Selasa, 12 Februari 2013

MIMPI WAKTU KECIL


MIMPI WAKTU KECIL

1. Persiapan Dokumen
            Mengapa banyak orang ingin pergi ke Australia dan begitu pula dengan aku  ya…karena benua kecil ini termasuk 10 negara yang terbaik- negara yang paling sejahtera  di dunia. Baru baru ini Legatum menyelesaikan indeks 2010 negara- negara yang penduduknya paling bahagia dan sejahtera. Legatum menggandeng Gallup sebagai kelompok yang membuat survei, juga Heritage Foundation dan Forum Ekonomi Dunia. Ada  berbagai  variabel untuk menentukan peringkat ini. Di antaranya adalah kondisi ekonomi, pemerintahan, pendidikan, kesehatan, keamanan, kebebasan individu dan modal social (http://www.heru-blog.com/2011/01/10-negara-paling-sejahtera). Dari 110 negara yang disurvei, inilah 10 negara yang penduduknya paling bahagia adalah:
 1. Norwegia, Norwegia menjadi negara yang penduduknya paling bahagia. Pendapatan perkapita penduduknya paling besar di dunia yakni US$53.000 per tahun. Negara ini menghabiskan anggaran untuk kesehatan paling besar nomor dua setelah Amerika Serikat. Penduduknya bahagia dengan keindahan alam dan lingkungannya. Norwegia juga memiliki cadangan minyak dan gas yang besar.
2. Denmark,  berbisnis di negara ini tidak membutuhkan banyak uang. Denmark tercatat sebagai negara yang paling rendah biayanya bila seseorang ingin membuat bisnis. Pendidikan bagi penduduknya juga terjamin begitu juga kebebasan bagi individu.
3. Finlandia, suasana, pendidikan yang terjamin, kesehatan juga terjamin, kebebasan berekspresi dan pemerintah yang bisa dipercaya. Inilah Finlandia. Ekonominya juga kuat.
4. Australia,  kondisi ekonomi Australia tergolong kuat, ditopang oleh berbagai macam ekspor. Australia menjadi negara yang bagus untuk memulai sebuah bisnis. Konektivitas internet bertebaran, pendidikannya bagus dan penduduknya mempercayai pemerintah.
5. Selandia Baru ,  negara ini adalah negara dengan gesekan sosial paling rendah. Penduduknya saling percaya dan saling bantu. Sebanyak 94 persen penduduknya puas dengan kondisi lingkungan sekitar.
6. Swedia, negara ini berada di peringkat kedua untuk kesempatan dan usaha mandiri. Swedia adalah negara yang sangat cocok untuk memulai usaha. Kebebasan individu sangat dilindungi di Swedia.
7. Kanada, negara ini nyaris tidak ada korupsi. Kanada juga sangat terbuka bagi para imigran. Penduduk Kanada juga terkenal sangat baik dan gemar membantu sesama. Kanada juga negara yang tepat untuk memulai sebuah bisnis.
8. Swiss, Pemerintah Swiss dikenal bersih, kesempatan mendapat pendidikan bagi penduduknya sangat terbuka. Institusi keuangannya sangat kuat dan dipercaya.
9. Belanda , Penduduk Belanda hampir pasti bahagia, kebebasan individu sangat dilindungi oleh pemerintah. Sebanyak 88 persen penduduknya sangat puas karena bisa memilih apapun yang mereka suka dan mereka jalani.
10. Amerika Serikat, hampir 90 persen penduduk Amerika Serikat puas dengan jaminan kesehatan. Anggaran untuk kesehatan rakyatnya juga tercatat terbesar di dunia. Sebanyak 90 persen penduduknya yakin dengan kerja keras mereka bisa hidup lebih baik.



