Mencegah
Siswa Membolos
Membolos dari sekolah
sudah menjadi permasalahan pada banyak sekolah. Tidak hanya di kampung kita di
Sumatra (dan Indonesia) malah juga di Australia. Siswa yang membolos dari
sekolah bisa disebabkan oleh banyak factor seperti rendahnya motivasi belajar,
kurangnya pengawasan dan kepedulian orang tua terhadap anak, lebih menariknya
aktivitas bermain di luar sekolah disbanding aktivitas dalam sekolah dan kurang
menariknya pembelajaran/ iklim sekolah.
Apapun alasannya
siswa yang membolos perlu untuk dicegah dan guru/ sekolah musti proaktif untuk
mencegahnya. Karena pendidikan merupakan isu
sensitif maka sekolah dan pemerintah negara bagian di Australia berusaha keras
untuk memastikan kehadiran murid di sekolah tinggi persentasenya. Untuk
mencegah murid bolos, murid-murid ini ditawari hadiah, seperti iPod, voucer
untuk belanja di kantin, dan makan siang gratis. Selain itu, sekolah
juga akan mengirimkan SMS ke orang tua murid segera setelah absen pagi.
Menurut laporan situs “news.com.au” (http://www.informasipendidikan.com/pendidikan-luar-negeri)
bahwa untuk meningkatkan angka kehadiran murid sekolah—di beberapa kawasan
hanya 60-70 persen yang hadir—menjadi penting guna meningkatkan performa
akademik, khususnya di daerah-daerah yang tingkat sosial ekonominya lebih
rendah. “Sekarang kita banyak mendengar alasan-alasan anak-anak tidak sekolah,
alasan yang tidak pernah kita dengar 20 tahun lalu,” demikian tulis buletin
salah satu sekolah pemerintah.
“Alasan itu antara lain merayakan ulang tahun sendiri atau saudara
dekat, absen karena tidur terlalu malam setelah menonton televisi, pergi
belanja membeli pakaian, atau anak yang tidak mau sekolah karena tidak mau ikut
kegiatan olahraga.” Menurut salah satu buletin sekolah di Sydney Barat,
berbagai alasan ini menunjukkan, para orang tua tidak memberikan contoh yang
baik kepada anak mereka.
“Anak-anak Australia hanya menghabiskan 15 persen dari waktu
mereka seharian di sekolah. Waktu tidur mereka malah lebih panjang dibandingkan
kehadiran di sekolah,” tulis buletin Sekolah Menengah Condobolin. Sebuah buletin dari sekolah di kawasan Sydney
Barat menulis bahwa “anak-anak yang tingkat kehadiran di sekolah melebihi 85
persen akan mendapatkan hadiah”. Hadiah diberikan kepada murid dari setiap
tingkatan dan mereka yang beruntung akan mendapatkan sebuah iPod. “Semua murid
kelas VIII diharapkan menggunakan iming-iming ini untuk meningkatkan pendidikan
dan kehadiran sekolah mereka. Mereka yang hadir lebih dari 85 persen di kuartal
ini akan diundang menghadiri makan siang bersama dan mendapatkan sertifikat,”
demikian bunyi salah satu itemnya.
Pemerintah Federal Australia merasa perlu untuk memberikan dana
tambahan kepada sekolah-sekolah sehingga tingkat kehadiran murid bisa naik.
Beberapa sekolah menggunakan SMS untuk memberitahu orang tua atau pengasuh bila
anak mereka tidak hadir, dan usaha ini berhasil meningkatkan kehadiran sebesar
8 persen. Selain itu, orang tua juga diancam terkena denda bila mereka
kedapatan mengizinkan atau membantu anak mereka bolos dari sekolah. Dendanya
bisa mencapai 11.000 AusD (atau sekitar Rp 110 juta).
terima kasih artikelnya sangat membantu, kebetulan kami juga bergerak di bidang pengembangan aplikasi khususnya untuk absensi sekolah berbasis sms gateway terhubung langsung dengan HP orang tua, cocok juga untuk absensi pegawai kantor, untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi website kami ABSENSI SISWA
BalasHapus