendiri  adalah seorang pengungsi. Keluarganya tiba di Australia sebagai bagian dari gelombang pertama “orang perahu”  sebelum tahun 1980-an. Hang baru berusia awal Remaja  ketika dia dan keluarganya melarikan diri dari Vietnam, yang saat itu dilanda perang, dengan menggunakan perahu nelayan ke Malaysia. Walaupun dia tidak ingat banyak mengenai perjalanannya dengan perahu tersebut, dia masih ingat melihat kebahagiaan orang-orang dewasa di perahu itu ketika mereka melihat daratan atau ketika mendapatkan pertolongan dari badan PBB untuk pengungsi, UNHCR, dan Palang Merah di sebuah kamp pengungsi di Malaysia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

if you have comments on my writings so let me know them

Penerimaan Siswa Baru "PPDB 2021-2022 SMAN 3 BATUSANGKAR"

  SMA NEGERI 3 BATUSANGKAR INFORMASI PEDAFTARAN PPDB 2021 -2022 1. Persyaratan PPDB Umum : 1. Ijazah atau surat keterangan Lulus 2. Kartu ke...