2. Flying to Australia
Flying high to Australia atau terbang tinggi menuju Australia sangat menyenangkan. Bisa mengunjungi benua Australia adalah salah satu mimpi masa kecilku. Mimpi ini baru bisa terwujud sekarang, setelah aku dewasa. Ini adalah sebagai reward dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar.
Kab. Tanah Datar punya kebijakan bahwa warganya yang berprestasi akan diberi reward/ hadiah. Tahun lalu lebih dari seratus guru dan siswa berprestasi diberangkatkan untuk pergi ke Singapura dan Malaysia untuk melakukan studi banding. Tahun lalu aku juga ikut karena aku dianggap sebagai warga yang berprestasi dalam bidang penulisan- dan aku diberi anugerah sebagai guru inovator. Tahun ini (2012) pemerintah menyediakan dana sebagai reward atas prestasiku yang lebih tinggi yaitu sebagai guru berprestasi tingkat nasional. Aku juga menerima banyak SMS yang datang ke phonecellku saat itu.
“Pak Marjohan, selamat atas prestasi anda yang telah mengharumkan nama Sumatra Barat dan juga nama Kabupaten Tanah Datar. Semoga ilmunya dapat diimplementasikan pada guru-guru demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Tanah Datar”. Demikian kata Pak Bupati Tanah Datar.
“Terima kasih Bapak”
Alhamdulillah, ambo nan batarimo kasih (saya yang harus berterima kasih). Semoga nanti pemerintah daerah bisa memberi reward setelah ada perubahan anggaran”. Kata Pak Bupati lagi padaku lewat SMS-nya.
Janji Pemda Tanah Datar betul- betul dipenuhi dalam bulan Desember 2012. Bulan sebelumnya juga ada pemberian reward buat guru dan siswa berprestasi untuk melakukan studi banding ke Singapura dan Malaysia. Tujuan pemberian reward adalah untuk untuk menghargai prestasi dan juga untuk memotivasi warga Kabupaten Tanah Datar untuk selalu berkarya dan berprestasi. Untuk reward dengan perjalanan ke Australia diberikan kepadaku (Marjohan), Dessi Dahlan dan Inhendri Abbas.
Suatu pagi Buk Lisda menelponku dan teman-teman yang mau pergi ke Australia untuk segera datang ke kantor Dinas Pendidikan di Pagaruyung. Di sana kami juga berjumpa dengan Pak Elfan yang akan membantu mengurus dokumen kami. Aku tahu bahwa untuk bisa pergi ke Australia maka kami harus punya visa dan passport. Syarat untuk bisa memperoleh visa kami harus menyiapkan beberapa dokumen seperti:
-          Passport
-          Pas foto berwarna
-          Fotocopy akte kelahiran, KTP danKartu Keluarga
-          Akte Nikah
-          Surat Sponsor
-          Fotocopy, rekening bank dan NPWP
-          Surat izin dari istri/ suami
-          Mengisi formulir applikasi
Proses pengurusan visa biasanya membutuhkan waktu minimal 7 hari. Kunjungan kami ke Australia adalah untuk merespon undangan Prof. Ismet Fanany dari Melbourne untuk mengikuti program school management seminar and workshop. Ismet Fanany adalah orang Batusangkar yang sudah menetap di Melbourne, ia bekerja sebagai Dekan Fakultas Sastra  pada Universitas Deakin. Agar Pemerintah Daerah Kab. Tanah Datar bisa memberi izin bagi kami untuk melakukan perjalanan dinas ke luar negeri maka musti ada rekomendasi izin dari Kementrian Dalam Negeri.
Sebetulnya akan ada 6 orang yang bakal pergi ke Australia, namun yang tiga orang lain punya halangan karena urusan dinas pada akhir tahun. Tidak hanya aku malah juga teman-temanku bahwa pergi ke Australia merupakan perjalanan yang sangat diimpikan. Apalagi mengingat Australia sebagai negara yang sangat maju pada bidang pendidikan dan kebudayaan. Mengunjungi negara ini tentu akan bisa memberi pandangan yang baru bagi kita untuk menjadi warga yang lebih maju.
Kami berterimakasih pada Pak Elfan karena telah membantu banyak dalam mengatur perjalanan kami, memesan tiket  juga dalam pengurusan visa ke Kedutaan Australia di Jakarta. Rute perjalanan kami secara umum adalah Batusangkar- Padang- Jakarta- Sydney- Melbourne- Sydney- Jakarta- Padang dan Batusangkar. Untuk bisa terselenggaranya perjalanan ini adalah karena bantuan dari:
-          Bapak Bupati Kab. Tanah Datar
-          Sekretaris Daerah Kab. Tanah Datar
-          Bapak Ketua DPRD Kab. Tanah Datar
-          Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kab. Tanah Datar
-          Bapak Elfan, yang sudah bolak balik mengurus dokumen kami Padang dan Jakarta
“Ada kemudahan yang luar biasa dalam mengurus keberangkatan ke Australia. Pada hal biasanya untuk mengurus dokumen izin pada Kantor Gubernur selama 12 hari dan pada kantor Kementrian Dalam Negeri butuh waktu 14 hari. Dan Sekarang terasa lebih cepat” Kata Pak Elfan di kantor Dinas Pendidikan Pagaruyung.
“Terima kasih dan mungkin ini bisa terjadi karena kami adalah orang baik dan juga punya misi baik” Kata kami bareng- bareng sambil bercanda.             

3. Batusangkar – Jakarta
            Kami berangkat tanggal 14 Desember. Kemaren kami sudah menerima dana perjalanan dari Pemda Kab. Tanah Datar dan kami sepakat untuk menunjuk Desi Dahlan sebagai bendahara kami. Kemaren ia sudah memesan mobil rental eksekutif buat kami bertiga menuju bandara BIM. Inhendri Abbas pagi ini juga  menelponku bahwa mobil segera mencapai kota Batusangkar dan akan sampai ke alamatku di Bukitgombak Batusangkar. Setelah itu kami menuju kediaman Pak Bupati buat pamitan sebelum terbang menuju Jakarta dan Australia.
            Mobil berhenti di depan gedung Jolito (kediaman Bupati) kami segera masuk gedung. Kami didampingi oleh Buk Lisda yang sudah berada di ruangan keluarga Pak Bupati. Kami berbincang- bincang dengan Bapak Bupati seperti suasana di rumah sendiri. Tidak ada kesan formal saat itu. Pak Shodig memberi wejangan buat kami.  
            “Tujuan anda bertiga terbang ke Australia adalah untuk memenuhi undangan Bapak Ismet Fanany. Ia adalah orang Batusangkar yang telah bermukim di Australia. Orangnya punya kreatifitas yang tinggi dan bahasanya agak nyonyek (bicara blak- blakan). Kampungya di Koto Panjang Batusangkar. Ia adik dari mantan Rektor UNP (Prof Mawardi). Walaupun ia tinggal jauh di negeri orang- di Australia- namun ia masih punya rasa cinta yang tinggi pada kampungnya- Batusangkar. Ia berharap agar orang kampungnya bisa ramai- ramai berkunjung ke Australia. Mana tahu kunjungan ke sana bisa menambah wawasan dan membuka cara berfikir kita”. Demikian Pak Bupati menjelaskan tentang Pak Ismet Fanany pagi itu kepada kami.    
            Ismet Fanany tentu berharap agar orang Batusangkar yang berkunjung ke Melbourne bisa lebih banyak dalam rombongan kami. Kalau boleh jumlah rombongan kami bisa sebanyak 15 atau 20 orang, namun yang berangkat ternyata 3 orang saja, yaitu aku, Desi dan Inhendri.
            “Sekarang tidak mungkin kita bisa berangkat dalam jumlah yang besar” kata Pak Bupati lagi. Kita berharap agar Pak Ismet tidak kecewa dengan jumlah yang datang hanya 3 orang saja dan bukan 15 orang. Ya tentu sesuai dengan kemampuan anggaran perjalanan yang disediakan dan disetujui oleh Pemerintah Daerah. 
            “Ya…apalagi dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri bahwa jumlah dalam satu rombongan untuk kunjungan ke luar negeri hanya 5 orang saja”. Demikian wejangan Pak Bupati lagi. Ia juga berharap agar kami bisa  melakukan studi banding dengan baik dan membuat laporan perjalanan yang dilengkapi dengan foto- foto.
            Kami juga harus bisa menemukan ide-ide positif dan hal- hal signifikan yang bisa diadopsi di daerah kami- Kabupaten Tanah Datar/ kota Batusangkar. Lebih urgen lagi kalau ide-ide tersebut tidak melulu berhubungan dengan biaya mahal, namun hal- hal kecil yang bisa berdampak besar dalam bidang pendidikan.
            Mobil kemudian bergerak menuju bandara dan dalam waktu kurang dari 3 jam kami akhirnya sampai di areal bandara BIM. Wah ..perut terasa keroncongan dan kami memutuskan untuk mengisi perut yang lapar dengan hidangan sup ayam yang lezat. Setelah beberapa saat kemudian Pak Elfan sebagai ketua rombongan kami juga mampir ke resto dan tentu saja kami tawari untuk makan siang bareng.
            “Ayo…sudah waktunya buat cek ini”. Kata Pak Elfan dan kami semua melangkah menuju pintu pemeriksaan dan terus menuju counter check in. Aku memperoleh tiket dengan nomor bangku 30 B, berarti aku tidak duduk dekat jendela dan tidak bisa untuk menikmati pemandangan langit.
            Hari Jum’at ini terasa sepi, orang di sana-sini (dalam terminal) terlihat hanya sekedar nongkrong untuk menunggu jadwal keberangkatan menuju kota Batam, Medan, Jakarta dan Kuala Lumpur. Pesawat Lion Air yang kami tumpangi bakal terbang pukul 12. 25 Wib. Berarti kali ini aku tidak bisa menunaikan sholat fardu Jum’at, namun aku nanti akan ganti dengan sholat zuhur dan sekaligus aku juga akan melakukan sholat jamak dengan sholat ashar. Tidak ada alasan untuk tidak bisa sholat, karena agama Islam memberi solusi dan kemudahan bagi pemeluknya yang berstatus sebagai musafir. Sementara itu kami bertiga adalah musafir untuk perjalanan internasional. Dapat mengerjakan sholat selalu membuat hati dan fikiranku jadi damai/ tenang.   
            “Aku ingin pergi ke money changer di terminal BIM ini buat membeli dollar Australia. Oh…ternyata tutup, mungkin karena hari Jum’at atau karena arus menuju luar negeri terlihat sepi jadi orang kurang butuh untuk pergi ke money changer”.
            Hari Jum’at memang sepi sehingga arus penerbangan juga sering agak delayed (tertunda) kami telah berada di ruang tunggu cukup lama- penundaan tidak pernah diumumkan, kalau boleh diumumkan dan petugas bandara minta maaf pada penumpang. Biarlah agak lama karena aku bisa mengambil moment untuk berfoto. Dalam ruang tunggu tersebut aku hanya melihat beberapa warga asing, mungkin mereka juga menuju Jakarta. Kulit mereka terlihat gelap karena panas matahari tropis, mereka kemungkinan baru saja pulang berselancar di Kepulauan Mentawai- di sana ada ombak sangat besar seperti ombak Hawaii yaitu di pantai Macaroni di Pulau Siberut. Aku juga ingin bisapergi ke Mentawai. Ada perintah untuk masuk pesawat dan kami akhirnya bergerak menuju lambung pesawat Lion Air. Lion Air akhir mengudara dengan mulus membelah langit kota Padang.
            “Apa sih kebiasaan orang-orang kita dalam pesawat ? Ya tentu saja beragam, ada yang ngobrol, mengintip isi majalah yang diselipkan pada kantong bangku, makan- makan atau tidur. Yang membaca…..sangat jarang. Bangsa besar namun warganya malas membaca. Wah bukan bermaksud menjelek- jelekin bangsa sendiri lho. Namun sebagai guru aku punya misi untuk mengajak warga cinta membaca”.
            Terbang dengan pesawat untuk kelas ekonomi sudah lama tidak dilengkapi dengan snack dan juga dengan sarana hiburan. Penerbangan Padang- Jakarta terasa tidak begitu lama dan aku memutuskan untuk istirahat saja sambil memejamkan mata. Namun kadang- kadang aku juga menjadi malu pada diri sendiri kalau aku tidur karena terkesan untuk buang- buang waktu. Maka aku memutuskan untuk menuliskan pengalaman atau membaca buku yang aku bawa sejak dari rumah. Sekali- sekali aku juga melemparkan pandangan ke luar jendela buat melihat gumpalan awan di luar pesawat. Dan tidak terasa peswat pun turun hingga akhirnya mendarat di bandara Sukarno- Hatta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

if you have comments on my writings so let me know them

Penerimaan Siswa Baru "PPDB 2021-2022 SMAN 3 BATUSANGKAR"

  SMA NEGERI 3 BATUSANGKAR INFORMASI PEDAFTARAN PPDB 2021 -2022 1. Persyaratan PPDB Umum : 1. Ijazah atau surat keterangan Lulus 2. Kartu ke...